Nayla Kamil
18Tahun..
Tok.. tok.. tok..
"Permisi Tuan..bisa tolong berikan bunga ini untuk Tuan yang ada di belakang."
Reymon sanjaya
31 Tahun
"Dasar wanita aneh"bergumam sambil tersenyum tipis.
Siapa yang menyangka pertemuan yang tidak di sengaja itu menjadi awal mula Nayla terjebak dalam cinta yang aneh menurutnya.
perbedaan usia,tahta,harta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35- Apa itu cinta?
Nay memarkirkan motornya di parkiran Caffe saat Nay hendak masuk seseorang memanggilnya.
"Nayla.. bisa kita bicara sebentar?" tanpa kata Nay hanya mengangguk. "Bisa bicara di Resto sebrang" Nay mengikuti langkah perempuan cantik nan se xy itu ke Resto yang terletak di sebrang jalan Caffe ABG.
Kini Nay sedang duduk berhadapan dengan Sonia "Apa yang mau kamu bicarakan?"
"Kamu pasti tau kan aku siapa?"
"Ya se enggaknya dari kejadian semalam aku tau nama kamu" Kata Nay, sebenar Nay sedikit gugup namun Nay mencoba menutupinya,apa dia akan ditampar dijambak seperti acara acara di tv yang sedang berebut leleki
"Aku mencintai Rey bahkan sejak dulu" Sonia menyimpan sebuah amplop di hadapan Nay "Bukalah"
Nay mengambil lalu membuka amplop tersebut,Nay menggeryit.
"Ini..?"
"Ya.. aku.." Sonia meneteskan air matanya "Tolong beri aku kesempatan untuk mendapatkan hati Rey"
"Papa akan melakukan apapun agar aku bahagia,dia sedang marah karna Rey menolakku semalam,aku gak mau Rey terluka jika sampai papa membatalkan kerjasamanya,keluarga Rey akan bangkrut"
Sonia membuka sebuah situs berita dari ponselnya yang berisi penurunan saham perusahaan Rey "Dan papa sudah memulainya"
"Tolonglah Nayla jika kamu mencintai Rey tinggalkan dia, karna aku tau Rey tidak akan meninggalkan kamu"
Nayla memejamkan matanya "Kamu tau apa itu cinta nona Sonia?" Nayla menghela nafasnya. "Aku sendiri gak tau apa itu cinta, bahkan umurku sepertinya terlalu muda untuk memikirkan segala hal rumit seperti cinta yang ada di hadapanku sekarang,tapi yang aku lihat dari kamu,kamu menganggapnya lebih seperti obsesi ingin memiliki"
"Entahlah yang aku mau aku hanya ingin menjalani hidupku dengannya" lirih Sonia.
"Kamu yakin kamu akan bahagia jika kamu bersama Rey, meski dia gak mencintai kamu"
"Ya, aku akan bahagia,aku yakin suatu saat nanti Rey akan mencintaiku" kata Sonia begitu yakin.
"Jika tidak? jika sampai akhir Rey tidak mencintai kamu?"
"Maka dari itu aku minta kesempatan dari kamu.. tinggalkan Rey agar aku bisa mendapatkan hatinya"
"Kenapa aku harus meninggalkannya?"
"Karna aku yakin kamu tidak sejahat itu Nayla"
_________
Nayla berjalan memasuki cafe untuk menemui bosnya "Hai Nay gimana kemarin kencannya? pacar kamu kemarin minta ijin supaya kamu libur katanya mau ngajak kencan"
"Saya mau ijin sehari lagi bos" kata Nayla
"Kenapa?"
"Saya merasa tidak enak badan bos"
Bos Nayla melihat raut Nayla yang memang terlihat pucat "Ya sudah kamu istirahat saja,jangan lupa periksa kedokter ya, hari ini biar Adli lagi yang nyanyi"
"Terimakasih bos"
Nayla menjalankan motornya fikirannya sudah entah kemana sudah dua orang yang memintanya untuk meninggalkan Rey,tidak.. bukan dua tapi tiga, Ibu,Bima,dan Sonia kenapa dia harus terjebak dalam masalah rumit sih,bahkan Ibu tak menjelaskan alasan apa hingga Ibu meminta Nay untuk meninggalkan Rey, sekalinya jatuh cinta malah bikin pusing belum lagi orang tua Rey yang jelas jelas menolaknya.
Nay ingin memastikan sesuatu, satu hal yang akan meyakinkannya tentang keputusan yang akan diambilnya,Nay memasuki kawasan Apartemen Rey lalu memarkirkan motornya.
______
Bram memasuki unit apartemen Rey tergesa gesa berita yang di dapatnya membuatnya terkejut,"Tuan.."
"Aku sudah tau Bram" Rey menegak Bir di tangannya,bahkan Rey meminum langsung dari botolnya.
"Apa yang akan anda lakukan sekarang?"
"Menurutmu?"
"Maaf tuan jika saya lancang,tapi tak ada pilihan lain selain menerima perjodohan anda"
Rey terkekeh, "Bagaimana bisa aku menikah dengan wanita yang tidak aku cintai"
Mata Rey sudah memerah akibat cairan yang sejak tadi diminumnya "Aku mencintai Nayla,aku juga tak mau memberikan Nayla kembali luka setelah apa yang aku lakukan pada Ayahnya" Rey merasakan dadanya sesak.
"Aku yang menyebabkan dia kehilangan ayahnya Bram,apa yang akan dia lakukan jika tau aku penyebabnya, aku pemabuk yang menyebabkan kecelakaan itu" Rey menepuk dadanya.
"Dan bodohnya aku begitu mencintainya,aku tak sanggup jika harus kehilangannya"
"Aku yang berengsek,dan suka menghabiskan malam ku dengan para p*****r dengan tidak tau malunya menginginkan Nay yang begitu suci" Rey terus meracau tak jelas hingga kepalanya jatuh diatas meja, entah sudah berapa botol minuman yang ditegaknya hingga benar benar mabuk.
Didepan pintu Nayla berdiri mematung tangannya mengengam tali tas selempang yang dipakainya,Matanya sudah mengalirkan air bening yang tak bisa ditahan,Bram melihat Nay dari tempatnya hanya bisa menelan salivanya "Nona?"
Nay pergi begitu saja tanpa menjawab sapaan Bram yang begitu terkejut melihatnya,Bram berniat mengejar tapi Bram juga bingung apa yang harus dirinya jelaskan sedangkan yang berhak menjelaskan malah tepar karna mabuk "Sh it" umpatnya,sepertinya tuannya akan menghajarnya nanti,Bram ceroboh karna tak menutup pintu karna merasa panik tadi.