Disha sudah lama mencoba untuk menarik perhatian seorang Ryan Alister, tapi usahanya selalu gagal dan tanpa Disha ketahui ternyata Ryan sudah lama mengawasinya. Hingga akhirnya sebuah jebakan Disha persiapkan agar ia bisa mendekati Ryan, tapi ternyata jebakan itulah yang membawa Disha terjebak pada seorang Ryan Alister.
Bagaimana kisah keduanya? apakah masalah keduanya akan terselesaikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawaran Yang Menarik
Seorang pria berada di ruang kerjanya dengan menatap foto seorang perempuan yang berada di dinding, "Hai sayang, aku sudah kembali dan akan kupastikan kau akan jadi milikku. Akan ku hancurkan semua yang menghalangi jalanku untuk mendapatkanmu," ucap pria tersebut.
Pria tersebut adalah Ryan Alister, seorang pengusaha yang sukses dengan perusahaan yang ia dirikan sendiri, bukan hanya perusahaannya. Tapi, kesuksesannya juga merambah ke dunia gelap dimana dia diketahui menjadi bos mafia yang ditakuti oleh orang-orang terlebih lagi, Ryan Alister juga menjadi andalan dalam dunia gelap tersebut, hanya orang-orang yang berkecimpung di dunia tersebut yang tau siapa sosok Ryan Alister.
Anak buahnya tidak kaleng-kaleng, bahkan dari pejabat pemerintahan sampai anggota militer, mereka akan patuh padanya karena itu Ryan dapat di pastikan tidak pernah terlibat dalam kejahatan apapun meskipun ia membunuh atau menyelundupkan senjata.
Meskipun ia begitu sukses dalam pekerjaannya, Ryan sendiri seorang yatim piatu dimana sang Ibu pergi entah kemana meninggalkannya, sedangkan Ayahnya baru saja meninggal dua bulan lalu karena sakit, karena alasan itu juga akhirnya Ryan yang harus menggantikan sang Ayah menjadi presdir.
"Tuan, hari ini Nona sedang berada di restoran A karena salah satu pegawai di perusahaannya akan berhenti sehingga dia mentraktir semua karyawan termasuk Nona," ucap Jack yang merupakan orang kepercayaan Ryan.
"Kita ke sana," ucap Ryan.
"Baik, Tuan," ucap Jack.
Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama, mereka pun sampai di depan restoran tersebut. "Saya sudah menyewa gedung kosong di sebelah dan di sana Tuan bisa melihat Nona secara langsung," ucap Jack.
Mereka pun ke gedung kosong yang ada di sebelah restoran dan benar kata Jack, jika Ryan bisa melihat perempuannya. Perempuan yang di maksud Ryan adalah Disha, ya Ryan memang mengincar Disha sudah lama dan ia tidak pernah melewatkan sedikitpun tentang Disha.
"Siapa pria itu?" tanya Ryan.
"Dia rekan kerjanya Nona, namanya Ricky," ucap Jack.
"Bereskan dia, dia berani pegang pundak wanitaku," ucap Ryan.
"Baik, Tuan," ucap Jack.
Cukup lama Ryan mengawasi Disha, akhirnya Ryan pun memilih pergi setelah melihat Disha yang juga berpamitan pada teman-temannya.
Bertepatan dengan Disha yang berada di luar restoran, Ryan sengaja melewati Disha hanya untuk menarik perhatian Disha dan ya berhasil, karena saat Ryan berada di dalam mobilnya, ia melihat Disha yang terus menatap kearahnya.
Mobil Ryan pun melaju meninggalkan restoran, namun ia menunggu Disha di halte hingga akhirnya ia melihat Disha yang masuk ke dalam mobil dan juga Ryan sendiri yang memastikan Disha pulang dengan selamat, ya Ryan mengikuti Disha sampai ke rumah Disha. Setelah Disha masuk ke dalam rumahnya, barulah Ryan pergi meninggalkan Disha.
"Tuan, sepertinya ada yang tidak beres dengan transaksi kali ini," ucap Jack.
"Apa Victor menambahkan beban di senjatanya?" tanya Ryan.
"Benar, Tuan. Saya sudah mencari tau masalah pada pengiriman kali ini, tapi tidak menemukan masalah pada senjatanya justru saya menemukan jika muatan truknya bertambah, berbeda dengan standar yang harus kita kirimkan," ucap Jack.
"Pak tua itu tidak pernah berubah, kembalikan pengiriman sesuai standar lalu kirim tambahan itu ke Victor," ucap Ryan.
"Baik, Tuan," ucap Jack.
Pagi harinya, saat Ryan tengah sibuk pistol di tangannya, ia dikaitkan dengan suara tembakan yang berasal dari taman belakang. Ryan pun segera pergi ke taman belakang rumah mewahnya dan mendapati seorang pria yang berhasil kabur dari ruang bawah tanahnya.
"Wow, siapa yang berhasil keluar dari ruang bawah tanah ini, selamat datang karena kau bisa melihat dunia yang begitu memuakkan ini," ucap Ryan.
Namun, pria tersebut justru mengarahkan pistol tersebut pada Ryan. "Keluarkan saya atau saya akan bunuh kamu. Kalau saya bisa keluar, saya akan diam dan tidak akan mengatakan apapun pada pihak berwajib," ucap pria tersebut.
"Tawaran yang menarik, tapi...," ucapan Ryan terhenti karena Ryan menembak kaki pria tersebut menggunakan pistol.
Setelah berhasil di lumpuhkan, para anak buah Ryan pun langsung mengikat tangan dan kaki pria tersebut. "Harusnya kau diam tenang di ruang bawah tanah, kau salah sasaran meskipun kau menggunakan senjata untuk mengancamku. Kau salah karena ini wilayahku dan otomatis semuanya akan tunduk pada perintahku sekalipun itu pihak berwajib," ucap Ryan.
"Maafkan saya Tuan, saya tidak tau apa salah saya, tapi saya akan tetap meminta maaf. Mungkin ada perkataan saya yang menyinggung, Tuan. Tapi, saya mohon lepaskan saya, saya tidak bersalah," ucap pria tersebut.
"Tidak bersalah? kau sudah mengagalkan penjualan senjata di dekat perbatasan dan kau bilang tidak bersalah. Memang pantas mati kau," ucap Ryan dan menembak pria tersebut tepat pada bagian dada sehingga beberapa detik setelah itu pria tersebut pun tewas di tempat.
"Berikan tubuhnya pada Alex, dia pasti senang mendapatkan makanan segar kali ini. Dan organnya biarkan Alex juga yang memakannya," ucap Ryan.
"Baik, Tuan," ucap Jack.
Sore harinya, Ryan memutuskan untuk pergi ke taman. Ia suka pergi ke taman karena ia bisa melihat Disha yang suka berada di taman bisa dibilang ini adalah rutinitasnya yang ia lakukan beberapa kali dalam seminggu, entahlah apa yang sebenarnya di lakukan Disha yang jelas Disha suka megambil gambar pemandangan yang ada di taman.
"Apa dia sudah sampai di taman?" tanya Ryan.
"Belum, Tuan. Nona saat ini sedang dalam perjalanan dan seperti biasa kita akan menunggu di tempat parkir," ucap Jack dan diangguki Ryan.
Tak butuh waktu lama Disha pun datang, "Tuan, Nona sudah datang," ucap Jack.
"Kau tunggu disini," ucap Ryan dan diangguki Jack.
Setelah itu, Ryan pun melihat Disha yang tengah mengambil gambar, ia tersenyum tipis. "Apa dia tidak bosan mengambil gambar terus di taman ini padahal tidak ada yang berubah pada taman ini," gumam Ryan.
Ryan dapat melihat jelas Disha karena posisinya berada di samping Disha. Lebih tepatnya mereka sama-sama duduk di dekat danau hanya saja Disha duduk di bagian sebelah kanan dan Ryan yang duduk di bagian kiri tengah sehingga Ryan dapat melihat jelas Disha begitupun Disha yang dapat melihat jelas Ryan.
Cukup lama ia memperhatikan Disha hingga akhirnya Disha pergi dan barulah Ryan pun mengikuti Disha sampai di kontrakannya, "Kenapa dia masih tinggal di gubuk ini?" tanya Ryan.
"Apa perlu saya belikan rumah untuk Nona, Tuan?" tanya Jack.
"Bukanlah aku sudah pernah bilang untuk beli apartment?" tanya Ryan.
"Maaf Tuan, tapi Nona waktu itu menolak meskipun harganya sudah di diskon hampir 90 persen," ucap Jack.
"Biarkan dulu, tapi tetap awasi dia," ucp Ryan.
"Baik, Tuan," jawab Jack.
.
.
.
Tbc...
Terimakasih atas dukungannya semuanya😍
Jangan lupa dukung author dengan like, komentar, mau kasih hadiah juga gapapa, vote juga gapapa kok🤭 sama juga jangan lupa buat kasih author ⭐ di kolom komentar ya supaya author tambah semangat nulisnya.