NovelToon NovelToon
SEKRETARIS YANG MENGGEMASKAN

SEKRETARIS YANG MENGGEMASKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Media film

Johan seorang pemuda tampan yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan, ia selalu di marahi oleh bos nya karena suka ngomong ceplas ceplos, suatu saat tumbuhlah benih-benih cinta di antara mereka, namun adik tiri dari pemilik perusahaan itu mempunyai niat jahat kepada kakak tirinya itu.

ikuti kisah romantis mereka dalam cerita yang berjudul ''sekertaris yang menggemaskan''

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Media film, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hairdryer

*Tonton juga novel gaya baru dengan desain unik dan enak di baca di sertai gambar. Pada channel youtube Media rekor\, jangan lupa di subscribe\, terima kasih*

Mery mendengar Johan bernyanyi, ia jadi tersenyum sendiri. Lelaki itu memang unik dan rasanya sulit di percaya kalau Johan tega berbuat buruk pada Mery. Lihat saja pekerjaan bersih-bersih itu di lakukan dengan sepenuh hati, padahal Mery hanya ingin mengerjainya saja.

‘’Dia pekerja keras, dia juga tahu bagian mana saja yang harus di bersihkan. Ya cukup profesional’’ ucap Mery pada dirinya sendiri.

Mery rasanya sudah mau menerima Johan untuk menjadi sekertarisnya. Ia juga tadi sepat meminta CV milik Johan pada kepala HRD.

Manik hitam Mery menatap detail data yang di berikan Johan di dalam CV tersebut. Tiba-tiba mata Mery melotot, ia merasa ada emosi yang ingin keluar.

‘’Ini apa? kenapa di sini dia menulis seperti ini?’’ ucapnya lirih sambil menatap tajam ke tulisan tersebut.

Dalam sekejap hilang sudah rasa simpati Mery. Ada hal yang tidak sesuai menurutnya. Hingga membuat perempuan itu berteriak keras, ‘’Johaaaan...!!!.

Johan yang masih bersih-bersih langsung melempar lap kotor karena ia terkejut. Teriakan Mery seperti bom meledak. ‘’Iyaa mbaaaakk! Bentar!’’.

Johan bergegas menghampiri bosnya, ia lagi-lagi mendapatkan tatapan mata sinis. Spontan Johan menelan ludahnya. Entah cuma perasaan saja atau memang wajah Mery yang seram mode bos kantor.

‘’Iya bos, ada apa?’’ tanya Johan hati-hati.

‘’Kamu bohongin saya yah? Katanya kamu udah nikah dan punya anak. Terus kenapa ktp kamu ini tertulis single. Terus ini juga gak ada keterangan kamu sudah berkeluarga!’’ kata Mery tegas.

‘’Ah...itu...saya, menikah secara agama, bu. makanya saya harus kerja untuk meresmikannya ke KUA, itu kan butuh biaya?’’ Johan gugup untuk menjelaskannya supaya tidak ketahuan kalau sudah berbohong.

‘’Hah! kasihan banget sih kamu! oke, mulai besok kamu sudah boleh kerja disini sebagai sekertaris saya’’ kata Mery.

‘’Yang bener, bu? jadi saya di terima sebagai sekertaris bu Mery?’’ Johan kaget bercampur senang, ia merasa tidak percaya.

‘’Iya’’ sahut Mery.

‘’Makasih, bu. ibuu yang terbaik. Betul! Betul! Betul!’’ Johan meraih tangan Mery dan di pegangnya sambil berjingkrak-jingkrak kesenangan.

‘’Sudah-sudah, lepasin tangan saya. Aku mau pulang!’’ ucap Mery.

‘’Iya Bu!’’ sahut Johan kemudian melepaskan tangan Mery.

‘’Kamu juga boleh pulang, besok jangan sampai telat!’ balas Mery sambil bersiap untuk pulang.

‘’Siap, bu bos!’’ kata Johan sambil memberi hormat kayak sedang upacara.

Sedangkan di rumah, Geby sedang mengetuk-ngetuk permukaan meja riasnya. Ia baru saja mandi sore. Balutan handuk putih masih melilit di kepala.

Sepertinya wajah Geby sedang marah di lihat dari pantulan cermin, bibirnya sama sekali tidak manis. Justru kedua alisnya mengerut menahan rasa kesalnya.

‘’Huft..kenapa sih aku gak bisa kayak kak Mery? Kenapa juga dia yang harus jadi kakakku. Kenapa?’’ ucap Geby dengan spontan langsung menggebrak meja.

‘’Aku bahkan sudah membeli berbagai macam kosmetik seperti kepunyaan kak Mery. Tapi kenapa aku ngrasa dia lebih cantik, lebih pintar dariku. Bahkan orang luar aja menganggap dia lebih tegas dan pintar dari pada aku. aku gak terima semua ini!!’’ ucap Geby yang marah.

Nafas Geby tak beraturan, hatinya yang ingin menguasai segalanya kian memuncak. Kemudian ia melepas handuk yang membalut di kepalanya. Geby sangat kesal dalam hatinya.

‘’Ini kenapa lagi sih? Ah sial, bahkan hairdryer pun bisa bikin au kesal, arghh..menyebalkan!’’ Geby dengan kesalnya memaki-maki hairdryer yang tidak bersalah itu.

‘’Lebih baik ku buang saja barang ini, nanti minta di belikan lagi sama Doni’’ Geby berjalan menuju ke tong sampah lalu membuang hairdryer itu ke dalam tong sampah dan ia menutup kembali tong tersebut.

‘’Andai saja kak Mery bisa ku buang seperti ini ke tong sampah. Ahh..senangnya hatiku, bisa pesta habisin duit bersama Doni.’’ Ucap Geby sambil melirik ke tong sampah.

Saat mobil Mery memasuki halaman rumah, bersamaan dengan itu muncul mobil Doni di belakangnya. Mery turun dari mobil lalu menghampiri Doni.

‘’Baru pulang kerja, ngapain ke sini?’’ tanya Mery dengan tatapan agak tajam kepada Doni.

‘’Ada yang pesen hairdryer, tingkah adik kamu ada-ada saja!’’ balas Doni sambil menunjukkan paper bag.

‘’Apa! pasti Geby mengira kamu kurirnya, maafin dia ya. Sudah masuk yuk, mau aku buatkan kopi?’’ kata Mery ramah.

‘’Boleh’’ sahut Doni.

Mereka berdua masuk kedalam rumah. Doni tanpa canggung langsung berjalan ke kamarnya Geby. Ia buka pintunya begitu saja dan melihat Geby dengan rambut yang masih sedikit basah.

‘’Kayak baju belum di setrika aja muka kamu?!’’ ucap Doni jahil. Ia meletakkan paper bag ke meja.

Geby masih dengan tatapan kesal, ia ingin meledak memaki Doni yang gagal membuang kakak angkatnya si Mery itu.

‘’Ya, aku emang kusut, udah kayakmkertas yang di remes-remes terus di injak lagi lalu terkena angin torpedo, abis deh..!’’ sahut Geby sambil cemberut.

‘’Kamu kenapa sih? habis makan mercon ya?’’ kata Doni sambil memicigkan mata kepada Geby lalu menonyor jidat wanita tersebut.

Meski mata Doni memicing tajam seakan mengeluarkan sinar laser, Geby tak merasa takut. Siapa Doni dan siapa Geby. Ia masih kesal dan geram langsung menginjak kakinya Doni. Di injak  kuat seperti menginjak rem mobil yang mendadak berhenti.

‘’Auwh...!’’ Doni menjerit kesakitan, ‘’kamu...!’’.

‘’Apa!, udah tau orang lagi emosi malah bercanda!’’ balas Geby lalu berjalan ke meja rias dan membuka paper bag yang di bawa Doni.

Geby mencoba hairdryer baru tersebut ke rambutnya yang masih sedikit basah itu, ‘’akhirnya rambutku bisa hangat juga, hehehe..’’ ucapnya sambil cengengesan.

‘’Jangan cuma rambutnya aja, sekalian orangnya!’’ celetuk Doni sambil mengelus kakinya yang sudah di injak oleh Geby.

‘’Kamu cari ide dong, bikin rencana lagi buat nyingkirin si Mery. Punya otak kenapa gak di pakai sih! Gak peka banget bikin aku tambah emosi aja!’’ kata Geby sambil menoleh sebentar.

‘’Iya-iya akan aku pikirkan rencana lagi’’ balas Doni cemberut.

Doni menggaruk rambutnya, otaknya terasa gatal dan menguap mendengar ocehan Geby yang suka semena-semena berbuat seenak jidatnya.

‘’Kamu juga bantu mikir dong, jangan cuma aku saja yang pusing’’ balas Doni menggerutu.

‘’Lu pikir aku punya cara buat nyingkirin si Mery itu?’’ sahut Geby tersenyum.

‘’Lah itu kamu tau, jadi yang gak bisa mikir itu kamu bukan aku’’ ucap Doni yang merasa kesal terhadap Geby.

‘’Coba bilang lagi! Tadi ngomong apa?!’’ kata Geby melotot kearah Doni sambil mengangkat hairdryer yang baru dibeli tersebut dan hendak melemparkan kepada lelaki itu.

‘’A..aku gak bilang apa-apa kok’’ sahut Doni merasa takut.

BERSAMBUNG...

1
Media rekor Slawi
novel sangat menarik ceritanya bikin greget dan ketagihan
Media rekor Slawi
ini novel keren banget, lanjut thour semangat terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!