Ternyata mencintai seseorang tak selalu berakhir dengan indah , bertubi tubi cobaan harus ia lalui . Setelah tiga tahun berpacaran dia harus melihat kekasihnya bercinta dengan adik tirinya . Bersamaan dengan itu sang ayah harus mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya harus di operasi dan ibu tirinya sama sekali tidak mau membiayai dengan alasan tidak punya uang . Dan naasnya mau tidak mau ia menerima tawaran adik tirinya untuk menggantikan dirinya yang malam itu harus melayani nafsu seorang pria ! Pria yang akan mengubah hidupnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
Clara menginjak gas mobilnya dalam dalam , dia sengaja belum bertanya macam macam agar hati Jenni bisa tenang terlebih dahulu . Sebagai sahabat dia tahu kisah hidup Jenni dan keluarganya , dia tahu bagaimana Jenni harus lari dari kemunafikan ibu dan adik tirinya dengan tinggal di kota ini .
Beberapa jam kemudian mereka sampai di kota tempat keluarga Jones tinggal , sesuai petunjuk arah yang Jenni berikan akhirnya mereka sampai di rumah sakit pusat tempat William di rawat . Berkali kali Clara berkata agar sahabatnya bisa tenang jika melihat keadaan ayahnya nanti .
" Dimana ruangan William Jones suster !? " tanya Jenni dengan nafas memburu di meja resepsionis rumah sakit .
" Dia putri sulungnya Jennifer Jones , dia ingin melihat keadaan Sir William Jones ! " jelas Clara agar sang suster tidak bingung dan salah sangka .
" Ooooo ... anda putrinya , Sir William masih ada di ruang UGD ! Dari tadi kami berusaha menghubungi keluarganya tapi sama sekali tidak ada respon . Beliau masih koma dan belum bisa untuk di tengok . Saya ikut prihatin Nona Jenni, " sahut suster itu , William adalah pejabat yang baik jadi tidak heran jika dia sangat di hormati oleh semua warga kota .
Jenni segera berlari untuk mencari ruang UGD yang di maksud oleh suster itu , dan walau sebenarnya lumayan lelah tapi Clara tetap mendampingi sahabatnya itu . Gadis seksi itu langsung merengkuh tubuh sahabatnya yang hampir saja terkulai ketika melihat pemandangan miris di depannya . Dari balik kaca mereka bisa melihat seorang pria parubaya tergeletak tak berdaya di atas ranjang pasien dengan berbagai alat menempel di seluruh tubuhnya .
Jenni meraung histeris , selama ini hanya ayahnya yang dia punya . Hanya pria itu yang bisa membuatnya bertahan walau hidup terasa sangat berat untuknya . Seorang pria berjas putih tampak berjalan mendekat ke arah mereka , dia tampak sedikit mengangguk ketika melihat dua gadis di depan ruangan pasiennya . Mungkin dia sudah mengira jika gadis gadis itu adalah salah satu anggota pasien .
Jenni segera menghampiri sang dokter ketika pria itu keluar dari ruang ayahnya .
" Dokter bagaimana keadaannya ?? Ayah saya akan segera sembuh bukan ?? Saya mohon lakukan apapun untuk kesembuhannya ... " pekik Jenni mengguncang baju yang dikenakan dokter itu .
Dokter pria yang tak lagi berusia muda itu mencoba tersenyum dan menepuk pelan bahu gadis histeris di depannya . Hal seperti ini sudah sangat sering di alaminya .
" Tenang Nona kondisinya mulai stabil , kami akan melakukan hal yang terbaik untuk beliau ! Tadi hasil scan kepalanya baru keluar dan sepertinya ada darah menggumpal di kepala Tuan William . Mungkin akibat benturan hebat yang terjadi pada kecelakaan yang di alaminya . Saat beliau datang kami sempat mengoperasi lambungnya yang pecah dan karena sudah ada keluarga yang hadir maka saya ingin minta persetujuan agar malam ini juga kamu bisa mengoperasi ayah anda untuk mengeluarkan gumpalan darah yang ada di kepalanya, " kata dokter itu menjelaskan .
" Apa dari tadi tidak ada seorangpun yang ada disini ??! " tanya Clara yang tadi sempat mendengar dokter itu mengatakan jika seolah olah merekalah orang yang pertama menunggu sang pasien .
" Tadi Nyonya William sempat datang , tapi hanya sebentar karena mengeluh kurang enak badan . Beliau mengatakan jika putri sulungnya yang akan mendampingi Tuan William. "
" Memang brengsek mereka .... " gumam Clara geram , bisa bisanya di saat seperti ini Lorena dan Stacy memikirkan diri mereka sendiri .
" Baik saya yang akan tanda tangan ... "
" lkut saya Nona, " ujar dokter itu ramah .
Setelah mengurus segala sesuatu tentang operasi yang segera di lakukan kini Jennindan Clara ada di ruang administrasi untuk menanyakan besaran biaya yang harus dibayar . Dua operasi besar sudah dilakukan dan kata dokter tahu pihak rumah sakit sangat sulit menghubungi ibunya , tentu saja untuk mengurus administrasi perawatan ayahnya .
" Nona Jenni ini besaran biaya yang harus segera di bayar , dan untuk perawatan kamar pasca operasi bisa dibayar besok jika Tuan William sembuh dan keluar dari rumah sakit . Dan kami minta besok sudah bisa di bayarkan karena besok pagi operasi kedua Tuan William di laksanakan ! " seorang staff administrasi menjelaskan semua pada Jenni .
" Terimakasih , besok pagi saya pasti bawa uangnya ... "
Setelah berbicara dengan staff administrasi Jenni segera berjalan ke arah sahabatnya .
" Clara bisakah aku pinjam mobilmu dulu untuk menemui ibuku ?? Untuk malam ini aku akan antar kau menginap di hotel saja karena tidak mungkin kau tidur di sini . Maaf , tapi rumah ibuku .... "
" Hei , santai saja ! Aku bisa tidur di manapun , aku akan mencari rumah inap yang tidak jauh dari rumah sakit jadi jika ada apa apa mereka bisa menghubungiku . Tadi aku sudah tinggalkan nomorku dan nomormu disana . Pergilah ! "
Clara tahu jika Jenni pasti tidak mau ditemani olehnya , gadis itu tidak mau dia melihat pertengkarannya dengan sang ibu . Hal yang biasa terjadi jika Jenni pulang ke rumah .
" Terimakasih Clara , aku tidak tahu jika tidak ada kau yang menolongku ! "
Jenni segera menuju ke kediaman keluarganya . Petugas keamanan gerbang utama terlihat menunduk hormat ketika mengetahui kedatangannya . Setelah memarkirkan mobilnya Jenni segera berlari untuk menemui ibu tirinya . Dia tahu tidak akan bertemu dengan adik tirinya karena gadis itu pasti masih bersama dengan Jake di apartemennya .
" Wohoooo ... kau pulang juga anakku !? Apa kau sudah membawa kabar duka untukku ?! "