NovelToon NovelToon
Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan
Popularitas:917.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Laghrima~

Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.

INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berburu Siluman

Retakan tulang berbunyi keras di seluruh tubuh Fang Wei, tidak menyangka rasa sakit sebelumnya sepadan dengan meningkatnya tulangnya ke tulang kuning.

Selain tulangnya yang meningkat, Fang Wei perlahan merasakan kemurnian di dalam tubuhnya serta kekuatannya meluap luap hampir menyentuh puncak pendeka bergelar. Padahal belum lama ini Fang Wei baru naik ke tingkat itu, manfaat buah dan danau itu diatas perkiraannya.

Fang Wei ingin melompat dan bersorak namun Cheng Qing tiba tiba mendekatinya seraya menyibak poni yang menutup matanya.

"Kualitas tulangmu lumayan, namun setahuku jenis tulang yang paling tinggi itu tulang naga langit." Cheng Qing mengamati tubuh Fang Wei.

Di sisi lain Fang Wei terpaku dengan kedua mata Cheng Qing, sepasang matanya berwarna hitam pekat yang semakin lama Fang Wei menatapnya dirinya seolah membuatnya tenggelam di kegelapan tak berujung.

"Jangan lihat mataku, bodoh!" Cheng Qing menyadarkan Fang Wei yang terpaku.

"Katamu tadi, tulang tertinggi adalah tulang naga? Apa itu mungkin?" Fang Wei mengerutkan dahinya. Sepengetahuannya hanya ada tiga jenis tingkatan tulang.

"Setahuku kitap milikmu memiliki penjelasan itu, apa kau menutup sebelah matamu sambil membacanya?" Cheng Qing menunjuk dada Fang Wei tempatnya menyimpan Kitap Naga.

Fang Wei terperanjat, buru buru memeriksa Kitap Naga setelah Cheng Qing menyebutkannya. Kitap yang sudah basah karena dibawanya berendam di danau. Fang Wei menjadi panik, walaupun buku itu merupakan salah satu Kitap Tampa Tanding namun tetap saja bahan utamanya adalah kertas.

Fang Wei sigap menyalakan api dan mengerinkan kitap itu dengan mendekatkan pada suhu api, Fang Wei mengira tintanya sudah luntur namun rupanya tidak demikian melainkan setelah dikeringkan tinta yang semula hitam berubah menjadi emas yang membuatnya kebingungan akan hal itu, Cheng Qing yang melihatnya diam-diam terkekeh pelan.

Selesai dikeringkan, Fang Wei memeriksa kitapnya dan sesaui perkataan Cheng Qing, kitap itu memiliki beberapa cara meningkatkan tulang ke tulang naga langit mengandalkan permata siluman tingkat tinggi yakni Raja siluman sebanyak tiga permata.

"Aku harus menguasai ilmunya dulu sebelum berburu Raja siluman, lagi pula..." Fang Wei tersenyum canggung, dirinya harus mencapai tingkat Pendekar Suci untuk melakukannya.

Pendekar Suci sendiri memiliki delapan gerbang untuk dibuka, setidaknya Fang Wei harus membuka empat atau tiga gerbang dalam tubuhnya untuk mulai berburu Raja siluman.

Dengan pedang pemberian Nue, Fang Wei melatih ilmu pedang pertama di Kitap Naga yaitu Taring Naga. Dengan tingkat bela dirinya sekarang dan sedikit kejeniusannya, tidak butuh waktu lama baginya untuk menguasainya walau masih sedikit kaku.

"Ilmu Pedang Naga_ Taring Naga!"

Pedang di tangan Fang We memancarkan cahaya biru dan dengan cepat meninggalkan enam tusukan di pohon yang ditargetkannya.

"Kenapa kau berteriak?" Cheng Qing mengorek kupingnya, protes karena Fang Wei seolah berteriak di kupingnya.

Fang Wei melirik Cheng Qing sekilas sebelum melihat ilmu pedang yang lain di Kitap Naga setelah mengulang jurus Taring Naga sebanyak dua kali.

Di halaman kedua Kitap Naga tertulis ilmu pedang bernama Tarian Naga awan. Ilmu itu memungkinkan penggunanya menipu lawan dengan permainan pedang indah seolah sedang menari seraya melepaskan tebasan fatal kepada tubuh lawan.

Fang Wei menggunakan ilmu pernapasan pada Kitap Naga untuk membuat tenaga dalamnya pulih sebelum melatih gerakan pedang itu. Fang Wei tidak menduga ilmu itu cukup sulit dipraktekkan, selain membutuhkan kecepatan Fang Wei harus seolah membuat pedangnya merupakan bagian dari anggota tubuhnya.

Fang Wei melatihnya terus menerus dan berhenti setelah cukup lelah, lagi pula dari tadi perutnya terus protes untuk makan. Fang Wei berencana memakan daging siluman serigala sama seperti sebelumnya namun dagingnya sudah tidak layak untuk dimakan. Jadinya Fang Wei meminta Nue untuk membantunya menangkap ikan lalu membakarnya.

Selesai makan, Fang Wei lanjut melatih ilmu pedangnya dan berlatih hingga hampir gelap. Cheng Qing hanya memperhatikannya, gadis itu sesekali menguap.

☆☆☆

Sementara di Lembah Hantu, Tetua Xue Yi serta Fen Hen yang gagal membawakan Kitap Naga serta Pedang Pusakanya menerima hukuman berupa menajadi bahan eksperimen racun dari Patriak Gui Tian.

Sementara anggota Lembah Hantu yang ikut dalam operasi pencarian itu langsung dibunuh di tempat setelah kembali.

Tetua Fen Hen menjelaskan kalau ada jejak pertarungan di depan Hutan Kegelapan dan ilmu pedang yang meninggalkan jejak pada mayat siluman disana adalah milik Sekte Vila Bambu Giok.

Penemuan selanjutnya adalah jejak pertarungan di dekat Jurang Tak Berdasar namun tidak ada mayat siluman namun berdasarkan analisa mereka berdua, kemungkinan besar murid yang membawa harta berharga itu jatuh ke Jurang juga setelah di seret oleh siluman itu.

Dugaan mereka tampa kuat setelah memeriksa jauh lokasi lain namun tidak ada lagi jejek baru ditemukan lagi.

Penjelasan itu diterima oleh Patriak Gui Tian namun tetap saja hukuman tetap menimpa Xue Yi dan Fen Hen, mereka cukup bersyukur tidak dibunuh walau harus menjadi penguji racun baru.

☆☆☆

Di suatu tempat sendiri di lokasi Lembah Seribu Bunga yang kini kondisi lembah itu penuh dengan bekas pertarungan serta mayat yang hampir membusuk, terlihat empat orang keluar dan berlutut di depan salah satu mayat.

"Kakek, maafkan ketidak mampuan Hua!"

Gadis muda dari empat orang itu memeluk mayat yang tidak lain adalah Patriak dari Lembah Seribu Bunga, Li Han. Sementara sang gadis merupakan cucunya sekaligus penerus selanjutnya Lembah itu, Li Huamei.

Setelah berita penyerangan di Sekte Vila Bambu Giok sampai pada Li Han, dua hari setelah berita itu Lembah Seribu Bunga juga diserang. Hampir memusnahkan seluruh anggotanya selain yang keluar mengamankan Desa dan Kota di bawah pengaruh mereka yang mendapat serangan perampok sebagiannya lagi dikirim untuk membantu Sekte Vila Bambu Giok.

Li Huamei mengajukan diri untuk pergi membantu Sekte Vila Bambu Giok ditemani oleh dua Pendekar Raja dan satu Pendekar Suci. Kemampuan Li Huamei sendiri berada di puncak pendekar Bergelar di usinya yang masih enam belas tahun.

Namun Rupanya di perjalanan Li Huamei dan tiga pendekar menemui banyak rintangan, banyak Desa yang mereka lalui sudah diambil alih oleh sebagian pendekar aliran Hitam. Li Huamei membebaskan sebagian Desa sebelum memasuki Kota wilayah Sekte Vila Bambu Giok namun rupanya Kota itu bernasib lebih parah, penduduknya banyak terbunuh dan dijadikan pelayan serta anak gadis mereka bernasip sial.

Kota itu di selamatkan juga oleh Li Huamei dibantu tiga penjaganya, firasat Li Huamei sudah buruk melihat Kota itu dan benar saja. Sekte Vila Bambu Giok sudah tinggal nama, Sekte itu tinggal puing dan mayat anggotanya tergeletak dimana mana.

Li Huamei kembali menuju Lembah Seribu Bunga setelah memastikan tidak ada yang selamat di Sekte itu namun perjalanan mereka rupanya lebih lama lagi dan setibanya mereka, Lembah Seribu Bunga bernasib sama.

"Ini salahku! Salahkan saja aku!" Huamei menjambak rambutnya sendiri, jika bukan karena dirinya membawa satu dari empat Pendekar Suci mungkin Sektenya tidak bernasib terlalu tragis.

"Hua'er, kita harus memberi penguburan yang layak untuk saudara saudari serta Patriak kita daripada menangisi yang sudah terjadi." Salah satu pendekar Raja di dekat Huamei memeluknya.

"Bibi Yanxi..." Huamei menangis terseduh seduh sementara Pendekar Suci di sebelahnya lagi hanya menghela nafas berat. Melihat keadaan sekitar serta mayat tiga Pendekar Suci lainnya, bahkan dengan kehadirannya sekalipun akan sulit menang mengingat kemampuannya tidak berbeda jauh dari satu Pendekar Suci.

Ditemukannya sebagain anggota Sektenya yang mati terkena racun, dipastikan jika kelompok yang menyerang merupakan kelompok yang sama dengan penyerang Sekte Vila Bambu Giok, yakni Lembah Hantu. Kelompok aliran Hitam yang tiba tiba muncul dan mulai menghabisi Sekte aliran putih maupun netral tampa pandang bulu.

Kekaisaran Han sendiri tidak ikut campur lebih jauh setelah salah satu pangeran mereka dibunuh secara tragis sebagai peringatan dari aliran hitam jika ikut campur sekali lagi. Kaisar Han memilih tidak protes lagi selain hanya memastikan tidak ada lagi pembunuhan di istana.

Selesai penguburan dan acara berkabung itu, Huamei memerintahkan anggota mereka yang tersisa untuk menutup diri sementara dirinya mengurung diri untuk mendalami ilmu bela dirinya.

Ada satu kelompok aliran Netral yang sama besarnya dengan Lembah Seribu Bunga, lokasi mereka di kelilingi oleh laut jadi kekacauan dunia persilatan sulit menyentuh mereka. Sekte Ujung Selatan, sekte besar aliran Netral itu sebenarnya sudah mengetahui kekacauan tersebut namun menolak ikut campur.

Bukan tampa alasan, Ketua Sekte mereka sedang melakukan latihan tertutup serta tidak ingin anggota Sekte mereka berkurang sia sia tampa keuntungan yang jelas.

☆☆☆

Sementara Fang Wei sendiri sedang mengintai seekor siluman babi hutan yang diambil berusia seribu tahun, kali ini dirinya berencana menguji kemampuan barunya.

"Ohooo, itu sebuah makan malam yang lezat tampaknya..." Cheng Qing memasang senyum lebar.

"Itu milikku!" sahut Fang Wei singkat sebelum melompat turun menghadang babi itu.

Cheng Qing mengerucutkan bibirnya, kesal dengan sifat pelit Fang Wei yang menurutnya berlebihan. Walau kenyataannya dirinya sendiri tidak bisa makan karena wujudnya Roh.

Melihat Fang Wei yang menghadangnya, babi siluman itu murka dan menerjang ke arah Fang Wei berniat mencabik pemuda itu.

Fang Wei tersenyum sinis sebelum melompat ke belakang babi itu dan memberikan satu tebasan ke bokongnya. Perbuatannya menambah murka babi itu.

"Seni Pedang Naga_ Tarian Naga Awan!"

Fang Wei mengalirkan tenaga dalam kepada pedangnya dan menerjang siluman babi yang menjadi bingung melihat Fang Wei yang nampak seperti kain yang menari di matanya.

Kebingungan babi itu tidak bisa menghindari pedang Fang Wei yang datang begitu cepat setelah sampai di hadapannya. Pedang Fang Wei merobek tubuh babi itu hingga tumbang dan tidak bergerak lagi.

"Bukankah kau cukup kejam? Lihatlah isi perutnya keluar, rasanya pasti berkurang sembilan puluh persen!"

Cheng Qing menutupi mulutnya, sebagian usus babi itu putus dan keluar sementara Fang Wei tidak peduli, malah takjub melihat ilmu pedang itu.

***

PPPN seperti biasa up setiap hari, saya sangat mengucapkan terima kasih untuk kalian yang sudah mampir membaca dan memberi like. Itu sangat berarti...

1
Chaser's
Btw kak ini gimana ya konsepnya? Aku belum baca ni novel serius, aku Nemu novel karna baca komenmu aja di LPN milik kak Ron.

Aku mau nanya, ini kau bikin novel ini Udah ijin Belum sama Kak Ron? Kok berani amat ngeclaim dunia LPN gitu lho, bikin alur waktu ribuan tahun setelah kejadian di LPN juga, dan dari judul ini juga munculin Xiao Chen, ini gimana dah bisa bisanya rilis rilis aja.

Ini juga bukan fanfiction kan, kok seenaknya aja kamu gitu lho. Aku sebagai fans kak Ron agak tersinggung sih sama masalah ini, asal lu tau ya bang itu kak Ron build dunianya Xiao Chen perfect bngt lho, bahkan aku ngerasa ga ada tandingannya tuh dunia silat di noveltoon ini, lah lu malah seenak jidatnya pake in dunia nya terus bikin novel baru dengan karakter utama baru, hancur bngt sumpah jadinya ggra lu.

Itu dunia ribuan tahun abis masa LPN mungkin aja jadi dunia kultivator karena ada kak Ron ga bikin satu dunia aja di ceritanya.

Menurut gw stop aj bang, klo pngn lanjut revisi dan umumkan ini fanfiction, bikin alur sndiri tapi ttp pake karakter dari kak Ron, lu jangan gedein nama lu dngn menjatuhkan nama kak Ron, tpi karya lu harusnya bisa membuat nama kak Ron lebih di kagumi.
Laghrima~: Begini Sob, gw bukanya mau nama bang Ron jatuh tapi karya PPPN ini memang tidak memiliki ijin tetapi saya sebagai fans lamanya dia mencoba membuat karya baru yang memuat sebagian latar dunia kependekaran di LPN. Saya tidak menjiplaknya namun hanya mengambil latar dan meminjam sebagian tokohnya, yang kemudian saya racik berdasarkan alur punya saya sendiri.

Mengenai izin, menurut saya tidak membutuhkannya karena hanya mengambil latar bukan melanjutkan isi LPN itu sendiri. Mengenai LPN sendiri jika sekiranya lanjut, saya tidak masalah jika dunia latarnya berbeda karena saya membuat alur yang sesuai dengan imajinasi saya sendiri. Dan sekedar pengobat rindu
total 1 replies
Sarip Hidayat
mantap kk... ditunggu lanjutannya... bravo
afifo maning
lanjut gasss
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow jlebz pokoknya
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
Hendra Yana
alhamdulillah
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹.. lanjuuttt
Abdul Muis
jangan lupa thor perbaiki kosa katanya supaya ceritanya lebih hidup👍
Abdul Muis
aku ingat sekarang Xiao Chen cerita panjang 700 episode lebih 👍
Ismaeni
ditunggu kelanjutannya. ...
y@y@
👍👍👍👍👍
Freddy Suwindi
bagus
Laghrima~
Info, ini tidak tamat ya cuma konflik satu selesai
Muchtar Albantani
mantape
𝘿𝙚𝙬𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙤𝙠
oke lanjut
▀█▀▐░░░░░░░░▐░░░░░░░░░░░░░░
░█░▐▀█░▀█▐▀█▐▐▀▐░█▐▀█▐░█░░░
░█░▐░█▐▀█▐░█▐▌░▐▄█▐░█▐░█░░░
░█░▐░█▐▄█▐░█▐▐▄▄▄█▐▄█▐▄█░░░
Heri Latif
audiotoon nya mana kak. males baca saya
Nanik S
Jaga kesehatan Gas Pooool
Nanik S
Lanjutkan Seasen 2 Tor
Aan Alfian
jooss
Hironimus Dachi
eh, next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!