Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15 . BMS
"dasar pria Kumal ini.. ehhh ..." Oma menjadi bingung melihat Kirana.
"kenapa kau tidak Kumal lagi? kemana kulit hitam mu" Oma melihat kulit Kirana yang biasa nya hitam dekil kini berubah menjadi putih bersih setelah tercebur dikolam.
"Emm.. itu.. ituu ..." Kirana bingung harus menjawab apa.
Lilyana menjadi curiga melihat baju Kirana yang basah terlihat ada yang tercetak di sana.
"bersihkan dirimu" Lilyana membawa Kirana ke kamar mandi belakang, disana Kirana membersihkan diri tak lupa Lilyana memberikan nya handuk.
Kirana keluar dari kamar mandi dengan tampilan wanita, membuat Lilyana kaget. Kirana begitu cantik dengan rambut panjang nya, kulit nya putih mulus dengan dada yang menonjol.
"ayo ikuti aku ke kamar" sekarang Lilyana membawa Kirana ke kamar tamu. untung tidak ada pelayan yang sedang lalu lalang jadi Kirana tidak takut dilihat.
oma yang sedang duduk di sofa melihat Lilyana membawa seorang perempuan memakai handuk pun menjadi penasaran dan mengikutinya.
"Lilyana, siapa ini?" Oma memperhatikan perempuan dengan wajah yang familiar berjalan bersama Lilyana, memakai handuk pula.
Lilyana tidak menjawab , ia mengajak ibu mertua nya kedalam kamar.
"pakai ini" Lilyana memberikan bathrobe pada Kirana karena tidak ada pakaian perempuan di sana.
"katakan yang sebenarnya"ucap Lilyana pada Kirana yang sedang menunduk tak berani melihat.
"katakanlah, Aku tidak akan marah padamu kalau kau jujur" Lilyana berucap lagi melihat Kirana yang ragu-ragu untuk berbicara.
"ada apa ini Lilyana?"Oma penasaran siapa wanita ini wajahnya seperti ia kenal.
"kita tunggu jawaban dari Kiran"ucap Lilyana.
"Kiran??" Oma makin penasaran.
"maafkan saya nyonya dan nyonya besar" sambil menunduk takut Kirana menceritakan semua masalah hidupnya pada Lilyana, tidak ada yang dikurangi dan tidak ada yang lebih dilebihi. semuanya iya ceritakan dari akan dinikahkan dan orang tuanya bukan orang tua kandungnya.
"begitu ceritanya nyonya, tapi sumpah saya tidak ada maksud apa-apa" Kirana juga menceritakan tentang Ia yang bekerja di sini.
"nyonya besar, nyonya tolong jangan pecat saya, saya merasa aman di sini orang suruhan Tuan Cipto ataupun orang tua angkatku tidak akan menemukanku di sini" Kirana bersujud di lantai membuat lilyana merasa iba.
"bangun lah Kiran, namamu benar Kiran? atau kau juga menggantinya?" ucap Lilyana sambil membawa Kirana duduk di sofa lagi.
"nama saya Kirana nyonya" Kirana merasa lega karena Liliana tidak marah padanya.
mendengar nama Kirana , Lilyana jadi ingat sesuatu. nama itu mengingatkan pada teman nya yang dulu.
"Apa kau tahu tentang penyakit Barra?" tanya Lilyana .
"penyakit??, memang tuan Barra punya penyakit apa? apakah menular?" Kirana membayangkan Barra yang memiliki penyakit menular ia jadi bergidik ngeri.
"bukan seperti apa yang kau pikirkan"ucap Lilyana tahu apa yang dipikirkan Kirana.
"memang apa yang saya pikirkan nyonya?" Kirana jadi bingung,
"ah,, sudahlah" Lilyana tidak jadi memberitahukan Kirana tentang fobia Barra.
Oma yang sedari tadi hanya menyimak, kini ikut berbicara.
"kau jangan senang dulu, aku akan memberitahukan barra kalau kau tidak mau melakukan apa yang aku perintahkan"
"saya mohon jangan nyonya besar, jangan beritahukan Tuan nanti saya bisa dipecat, lalu saya bagaimana?" Kirana ketakutan mendengar ancaman Oma.
"jadi kau mau mendengar perintahku?"oma menyeringai.
"iya nyonya besar saya mau, tapi perintah apa? kan nyonya besar belum bicara" Kirana bingung apa yang harus ia turuti.
"sini" omah membisikan sesuatu di telinga Kirana.
Lilyana jadi ikut penasaran Apa yang dibicarakan ibu mertuanya.
saat Lilyana akan bertanya terdengar bunyi ketukan pintu.
tok tok tok...
"mommy, Oma , Apa kalian di dalam?" setelah Barra sampai dimansion ia langsung diberitahu pak Asep kalau mommy dan Omanya datang.
"itu suara tuan Barra nyonya besar" ucap Kirana ketakutan karena ia belum melakukan penyamaran.
"aku juga tahu itu suara cucuku"ucap oma jengkel.
"jadi saya bagaimana nyonya besar"ucap Kirana.
"mana saya tahu?" jawab Oma asal.
tok tok...
"Oma, mommy, Kenapa kalian tidak membuka pintunya kalian sedang apa?" barra penasaran kenapa mereka lama sekali membuka pintu.
" Kirana, kau pergi ke kamar mandi untuk sementara nanti pakaianmu akan dibawakan pak Asep" perintah Lilyana .
Mendengar ucapan Lilyana ,Kirana langsung berlari ke kamar mandi dan segera menguncinya .
"Mommy ,Oma" Barra segera memeluk mereka saat pintu dibuka.
"kalian sedang apa? Kenapa lama sekali membuka pintunya" tanya Barra.
"tidak ada apa-apa, Ayo kita ke bawah pak Asep sudah menyiapkan camilan tadi" Oma segera membawa Barra ke lantai bawah sedangkan Lilyana langsung menemui pak Asep untuk mengantarkan pakaian Kirana.
"tumben pulang cepat, biasanya larut malam" ejek oma sambil berjalan dan duduk di sofa.
"Barra lagi malas Oma" Barra menyenderkan kepala nya di bahu Oma.
Barra orang yang tegas dan kejam, tapi kalau berhadapan dengan keluarga nya ia seperti anak kucing yang manis.
"makanya punya istri, jadi kau bisa manja-manja dengannya"sindir oma.
"Oma saja yang menikah denganku" ucap Barra sambil cengengesan.
"dasar sinting..
selamat ya bastian naomi sudah jadi mantan perjaka dan perawan 😁