Clarissa gadis gendut yang baik hati dan berkeluarga konglomerat. Nasib nya malang harus menikah dengan Kendrick Emilio Raymond karna terpaksa sebab kesalah pahaman. Mereka sama-sama dari keluarga kaya dan terpandang. Setelah pernikahan itu Kendrick bersikap dingin dan cuek, tak menganggap Clarissa sama sekali.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya? Apakah Clarissa bisa bertahan atau akan menyerah?
Cus langsung meluncur ke cerita mereka yuk🤭 Jangan lupa LIKE, VOTE, BERI RATING TERBAIK, SHARE, AND KOMENAN Kalian author tunggu 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IMEILDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 5 #Sembuhkan hatinya!
Rumah tangga harusnya didasari oleh cinta bukan karna terpaksa. Mereka yang menjalin hubungan dengan ikatan sah, menandatangi buku merah dan hijau secara bersama, memasang cincin sebagai lambang ikatan dari keduanya. Tapi bagaimana kalau itu hanyalah ikatan sebatas status tapi tidak ada cinta didalamnya.
Rasa hampa dangan dinginnya sikap suami pada istri itu sungguh menyakitkan. Walau pun tak ada cinta setidaknya memberi perhatian bukan kerasnya sifat yang dilontarkan kepada istri. Bukan pula kekerasan yang menyayat hati. Luka karna goresan benda tajam bekasnya akan pulih tapi luka dihati karna disakiti itu akan membekas selamanya.
Tak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan Clarissa sekarang. Harapannya berumah tangga dan menjalin ikatan suci dengan orang yang dicintai. Tapi harapannya kini sirna oleh takdir yang sudah digariskan untuknya.
Tatapannya sayu ke depan, meredamkan kakinya didalam kolam renang. Memberi sensani ketenangan sendiri untuk Clarissa. Namun pikirannya melayang ke udara.
Suara orang yang tak asing ditelinga memanggilnya dari belakang. Tatapannya berbalik ke asal suara tersebut. Pandangannya melihat sosok suami yang sudah berdiri di belakangnya dengan malas.
Clari langsung berdiri ingin mencium tangan suaminya tapi Kendrick seolah acuh tak acuh. Bahkan uluran tangan Clarissa tak digubris oleh Ken. Tangan Clari langsung menarik tangan suaminya lalu menciumnya.
Kendrick melongo melihat sikap Clarissa yang seenaknya. "Lancang kamu memegangku, siapa suruh hah" marah Ken.
"Apa salahnya Mas Ken adalah suamiku jadi aku sebagai istri harus bisa bersikap sopan, tak apa Mas Ken gak mencintai saya dan saya juga tak berharap untuk dicintai, tapi berilah perhatian walau hanya sedikit saja" keluh Clarissa dengan wajah sendu dan kepala yang menunduk.
"Hahaha, apa kamu bilang tadi? Perhatian? Jangan harap mendapat itu semua dariku. Kamu memang setara denganku, tapi...." Kendrick menghentikan ucapannya dan melirik Clari dari atas sampai bawah.
"Lihat tubuhmu, ck ck tak cocok denganku. Kok ada sih orang sepertimu, kamu itu emang begini sejak lahir atau memang gak bisa jaga berat badan" hinaan yang keluar dari mulut Kendrick sungguh menyakiti hati Clari.
Selepas itu Kendrick pergi begitu saja dari sana dan tak merasa bersalah sedikit pun telah menyakiti hati istrinya. Sebelum jauh Kendrick berbalik dan berkata, "Gak usah berharap cinta dan perhatian dariku karna itu mustahil, kamu tak akan bisa mengembalikan hatiku yang sudah pergi" lalu kembali berjalan masuk ke dalam rumah.
"Apa tak bisa sedikit pun aku bisa mendapat perhatian dan cinta darinya? Clari apa yang kau katakan barusan, mana bisa dia seperti itu mimpi saja" gumam Clarissa sebelum akhirnya ia kembali masuk.
🌻🌻
Jannie marah-marah pada papanya. Karna kejadian itu ia jadi putus dengan Kendrick. Seharusnya itu semua juga salah dia sendiri kenapa mau menuruti kemauan sang ayah.
Papa Jannie bernama Haris Mahendra. Jannie memang dari keluarga yang berada tapi kekayaan yang dimiliki keluarganya tak sebanding dengan kekayaan keluarga Raymond dan Danata. Tujuan papanya melakukan itu semata-mata ingin mempermalukan keluarha Raymond sekaligus nanti bisa menjadikan anaknya masuk ke dalam keluarga konglomerat itu.
Jannie juga mengharapkannya, oleh sebab itu ia mau melakukan tugas dari Pak Haris. Walau pun tau kalau Kendrick tidak akan berpaling darinya. Tapi Jannie tau kalau keluarha Kendrick tak suka dan tidak mau menerimanya. Itu alasan mengapa Jannie melakukan hal yang membuat dirinya sendiri harus menghentikan hubungan dengan Kendrick.
"Arggh......aku pastikan kamu akan jatuh ke pelukanku lagi Ken dan aku gak akan biarin orang lain masuk ke hidupmu. Hanya aku yang harus memilikimu" Jannie mengunci dirinya dikamar, semua barang berantakan karna ulahnya.
Tok.
Tok.
"Sayang kamu tidak apa-apa, tolong buka pintunya mama mau masuk" Raina mama Jannie mengetuk pintu beberapa kali, ia khawatir dengan keadaan putrinya saat mendengar suara berising dari kamar Jannie.
Tak lama Jannie membuka pintu dan langsung memeluk Raina sambil menangis. "Pelayan..."
"Iya nyonya..." jawab pelayang yang menghampiri.
"Bereskan kamar Jannie!" ucapnya lalu membawa putrinya pergi.
Ia menenangkan sang putri agar tak bersedih lagi. Tak ada yang bisa dilakukan selain memberi ruang untuk hati Jannie tenang.
"Tak perlu kamu menangisi dia" tiba-tiba Pak Haris datang lalu duduk disofa dengan santainya.
Jannie melepas pelukan Raina dan berceloteh memarahi sang ayah. "Ini semua juga gara-gara papa aku jadi diputusin sama Ken" ucap Jannie marah.
"Kamu saja mainnya kurang rapi, hmm sudah lah terima saja. Papa masih ada cara lain untuk membuat mentalnya down" ucapnya mantap sambil tersenyum sinis.
"Apa yang mau papa lakukan, jangan macam-macam" tegas Jannie
Wajah Pak Haris langsung berubah mendengar pemegasan sang anak. Ia tak mau banyak berdebat dengan Jannie, lantas dia pergi begitu saja keluar. Jannie menjadi kesal dan semakin jengkel dengan sang ayah.
🌺🌺
"Apa kabar Eveline? Aku kangen loh sama kamu, kapan balik ke indonesia?" Clarissa sedang berbincang ditelefon dengan sahabatnya yang berada diluar negri.
"Alhamdulillah baik, aku juga kangen banget sama kamu Clari, mungkin minggu depan aku akan balik. Ohh ya bagaimana pernikaha mu? Apakah Ken menyakitimu?" tanya Eveline khawatir.
Ia hanya sekilas saja mendengar dari sahabatnya saat cerita. Tapi belum detail banget, sedangkan Veline tau kalau Kendrick pasti memilih dalam mencari pasangan.
"Tenang saja, aku baik-baik saja. Cepatlah pulang Veline aku menunggumu nantiku ceritakan panjang lebar denganmu" kata Clari.
"Beneran ya awas kalau bohong. Aku akan pulang setelah urusanku selesai" jawab Veline.
"Oke aku tunggu, by udah dulu ya"
"Oke by" ucap Veline sebelum mematikan teleponnya.
Sambungan diakhiri Clari berbalik dan mendapati suaminya sedang berbaring diranjang. Entah kapan datangnya Kendrick yang jelas saat Clari sedang asyik bertelepon. Untung saja tadi Clarissa gak membahas suaminya atau menjawab pertanyaan Veline saat menanyai pernikahannya.
Kendrick tiba-tiba melempar bantal ke arah Clari dan mengenai wajahnya. Untung bantal bukan benda keras. Clari terkejut lalu mengambil bantal yang terjatuh dilantai.
"Kamu jangan tidur diranjangku" sahut Kendrick.
"Lalu aku tidur dimana mas?" tanya Clari bingung.
"Ada kasur lipat pakai saja itu atau dimana pun yang jelas jangan tidur diranjangku dan jangan tidur di kamar lain selain kamar ini. Kalau sampai mama dan papa tau kamu tidur dikamar lain nanti aku yang diomelin. Hmm.....nyesel dah semalam menyuruhmu tidur diranjang, keenakan" tegas Ken tanpa mengasihani Clari.
Mata Clari sembab menahan air matanya yang keluar. Tak ada cinta tapi hatinya sakit mendengar ucapan Ken yang menusuk. Tapi bibirnya kaku tak bisa berucap atau membantah saat suaminya menghina. Hanya air mata yang dikeluarkan sebagai tanda kesedihan hatinya.
"Aku manusia dan aku istri kamu, apakah mas gak memikirkan perasaanku" sahut Clari dengan suara gemetar, ia menggigit bibir bawahnya agar tangisnya tak bersuara.
Kendrick langsung bangun dari posisinya dan menatap Clarissa tajam.
"Perasaanku sendiri saja belum tertata, sekarang kamu minta aku untuk mengerti perasaanmu? Mustahil untukku, bisa saja kamu sama seperti dia yang licik" dia yang diucapkan Kendrick adalah Jannie.
Hati Clarissa berasa dicabik-cabik. Perbandingan yang beda jauh. "Aku bukan tipe wanita seperti itu, jangan banding-bandingkan diriku dengan mantanmu. Kita berbeda, jangan sama ratakan sifat orang lain hanya karna mas Ken disakiti oleh satu wanita dan menganggap wanita lainnya itu sama" ucapan Clarissa begitu lantang dan tegas membuat Kendrick tertegun sejenak.
Clarissa pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka untuk menghapus jejak air matanya. Cukup lama Clari berada sana untuk menghilangkan rasa sakit dihatinya.
Saat keluar ternyata Kendrick sudah tertidur. Wajahnya terlihat tenang saat tidur tapi kenyataannya bukan seperti itu. Clari menyadari kalau suaminya memang tampan namun berbeda dengan sikapnya yang dingin.
Dengan berat hati Clari harus tidur di bawah memakai kasur lipat yang ada. Dirumahnya sendiri saja Clari tak pernah diperlakukan demikian. Harapannya tak sesuai takdir.
"Tuhan apakah aku tak bisa mendapat kebahagiaan dengan suamiku, aku tak berharap lebih mendapat cintanya, tapi buatlah dia bisa bersikap adil padaku dan sembuhkan hatinya yangs sedang terluka" tatapan Clari mengarah ke langit-langit sambil berdoa sebelum dia tidur.
Perlahan matanya terpejam hingga terlelap. Menghilangkan rasa lelah untuk sebentar dan besok memulai hari entah dengan sikapnya yang bagaimana lagi.
KLO BISA BUAT JUGA TUH KISAH NYA CHERA SPUPU CLARISSA