Bagaimana ceritanya jika seorang perempuan yang berprofesi sebagai bos mafia paling berbahaya dan ahli racun, dan hidup nya sudah bersahabat dengan darah, harus berpindah jiwa ke dalam tubuh perempuan lemah dan naif?
Dia adalah Erika Alexander, tubuh yang Erika tempati adalah tubuh milik istri Jendral perang, yang memilih kabur dari kastil suami nya setelah orang tua nya meninggal, karena tertekan dengan orang-orang di sekitar nya yang selalu menyebut nya perempuan pembawa sial.
cuplikan
"Sialan!"
"Dasar bodoh!"
Erika yang jiwa nya masuk ke dalam raga istri naif jendral perang, tentu saja Erika sangat geram dengan sifat bodoh dan naif si pemilik tubuh.
"Mulai sekarang tidak ada lagi Felisha Agatha si perempuan bodoh itu, sekarang ini hanya ada Erika Alexander, yang akan menundukkan semua orang di bawah kaki nya," ucap Erika tersenyum miring.
"Berani menginjak harga diri ku, akan ku injak balik kepala nya," ucap Erika menyeringai.
Akan kah Jendral perang juga akan tunduk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JENDRAL PERANG
Iya! Ingatan Felisha yang membuat Erika geram dan sangat emosi tadi, adalah karena ternyata Felisha si perempuan bodoh dan naif itu, memliki anak, dan sialnya karena kebodohannya itu juga, anak-anak nya menjadi korban.
Felisha tidak pernah memperdulikan anak-anak nya dan selalu menghindari anak-anak nya, bahkan Felisha tidak pernah berbicara pada anak nya.
Selama ini Felisha hanya memandikan dan memberikan anak-anak nya makan, itu saja, selebihnya Felisha mengurung diri nya di dalam kamar, tanpa menghiraukan anak-anak nya yang masih membutuhkan sosok ibu.
"Hiks...hiks....hiks...hiks...."
Erika dengan perlahan berjalan menghampiri dua anak kecil yang sedang menangis itu.
"Hai."
Tangan Erika dengan gemeteran menyentuh anak-anak nya.
Iya mulai sekarang Erika akan menganggap mereka sebagai anak nya, dan akan Erika berikan kehidupan yang lebih layak untuk mereka berdua.
Erika menatap sendu dua anak kecil yang memiliki nasib begitu malang, yang saat ini sedang menatap nya dengan mata berkaca-kaca.
Grep
Hati Erika tidak sekejam profesi nya sebagai Bos mafia, Erika dengan perasaan bergemuruh, merengkuh tubuh ringkih anak dua anak nya.
"Hiks...hiks...hiks...hisk..."
Dua naka kecil itu hanya menangis di pelukan Erika, mereka berdua masih berumur dua tahun tapi tubuhnya mereka begitu kecil, tidak seimbang dengan umur mereka, bahakan dua anak kecil itu belum bisa berbicara dan si bodoh Felisha itu juga tidak memberikan nama pada dua bocah malang itu.
Miris, dua bocah kecil itu harus menderita dan tidak menerima hak mereka sebagai anak, hanya karena keegoisan ibu mereka.
Erika Alexander, sayangi mereka iya🥺
Seperti yang kalian tahu Felisha si perempuan bodoh dan naif itu tifak pernah menghiraukan anak-anak nya, dan hanya sibuk menangisi kebodohan nya sendiri sampai akhirnya merenggang nyawa dan jiwa nya diganti oleh jiwa Erika, bos mafia dan ahli racun, perempuan paling ber bahaya dimasa nya.
"Maaf."
Ucap Erika dengan lelehan air mata.
Walaupun bukan Erika yang selama ini mengabaikan mereka berdua, tapi tetap saja Erika merasa bersalah, kenapa diri baru datang sekarang.
"Hiks...hiks...hiks...hiks...hiks..." Dua bocah kecil itu hanya menangis terisak, memeluk erat tubuh Erika.
Ini adalah pertama kalinya si pemilik tubuh memeluk anak-anak nya, mambuat dua bocah kecil berusia dua tahun itu senang, tapi sayang nya mereka belum bisa berbicara.
Selama dua tahun ini mereka berdua tidak pernah keluar dari gubuk yang mereka tempati, dua bocah kecil itu tidak mengetahui dunia luar seperti apa.
Seperti yang kalian tahu Felisha si perempuan bodoh dan naif itu tifak pernah menghiraukan anak-anak nya, dan hanya sibuk menangisi kebodohan nya sendiri sampai akhirnya merenggang nyawa, dan jiwa nya diganti oleh jiwa Erika, bos mafia dan ahli racun, perempuan paling ber bahaya dimasa nya.
Felisha tidak membenci anak nya, hanya saja ketakutan dan perasaan bersalah nya membuat Felisha tanpa sadar menyakiti anak nya sendiri, naka kecil yang seharusnya mendapat kan kasih sayang tapi malah menjadi korban dari perasaan ibu mereka sendiri.
"Hey kalian kenapa?" ucap Erika panik.
Erika melihat dua bocah kecil yang ada di pelukan nya terkulai lemas, tidak sadar kan diri.
"Astaga panas sekali!" ucap Erika terkejut.
Suhu tubuh dua bocah kecil itu sangat tinggi, membuat Erika panik dan Khawatir.
Dengan hati-hati Erika menidurkan dua bocah kecil itu.
"Aku harus apa?" tanya Erika mondar mandir.
Erika berlari ke segala arah, untuk mencari sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkan dua bocah kecil yang saat ini sedang tidak tergolek lemah.
"Sial!"
Erika tidak menemukan apa-apa, tidak ada sesuatu yang bisa membantu diri nya untuk menolong bocah kecil itu.
Tidak kehabisan akal, Erika kembali berlari keluar gubuk itu, berharap diri nya bisa meminta pertolongan pada orang.
Hutan!
Sepi!
"Sial!"
Erika kembali mengumpat saat melihat ada dimana diri nya sekarang, gubuk yang Felisha tempati ada di tengah-tengah hutan sangat jauh dari pemukiman warga, entah apa yang ada di pikiran Felisha bisa-bisa nya tinggal di dalam hutan belantara.
"Berpikir Erika, cepat berpikir," ucap Erika menggigit kuku nya.
Eriak mondar-mandir, Erika benci situasi seperti ini, di mana diri nya tidak bisa apa-apa.
"Aaawwww!"
Sssssttttt
Ringis Erika karena tidak sengaja menggit jari nya sampai terluka, mengeluarkan darah.
Tanpa Erika sadari darah nya menetes mengenai Keluang permata milik Erika.
Kalung Yang Erika kenakan bersinar terang membuat Erika menutup mata nya karena pantulan sinar dari kalung itu, sangat menyilaukan mata.
Cling
Erika mengerjapkan mata nya saat merasa sudah tidak ada cahaya yang menyilaukan mata nya tadi.
Eh
"Ini aku di mana lagi?" tanya Erika bingung.
"Apa aku kambali ke dunia ku," ucap Erika melihat sekeliling nya.
"Baguslah," ucap Erika lega.
"Tapi bagaimana dengan dua bocah kecil itu," ucap Erika tiba-tiba khawatir.
"Selamat datang tuan rumah," ucap makhluk kecil terbang di udara.
"Astaga!!"
Pekik Erika terlonjak kaget.
"Siapa kamu?" tanya Erika dingin.
Jangan pikir Erika akan takut, tadi itu Erika hanya terkejut bukan takut, tidak ada kata takut di kamus Erika.
"Saya penjaga ruang dimensi ini Tuan rumah," jawab si mahluk mungil.
"Ruang dimensi," ucap Erika melihat sekeliling nya.
"Kalung yang Anda pakai itu bukan kalung biasa," ucap si makhluk mungil.
Si makhluk mungil itu mulai menjelaskan secara garis besar nya pada Erika, beruntung nya Etika ada perempuan genius jadi dengan cepat langsung memahami apa yang di sampai kan oleh makhluk mungil itu.
"Hem! Aku mengerti," ucap Erika mengangguk kan kepala.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Di sisi lain tepat nya di ibu kota Kerajaan Beatrix iring-iring pasukan perang mulai memasuki gerbang istana kerajaan Beatrix.
Setelah tiga tahun prajurit kerajaan Beatrix berperang akhirnya hari ini mereka kembali ke kerajaan Beatrix membawa kemenangan
Peperangan itu sendiri di pimpin oleh Duke Olivera sang jendral perang paling di di takuti, yang memiliki julukan Dewa kematian.
Entah bagaimana nanti respon Jendral perang itu, saat mengetahui bahwa istri nya kabur dalam keadaan hamil darah daging nya yang sekarang sudah lahir dua bocah kecil.
"Salam Yang Mulia Raja Beatrix," ucap Duke Oliver sopan.
"Hem"
"Tidak perlu di ragukan lagi, kehebatan Anda sangat luar biasa Duke," ucap Raja Beatrix.
Duke Oliver hanya diam dengan raut wajah lempeng nya.
"Saya permisi untuk kembali ke kediaman Yang Mulia," ucap Duke Oliver datar.
"Hem! Baiklah," ucap Raja Beatrix menghela nafas nya.
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗