NovelToon NovelToon
Suamiku Bad Boy

Suamiku Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Romansa
Popularitas:597k
Nilai: 4.8
Nama Author: chibichibi@

Choki Zakaria atau yang biasa dipanggil 'Jack', adalah ketua geng motor yang ditakuti di kotanya mendadak harus menikah dengan Annisa Meizani karena kesalahpahaman dari para warga.

Annisa, seorang gadis muslimah dengan niqob yang menutupi sebagian wajahnya ini harus ikhlas menerima sikap cuek Jack yang mengira wajahnya buruk rupa.

Sikap Jack berubah setelah tau wajah Annisa yang sebenarnya. Bahkan ketua Genk motor itu menjadi pria penurut dan manja di hadapan istrinya.

Akankah niat Jack untuk bertobat mulus tanpa hambatan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab#5. Dimana Itu Padang Mahsyar?

Semua warga pun akhirnya kembali kerumah mereka masing-masing.

Pak RT menghampiri pasangan pengantin yang masih duduk berjauhan di atas sofa.

"Annisa. Kalau kamu perlu apa-apa, jangan sungkan bilang sama saya. Bagaimanapun, saya ini masih keluarga kamu," kata pak RT.

"Iya, Mang. Insyaallah, Annisa akan ingat pesannya," ucap Annisa pelan dan masih dalam keadaan menunduk.

Kalau begitu, baik-baiklah kalian," ucap pak RT lagi.

Setelah pria berwibawa dan bijak itu pamit, Choki langsung menutup pintu rumah Annisa. Lalu, pemuda itu berbalik dan menarik tangan Annisa kasar.

Annisa yang kaget, sontak menarik kembali tangannya.

"Cih. Kamu itu udah jadi istri saya. Di pegang saja gak boleh. Saya udah halal loh bahkan untuk menggauli kamu," ucap Choki kesal.

"Jangan harap! Ah, maksud, Annisa ... kamu hanya pria asing yang tiba-tiba datang dalam hidup saya. Lalu, membuat para warga salah paham dan berakhir menikahkan kita. Jadi, Jangan berpikir jika pernikahan ini akan berjalan dengan wajar seperti hubungan yang di landasi bukan karena keadaan di grebek," jelas Annisa dengan suara yang bernada cukup tegas.

Bagaimana pun dirinya tidak bisa berkata dengan keras apalagi marah. Itu bukan karakter Annisa. Lagipula, pria di hadapannya ini juga korban sama sepertinya.

Choki juga pasti punya keluarga dan kehidupan lain sebelum ini .

Akan tetapi, bagaimanapun, gadis ini belum bisa menerima keadaannya.

Hati dan pikirannya masih kacau bahkan juga di selimuti rasa takut.

Meksipun tampan, tapi Choki adalah pria asing yang baru kemarin malam ia kenal. Bahkan, baru sesaat tadi mereka saling tau nama masing-masing.

Mendengar ucapan Annisa barusan, Choki merasa setali tiga uang.

"Ku pikir, kamu menerima pernikahan ini dan akan menjalankannya seperti orang normal lainnya. Jika kamu berpikir begitu, berarti kita sepaham. Anggap saja pernikahan ini, semacam nikah kontrak. Dalam waktu tertentu nanti kita akan berpisah dan menjalani kembali hidup masing-masing. Iya kan? Itu maksud kamu?" cecar Choki.

Annisa diam tidak menjawab. Manik matanya bergerak-gerak gusar. Bagaimanapun gadis ini tau apa hukum mempermainkan pernikahan. Apalagi, jika mengatur waktu dan menentukan perpisahan di saat mereka baru saja mengucap ikrar di hadapan Allah, yang mana langsung di saksikan oleh para malaikat.

Annisa menggeleng cepat. Kedua manik matanya mendung.

Gadis itupun menatap intens kearah pemuda asing yang kini menjadi suaminya.

"Bukan gitu maksud, Annisa. Pernikahan itu adalah hal yang paling sakral dan suci. Kita berdua berjanji langsung di hadapan ilahi dengan disaksikan para manusia dan mahluk gaib, yaitu para malaikat Allah. Mungkin, ini sudah takdir yang Allah berikan dalam jalan kehidupan kita. Tetapi, Annisa minta waktu saja. Untuk lebih dulu saling mengenal sebelum kita melakukan ritual apa yang suami dan istri seharusnya lakukan," jelas Annisa.

Tentu saja perkataannya itu mampu membulatkan kedua mata Choki.

"Apa! Ku pikir, kamu tidak menerima pernikahan ini. Lalu menginginkan perpisahan dalam waktu dekat? Karena aku pasti akan mengabulkannya," ucap Choki dengan tatapan penuh tanya ke arah Annisa.

"Tidak, kita tidak boleh seperti itu. Kita harus senantiasa berprasangka baik kepada setiap rencana Allah," jelas Annisa.

"Hah! Yang benar aja! Aku bahkan gak kenal siapa kamu dan gimana wajah kamu. Kamu ini, pasti gadis yang buruk rupa," tuduh Choki seenaknya.

Mendengar ucapan dari Choki yang bermaksud menuduhnya. Annisa hanya bisa mengucapkan istighfar seraya memegangi dada kirinya.

"Sebaiknya, kamu istirahat. Annisa mau bikin basreng buat besok," ucap gadis itu berusaha menghentikan pembicaraan yang ujungnya akan membuatnya merasa sakit hati.

Karena, bukan hanya Choki yang mengira bahwa wajah Annisa buruk rupa, tapi masih ada banyak lagi yang lainnya.

Annisa mencoba untuk tidak menggubris hal yang satu ini. Biarlah orang lain beranggapan sesuai ekspektasi di dalam pikiran mereka sendiri Annisa tidak akan membela diri.

Karena, ini adalah komitmennya pada ilahi. Menutup aurat secara sempurna karena agamanya, karena perintah langsung dari Tuhannya.

Choki tak menjawab ucapan, Annisa.

Pemuda itu masih memikirkan bagaimana nasibnya ke depan.

Bahkan, ponselnya kini tak berguna.

Tidak mungkin ia terjebak selamanya dalam pernikahan yang sama sekali tidak ia inginkan ini.

Bayangannya tidak ada sama sekali akan menikahi gadis yang bahkan ia tak tau bagaimana bentuk rupanya.

Hingga, Choki bergidik karena spekulasi dalam pikirannya sendiri.

Annisa. Mengusap keringatnya yang membanjiri pelipisnya. Hingga, niqob-nya basah.

Padahal, kipas angin sudah berputar di dekatnya.

"Huh, kalau tidak ada pemuda itu. Annisa pasti sudah buka pakaian ini. Rasanya ribet dan gerah ketika harus berkerja dengan pakaian yang tertutup. Apalagi, Annisa harus berada di depan kompor lama," gumamnya.

Annisa pun mengintip ke arah ruang tamu. Setidaknya ia hanya ingin membuka niqob-nya agar lebih leluasa.

Biasanya, Annisa hanya akan mengenakan pakaian rumahan ketika mengolah produk dagangannya ini.

Tetapi, keadaan saat ini membuatnya harus berpakaian muslimah lengkap meski sedang mengerjakan pekerjaan kasar yang bermandikan peluh ini.

Di tengoknya, Choki asik menonton televisi. Annisa kembali ke dapur dan membuka selembar kain yang menutupi sebagian wajahnya ini.

Huh.

"Setidaknya ini lebih baik," ucap Annisa pelan seraya mengusap peluh yang membasahi wajahnya itu.

Annisa yang sedang mengaduk basreng di atas wajan di kagetkan oleh kedatangan Choki yang tiba-tiba.

Hingga akhirnya Annisa menaikkan bagian bawah kerudungnya demi menutupi wajahnya. Baru Annisa berbalik menghadap ke arah pemuda yang kenyataannya sudah menjadi suaminya itu.

Choki mengerutkan keningnya. Mengekori kemana Annisa berjalan. Ketika pandangannya menangkap tangan Annisa yang hendak mengambil selembar kain di atas meja maka, dengan cepat pemuda itu meraihnya lebih dulu.

"Aku kan, sudah menjadi suamimu. Kenapa kau masih juga menutupi wajahmu dengan selembar kain ini?" tanya Choki. Sementara kain itu ia kibarkan di depan wajah Annisa.

"Tolong kembalikan niqob milik Annisa. Lagipula, sebelum kita berdua saling menerima pernikahan ini. Maka, Annisa tidak ada kewajiban untuk menampakkan wajah kepada kamu," ucap Annisa.

Choki, berpikir tidak ada gunanya juga meskipun ia dapat melihat wajah Annisa yang menurutnya pasti jelek itu. Sesuai dengan ekspektasi yang tercipta dalam pikirannya. Maka, pemuda ini pun menyerahkan kain itu kepada Annisa.

"Nih! Aku juga gak kepengen liat wajah kamu. Paling juga standart. Item, pesek, jerawatan. Apalagi, kerjaan kamu kayak gini. Pasti berminyak," cerca Choki, tanpa memikirkan bagaimana perasaan Annisa.

"Terserah, kamu saja," timpal Annisa seraya berbalik dan mengenakan kembali niqob-nya.

Gadis itu pun, kembali beralih ke depan kompor dan meneruskan apa yang tadi ia kerjakan.

"Sebaiknya kamu jangan berdiri saja. Lebih baik bantu Annisa menggoreng basreng-basreng ini," pinta Annisa pada Choki.

"Ngapain, gerah, panas lagi. Aku ke dapur tuh mau nanyain makanan. Aku lapar," kata Choki tak tau malu. Sudah numpang tak tau diri.

Seenaknya minta makan setiap lapar. Tanpa tau, jika Annisa harus bekerja banting tulang demi menghidupi dirinya sendiri.

Annisa, mematikan kompor dan mengangkat lebih dulu basreng yang sudah matang.

Kemudian, gadis itu menoleh ke arah Choki dan menatapnya.

"Mau makan? Ambil saja sendiri ya. Annisa lagi sibuk. Aku harus cari uang karena sebentar lagi masuk tempo untuk bayar kontrakan," jawabnya pelan dan tetap sopan.

Bagaimanapun, pemuda asing ini adalah suaminya. Sosok yang Allah kirimkan untuknya. Meskipun, Annisa sadar bahwa hatinya butuh waktu untuk menelaah semua ini.

Choki beralih ke meja makan. Membuka tudung saji dan Zonk. Tak ada apapun di atas sana.

"Tak ada apapun di sini. Apa yang harus aku makan. Oh God! Kenapa kau berikan aku situasi seperti ini!" gerutu Choki.

Annisa tak berkata apapun. Gadis itu meninggalkan pekerjaannya dan mulai memasak sisa nasi yang ada di dalam Magicom dan jadilah menu nasi goreng ala kadarnya. Karena hanya menggunakan tambahan telur dan daun bawang saja.

"Ini makanlah," kata Annisa seraya meletakkan dia piring nasi di atas meja. Akan tetapi, Annisa membawa satu piring ke dalam kamarnya.

"Kamu gak makan bareng aku di sini?"

"Enggak, soalnya ribet jika makan masih menggunakan niqob," jawab Annisa.

Beberapa menit kemudian Annisa sudah keluar lagi dari dalam kamarnya. Membawa piring kotor wastafel dan mencucinya.

Setelah, itu ia kembali berkutat dengan basreng.

Choky, tetap cuek. Karena dia merasa sangat kepanasan jika beranda di area dapur.

Sementara, duduk di depan televisi berjam-jam ternyata membosankan juga.

"Kamu gak kegerahan kerja dengan pakaian serba tertutup kayak gitu?" tanya Choki yang tau-tau sudah ada di belakang tubuh Annisa.

"Tentu saja. Tapi, mau bagaimana lagi. Di rumahku ada orang asing. Jadi, biarlah aku terima panas dan gerah yang belum seberapa ketimbang nanti di padang Mahsyar sana," jawab Annisa sambil memasukkan produk basreng kedalam pouch.

"Dimana itu, Padang Mahsyar?" tanya Choki polos.

Bersambung

1
Rina Yulianti
ya begitulah orang kaya akan lupa pada penciptanya ,,,dan timbul lah kesombongan
Rina Yulianti
wah bakalan malam pertama nih kayanya
Rina Yulianti
lanjut
Janah Selaluinginsetia
Lumayan
Riyantie Yanzz
Indomie bang😂🤣
Rokhmi Nur Hidayati
syukur Alhamdulillah semua kehendak Gusti Allah
Rokhmi Nur Hidayati
yg kaku seperti paku menjadi tali/benang selentur"nya🙂🙂🙂
Rokhmi Nur Hidayati
alhamdulillah kehadiran Anisah memperbaiki klg bang Choki apalagi...hadir Choki yunior ter utama tuh kesombongan sang papa🥰🥰🥰
Rokhmi Nur Hidayati
orang muslimin/muslimat karena Allah pasti akan sll dilindungi dan dijaga dari mara bahaya
Rokhmi Nur Hidayati
mungkin busuh lama balas dendam blm terbayar
Husna
setelah sekian lama cuti dulu baca novel,eh sekali nemu cerita, ceritanya seru banget and nggak muluk2 sama alurnya jadi semangat tuk baca novel lagi...😀😀
Rokhmi Nur Hidayati
seseorang yg bembeci dan dijahat di kasari dibalas dgn sikat baik dan sabar terbalik orang yg benbecinya akan malu sendiri dan tidak mengenakkan diri sendiri
Asus Zen5
Luar biasa
Arin
/Heart/
Apriana Suci
Luar biasa
☠☀💦Adnda🌽💫
Alhamdulillah akhirnya happy ending 🥰🥰
☠☀💦Adnda🌽💫
waduw mama Eli niat banget y mata "in anaknya ....orng KY mah bebas 😁🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
kuat Anissa kamu pasti bisa sabar y ngadepin suami yg nggak jelas 😁🤭
Rokhmi Nur Hidayati
manusia/hamba Allah tidak ada
Rokhmi Nur Hidayati
pelan" seperti bayi awal ga' mungkin bisa langsung lari ada prosesnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!