Mafia'S Unexpected Love

"SIAPA KALIAN?!!" teriak Audrey

Di hadapannya kini ada dua orang pria yang juga masuk ke dalam kolam air panas itu. Bahkan tangan salah satunya sudah berusaha menyentuh kakinya. Audrey langsung menarik kakinya, tapi dia tentu saja tidak berani keluar dari air karena mengingat apa yang dirinya kenakan saat ini.

"Tenanglah manis! Aku tau kau hanya dibayar untuk menemani pria tadi!" ucap salah satu pria

"PERGI! XANDERR! XAN!" teriak Audrey histeris

Dia ingat suaminya ijin untuk mengangkat telpon, tapi bagaimana bisa dua pria di depannya ini masuk ke dalam ruangan yang seharusnya adalah ruangan VIP dan hanya mereka berdua yang memiliki aksesnya. Mengingat hal itu, Audrey langsung menoleh pada pintu yang saat ini tertutup rapat.

Dua pria itu tertawa melihat ekspresi ketakutan Audrey, "Tenanglah sayang! Kami sudah mengunci pintunya. Jadi pria tadi tak akan bisa mengganggu kita!" ucap salah satunya yang sudah mendekati Audrey

Audrey sudah akan bangkit berdiri dan berlari tapi kakinya di tahan dan ditarik sehingga tubuh Audrey kembali masuk ke dalam air. Audrey semakin histeris dan berusaha membebaskan dirinya dari cengkeraman dua orang pria itu.

Sementara di luar Xander yang hendak kembali ke ruangan itu mengerutkan keningnya saat tak bisa membuka pintu itu. Ada yang tidak beres disini. Xander langsung menempelkan telinganya ke pintu tapi dia tidak dapat mendengar apapun. Ya, ruang VIP yang dia pesan memang adalah yang paling mahal dan ruangan itu memang kedap suara.

Tanpa membuang waktu Xander menendang pintu itu. Tapi sayangnya tak ada yang terjadi pada pintu itu. Dia tetap tertutup dan bahkan tidak lecet sedikit pun. Xander menoleh dan melihat sebuah kursi panjang, dia langsung mengambilnya dan membantingnya sehingga kursi itu hancur.

Xander mengambil besi yang ada di bagian bawahnya lalu menggunakan itu untuk merusak pintu ditambah dengan kekuatannya. Akhirnya pintu itu dapat dirusak setelah menarik perhatian banyak orang karena keributan yang ditimbulkan oleh Xander.

"Maaf tuan, apa yang terjadi?! Anda tidak boleh merusak properti tuan!" ucap salah seorang petugas yang menghampiri Xander

Xander mengabaikan petugas itu, tapi saat sekali lagi Xander akan memukul pintu itu, tangan Xander ditahan oleh petugas itu. Xander langsung menghadiahi tatapan tajam pada petugas itu.

"Di dalam sana isteriku sedang dalam bahaya! Jika sampai karena kau, isteriku terluka maka aku bersumpah bukan hanya dirimu tapi seluruh keluargamu akan mati di tanganku!" ucap Xander dingin

Sorot mata dan juga nada bicara Xander yang tampak sangat berbahaya membuat petugas itu langsung menyingkirkan tangannya dan membiarkan Xander melakukan apapun yang diinginkan pria itu. Xander dalam mode ini memang tak akan bisa dibantah.

"Tuan, apa yang terjadi?" tanya Hector yang langsung mendatangi ketika mendengar keributan di tempat VIP. Dia langsung mendekat bersama dengan Nadia karena feelingnya mengatakan bahwa tuannya lah yang sudah membuat keributan.

"Pintu ini terkunci! Audrey di dalam!" ucap Xander singkat

Hector langsung paham apa yang dimaksudkan tuannya. Dia langsung membantu tuannya mendobrak pintu itu. Dan tak membutuhkan waktu lama pintu itu berhasil dipaksa terbuka.

Mata Xander langsung melebar dan rahangnya mengeras saat melihat pemandangan di depannya.

"Jaga disini dan jangan biarkan siapapun masuk dan melihat!" ucap Xander memerintahkan Hector

Xander membawa langkah lebarnya masuk dan langsung mencengkeram pria yang berniat mendekati isterinya itu, dia langsung melemparkan tubuh pria itu dan terpelanting menabrak kursi santai di pinggir kolam. Dan dia langsung melayangkan pukulannya pada pria kedua dan karena itu langsung membuat pria itu tak sadarkan dirinya saking kuatnya pukulan Xander.

Setelahnya dia langsung melepaskan bathrobenya dan meraup tubuh isteri kecilnya yang sudah tak sadarkan dirinya dan hampir tenggelam dalam kolam air panas itu. Xander sudah tidak memperdulikan dirinya sendiri tapi dia langsung menggendong isterinya dan membawanya keluar dari sana.

"Bereskan Hector! Sampai tuntas!" ucap Xander

Hector mengangguk, "Ya tuan" jawabnya

Xander berjalan melewati segerombolan orang yang penasaran dengan apa yang sudah terjadi. Dan diantara begitu banyak orang, Xander mengabaikan setiap tatapan wanita yang terpesona dengan ketampanan dan kegagahannya. Pasalnya sekarang Xander sedang bertelanjang dada saat berjalan dengan Audrey dalam gendongannya.

*

*

Audrey perlahan membuka matanya dan dia melihat langit - langit kamar berwarna putih.

Kepalanya terasa begitu berat saat ini juga tenggorokannya yang terasa sakit saat digunakan untuk menelan ludahnya sendiri. Audrey menoleh dan tidak ada siapapun tapi dia kini tau bahwa dirinya berada di rumah sakit. Di tangannya terdapat jarum infus yang menempel.

Audrey kembali mengingat lagi keadaan terakhir sebelum dia tak sadarkan dirinya. Dia tenggelam, itu yang dia ingat! Akibat kedua orang itu membuat Audrey yang berusaha memberontak itu justru tenggelam dan meminum cukup banyak air hingga akhirnya Audrey menyerah pada kegelapan.

Audrey langsung melihat dirinya dan pakaiannya sudah berganti dengan pakaian rumah sakit. Siapa yang menggantikan pakaiannya? Apa yang sudah terjadi padanya? Apakah dua orang itu berhasil melakukannya? Siapa yang sudah menolongnya? Dan pertanyaan terakhir, dimana Xander? Dimana suaminya itu?

Semua pertanyaan itu hanya bisa dia telan karena memang tak tau hendak bertanya pada siapa. Audrey mengulurkan tangannya dan berusaha meraih tombol panggilan perawat, saat pintu ruang rawatnya terbuka dan Nadia masuk ke dalam ruang rawatnya. Nadia yang melihat sang nyonya sudah sadar, langsung berlari menghampiri dan memencet tombol untuk memanggil perawat.

"Nyonya, apakah anda membutuhkan sesuatu?" tanya Nadia

Audrey menggeleng pelan, "Tidak ada" jawabnya singkat

Tak menunggu lama dokter dan perawat datang dan melakukan pemeriksaan pada Audrey.

Nadia tentu saja menyingkir untuk memberikan kesempatan pada dokter untuk memeriksa Audrey. Baru setelahnya sang dokter meninggalkan ruangan setelah memberikan sedikit penjelasan pada Nadia.

Nadia langsung mendekati nyonyanya, "Apakah anda ingin makan atau minum nyonya?"

tanya Nadia

Audrey menggeleng, "Tidak. Apa yang terjadi Nadia? Kenapa aku bisa ada disini?"

"Tuan menyelamatkan anda tepat waktu nyonya. Tapi anda memang sudah pingsan karena memang terlalu lama berendam di air panas dan juga anda meminum air sedikit banyak. Sehingga tuan langsung melarikan anda ke rumah sakit" ucap Nadia

Audrey terdiam, Xander menyelamatkannya tepat waktu? Apakah itu artinya dia masih baik -baik saja?

"Mereka belum menyentuhku kan Nadia?" tanya Audrey

Nadia menggeleng, "Setau saya belum nyonya.

Karena tuan tidak mengijinkan seorang pun turut masuk ke dalam ruangan itu. Jadi sebenarnya yang tau adalah tuan" ucap Nadia

"Lalu dimana Xander?" tanya Audrey

"Tuan sedang berada di luar kota nyonya.

Beliau sedang melakukan pekerjaan yang sempat tertunda supaya kita bisa kembali ke Singapura sesuai jadwal" ucap Nadia

Audrey mengangguk pelan, "Baiklah. Mommy tidak tau kan masalah ini?"