NovelToon NovelToon
Metanoia; The Hybrid

Metanoia; The Hybrid

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Manusia Serigala / Mengubah Takdir / Epik Petualangan
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: cutdiann

Kelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia 7 tahun. Mendengar kabar itu, pemerintah INTI langsung turun tangan dan mengirimkan Pasukan 13 untuk membawanya ke Negeri Nitmedden. Namun Raja Charles menitahkan untuk tidak membawa Gara dan menjamin akan keselamatan bangsa Supernatural. Gara mengasingkan diri ke Akademi Negeri Danveurn di wilayah Astbourne untuk memulai pencarian jati dirinya.
Akankah Gara mendapatkan jati dirinya? Bagaimana kehidupan asramanya di Akademi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutdiann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 11: THE WHISPER, THE STRANGE VOICE.

...※ ·❆· ※...

"Semua persiapanmu sudah selesai, tinggal menunggu harinya tiba. Bersantai sedikit, kak Alex" ucap Damian menyenggol bahu Alex. Mereka sedang berjalan menuju kandang kuda kerajaan. Damian sendiri yang menolak butler kerajaan untuk menyiapkan kuda mereka. Karna mereka sekalian ingin melihat tempat tinggal kuda-kuda mereka.

"Bukan bersantainya, tapi aku sedikit gugup. Kau sendiri bagaimana, Damian?" Alex menyuruh penjaga untuk mengeluarkan kuda mereka.

"Aku tidak tau. Tapi aku ingin kembali ke tanah Danveurn, tempat aku seharusnya berada. Namun, membiarkan anggota kerajaan mengganggu Anne juga membuatku kesal. Semuanya berubah sejak kehadiran Roberto, kau tau itu 'kan?" Damian menunggangi kudanya, lalu Alex ikut serta.

Kuda mereka berdua memiliki warna yang sama, putih. Vampire clan sendiri memiliki aturan untuk mempergunakan kuda, sesuai warna. Untuk rakyat sendiri, harus menggunakan kuda berwarna coklat. Teritorial itu juga melarang penggunaan kuda hitam, tanpa alasan.

"Aku heran, kenapa Raja Andromeda selalu memihak Roberto ketimbang dirimu. Aku sendiri melihat Raja Andromeda berbicara padamu tadi, membuat aku tidak suka. Ayah juga membelamu dari Raja Andromeda" Alex memimpin di depan Damian. Tanpa tujuan hanya pergi ke gerbang utama kerajaan untuk keluar.

"Itu karna Roberto lebih kuat dari pada aku, kau percaya itu?" Tanya Damian.

Alex menggelengkan kepalanya, "Tidak. Itu hanya perkataan Raja Andromeda. Dikenyataan, kau itu kuat. Ingat, saat kau melawan rogue Lycanthrope ketika kami pertama kali berkunjung ke kerajaanmu? Waktu itu, hanya kau yang maju ke depan. Sedangkan Roberto hanya bersembunyi dibalik wajahnya. Hahaha!"

"Kak, kadang kau ahli dalam memperbaiki suasana hati. Oh, lihat. Itu burung gagak milik Allegro" Damian mengisyarat Alex untuk melihat ke langit.

"Anak pintar itu tau aku pernah memiliki burung gagak. Dia datang padaku pagi ini, dan meminta burung gagak untuk mengirim surat pada Gara."

"Ah, putraku memang pintar. Aku jadi ingin sekali melihat Gara. Apa yang sedang dia lakukan saat ini, ya?" Kata Damian.

Alex tersenyum, "Aku bisa tau dengan mudah. Dylan sedang berada di lapangan tandi bersama anak-anak lain. Sayangnya, hanya pada Gara keahlianku tidak berfungsi. Aku penasaran, apakah itu karna dia seorang anak Hybrid?"

"Dia bukan Hybrid, dia hanya Gara."

"Hei kalian, mau kemana di hari yang sibuk seperti ini?"

Kedua kuda itu berhenti mendadak, lantaran seseorang yang muncul tiba-tiba di depan mereka. Tamu undangan Raja Northcliff, keluarga Damonous. Didepan mereka saat ini tidak lain adalah Raymond.

"Kau ingin meledek kami?" Damian bertanya.

"Aku tidak punya niat seperti itu. Kedatanganku ke sini untuk memperkuat hubungan kita. Hahaha, bagaimana persiapan kalian berdua?" Ucap Raymond saat Damian dan Alex turun dari kuda mereka.

"Kau ingin meledek?" Tanya Alex.

"Astaga, bukan seperti itu. Tapi apa salahnya menerima sedikit kenyataan pahit. Hanya kalian dari generasi kita yang belum naik tahta. Cepatlah singkirkan dua pria tua itu, aku lelah terus-terusan mengalah pada mereka" begitu kata Raymond.

Damian menggelengkan kepala, "Kau bisa terkena undang-undang hanya karena perkataanmu itu. Lagipula hubungan aku dan kau sebentar lagi akan menghilang. Aku tetap memihak pada putraku, Gara, anak Hybrid yang kalian sebut itu."

"Aku terkecuali" Alex menyambung cepat.

"Hm, kak Alex terkecuali."

Raymond mengusap wajahnya, "Kau salah paham. Sebenarnya kami sama sekali tidak ingin mencampuri urusan anak Hybrid itu. Memang, mungkin akan menyebabkan dampak buruk bagi kita. Atau bahkan dampak baik yang bagus untuk kita semua. Tapi kita sebagai Raja tertinggi juga harus memikirkan resiko yang akan terjadi, dan menyiapkan rencana-rencana yang tersusun dengan benar untuk menanganinya. Aku juga tidak ingin, clanku sampai terkena dampak buruk itu. Lagipula, INTI bersifat ingin membantu. Mereka punya alat yang bisa mengendalikan sifat Hybrid. Tidak ada salahnya jika mereka terdengar memaksa ingin mendapatkan Gara."

"Bagaimana jika INTI punya rencana lain yang kita semua tidak tau?" Tanya Alex serius.

"Jika rencana itu buruk, kami pasti tidak berpihak pada mereka. Kami juga punya mata di mana bisa melihat yang benar dan yang salah. Aku secara pribadi tidak suka cara kerja INTI. Gara masih kecil, dan membuatnya terpisah dari kehidupan bersosialisasi akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri."

"Anak butuh waktu untuk berkembang, dan menyesuaikan diri dengan cara dunia bekerja" kata Damian sambil lagi-lagi melihat ke langit. Di sana, ada burung gagak lain terbang menuju arah yang sama seperti gagak milik Allegro.

"Itu gagak milik Lucier, putra keduaku. Tiba-tiba saja dia ingin punya, dia juga tidak mengatakan alasan yang jelas" ungkap Raymond.

"Kalau Allegro menggunakan burung gagak untuk mengirimkan surat pada Gara" jujur Alex.

"Tidak mungkin Lucier juga mengirimkan surat pada Xavier. Kepergiannya bahkan tidak dilihat, atau bertanya bagaimana Xavier di sana. Aku punya dua anak kembar yang sangat berbeda dan bertolak belakang. Yang satu seperti anak normal, namun yang lain bersikap sangat kenak-kanakan" ungkap Raymond.

"Kau yang tidak normal. Anak-anak memang bersikap kekanak-kanakan. Lalu, bagaimana anak-anak bersikap di matamu" ledek Damian.

"Bukan seperti itu. Xavier itu bersikap sangat berlebihan. Dia tau dirinya seorang Demon, tapi dia bersikap melebihi seorang Demon. Kalian tau 'kan, pandangan manusia pada Demon clan sendiri jauh berbeda. Karena pandangan itulah, membuat Xavier ingin menjadi seperti yang dipandang manusia. Aku tidak tau kenapa dia mengambil jalan pikiran seperti itu" Raymond frustrasi.

Damian tertawa, "Kita hanya tidak tau, bagaimana cara anak-anak bertanya pada diri mereka dalam diam, tentang jati diri dan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Masa ini adalah masa di mana mereka sedang dalam proses untuk menjadi dewasa. Kita sebagai orang tua, seharusnya mendukung apa pilihan mereka. Jika itu ke jalan yang salah, maka kita arahkan ke jalan yang benar. Jika mereka tidak mendengar, maka bicaralah lebih tenang. Jika mereka mendengar, maka berikanlah kehangatan."

...※ ·❆· ※...

Aku terbangun. Samar-samar melihat langit-langit yang masih sama. Aku tidak bisa menggereakkan tubuhku sesuka hati, rasanya sangat lelah. Aku hanya bisa menggerakkan sedikit kepalaku ke samping, melihat suster-suster yang berjalan pergi meninggalkan ruangan besar ini.

Ku gerakkan kepalaku untuk lurus ke depan, melihat jendela besar yang terpasang di dinsing. Ternyata matahari sudah benar-benar terbenam.

Tidak ada siapapun di ruangan ini, tak ada orang lain yang sakit. Hanya para suster yang tidak tau pergi kemana. Mereka terlihat sangat sibuk. Mungkin di ruangan lain ada orang yang sakit juga.

"Psstt!"

Tiba-tiba aku mendengar sesuatu, di pintu sana, aku melihat Dylan yang sedang mengintip ke dalam. Dia masuk, lalu yang lain bermunculan di balik dinding. Piers, Iris, Castiel, Xavier, Luca dan Cassa. Tapi aku tak menyangka, ternyata bukan mereka saja yang datang. Teman-teman se-clan ku juga datang. Setelah semuanya masuk, Dylan menutup ointu besar itu dengan pelan, lalu mereka menghampiri kasurku.

"Bagaimana keadaanmu, Gara?" Tanya Dylan khawatir. Lihat wajahnya itu, ini kali pertama aku melihat sisinya yang seperti ini.

Sial, untuk membuka mulut saja aku bahkan tidak sanggup, "Aku baik."

"Kau sungguh membuatku khawatir" ucap Chlea yang berdiri di sampingku.

"Apa yang terjadi denganmu?" Piers bersuara.

"Aku juga tidak tau, aku tak ingat apa-apa" jujurku.

"Dia hanya kelelahan, dia mengejar rusa di hutan sampai pingsan" tiba-tiba Edward menjawab.

"Pantas saja... Kau ini nekat sekali" Kata Xavier menepuk bahuku.

"Bagaimana tenggorokanmu, apa masih terasa sakit?" Tanya Selena.

"Kurasa tidak, sakit itu menghilang" kataku sambil leherku sendiri.

"Bukankah Mr. Chairoz menyuruh kalian untuk tidak menemui atau menjengukku?" Kali ini aku yang bertanya pada mereka.

"Apa yang harus ditakutkan dari berdekatan dengan orang yang sedang sakit? Mr. Chairoz hanya tak ingin ambil pusing, dan ingin kau tenang di rumah sakit Akademi" geram Dylan.

"Padahal kita tidak sebegitu mengganggu atau berisik, dan lihatlah, tidak ada pasien lain" kata Iris.

Bukannya seperti itu maksud Mr. Chairoz, tapi aku yakin, ia tidak ingin aku melakukan sesuatu pada mereka yang aku sendiri tidak mengingatnya, "Aku tidak ingin kalian merasakan apa yang aku rasakan, meskipun ucapan Mr. Chairoz ada benarnya."

"Kalau kau yang bilang, kami akan mendengarkanmu. Tapi, hanya sampai kau sembuh" ucap Castiel tegas.

"Tentu, sampai aku sembuh" aku tersenyum tiba-tiba.

Setelah cukup lama mereka menemaniku, mereka harus pergi, kembali ke asrama saat mendengar langkah kaki yang semakin dekat ke ruangan ini. Mereka pergi meninggalkanku, dan aku berpura-pura untuk tertidur saat para suster kembali.

Entah berapa lama aku terus berpura-pura, sampai ketika aku melihat ke meja para suster, mereka kembali menghilang. Mungkin mereka pergi untuk istirahat, sebab ini sudah begitu larut malam.

Aku bangun dari tidurku dan beranjak dari kasur. Selangkah saja, membuat kepalaku pusing. Tapi aku berhasil menyesuaikan diri untuk berdiri tegak. Disitu, di antara dinding-dinding yang dingin, di antara kegelapan malam, aku mendengar suara lolongan serigala. Aku keluar dari ruang sakit, dan menuruni anak tangga untuk ke lantai pertama.

"Seorang anak, setengah Werewolf dan setengah Vampire."

Aku melihat kearah kananku, ketika suara yang sama kembali datang padaku, namun tidak ada siapa-siapa. Suara itu yang datang saat aku di dalam hutan, sial sekali aku tidak mengingat apa-apa. Aku kembali berjalan keluar lorong, tepatnya ke arah lapangan tanding.

Namun, aku merasakan sesuatu dari arah menuju hutan. Seakan gelapnya malam benar-benar membuat hutan ini memunculkan aura aslinya. Entah kenapa, rasanya aku seperti berada dalam duniaku sendiri. Seperti menunjukkan aku adalah bagian dari hutan Alaska itu sendiri.

Lalu, aku merasakan seakan tengah diperhatikan. Aku berbalik dan melihat sekeliling yang hanya gelap disinari oleh lampu taman di are latihan.

"Kenapa kau mencariku, selagi aku ada padamu?"

Suara itu benar-benar menggangguku.

"Sebenarnya kau tidak peduli, tapi kau penasaran."

Dan dia bisa membaca pikiranku!

"Karna aku, adalah bagian dari dirimu sendiri" sedetik kemudian aku merasakan sesuatu di belakangku, dan berbalik melihatnya. Aku tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imajinasi fantasiku sendiri.

"Akhirnya kau melihatku, Sagara."

1
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
neptuneee
wadduuhhh bahayaaa
neptuneee
lightt lucuuu bangettttt
CupcakeHugs
Rasanya kaya terombang ambing bacanya! Aku bener-bener merasa seperti nyata!
cutdiann: terimakasih telah membaca Metanoia; The Hybrid! terus dukung karya ini ya!!!
total 1 replies
CandycaneMissy
semangat thor,ceritanya bagus,..crazy up dong😄👍💪
cutdiann: terus dukung karya ini ya!! support!
total 1 replies
Respati Wijaya
Malesnya aku jadi senyum-senyum sendiri baca ceritanya thor.. daku tunggu nextnya
cutdiann: hahaha! terus dukung karya ini ya!!
total 1 replies
floufrouu
semangat selalu Thor aku suka ceritanya ❤️❤️
cutdiann: terimakasih! terus dukung karya ini ya!!
total 1 replies
Cinta Misnaming
Thor! Ada banyak pertanyaan di kepala saya nih.. tapi untuk sekarang saya cuma bisa bilang “hayo buruan di update thooooor!!!!!!”
cutdiann: pertanyaan apa tuh di kepala kamu?! btw, terus dukung karya ini ya!!
total 1 replies
coastbycoast
Kalau lagi patah hati, paling tepat emang baca-baca karya author. Bisa melupakan semua kesedihan~
cutdiann: terus dukung karya ini ya! biar cepet sembuh patah hatinya
total 1 replies
SecretFruity
waaah... makin seru aja nih... like for u...
cutdiann: terus dukung karya ini ya!
total 1 replies
neptuneee
jahat bener Nicholasnyaa
neptuneee
waduhh makin penasaran
neptuneee
Bagus, ceritanya bikin degdegan, berasa lagi ikut ke Akademi trus ikut ujian sama makhluk itu!
MouthofMexico
lanjut semngat menulis karya karya mu thorr sehat sll😍😘
cutdiann: makasih cuy, terus dukung karya ini ya👍🏼
total 1 replies
rowiethelabel
Ya ampun thor, kok tega sih digantung gini
Nulamal
lanjut thorr!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!