Di sebuah Galaksi, tepatnya di atas Planet terbesar yang ditumbuhi oleh banyak rerumputan.
Terlihat seorang pemuda tengah berdiri menatap Awan Reinkarnasi, pemuda itu ialah, Dewa Angin, Feng Shan Jian.
“Semuanya terbunuh, perang antar planet benar-benar membunuh semuanya.” Feng Shan berkata dengan nada sedih.
“Awan ini, Konon dapat membawa seseorang menemukan kebahagiaan yang dicari. Semoga di kehidupan selanjutnya, aku bisa membuat sebuah keluarga besar dan membawa keseluruhan keluarga naik ke atas.”
Feng Shan Jian mengucapkan sumpah tersebut dengan keras. Dia memasuki awan reinkarnasi dan menghilang dalam sekejap.
Silahkan ikuti, Perjalanan dari Dewa Angin.
(Note : Author Masih Pemula Fantim. Jadi banyak kesalahan dan pastinya perlu revisi.)
Update 2 kali sehari, Waktu tidak menentu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 05
[Chapter 05.]
[5 menit terlalu lama.]
[Silahkan Dibaca.]
Arena pertarungan Klan Xiao. Terlihat rombongan berbagai orang tiba di arena tersebut. Mereka semua melihat seorang anak kecil yang sedang duduk dengan posisi lotus. Anak itu membuka matanya dan berdiri di tempat.
Patriack klan menatap ke arah anak itu, patriack klan tersebut menatap dengan penuh penasaran. Sementara itu, anak kecil yang berada di atas arena menatap ke arah para anak-anak yang sedang memilih siapa yang maju duluan. Anak kecil di atas arena itu ialah Xiao Fan.
Xiao Fan menatap anak-anak lainnya dengan senyum geli, kemudian dia berkata, “Kenapa kalian ribut siapa yang pertama kali naik ke arena? kenapa tidak kalian semua langsung saja, agar aku segera beristirahat di rumah?”
Seluruh orang terkejut, bahkan patriack klan sendiri. Mereka tidak menyangka Xiao Fan akan seberani itu. Para anak-anak terutama anak yang paling membenci Xiao Fan, Xiao Shu. Dia menatap dengan tajam dan emosi tinggi ketika direndahkan seperti itu.
“Kalian majulah, aku akan maju terakhir nanti.” Xiao Shu benar-benar marah, dia memerintahkan seluruh anak-anak untuk maju pertama kali. Seluruh anak-anak mengangguk dan naik ke dalam arena pertempuran.
Seorang pria yang berdiri di dekat patriack klan tersenyum. ‘Menarik, sejak pertama kali aku bertemu dengan anak ini, selalu saja membuatku tertarik.’ Pria itu adalah Xiao Hun, paman kedua Xiao Fan, adik dari patriack klan atau ayah dari Xiao Fan yang bernama Xiao Feng.
Xiao Feng selaku patriack klan menatap dengan penasaran. ‘Xiao Fan, sepertinya kau menyembunyikan dirimu sangat dalam.’ Patriack itu tidak bisa tidak tersenyum, putranya tersebut penuh akan misterius.
Pria yang di sisi lain dari Xiao Feng menatap ke arah Xiao Fan dengan kebencian. Entah kenapa dia sangat membenci patriack klan. Pria itu sangat membenci kakaknya tersebut, apa yang dia benci itu adalah suatu rahasia dirinya dan orang-orang dalam. Pria tersebut ialah Xiao Lou, ayah dari Xiao Shu.
Banyak orang yang berada disana, para warga bahkan para petinggi klan. Mereka semua tertarik dengan tuan muda klan yang dikatakan membangkitkan Roh Elemen sampah. Namun, diantara orang itu ada satu orang yang menatap dengan tatapan tertarik.
‘Roh Elemen sampah berani melawan seluruh Roh Elemen tingkat di atasnya. Aku ingin melihatnya, apakah Tuan Muda Klan Xiao bisa mengalahkan mereka semua?’ batin orang itu sambil menjilat bibirnya.
***
Xiao Fan berdiri menatap ke arah anak-anak yang berada di depannya. Umur mereka sama yaitu 6 tahun, akan tetapi pengalaman orang berbeda. Para anak-anak penuh dengan emosi mengeluarkan seluruh Roh Elemen mereka.
Ada yang berubah menjadi, Singa, Buaya Dar-Api, Gajah tulang, Beruang Emas, dan lain sebagainya. Ada juga yang mengeluarkan alat seperti Palu, Pisau, Pedang, dan lain sebagainya. Seluruhnya sejenis namun berbeda-beda kekuatan.
Xiao Fan menatap hal itu penuh dengan minat, dirinya juga mengeluarkan benang miliknya. Benang hijau berayun dari telapak tangannya. Seorang wasit masuk ke dalam arena dan berbicara selayaknya Mc kurang Profesional.
“Tuan Muda Klan Xiao, Xiao Fan dengan sebuah Roh Elemen sampah melawan seluruh anak-anak Klan Xiao, mulai.” Wasit itu berkata dengan keras dan tegas, ketika kata mulai terucap, dia menghilang dari tempat dan muncul di tempat wasit berada.
Seluruh anak-anak mendengar kata mulai, semuanya melesat ke arah Xiao Fan. Sementara itu, Xiao Fan sendiri tersenyum dan benang mulai terlihat menipis dan menyebar ke seluruh arena. Seluruh anak-anak tidak mengetahui, jika mereka semua sudah masuk ke dalam genggaman Xiao Fan.
“Sangkar Burung.” Xiao Fan berkata dengan halus, seketika seluruh benang mengerat dan menjerat seluruh anak-anak tersebut. Para anak kecil terkejut dengan hal itu, mereka ingin membebaskan diri namun semakin mereka bergerak benang semakin mengerat.
“Kuhahahaha,” tawa Xiao Fan melihat hal itu. Dia menggerakkan jari-jari miliknya dan membuat seluruh anak-anak tanpa sadar bergerak dengan sendirinya. Seluruh kejadian itu, disaksikan oleh para penonton dengan ekspresi terkejut.
“Kasihan sekali kalian, dimanfaatkan oleh seorang anak kecil pendosa. Ck ck ck,” ucap Xiao Fan membuat seluruh anak-anak merinding. Tatapan Xiao Fan menjadi tajam dan senyum seringai miliknya muncul.
“Enyahlah.” Xiao Fan meluruskan seluruh jarinya, membuat para anak-anak terlempar keluar dari arena dengan keras. Xiao Fan benar-benar tidak ingin membunuh para anak-anak itu, karena dirinya memerlukan mereka untuk menjadi alat bagi Klan Xiao selanjutnya.
Seluruh penonton terkejut, mereka tidak menyangka 20 anak dikalahkan dalam kurang waktu 5 menit. Xiao Feng sangat terkejut akan hal itu, serta dalam hatinya dia bangga dengan putranya tersebut.
Xiao Hun sendiri terkejut namun segera kembali normal. Dia sudah menduga bahwa Xiao Fan bisa mengatasi seluruhnya. Xiao Lou sendiri menjadi semakin marah melihat hal itu, dia menatap putranya sendiri dan mengisyaratkan untuk maju.
Xiao Shu merasakan tatapan ayahnya tersebut. Dia melihat bahwa ayahnya mengisyaratkan untuk menghancurkan Xiao Fan sepenuhnya. Anak itu mengangguk setuju dengan Ayahnya, lalu dia berjalan menuju ke atas arena.
“Cih, dasar tidak berguna mereka semua.” Xiao Shu mendecih dengan keras, hingga terdengar oleh seluruh anak-anak. Xiao Fan sendiri mendengar decihan tersebut. Namun, putra patriack itu sama sekali tidak peduli dengan Xiao Shu.
Tiba di atas arena, Xiao Shu dengan cepat berubah menjadi Macan Api miliknya. Dia menatap ke arah Xiao Fan dengan tajam dan berkata dengan arogan.” Menyerahlah, sampah. Kau ti-“ belum selesai dia berbicara, Xiao Fan berteriak ke arah wasit, “Segera mulailah, perkataan anak ini penuh dengan omong kosong.”
Mendengar teriakan Xiao Fan, seluruh penonton menatap dengan lucu. Mereka merasa lucu ketika Xiao Fan mengatakan Xiao Shu banyak omong kosong yang berarti pembual belaka. Seluruh penonton menahan tawa mereka.
Xiao Feng hanya tersenyum tak berdaya dengan putranya tersebut, dia harus mengakui bahwa putranya benar-benar jujur dan tidak peduli akan amarah orang yang dibicarakannya. ‘Anak ini, entah bagaimana dia benar-benar menjadi lebih misterius dari yang kubayangkan.’
Wasit menatap kedua belah pihak, dia mengangkat tangannya untuk memulai pertarungan antara Xiao Fan dengan Xiao Shu. Namun, lebih tepatnya Xiao Fan yang sedang bermain-main dengan Xiao Shu nantinya.
***
Di luar Arena Klan Xiao, berjalan pergi sosok dengan jubah abu-abu. Sosok itu ialah seorang perempuan dengan sebuah cadar berwarna hitam transparan. Di balik cadar itu, terlihat perempuan itu tersenyum dengan indah.
Perempuan itu memakai jubah abu-abu dan cadar hitam. Di jubahnya terdapat tiga helai bulu burung di tudungnya menjadi aksesoris tudung tersebut. Iris mata berwarna abu-abu menambah kesan misteriusnya.
Perempuan itu berjalan pergi dari Klan Xiao, dia tersenyum dan berkata dengan penuh ketertarikan. “Tuan Muda Klan Xiao benar-benar menarik, semoga kita bertemu di pertandingan antar Klan nanti, hihihi.”
***
Arena pertandingan Klan Xiao, wasit menurunkan tangannya secara vertikal dan berteriak dengan keras, “Mulai.”
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thank you Minna-san.