Kisah tentang Chen Xuan, seorang praktisi legendaris yang namanya mampu meenggetarkan Benua Seniman Bela Diri, terbunuh di tangan kekasihnya. Setelah terbunuh, dia bereinkarnasi di tubuh seorang pemuda yang memiliki nama yang sama denganya.
Dengan dendam di kehidupan sebelumnya, dia kembali menapaki jalan menuju keabadian, berjanji akan membalas dendam di masa lalu, tapi ketika dia mulai berjalan dan menuju keabadian, satu-per-satu konspirasi mulai terbuka, konspirasi tentang alasan mengapa kekasihnya mengkhianatinya di kehidupan sebelumnya serta konspirasi dari kelahirannya kembali, saat itu dia menyadari bahwa alasan kelahiranya kembali tidak sederhana untuk membalas dendam, tapi ada sesuatu yang besar yang harus dia lakukan!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
×Bab 8:Kecemburuan Chen Chunsang!
Di benua seniman bela diri, untuk menentukan yang kuat dan yang lemah di lihat dari dua hal. Yaitu Metode Qi dan Teknik Tempur.
-Metode Qi adalah teknik menyerap energi langit untuk di ubah menjadi Qi, semakin tinggi tingkat metode Qi yang di kelola maka semakin kuat pula energi Qi yang di hasilkan dan semakin cepat pula berkembangan kultivasi seseorang.
Di benua seniman bela diri, metode Qi terbagi menjadi beberapa kelas yaitu:Kuning-Hitam-Bumi-Langit-Surgawi-Dewa, dan setiap kelas di bedakan menjadi:Rendah-Menengah-Tinggi-Puncak.
-Teknik Tempur adalah teknik pertarungan, di mana seorang praktisi memobilisasi energi Qi untuk meminjam energi Qi yang akan menghasilkan sebuah seorangan yang kuat atau bertahanan yang kokoh. Teknik Tempur juga di bedakan menjadi beberapa kelas yaitu:Kuning-Hitam-Bumi-Langit-Surgawi-Dewa, dan setiap kelas di bedakan menjadi:Rendah-Menengah-Tinggi-Puncak.
Di kekaisaran Chen, metode Qi dan teknik tempur tertinggi hanya berada di kelas:Bumi menengah, dan itu hanya di miliki oleh kekaisaran Chen dan tidak di peruntukan untuk umum. Sementara kelas:Langit-Surgawi-Dewa, itu bahkan tidak pernah terlihat dan hanya menjadi mitos bagi para penduduk kekaisaran Chen.
Sekarang Mu Xue menunjukan teknik kelas:Surgawi yang tidak mungkin berasal dari Klan Mu, jika tidak. Klan Mu akan sejak dulu menjadi penguasa Kekaisaran Chen dan dan bukanya menjadi Klan kelas satu. Maka dari itu, Chen Xuan menebak bahwa Mu Xue ini pasti bukan asli Klan Mu. Pasti dia memiliki latar belakang lainya, hanya yang membuat Chen Xuan bingung. Mengapa Mu Xue datang ke tempat terpencil seperti ini dan menjadi cucu Mu Changying, apa alasanya?
"Nona Mu sangat kuat, aku mengaku kalah." Chen Chunsang menepuk-nepuk debu di bajunya dan tersenyum kepada Mu Xue, dia sama sekali tidak marah di kalahkan oleh Mu Xue. Karena jauh di dalam hatinya, dia sangat menyukai gadis ini. Hanya saja identitas gadis ini tidak biasa, jadi Chen Chunsang tidak berani secara terang-terangan mengejarnya.
"Hum." Mu Xue mengangguk dengan acuh, dia sama sekali tidak melirik Chunsang. Dia menyetujui untuk berlatih tanding karena dia sedang dalam mood yang buruk dan butuh tempat untuk pelampiasan, alasan dari perubahan modnya karena orang itu sangat sulit di temukan. Dia seperti kura-kura yang bersembunyi di cangkang, Mu Xue sudah berkali-kali datang tapi belum pernah bertemu orang itu.
"Huh, dimana sebenarnya kamu bersembunyi?" Mu Xue bergumam dengan kesal, mata cantiknya melirik barisan penonton di pinggir lapangan dengan acuh. Namun saat dia akan menarik pandanganya, dia tiba-tiba menemukan sesuatu.
Chen Xuan melihat bahwa pertarungan telah berakhir dan memutuskan untuk pergi mencari tempat sepi untuk berlatih, namun baru saja dia berbalik. Suara lembut dan indah terdengar di seluruh bidang pelatihan.
"Kakak Xuan!"
Langkah kaki Chen Xuan berhenti, dan dia merasa ribuan pasang mata menatap ke arahnya seperti pisau tajam. Jika tatapan bisa membunuh, mungkin Chen Xuan sudah mati ribuan kali. Hal ini membuat Chen Xuan merasa merinding di punggungnya.
Dia berbalik dan menemukan Mu Xue dengan belari ke arahnya dengan langkah kecil, senyumnya mekar seperti bunga teratai indah dan dua pasang kaki ramping dan mulus seperti batu giok bergerak berirama.
Chen Xuan melihat bahwa saat ini Chen Chunsang sedang menatap ke arahnya dengan wajah dingin dan penuh permusuhan.
Chen Xuan menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa membatu tetapi menghela nafas kasar. "Benar saja, kecantikan adalah membawa bencana."
"Kakak Xuan, akhirnya aku menemukanmu!" Mu Xue tersenyum senang dan merangkul lengan Chen Xuan dengan gembira di bawah tatapan terkejut dan iri semua orang.
"Chen Xuan ini adalah sampah yang sia-sia, keberuntungan apa sampai dewi seperti nona Mu bersikap sangat antusias terhapnya."
"Chen Xuan ini benar-benar mencemari susu yang murni."
"Pangeran ke-Empat seratus kali lebih baik darinya, mengapa Nona Mu lebih dekat terhadap sampah."
"Iya, Chen Xuan bukan lagi jenius yang dulu. Dia sekarang adalah sampah, bagaimana dia bisa pantas untuk dewi seperti nona Mu."
Orang-orang menatap Chen Xuan dengan tajam dan menghina dengan wajah iri.
Chen Xuan juga di kejutkan oleh sikap antusias Mu Xue, dia tidak menyangka bahwa gadis yang seperti dewi di mata orang ini akan bersikap seperti ini terhadapnya.
"Apa maksudmu?" Chen Xuan berusaha untuk melepaskan tangan putih giok itu dari lenganya, tapi Mu Xue menolak untuk mengalah dan melingkarkan tanganya lebih erat. Ini membuat Chen Xuan tidak berdaya. Gadis ini sangat merepotkan!
"Aku telah datang berkali-kali ke istana raja Chen, tapi kakak Xuan tidak pernah datang menemuiku dan bersembunyi di rumah seperti kura-kura. Kakak Xuan bahkan mengubah tempat tinggal, ini membuat Xue'er kesal." Gadis itu mengerucutkan bibirnya dengan kesal dan membuat puluhan pasang mata meneteskan air mata dan air liur.
Chen Chunsang merasakan kepalanya seperti akan meledak dan api cemburu di hatinya membakar tubuhnya, membuat dia kesulitan untuk menarik nafas.
Dewi yang sangat dingin ini sebenarnya serang merayu sampah yang sia-sia, apa gadis ini buta? Dia adalah Chen Chunsang, pangeran ke-empat. Jenius nomor satu di istana Raja Chen, calon pewaris tahta raja di masa depan. Bagaimana bisa Chen Xuan di bandingkan denganya, tapi gadis ini sebenarnya lebih memilih untuk merayu Chen Xuan daripada dirinya. Bagaimana Chen Chunsang tidak marah dan cemburu, dia merasa bahwa harga dirinya telah di injak-injak. Semua orang tahu bahwa dia menyukai Mu Xue, dulu dia tidak berani menunjukan karena sinar Chen Xuan terlalu menyilaukan. Tapi sekarang Chen Xuan telah menjadi sampah tanpa bakat, sudah saatnya Chen Chunsang untuk bersinar.
Chen Chunsang berjalan mendekati Chen Xuan dengan marah dan berkata dengan nada dingin dan penuh ancaman. "Chen Xuan, jauhi Nona Mu. Kamu yang sekarang tidak layak untuk Nona Mu, itu hanya akan melukai reputasi Nona Mu. Kamu sebaiknya melihat dirimu sendiri, apakah kamu layak? Jadi menjauhlah. Jika tidak, jangan salahkan aku karena bersikap kasar."
Chen Xuan menyipitkan mata, dia menatap Chen Chunsang dengan seringai tipis. "Jika tidak kenapa?"
"Jika tidak, aku akan membuat kamu tidak bisa bangkit dari tempat tidur selama sebulan!" Chen Chunsang menatap dengan mata merah.
Chen Xuan tersenyum, namun sebelum dia berkata. Suara indah namun dingin terdengar lebih dulu.
"Kamu berani menyakiti Kakak Xuan, maka aku akan mematahkan kakimu!" Mu Xue menatap dengan dingin dan matanya memancarkan niat membunuh.