NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.4
Nama Author: Vie Alfredo

James, adalah anak tertua dari keluarga Yomana, Keluarga itu adalah keluarga kaya raya. James adalah pewaris sah keluarga itu, namun posisinya digantikan oleh adik tirinya setelah dia mengalami kecelakaan dasyat yang membuat kedua kakinya lumpuh.

Semenjak James lumpuh dia sangat menyendiri, meski dia lumpuh dia masih diberikan kehidupan luar biasa oleh ayahnya.

Namun James sangat temperamental karena kondisinya, sudah 5 tahun James duduk di kursi roda. James sudah 3 kali menikah dan 3 kali bercerai.

Ibu tirinya yang mencarikan istri, namun semua pilihan ibu tirinya hanya bertahan tidak lebih dari 3 bulan saja.

Sampai pada akhirnya Ayah James yang mencarikan istri untuk James sendiri, James dinikahkan dengan anak seorang petani, orang tuanya menjual anaknya pada keluarga Yomana, karena ingin hidup lebih baik.

Gadis itu bernama Bulan, dia anak yang manis, lucu dan tidak membosankan.

Apakah pernikahan mereka akan bertahan lama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Diijinkan

"Apa lagi?" tanya James.

"Nyonya memang menuruni bakat keterampilan pengobatan tradisional dari neneknya, namun memang belum mendapatkan sertifikat, jadi tidak dilanjutkan olehnya karena tempat itu dijual oleh ayahnya setelah neneknya meninggal." ujar Betran.

"Pantas dia memiliki aroma yang berbeda dari wanita lain." ujar James.

...****************...

Sekarang setiap James bangun pagi sudah tersedia sarapan, keadaan rumah rapi dan wangi.

Semua tampilan rumah itu berganti warna setiap harinya membuat mood James sedikit demi sedikit membaik.

Saat akan sarapan, terdengar suara gaduh di kamar pembantu.

"Mati kau, mati kau, ..." teriak Bulan dari kamarnya.

James menyuruh Betran melihat apa yang terjadi di dalam, saat Betran membuka pintu kamar, ada seekor tikus gemuk melompat ke arahnya.

" Waaaaaa ... " Betran berlari karena dia sangat takut dengan tikus, sialnya lagi tikus itu malah berlari mengejar Betran.

"Tuan tolong ... " Betran berputar - putardi ruang tamu karena di kejar oleh tikus.

Bulan pun segera mengejar tikus yang mengejar Betran itu. Mereka bertiga malah kejar-kejaran di ruang tamu.

James benar - benar di buat tertawa oleh ulah mereka di pagi hari.

"Hahahaha ... Hahahah ... " James tertawa sangat puas melihatnya.

"Tuan Bet, jangan lari terus berhentilah agar tikusnya tidak mengejar anda!" teriak Bulan sambil berlari mengikuti Betran dan tikus itu sambil membawa sapu.

"Berhenti, dia akan menangkapku!" Betran tetap berlari.

"Tuan lompat ke sofa! " teriak Bulan.

Betran pun langsung melompat, tikus itu juga melompat, tapi dengan cepat Bulan memukul tikus itu seperti bola kasti dan terpental keluar.

"Woh ... " James benar-benar mendapatkan pertunjukkan seru di pagi hari.

Bulan pun segera mengusap keringatnya karena lelah berlari.

"Tuan Betran, kenapa kau malah membuatku sulit, jika kau tidak membuka pintu aku tidak perlu berlari seperti orang gila untuk memukulnya!" Bulan menyalahkan Betran.

"Maaf Nyonya." Betran masih mengatur nafasnya karena berlari ketakutan dikejar oleh tikus.

Seketika Bulan merubah sikapnya menjadi lembut di hadapan James.

" Tuan, apa mau sarapan?" tanya Bulan.

" Hem... " Jawab James singkat padat.

Bulan segera mendorong James ke meja makan, lalu melayaninya dalam mengambilkan makan.

" Tuan, bolehkah saya lanjut kuliah, saya diberikan kartu ini oleh Tuan besar, katanya saya boleh pakai, bolehkah saya pakai untuk kuliah?" tanya Bulan.

"Itu uangmu, tidak ada urusannya denganku mau kau pakai untuk apa, jika kau mau mendaftar kuliah, Betran akan mengantarmu!" ujar James.

Memang tidak ada salahnya Bulan kuliah, itu bisa menjadi peluang baik untuknya.

"Apa itu boleh?" tanya Bulan.

"Hemmmm." jawab Betran.

"Yeah." sangking senangnya Bulan sampai tidak sadar memeluk James.

"Eh, maaf Tuan." Bulan segera melepaskan pelukannya.

"Tapi kau harus masuk fakultas kedokteran!" pinta James.

"Apa?, tapi itu kan mahal Tuan, aku rasa uangnya tidak cukup untuk masuk ke fakultas kedokteran." Karena uang itu hanya ada sekitar 70 juta saja saat di cek oleh Bulan.

"Belajarlah dengan baik, dan kau harus merawatku sungguh - sungguh, aku akan membiayai kuliahmu!" ujar James.

Bulan langsung melompat dengan girang karena impiannya menjadi seorang dokter sangat dekat.

"Terimakasih Tuan, terimakasih saya tidak akan mengecewakan Tuan, Tuan makan ini dan ini, ini bagus untuk kesehatan!" Bulan langsung memberikan pelayanan terbaik lada James.

Setelah selesai mengurus makanan James, Bulan pun lanjut mencuci piring, hati Bulan sangat senang karena James benar - benar baik seperti yang dikatakan Lula, asalkan tidak menyinggung James, maka hidupnya akan tenang di paviliun itu.

"Tuan, apa anda tidak salah membiayai kuliah Nyonya?" tanya Betran.

"Jika bukan karena dia, aku akan diracuni seumur hidupku, bagaimana dengan penyelidikanmu tentang itu?, apakah wanita ****** itu ada hubungannya?" tanya James.

"Saya masih menyelidikinya, jika memang Nyonya Vivian terlibat maka semua tidak akan mudah." ujar Betran.

"Kalau begitu biarkan dokter itu datang mengantar obatnya dan katakan jika terapi itu biar dilakukan istriku dia hanya mengantar alat dan obat saja." pinta James.

James melakukan itu agar musuhnya tidak waspada padanya. James ingin membuat musuhnya tetap tenang dengan rencananya, dengan mengikuti rencana mereka.

Keesokan paginya, Betran mengantarkan Bulan mendaftar di universitas terbaik di kota itu.

Betran mengurus semua prosedur dan urusan administrasi sampai tuntas.

"Nyonya, bulan depan anda sudah ikut ospek, masih ada waktu untuk menyiapkan beberapa keperluan untuk anda kuliah." ujar Betran.

"Makasih Tuan." Bulan tampak senang.

"Nyonya, panggil saya Betran saja." ujar Betran.

"Kalau begitu bolehkah aku memanggilmu Kakak Betran?, sepertinya anda sangat baik." ujar Bulan.

"Boleh, Tuan meminta saya sekalian mengantar Nyonya membeli perlengkapan yang anda butuhkan, seperti tas, laptop, baju untuk kuliah."

"Laptop?, itu pasti mahalkan Kak?" ujar Bulan.

Betran segera membuka pintu mobil, Bulan pun segera masuk ke dalam, Betran menemani Bulan berbelanja di mall.

Betran memilihkan banyak baju untuk Bulan, lalu sepatu, tas, laptop, dll.

"Apa Nyonya mau beli minyak wangi?" tanya Betran.

"Tidak Kak, aku meracik pewangi sendiri, Kak panggil aku Bulan saja." pinta Bulan.

"Saya tidak berani Nyonya, maafkan saya." ujar Betran.

Tapi Bulan tetap meminta Betran memanggilnya saat tidak ada James. Betran pun akhirnya mengiyakan permintaan Bulan.

"Bulan, ... " Betran dan Bulan pun menoleh.

"Kakak?" Bulan cukup terkejut karena bertemu kakaknya.

"Bulan, kau sedang apa di sini?" tanya Lena.

"Aku sedang, ... " Bulan tidak bisa menjelaskan.

"Wah kau benar-benar menikahi orang kaya, belanjaanmu banyak sekali, apa kakak boleh minta?" ujar Lena tanpa malu.

"Maaf Nona, anda tidak boleh mengambil barang Nyonya saya." tegas Betran langsung pasang badan.

" Apa-apaan?, dia adikku, semua barang miliknya juga milikku!" Lena sangat marah.

Bukan pun memberikan satu baju dan satu sepatu secara acak untuk kakaknya.

"Cuma ini saja, aku mau semua!" Lena merampas semua tas belanjaan Bulan.

"Kau hidup enak, apa ini terlalu berlebihan?" Lena benar - benat mengambil semuanya.

Betran langsung memukul tangan Lena dengan keras.

"Orang serakah tidak akan mendapatkan apapun!" tegas Betran.

Betran segera mengambil kembali semua barang belanjaan Bulan, lalu menarik tangan Bulan untuk pergi meninggalkan Lena yang masih kesakitan karena pukulan Betran.

Sialan, seharusnya aku yang menikah di keluarga itu, Ibu sangat bodoh, malah menikahkan Bulan bukannya aku.

_Dalam hati Lena_

"Kak, bagaimana pun itu juga kakakku!" ujar Bulan.

"Apa kau lupa perjanjian dengan Tuan Besar?"

Bulan baru ingat, jika memang mereka sudah putus hubungan.

"Iya Bulan lupa Kak, Bulan benar - benar sendiri sekarang!" ujar Bulan. Bulan tampak sangat sedih.

"Bukankah kau memanggilku Kakak?, kalau begitu kita adalah keluarga mulai sekarang." Betran nampaknya juga cukup cocok dengan Bulan.

"Sungguh?" Bulan langsung kembali ceria.

Melihat Bulan ceria, Betran pun juga merasa bahagia.

Pilihan Matriks memang tidak melenceng, Bulan memang gadis yang sangat mudah di sukai.

1
N_Mi_Saja
Luar biasa
N_Mi_Saja
Aku suka karakter tokoh utama yg gak gampang di tindas, kuat, tapi lembut di hadapan orang tersayang. aku padamu Bulan. 🤩
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
mengapa si Sanny ada penyakit serius
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
hati hati Sanny si Wira dan Erik niat jahat
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
kasihan ibu celsih
Wirda Lubis
semoga chelse mau menerima kekurangan betran
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!