Aira mahasiswa cantik. Prodi pendidikan, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.
Pak Hirata adalah seorang dosen yang selalu menggoda Aira. Ia masih lajang. Tapi umurnya terpaut lumayan jauh dengan Aira.
Aira selalu menolak godaan dari pak Hirata. Namun di suatu hari dirinya terjebak oleh dosen sialan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alcesky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyelidiki
Karena ada yang janggal di dalam masalah kebakaran gedung kemarin. Padahal sudah di pastikan bahwa gedung tersebut tidak akan ada kendala.
Entah siapa yang menjadi oknum jahat. Atau mungkin alam yang tidak mendukung. Atau ada yang iri dengan dua orang yang tampil itu?
"Kita harus segera cari siapa orang itu mba" ucap Rima yang merupakan humas rumah tangga kampus tersebut.
"Tapi bagaimana kita bisa mencari keberadaan orang tersebut. Sedangkan kita tidak punya apa-apa untuk mencari nya" ucap Vika yang merupakan rekan kerja Rima.
"Kita bisa meminta bantuan kepada pihak akademik kak, siapa tahu dari pihak beliau ada yang bisa membantu" ucap Rima yang tiba-tiba terlintas pikiran tersebut.
Dengan segala cara humas pihak rumah tangga kampus tersebut segera membereskan masalahnya. Karena ini memang berurusan dengan pihak rumah tangga dan pihak akademik. Maka kedua nya harus saling berkomunikasi jika ingin segera menyelesaikan masalah ini.
"Kita bisa meminta bantuan kepada pihak yang memang benar-benar paham dengan masalah ini" ucap Rima mempertegas tujuan nya.
" Mungkin kita bisa mencari ibu Aulia untuk menyelesaikan suatu masalah ini" ucap Vika yang memberitahu kan hal itu kepada Rima. Karena di ketahui bahwa ibu Aulia adalah pemegang akademik kampus tersebut. Entah apapun hasilnya yang terpenting adalah usahanya.
Namun di sisi lain ada Aira yang masih syok dengan kejadian hari kemarin. Tentu saja, karena Aira tidak menyangka bahwa hal itu akan terjadi. Tapi masih untung ia tidak di makan oleh api merah tersebut.
Fasa sahabatnya memberikan support agar Aira segera pulih dari trauma nya. Ia juga tidak menyangka bahwa ketika sahabat nya tampil akan di hadapkan dengan hal seperti itu.
"Ra, kamu yang sabar ya. Jangan terlalu di pikirkan. Kamu harus jaga kesehatan ya" ucap Fasa. Ia memberikan semangat kepada Aira. Ia tidak mau sahabatnya merasa sendiri. Bagaimana pun caranya ia mencari cara agar sahabatnya tidak mengingat kejadian kemarin.
Pak Hirata yang juga bisa di katakan sebagai korban. Ia juga langsung mengadukan ini kepada pihak rumah tangga kampus. Ia meminta pertanggung jawaban. Karena hal seperti ini tidak seharusnya terjadi. Seharusnya juga sudah di amankan sebelum acara di mulai.
Tapi, bahkan pihak rumah tangga kampus saja masih bingung dengan kejadian tersebut. Karena mereka sudah memastikan bahwa semua nya sudah aman. Namun ternyata salah. Ada apa dengan hal tersebut juga masih di selidiki oleh pihak rumah tangga yang di dampingi oleh pihak akademik.
" Permisi bu Rima, saya ingin kalian cari tahu siapa yang berulah di acara kemarin" perintah pak Hirata. Tentu saja tidak ada yang membantah orang penting seperti beliau.
"Begini pak kami dalam hal ini juga sudah melakukan penyelidikan yang di dampingi langsung oleh pihak akademik. Karena pihak kami hanya menyediakan perlengkapan saja. Sedangkan penyelenggaraan acara yang mengadakan yaitu pihak akademik" ucap ibu Rima. Ia berusaha menjelaskan sedetail mungkin. Karena tidak mau ada kesalah pahaman dirinya dengan dosen disana.
"Oh ya bagus kalau begitu saya harap jalankan dengan baik" ucap pak Hirata. Ia mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Itu menandakan bahwa pihak kampus tidak lepas tangan begitu saja ketika acara tersebut tidak terlaksana dengan baik.
Dengan penuh kesadaran pak Hirata langsung mencari tahu bagaimana keadaan Aira sekarang. Ia sangat mengkhawatirkan keadaan pujaan kasih nya itu. Andaikan Aira tidak berada dalam acara itu maka tidak akan Aira merasa trauma karena hal tersebut.
",Aira bagaimana keadaan kamu sekarang? Apakah kamu baik-baik saja" tanya pak Hirata melalui pesan wa yang di kirimkan kepada Aira setelah keluar dari ruang rumah tangga.
Namun kali ini tidak seperti biasa. Karena Aira masih syok. Yang biasanya ia selalu fast respon kepada Hirata. Kini ia menjadi sangat slow respon. Hal ini tentu saja membuat Hirata semakin khawatir dengan keadaan yang di alami oleh Aira.
"Fasa apakah kamu mengetahui keberadaan dan juga keadaan Aira?" tanya Hirata memalui pesan wa yang ia kirimkan kepada Fasa. Ia berharap mendapat kabar dari Fasa. Karena mereka berdua adalah sahabat.
Namun karena Fasa yang masih sibuk menemani Aira membuat nya tidak sempat untuk memegang ponsel genggam nya. Ia juga tidak tahu bahwa pak Hirata mengirimkan pesan kepadanya.
Setelah beberapa menit akhirnya Fasa izin meninggalkan Aira ke kamar mandi terlebih dahulu. Ia juga mengambil handphone nya di kantong celana. Dan ternyata sudah ada pesan dari pak Hirata. Ketika Fasa mengetahui hal itu maka langsung memberi tahu kepada Aira.
" Ra kamu belum buka handphone ya?" tanya Fasa. Karena jika Aira sudah membuka handphone maka tidak mungkin Hirata mengirimkan pesan seperti itu kepadanya.
"Iya belum memang nya kenapa ya Fa?" tanya Aira. Ia masih kesulitan untuk mengendalikan dirinya. Aira meminta tolong kepada Fasa agar mengambilkan handphone nya.
" Ini nih kamu di cari sama pak Hirata, dia nanyain keberadaan dan keadaan kamu" jawab Fasa. Ia hanya sekedar menyampaikan apa yang di sampaikan oleh Hirata.
"Owh gitu. Ya sudah aku minta tolong ambilkan handphone ku di atas meja tamu ya Fa" pinta Aira. Ia tidak segan meminta tolong kepada sahabatnya. Karena memang mereka sudah sangat dekat persahabatan nya.
"Iya sebentar deh Ra. Aku ke kamar mandi dulu belum sempat pipis soalnya tadi" ucap Fasa. Ia segera buang air kecil ke kamar mandi belakang. Jarak nya memang lumayan sangat jauh.
"Iya,aku tunggu ya Fa" ucap Aira.
Aira masih merebahkan dirinya di kasur nya. Ia belum berdaya untuk berjalan kaki sendirian. Sedangkan ibu nya sedang pulang kampung. Maka dari itu Fasa lah yang menggantikan ibu Aira untuk menemani Aira.
"Ra ini hp kamu bunyi terus ada yang menelpon kayanya" ucap Fasa. Dan ya benar Hirata lah yang selalu menelpon dirinya. Panggilan tak terjawab sampai puluhan kali.
"Astaga banyak banget ni orang gabut kali ya Fa" ucap Aira yang terkejut dengan histori panggilan tak terjawab yang sangat banyak.
"Cieee.... Ya sudah sana telpon balik geh" ledek Fasa. Ia adalah satu-satunya nya teman Aira yang mengetahui ada apa dirinya dengan Hirata.
"Ihh jangan gitu kali. Risih kali ini orang banyak panggilan tak terjawab nya" ucap Aira. Hanya ucapan nya saja yang merasa risih tapi dalam hati nya sangat berbunga-bunga.
"Sudah lah ra tidak perlu di tutup-tutupi aku ini kan tahu semua nya" ucap Fasa. Ia hanya menyelingi bercanda saja. Dan untung nya Aira juga bukan tipe orang yang marah ketika di ajak bercanda.
kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward
caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih