Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 22.
Lucas memperingati para pelayan villa nya mengenai sepupunya Miranda, tidak boleh melangkahkan kakinya melewati pintu gerbang villa.
"Jangan sampai dia masuk ke dalam rumah, kalau aku mengetahui dia sampai masuk ke dalam, aku akan memecat kalian semua!" sahut Lucas dengan tegas.
"Baik Tuan!" angguk mereka serentak dengan patuh.
"Jangan merasa iba dengan perkataannya, dan jangan mau di provokasinya, mengerti?!" sahut Lucas lagi dengan tegas.
"Iya Tuan, baik!" sahut mereka lagi serentak.
"Ingat! Julia adalah Nyonya kalian, dan aku hanya mengakui Julia sebagai istriku yang sah, tidak ada perempuan lain!" sahut Lucas lagi dengan tegas dan tajam.
"Baik Tuan!" terdengar suara serentak mereka menjawab dengan patuh.
"Bagus!" ujar Lucas puas.
Lucas kemudian meraih kembali tangan Julia, yang masih berdiri dengan diam di sampingnya.
Lucas masih menggendong Harry, dan masih tertidur dengan nyenyak nya.
Lucas masih dengan menggenggam tangan Julia, membawa Harry ke kamar tidur putra mereka tersebut.
Tanpa ada niat untuk minta tolong pada Julia untuk membuka pintu, dengan inisiatif sendiri Julia membukakan pintu kamar Harry.
Setelah pintu kamar tertutup, barulah Lucas melepaskan tangan Julia.
Lalu meletakkan Harry dengan perlahan ke atas tempat tidur.
"Dia begitu nyenyak tidur, suara orang berteriak juga tidak membuat dia terbangun, apakah dia biasanya seperti ini?" tanya Lucas sembari menarik selimut menutup tubuh putranya itu.
"Tidak, biasanya dia tidak seperti ini, dia akan cepat terbangun kalau mendengar suara berisik!" jawab Julia memandang Harry yang terlihat begitu nyenyak tidur.
Dia merasa heran dengan putranya itu, biasanya dia suka terjaga mendengar suara keras.
Tapi, tadi dia diam saja dalam gendongan Lucas.
Apakah dia merasa aman sudah menemukan Papanya? pikir Julia menatap wajah putranya yang terlihat begitu nyamannya tidur.
Lucas memberikan kecupan selamat tidur di kening Harry, lalu mengelus pipi tembam Harry dengan jempolnya.
"Selamat tidur nak, mimpikan Papa dan Mama berbaikan ya" bisik Lucas di telinga Harry.
"Hmm..." terdengar erangan kecil dari bibir Harry, sepertinya dia mendengar apa yang di katakan Lucas.
Lucas tersenyum mendengar suara kecil putranya tersebut, dia merasa sangat bahagia.
Begini rasanya memiliki anak sendiri, hidup rasanya berbeda, sungguh indah.
Perlahan Lucas menegakkan tubuhnya, lalu menyalakan lampu tidur di meja kecil di samping tempat tidur.
Setelah itu berbalik menghadap Julia yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri, menyaksikan semua apa yang di lakukan Lucas pada putra mereka.
"Ayo!" Lucas mengulurkan tangannya pada Julia.
Tanpa sadar Julia memberikan tangannya di pegang Lucas, dan menariknya dengan pelan keluar dari dalam kamar Harry.
Sebelum menutup pintu kamar, Lucas mematikan lampu kamar Harry.
Lucas membawa Julia menuju kamar tidak jauh dari kamar Harry.
"Ini kamarmu!" sahut Lucas membuka pintu kamar Julia, lalu menyalakan lampu kamar.
Terlihatlah kamar yang luas dengan dekorasi yang sangat di sukai Julia.
Sesaat Julia terbengong melihat kamarnya itu.
"Apakah kamarnya terlalu kecil?" tanya Lucas melihat perubahan wajah Julia yang tidak bisa di bacanya.
"Ti..tidak, ini sudah cukup besar, terimakasih!" ucap Julia pelan.
"Ini sudah menjadi rumahmu, jangan merasa sungkan, kita sekarang sudah menjadi suami istri!"
"Tapi aku memang masih merasa asing, akan ku coba beradaptasi!" sahut Julia mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar tersebut.
"Baiklah, selamat tidur Julia!" ucap Lucas pelan.
"Ya, kamu juga selamat tidur!" sahut Julia pelan juga.
Lucas masih berdiri di tempatnya, masih belum bergerak setelah mengucapkan selamat tidur.
Julia memandang Lucas heran, kenapa belum pergi? pikir Julia menatap Lucas dengan lekat.
Lucas tanpa sadar menelan ludahnya gugup, dia ingin melakukan sesuatu sebelum keluar dari kamar Julia.
"Bolehkah aku menciummu untuk mengucapkan selamat tidur?" tanya Lucas hati-hati.
Pertanyaan Lucas itu sontak membuat Julia terkejut, dan wajahnya tiba-tiba merona mendengar permintaan Lucas.
Lucas menunggu jawaban dari Julia, dia masih berdiri menantikan apa yang di katakan Julia.
"Baiklah!" jawab Julia.
Lucas tidak bergerak di tempatnya, dia masih bingung dengan jawaban Julia.
Julia merasa heran melihat Lucas belum bergerak juga mendekat padanya.
Gadis itu menoleh memandang Lucas, dan mereka saling memandang satu sama lain.
Melihat Julia diam saja memandangnya, perlahan Lucas mencoba mendekat pada gadis yang diam-diam sudah mengambil hatinya itu.
Jarak mereka sekarang hanya beberapa centimeter saja, sangat dekat.
Dan Julia tidak bergerak di tempatnya, menunggu Lucas memberikan ciuman selamat tidur.
Jantung Lucas berdegup kencang mendapat respon dari Julia yang tidak terduga, gadis itu diam saja di tempatnya.
Perlahan mata Julia terpejam, dan mendongakkan dagunya ke atas, menunggu ciuman dari Lucas.
Melihat tindakan Julia tersebut, jantung Lucas semakin berpacu, ternyata Julia memperbolehkannya untuk ciuman selamat tidur.
Dengan hati-hati, Lucas menundukkan wajahnya, lalu memiringkan sedikit wajahnya setelah mendekati bibir Julia.
Lucas mencium bibir Julia dengan lembut.
Begitu bibir Julia menyentuh bibirnya, tubuh Lucas bergetar begitu bahagianya.
Perlahan Lucas mencoba memperdalam ciumannya, dan mengulum sebentar bibir yang selama lima tahun ini dibayangkan nya.
Setelah mengulum sebentar, Lucas melepaskan ciumannya.
Dan Julia pun, perlahan membuka matanya.
Mereka saling menatap kembali dengan lekat.
"Bolehkah aku mencium bibir mu sekali lagi?" tanya Lucas tanpa sadar, dia belum puas, benar-benar belum puas!
Mata Julia berkedip mendengar pertanyaan Lucas tersebut, dan dia pun merasa heran dengan perasaannya.
Kepalanya tanpa sadar mengangguk.
Bersambung.....
lucu psangan ini kebalikan dri lucas dan julia 😆
kasian julia dan lucas blom smpet bulan madu,tpi dpet hadiah anak ke 2
adelia polos bngt dan baik,mak lisbeth heboh bngt dpet cucu baru,
beruntung kehamilan kedua adelia lbih istimewa,karna ada lucas yg memperhatika dan kluarga lucas,terutama mak lisbeth pasti paling heboh wkwk
lucas berubah juga karna julia, daniel cowok peka dari awal,bagus bgtu daniel jngan gugup
bukannya julia mau bertemu kakeknya?