NovelToon NovelToon
Menikahi Tuan Muda Yang Kejam

Menikahi Tuan Muda Yang Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:34.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Arrkkhhh sakit! Tuan tolong lepaskan aku, aku mohon. Delisa Jenifer


Diam! Kau sekarang adalah istriku, dan aku berhak melakukan apapun terhadap dirimu. Bahkan sampai melenyapkan mu pun aku sanggup. Albert Halston Xanders


Delisa gadis cantik yang tiba-tiba di culik dan dipaksa menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal sama sekali.


Menjalani pernikahan dengan Tuan Muda yang kejam, membuat hari-hari Delisa seperti di neraka.


Mampukah Delisa bertahan dengan pernikahan ini?
Atau mampukah Delisa mengubah sosok Tuan Muda yang kejam menjadi pria yang baik?


Yang penasaran dengan ceritanya, langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Salah

🌷Mansion Bagas🌷

Setelah menempuh perjalanan yang lama, kini mobil mewah Albert tengah memasuki lobby mansion Bagas. Albert dan Ferdi keluar dan di ikuti Charly yang mengekor di belakangnya. Albert melangkah sangat cepat dengan raut wajah yang merah padam, tergambar jelas kilatan amarah di dalam sana. Yang siapa pun melihatnya akan merasa sangat ketakutan.

"Tuan ...," sapa Toni yang melihat Albert sudah berada di dalam mansion Bagas.

"Dimana mereka?" tanya Albert menatap tajam Toni.

"Mereka ada di dalam, Bagas sudah saya sekap di halaman belakang," jelas Toni, lalu Albert berjalan menuju taman.

Prok ... prok ... prok ....

Albert bertepuk tangan saat mendekati Bagas.

"Hei, lihatlah Pak tua bangka. Kini kau sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Nyawamu saat ini sedang berada di tanganku," ucap Albert.

Ciiiiiih ....

Bagas meludah tepat di hadapan Albert.

"Albert ... Albert ... kau hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Sebentar lagi orang-orang ku akan datang dan secepatnya menyelamatkan ku," ucap Bagas dengan percaya diri.

"Hahahaha ... orang-orang mu kau bilang? Mereka sudah berada di bawah tanganku, dan mereka sudah menjadi budak ku, sekarang hanya tinggal kau sendirian Bagas. Tidak akan ada orang yang bisa melepaskan mu dari genggaman ku," ucap Albert menyorot tajam, sambil mencengkeram kuat kedua pipi Bagas.

"Kau harus menanggung semuanya, semua kejahatan yang kau perbuat kepada orang tuaku," geram Albert sambil menambah tekanan di kedua pipi Bagas.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Albert membabi buta menghajar Bagas tanpa henti, hingga Bagas memuntahkan darah segar, bahkan wajah Bagas kini sudah tak terbentuk lagi. Akan tetapi, Albert sama sekali tidak merasa iba sedikit pun. Di dalam benaknya, dia sangat ingin melenyapkan tua bangka itu karena baginya NYAWA HARUS DI BAYAR DENGAN NYAWA.

"Stop, tolong hentikan!" teriak istri Bagas yang berlari menuju dimana Bagas yang sudah terkapar di lantai dengan wajah yang penuh lebam.

Emosi Albert yang sudah memuncak, membuat Albert seakan tuli. Dia sama sekali tak mengindahkan teriakan istri Bagas. Albert masih tetap melakukan hal yang sama, memukul tubuh Bagas.

"Ini untuk kejahatan yang kau tutupi, sehingga aku menyiksa wanita yang begitu baik," geram Albert sambil mendaratkan sebuah bogeman mentah di wajah Bagas.

"Ku mohon tolong hentikan Albert, suamiku bisa mati jika kau terus memukulinya," mohon istri Bagas dengan berderai air mata, sambil bersimpuh di kaki jenjang Albert.

Albert menghentikan pukulannya dan menoleh ke arah istri Bagas. "Apa kau pernah meminta kepada suamimu untuk tidak membunuh orang tuaku, ha? Tidak kan? Justru kau malah mendukung suamimu agar membunuh orang tuaku. Dan mendukung suami dan anakmu untuk merebut semua hartaku," jelas Albert berapi-api.

"Maaf Albert, tapi ku mohon untuk kali ini saja, tolong bebaskan suamiku ...," Mohon istri Bagas kembali.

"Memohon lah terus sampai kau tidak bisa berbicara lagi," ucap Albert tersenyum devil, lalu mendorong kuat tubuh Bagas ke dalam kolam, sama seperti yang dia lakukan kepada Delisa.

"Biarkan Pak tua ini berada di dalam kolam, sampai tubuhnya menggigil dan bibirnya membiru," ucap Albert memberi warning kepada semua orang yang ada di sekitar kolam.

"Baik Tuan," ucap Toni dan para pengawal Albert yang lainnya serempak.

🌷Mansion Albert🌷

Albert merasa puas telah memberi pelajaran kepada Bagas dan juga Laura yang telah berani membohonginya. Kini dia telah tiba di mansion, lalu dia berjalan masuk menaiki anak tangga menuju kamarnya. Albert yang sudah lelah, langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang. seperti biasanya saat Albert pulang, baju ganti Albert sudah siap di atas ranjang. Albert yang melihat itu tiba-tiba tercetak sebuah lengkungan indah di bibir tipis Albert.

Lelah yang Albert rasakan seketika hilang kala mengingat Delisa. Buru-buru Albert bangun dan berjalan keluar dari kamar bertujuan untuk menemui Delisa. Entah ada angin apa membuat Albert malam ini ingin sekali bertemu dengan Delisa, wanita yang selalu dia siksa dan sakiti. Albert tak mampu lagi membendung perasaannya, yang kian lama semakin bergejolak seolah ada hal yang menggelayuti hatinya saat ini.

Apakah benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Albert, ataukah hanya sekedar rasa kagum pada Delisa yang selalu memperhatikan dirinya, menyiapkan segala sesuatu keperluan nya dari hal kecil sampai hal besar. Dan hal itu hanya Albert lah yang tahu jawabannya.

"Kak, mau kemana?" tanya Viona saat berpapasan dengan Albert.

"Aku ingin ke kamar Delisa," ucap Albert spontan, tanpa dia sadari bahwa dirinya telah menyebut nama wanita yang selalu dia siksa dan juga sakiti.

"Delisa?" Viona mengerutkan keningnya saat Albert menyebut nama Delisa, pasalnya setahu Viona jika kakaknya sangat teramat membenci Delisa. Jadi untuk sekedar menyebut namanya saja itu hal mustahil di lakukan oleh sang kakak, tapi malam ini Viona benar-benar terkejut mendengar sebuah nama yang keluar dari bibir Albert.

"Sejak kapan Kak Albert memanggil Kak Delisa dengan namanya?" tanya Viona penasaran.

"Diam lah Viona, itu bukan urusanmu! Jangan halangi kakak," ucap Albert ketus yang kemudian melangkahkan kakinya kembali menuju kamar Delisa.

Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Viona, dan berhasil membuat Albert terdiam.

"Kak Delisa tidak ada," sahut Viona.

DEG!

"Tidak mungkin! Kau pasti bohong," ucap Albert yang kemudian berlari menuju kamar Delisa.

BRAK!

Albert membuka kasar pintu kamar Delisa, dan kedua netranya menyapu pandang ke seluruh ruangan. Namun, sosok yang dia cari tidak ada di dalam sana membuat jantung Albert berpacu semakin kencang. Tiba-tiba ada perasaan takut yang menyelimuti dirinya, takut akan apa yang di ucapkan Ferdi menjadi kenyataan. Dan sepertinya dia belum siap untuk menerima fakta yang ada, jika Ferdi membawa pergi Delisa dari mansionnya.

"Kak sudah ku bilang kalau Kak Delisa tidak ada."

"Tidak mungkin! Tidak mungkin dia meninggalkanku secepat ini, dia tidak boleh pergi dari mansion." Albert menggelengkan kepalanya dengan cepat, mencoba menepis segala sesuatu yang akan terjadi.

"Apa kakak sudah mulai mencintai Kak Delisa?" tanya Viona menatap intens wajah Albert.

"Apa kau tahu kemana dia?" bukannya menjawab tetapi Albert melayangkan sebuah pertanyaan untuk Viona.

Viona tersenyum kala mendengar pertanyaan dari sang kakak, tergambar jelas raut wajah Albert yang begitu khawatir. Saat ini Viona yakin bahwa kakak nya telah memiliki rasa kepada istrinya, akan tetapi semua itu kalah dengan rasa gengsi yang di miliki kakaknya.

"Ayolah kak, aku ini bertanya padamu. Kenapa kau justru balik bertanya kepadaku?" kesal Viona sambil mengerucutkan bibirnya.

"Sudahlah Viona kau jangan banyak tanya, sekarang katakan dimana Delisa?" tanya Albert kembali dengan tatapan penuh selidik.

"Tadi Kak Ferdi membawanya keluar, saat Kak Albert ada di kamar," jelas Viona membuat Albert diam membeku, Albert menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang ada di dalam kamarnya.

Viona berjalan mendekati Albert, lalu menyentuh bahunya menyadarkan Albert dari lamunannya. "Ada apa kak? Kenapa kakak sepertinya kelihatan gelisah?" tanya Viona.

"Aku salah Viona, aku salah," lirih Albert sambil menunduk.

"Maksud kakak?"

"Aku telah menyiksa Delisa karena menuduh orang tuanya penyebab kematian orang tua kita. Kakak salah orang Viona ...."

"Lebih baik kakak minta maaf sama Kak Delisa, sebelum semuanya terlambat," usul Viona.

"Tapi dia sudah pergi Viona, Delisa telah pergi meninggalkan kakak," ucap Albert dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Dan kesalahan kakak sudah sangat besar kepadanya, kakak yakin Delisa tidak akan mau memaafkan kakak." Tanpa Albert sadari butiran kristal meluruh dari sudut ekor matanya.

"Kak, aku yakin Kak Delisa mau memaafkan kakak." Viona menyemangati sang kakak, agar tidak berkecil hati.

.

.

.

🌷Bersambung🌷

1
Uthie
nexxxttt 💞
Kaizy celine
Syukurlah viona tdk merasa dihiniati delisa karna skenario ninggalin flo dan albert .. smiga smuanya baik2 saja .. dan mreka hidup bahgia🥹
ora
Paling sedih dengan Flo. Semoga Flo bisa memahami semuanya dan menerima Delisa....
Aini~
Halah... kamu duluan kan Ferdi yang ngajak main rahasia2an
Aini~
makanya orang ngomong tuh di dengerin dulu tohh bert...bert...😑
👣
padahal Ferdi juga maen rahasia menyembunyikan Delisa dari Al, yaaa meskipun itu demi kesembuhan Del
Kaizy celine
Ayoo gag sabarr apakah delisa akan mucul kembali atau pura2 jadi wanita lain🤨
ora
Semoga Al nggak marah, ya. Sejauh ini Al nggak marah dan masih berusaha menemukan Delisa🤲🙂
Bilqies: si Albert rindu berat kakak 😌
total 1 replies
ora
🥰😘❤️
ora
Berharga atau berharap?🧐🙏
Bilqies: berharap kakak, terimakasih atas koreksinya ❤️😘

sudah revisi ya 🙏🥰
total 1 replies
Kaizy celine
Ayo lah delisa temui anakmu ... kasian floo ...🥹🥺
Kaizy celine
Ooouuuhhh🥺🥺🥹🥹
Kaizy celine
Sudah besarr ya kamuu floo🥹
ora
Kasihan banget Flo.
Nggak tahu deh bagaimana reaksi Al kalau tahu Delisa masih hidup dan selama ini Ferdi yang bantuin.

Aku tahu niat Delisa, tapi apa pun yang Delisa lakuin juga nyakitin hati, terutama hatinya Flo.
Semoga semuanya baik-baik aja setelah semuanya terbongkar🤲🥲🥲🥲
ora
aku atau kau?🧐🙏
Bilqies: terimakasih kakak sudah di ingatkan, udah aku perbaiki kak barusan 🥰🙏
total 1 replies
ora
Jadi Delisa masih hidup dan selama ini menjalani pengobatan?
Seneng karena Delisa masih hidup, tapi kasihan Al sama Flo😭😭😭

Semoga Delisa segera pulih seutuhnya🤲🤲
Bilqies: iya masih kakak,
amin 🤲🤲
total 1 replies
ora
Kak jadi beneran Delisa pergi. Tega banget. Air mata ku keluar😭😭😭
Bilqies: sama aku juga kak huhuhuhu
total 1 replies
ora
Kak, kasihan Al🥺🥺🥺
Kaizy celine
Nah gini dong .. kan seru klo ada delisa😅
Kaizy celine
3 tahun apa 2 tahun thor ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!