seorang gadis yang berusia 19 tahun terpaksa menjadi pengantin pengganti demi membalas Budi. tumbuh tanpa kedua orang tua dan sering di tindas oleh tante dan juga anak tantenya. membuat Aara tumbuh menjadi gadis yang tahan banting dan tangguh.
Author mau kasih tau ya. di Novel ini. ada dua cerita di dalamnya. Satu berada di ke 118 bab dengan Judul PELANGI SETELAH HUJAN. (genrenya pernikahan kilat) kisah (Bima & Ayuna)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 19
Ustazah Amelia yang sadar arah pandang Aggam. kembali bersuara
" yang Aggam lihat itu Adalah Aara dan juga ustadz Sulaiman. Aara gadis yatim piatu anak arwah imam Abdullah yang sudah lama wafat. kalau yang laki laki itu, ustadz Sulaiman, anak dari kyai Artawan" ujar Umi memperkenalkan Aara dan Ustadz Sulaiman.
Tidak tahu saja jika Aggam sudah mengenal Aara. bahkan lebih dari kenal.
" Aara, ustadz Sulaiman. kemari" panggil kyai Amri pada mereka berdua. bersamaan Aara dan Ustadz Sulaiman melihat ke arah mereka.
Aara sangat kaget saat melihat ada Aggam dan Rossa di sana, apa lagi tatapan Aggam yang sangat mengintimidasi ke arahnya.
Aara dan Ustadz Sulaiman melangkah mendekati Kyai Amri yang memanggilnya dengan seorang anak kecil di gendongan Aara. ustazah Amelia memperkenal mereka. dan Aara terus berusaha menghindari tatapan Aggam yang seolah ingin menerkamnya.
Ada apa lagi dengannya... ku rasa aku tidak melakukan kesalahan apa pun. atau dia marah karna aku ke sini tanpa meminta izin darinya. kan dia sendiri yang pernah bilang, jika dia tidak peduli pada Apa pun yang akan aku lakukan. batin Aara.
"Ayo sebentar lagi acara akan di mulai. kita ke belakang." ajak Umi Amelia.
"Sini sama paman. " kata ustadz Sulaiman pada anak kecil di gendongan Aara sambil mengulurkan tangannya.
Anak kecil itu langsung pindah ke ustadz Sulaiman. pemandangan yang sangat menyejukkan mata. tapi tidak untuk Aggam yang sudah terbakar hatinya melihat kedekatan Aara Dengan ustadz Sulaiman.
Aggam egois ya... padahal kan dia lebih parah lagi tu.
"Romantis sekali kak Aara Dengan ustadz Sulaiman... wahhh serasi banget... "kata salah satu anak di panti asuhan itu sambil tersenyum pada Aara dan Ustadz Sulaiman.
"Semoga saja berjodoh.." kata umi Amelia juga bercanda sambil tersenyum
"Aamiinn" jawab kyai Amri menimpali istrinya.
Yang membuat hati Aggam benar benar terbakar. Aggam juga sendiri tidak mengerti mengapa hatinya seperti ingin meledak mendengar Aara yang berstatus istri penggantinya itu di sanding sanding kan dengan ustadz Sulaiman. padahal dia tahu jika dia sangat tidak menyukai istrinya itu.
Aara hanya mampu tersenyum kecut mendengar ucapan Kyai Amri dan Umi Amelia. ustadz Sulaiman tersenyum mendengar ucapan sepasang suami istri itu.
Mereka pun melangkah ke belakang bersama.. tiba-tiba beberapa anak kecil berlarian dan tidak sengaja menabrak tubuh Aara. Aara terjatuh tepat di pelukan Aggam. Aggam juga refleks menahan tubuh Aara dengan memeluk pinggang rampingnya.
Bola mata mereka bertemu, Aara buru buru menjauhkan dirinya dari Aggam. wajah Aggam tetap datar melihat Aara. moodnya sudah benar benar hancur berantakan melihat Aara dan Ustadz Sulaiman yang terlihat seperti sepasang suami istri yang sangat serasi.
Apa lagi ustadz Sulaiman memang bertubuh tinggi dan atletis seperti dirinya, dengan wajah lembut dan memiliki lesung pipi Alis tebal senyuman yang menawan plus putih dengan rambut yang sering basah karna Air wudhu, membuat aura ketampanan ustadz Sulaiman terpancar seperti bersinar.
"Maaf." kata Aara lalu melajukan langkah kakinya
Rossa sangat geram melihat Aara. lihat saja.. aku akan mengatur rencana untuk menyingkirkan mu.batin Rossa
Acara pun di mulai berjalan dengan lancar. beberapa ceramah yang di sampai kan oleh ustadz Sulaiman yang bertema 'kehidupan' sesekali ustadz Sulaiman sering melihat ke arah Aara. dan Aggam menyadari itu.
Beberapa waktu berlalu akhirnya acara pun selesai. Aara masuk ke dalam panti bersama anak anak panti.
Aggam bersama Rossa berada di luar panti ingin pamit pulang pada kedua suami istri itu. sambil berbincang bincang kosong sebentar. tidak berapa lama ustadz datang menghampiri mereka.
"Umi.. Aara mana umi" tanya ustadz Sulaiman pada ustazah Amelia. dia baru saja dari menyapa beberapa sahabat nya yang juga hadir di panti itu.
"Di dalam sama anak anak. kapan ustadz Sulaiman akan melamar Aara" jawab umi. lalu kembali bertanya pada ustadz Sulaiman.
"Ah... Umi ada ada saja" kata ustadz Sulaiman salah tingkah.
"Umi tahu ustadz Sulaiman sudah lama menaruh hati pada Aara..."
"Aku belum berani Umi... sudah tiga anak Kyai yang melamar Aara tapi semuanya di tolak, jadi aku tidak memiliki keyakinan untuk itu Umi." ujar ustadz Sulaiman