Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Hah,aku? Memangnya aku kenapa mas?" tanya Nafisah dengan bingung.
"Sepertinya adikku ingin menggunakan mu untuk mencari tahu apapun informasi mengenai diriku,dan ingin menggunakan mu untuk menjalankan rencana jahatnya." ucap Ibrahim yang membuat Nafisah cemas dengan dirinya sendiri.
"Lalu apa yang harus kulakukan sekarang mas?Aku tidak mau menjadi bagian dari rencana jahat yang dibuat oleh mas Dennis." ucap Nafisah.
"Kau tidak perlu melakukan apapun Nafisah, tetaplah bersikap normal seperti biasanya.Dan jika memungkinkan aku ingin agar kau tetap berada di sisiku agar aku bisa menjagamu dengan baik dari orang orang yang ingin berniat buruk bagi kita berdua." ucap Ibrahim dengan serius dan kembali membuat perasaan Nafisah meleleh dengan perhatian Ibrahim kepadanya.
Di saat Nafisah dan Ibrahim tengah berada di dalam kamarnya untuk membicarakan kejahatan Dennis,tiba tiba Nafisah dan juga Ibrahim dikejutkan dengan teriakan seseorang laki laki tak dikenal tengah berusaha masuk ke dalam kediaman pak Darmawan untuk mengajukan protes kepada pak Darmawan.
Nafisah dan juga Ibrahim yang mendengar teriakan laki laki itu segera memutuskan untuk keluar dari kamarnya untuk melihat apa yang sedang terjadi di rumahnya.
"Minggir kalian semua,biarkan aku masuk ke dalam untuk bertemu dengan pak Darmawan." teriak laki laki itu dengan emosi.
"Beraninya kau orang luar ingin meminta masuk ke dalam rumah pak Darmawan,cepat kau pergi dari rumah ini sekarang!!!" ucap bima pelayan kepercayaan Dennis yang kini berdiri di depan pintu kediaman Darmawan untuk mencegah laki laki itu untuk memasuki kediaman Darmawan ataupun menemui pak Darmawan.
"Dasar kalian orang orang kaya yang serakah!Kalian tidak pernah mengerti perasaan kami orang kecil!Kami hanya ingin keadilan atas apa yang sudah kami kerjakan untuk kemakmuran keluarga ini." teriak laki laki itu.
"Apa yang terjadi disini?Siapa orang ini?" tanya Ibrahim dengan perangainya yang sakit sakitan kepada bima.
"Lapor tuan Ibrahim,aku tidak tahu siapa orang ini dan untuk orang ini datang kemari.Orang ini dengan seenaknya mau masuk ke dalam rumah untuk bertemu dengan tuan Darmawan.Dia telah membuat keributan tanpa alasan yang jelas di rumah jadi saya berusaha untuk mencegah orang ini masuk ke dalam rumah maupun menemui tuan Darmawan." ucap bima yang sebenarnya mengetahui bahwa laki laki asing yang datang ke kediaman pak Darmawan adalah salah satu karyawan yang bekerja dalam pengawasan Dennis di bisnis pak Darmawan.
"Katakan padaku kenapa kau membuat keributan di kediaman ayahku? Apakah kau ada urusan dengan ayahku?" tanya Ibrahim pada laki laki asing itu.
"Aku ingin memprotes tentang perlakuan semena mena yang dilakukan oleh tuan muda Dennis kepada tuan Darmawan." ucap laki laki asing itu yang membuat bima takut jika kebenaran korupsi tentang majikannya Dennis dapat diketahui oleh Ibrahim maupun pak Darmawan.
"Lancang!!! Beraninya kau menjelekkan tuan muda kediaman Darmawan!!! Cepat kau pergi dari sini." usir bima pada laki laki asing itu.
"Tunggu sebentar!!!" ucap Ibrahim yang segera menghentikan bima dalam mengusir laki laki asing itu.
"Tuan Ibrahim, kenapa anda menghentikan saya untuk mengusir laki laki asing ini? Orang ini sudah berani menjelekkan nama baik tuan muda Dennis." ucap bima
"Kau tidak perlu tahu apa yang aku lakukan,biar aku yang menangani permasalahan orang asing ini." ucap Ibrahim yang membuat bima gelagapan.
"Tapi tuan muda dia..." ucap bima
"Kau ini kenapa susah sekali untuk aku bilangin?Sudah cepat kau lakukan pekerjaan mu di tempat lain,biar aku yang membereskan permasalahan orang asing ini." ucap Ibrahim dengan tegas dan mau tak mau membuat bima tidak bisa melakukan apa apa untuk membungkam protes yang sedang dilakukan oleh pekerja itu.Bima pun segera pergi untuk melaporkan hal tersebut kepada Dennis.
Sementara itu Ibrahim dan Nafisah segera membawa masuk laki laki asing itu ke dalam rumah dan meminta laki laki itu untuk menjelaskan mengapa ia membuat keributan di rumah ayahnya.
"Tuan sebenarnya aku ada rahasia yang ingin ku sampaikan kepada tuan Darmawan,namun setelah melihat tuan berkenan memberiku ijin untuk masuk ke dalam rumah ini,maka aku akan menceritakan rahasia ini kepada tuan." ucap laki laki itu yang membuat Ibrahim dan Nafisah kompak saling bertukar pandang satu sama lain.
"Katakan rahasia apa yang ingin kau beritahukan kepadaku?" tanya Ibrahim
"Ada yang mengatakan kepadaku kalau bisnis furniture yang ada di kota jakarta ini adalah milik tuan Darmawan.Namaku Satriyo,aku adalah pekerja yang bekerja di bagian pemasaran furniture dari bisnis milik tuan Darmawan.Sebelumnya saat bekerja di bawah pengawasan tuan Darmawan kami selalu mendapatkan upah yang sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh tuan Darmawan di kontrak kerja,namun beberapa tahun terakhir kami justru hanya mendapatkan upah yang sangat kecil dari yang seharusnya kamu dapatkan." ucap Satriyo
"Jadi maksudmu selama beberapa tahun terakhir ini kau dan pekerja lainnya tidak mendapat upah yang telah dijanjikan oleh ayahku di dalam kontrak kerja?" tanya Ibrahim.
"Itu benar tuan Ibrahim.Aku dan pekerja lainnya sempat menanyakan hal ini ke bagian personalia keuangan,namun justru atas perintah dari atasan kami yang kami semua yakini itu adalah perintah dari tuan Darmawan,kami semua yang mencoba menanyakan alasan upah kami dikurangi ataupun memprotes upah yang tidak sesuai yang diberikan kepada kami,kami semua justru diberhentikan secara tiba tiba.Apakah begitu perlakuan seorang atasan yang baik kepada kami para pekerjanya?Apakah tuan Darmawan tidak bisa memahami kesulitan dan kerja keras kami selama bekerja untuk beliau?Kami tidak terima diperlakukan dengan tidak adil seperti ini tuan Ibrahim!Tolong pikirkan nasib kami sebagai orang kecil yang berusaha untuk mendapatkan hak hak kami untuk menghidupi kebutuhan keluarga kami." ucap Satriyo dengan emosional yang membuat Ibrahim menyadari kalau selama ini Dennis telah melakukan korupsi dari upah pekerja ayahnya.
Ibrahim yang tidak tega dengan nasib malang Satriyo dan juga pekerja lain yang diberhentikan tanpa mendapatkan hak hak mereka, akhirnya menggunakan uang pribadinya untuk membayarkan semua upah Satriyo dan juga pekerja lainnya sampai lunas.
Tidak hanya itu Ibrahim juga memberikan kompensasi ganti rugi akibat kecurangan yang telah dilakukan oleh Dennis kepada semua pekerja ayahnya itu.Satriyo yang merasa sangat senang karena Ibrahim membayar semua upah yang selama ini tidak sesuai ia dapatkan selama ini, berjanji kepada Ibrahim untuk melakukan apapun yang Ibrahim suruh kepadanya.
Ibrahim yang merasa terbantu oleh keinginan balas Budi dari pekerja ayahnya itu akhirnya meminta Satriyo dan pekerja ayahnya yang lain untuk memindahkan tempat tinggal Satriyo dan juga pekerja yang lain ke tempat tinggal yang aman.Ibrahim berpikir setelah bima melihatnya mengambil alih permasalahan Satriyo, pelayan kepercayaan Dennis itu akan langsung melaporkan hal ini kepada Dennis.Dan demi menjamin keselamatan semua orang orang itu dari rencana jahat Dennis,Ibrahim pun segera merencanakan kepindahan tempat tinggal para pekerja ayahnya yang telah diberhentikan dengan tidak adil ke tempat yang lebih aman.
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa
awal bab sudah sangat menarik kak,
semangat ka!