NovelToon NovelToon
YOU'RE MINE BRIANNA

YOU'RE MINE BRIANNA

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:404.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Arashka

Selamat datang di novel kedua author!!
Terimakasih sudah mampir dan baca di sini❤
Seperti biasa author bikin novel dengan minim konflik karena novel author adalah hasil kehaluan author yang direalisasikan dalam bentuk kisah sempurna tanpa cela sedikitpun😆

Happy reading love!


BRIANNA STANFORD, wanita cantik pemilik mata heterochromia dijadikan jaminan oleh kakaknya tanpa sepengetahuannya. Kakaknya meminta suntikan dana kepada pengusaha muda multinasional ALLARD LEONARDO SMIRNOV dengan alasan untuk membangun kembali perusahaannya yang hampir colaps. Bagaimana nasib Brianna ditangan Allard? Akankah cinta tumbuh diantara keduanya? Sedangkan Brianna sudah mengikrarkan bahwa dirinya tidak akan pernah menikah.

Simak terus ceritanya❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Hei.. Kau masih hidup kan? Bangun." Ujar Hana dengan suara yang cukup bergetar.

Ia sangat panik, karena ini adalah kali pertama Hana melihat seseorang dengan bersimbah darah.

"Oh god, apa yang harus aku lakukan??" Hana terlihat mondar-mandir di depan tubuh pria itu yang terduduk lesu dengan nafas yang cukup terengah. Otak yang biasanya selalu cemerlang dalam memikirkan sesuatu, kali ini buntu total karena kepanikannya.

"Oke aku akan mencoba mendekat." Ujar Hana.

Perlahan ia melangkah dan bertekuk lutut di hadapan pria itu.

"Hei.. Bangunlah." Kata Hana.

"Enghh.. He-help." Ujar pria tersebut dengan sedikit merintih.

Hana menyentuh dagu pria tersebut lalu mengangkatnya agar ia bisa melihat dengan jelas wajah itu.

"Ka-kau???!!" Hana terpekik. "Kau yang ku tabrak kemarin di lobbykan? Oh my God, ada apa denganmu? Apa yang terjadi?" Tanya Hana dengan suara yang bergetar.

Tangannya menangkup wajah pria itu bermaksud untuk menahannya agar tidak merunduk.

"Kau masih bisa berjalankan? Aku akan membantu membawamu kembali ke resort." Ujar Hana.

Hana membantu pria itu berdiri. Kedua tangannya masuk ke dalam lengan dan menopang tubuh pria itu. Hana cukup kesulitan karena tubuh pria itu tinggi dan besar.

"Keluarkan tenagamu sedikit Tuan." Kata Hana dengan suara yang tercekat karena tenaganya dikuras habis untuk mengangkat tubuh pria itu.

"Sshhh aakkhh.." Pria itu meringis saat tubuhnya mencoba berdiri dan ia merasakan sakit di bagian perutnya.

"Pelan-pelan saja Tuan."

Akhirnya dengan segala kekuatan yang Hana kerahkan, pria itu berhasil bangkit meskipun tubuhnya sedikit di topang oleh Hana. Hana berdiri di samping kiri tubuh pria itu. Tangan kiri pria tersebut ia lingkarkan di leher Hana, sedangkan tangan kanan Hana melingkar di pinggang pria tersebut. Hana berjalan sangat pelan dan akan membawanya kembali menuju resort.

"Tuan, adakah kerabat yang bisa ku hubungi?" Tanya Hana di sela-sela perjalanannya.

"Allard.." Lirih pria itu dengan pelan bahkan terkesan berbisik.

"Allard? Kau kerabatnya?"

"Kakak.." Jawab pria itu.

"Kau kakaknya? Oh my god! Aku akan menghubunginya." Hana merogoh tas kecilnya dengan tangan kiri dan langsung menghubungi Allard.

Baru di dering pertama, Allard dengan sigap mengangkat panggilannya.

"Hana kau dimana?!" Teriak Allard di sebrang sana.

"Al, aku bersama kakakmu. Dia sangat terluka parah." Jawab Hana.

"Daniel terluka? Dimana posisimu?" Tanya Allard.

"Dari gerbang depan resort, larilah ke arah kanan. Kau tak akan sulit menemukan kami. Aku akan sambil berjalan bersama kakakmu." Jawab Hana.

Hana segera memasukkan ponselnya ke dalam slingbag dan ia pun kembali berjalan bersama pria yang ia duga bernama Daniel, karena Allard menyebutnya begitu.

"Kau bisa menahannyakan? Allard akan segera datang." Ujar Hana.

Tiba-tiba di tengah-tengah perjalanan mereka, tubuh Daniel merosot seperti tak ada tenaga. Hana mau tak mau ikut terduduk karena tak bisa menahan tubuh Daniel. Hana memeluk tubuh Daniel sepertinya akan segera kehilangan kesadaran. Wajahnya pucat pasi, keringat dingin sebesar biji jangung menghiasi wajahnya juga telapak tangan yang dingin.

"Daniel bertahan! Bangunlah!" Hana membiarkan kepala Daniel bersandar di dada kanannya.

Tangan kiri Hana menepuk-nepuk pipi Daniel agar ia tetap sadar. Sesekali Hana mengusap peluh Daniel dengan tangannya. Mereka terduduk di tengah-tengah lapangnya tanaman liar di dataran yang luas di sana.

Tak lama Allard dan James tiba di sana. Allard berlari menghampiri tubuh Daniel yang lunglai di dalam pelukan Hana.

"Daniel!!" Allard menepuk pipi Daniel dengan sangat kencang.

Hal itu membuat Daniel membuka matanya sedikit dan sudut bibirnya terangkat.

"Kau datang." Ujar Daniel dengan suara yang sangat pelan.

"Arvy sedang membawa helikopternya kemari. Kita akan segera ke rumah sakit." Ujar Allard yang berusaha tenang.

Tak lama helikopter yang dikendarai oleh Arvy pun tiba. Helikopter mendarat di tanah yang datar dan sangat luas. Beruntung disekitaran sana tak ada bangunan atau pepohonan menjulang tinggi yang akan mempersulit pendaratan helikopter.

Allard memangku tubuh Daniel di bantu oleh James. Sedangkan Hana mengikutinya dari belakang karena ia hanya ingin melihat dan memastikan bahwa Daniel akan baik-baik saja meskipun ia tak mengenalnya.

"Hana, kau ikut denganya. Aku tak bisa mengantar kakakku karena aku harus menjaga Brianna." Ujar Allard.

"What? Tapi Al.."

"Please. Jaga kakakku selama aku masih di sini." Ini adalah pertama kalinya Allard memohon pada seseorang. Ia tak bisa meninggalkan kakaknya sendirian di rumah sakit tanpa ada yang menjaganya meskipun ada perawat dan dokter di sana.

"Baiklah.." Hana pun menaiki helikopter dan akan menjaga Daniel sesuai permintaan Allard.

Setelah helikopter itu meninggalkan Allard dan James, mereka pun segera kembali ke resort dan Allard akan menyusul Axel yang ditugaskan untuk menjemput Brianna dan yang lainnya di tempat persembunyiannya.

Saat Allard dan James memasuki area resort, ia melihat Greisy sedang terduduk memeluk kedua kakinya dengan tubuh yang bergetar. Greisy terduduk di bawah meja tanpa menggunakan sandal. Allard berjalan mendekat memasuki lobby lalu menyentuh bahu Greisy.

"Grei kau tak apa?" Tanya Allard.

"Allard!!" Greisy langsung menghambur ke dalam pelukan Allard.

"Al, aku sangat takut. Siapa yang melakukan ini? Aku takut, Al." Ujar Greisy di dalam pelukan Allard.

Allard mengusap punggung Greisy yang bergetar berusaha untuk menenangkan.

"Tenanglah. Kau sudah aman." Jawab Allard.

"A-aku takut, Al. Temani aku di kamarku." Jawab Greisy dengan sorot mata penuh ketakutan dan air mata yang sudah membasahi wajahnya.

Allard pun membantu Greisy berdiri namun wanita itu seolah-olah tak ada tenaga dan kedua tangannya melingkar di leher Allard.

"Aku lemas karena kejadian tadi, Al. Kau bisa menggendongku?" Tanya Greisy.

Allard tak menjawab dan ia pun langsung menggendong tubuh Greisy ala bridal style. Bersamaan dengan itu, Brianna, Bethany, Mia, Axel dan dua pengawalnya muncul. Apakah Brianna melihat Allard dan Greisy? Tentu saja melihatnya. Ia bahkan sangat terkejut.

Brianna terdiam dan menghentikan langkahnya yang terpincang karena kakinya terkilir saat berjalan menuju resort.

Mia yang menyadari hal itu melingkarkan tangannya di bahu Brianna lalu kembali membantunya berjalan.

"Wanita itu siapa?" Tanya Mia berbisik.

"Wanita yang mencintai sahabatnya." Jawab Brianna dengan hati yang sakit.

Ia merada hatinya di remas dengan kuat karena saat ini ia benar merasakan sakit yang amat sangat. Brianna bahkan berpikir, bisa-bisanya Allard membiarkan sang kekasih dan mengabaikan janjinya untuk menjemput, sedangkan dirinya sendiri sedang menggendong wanita lain di hadapannya.

Axel paham dengan situasi saat ini. Ia mencoba memanggil Allard yang berjalan di depannya.

"Allard.." Panggil Axel.

Allard menoleh dan mendapati mereka sudah berada di belakangnya. Ia melihat Brianna yang memasang wajah datarnya.

"Honey kau kenapa?" Tanya Allard yang melihat Brianna berjalan dengan pincang.

Ingin rasanya Brianna menampar, meninju, bahkan mungkin menembak Allard saat ini. Ia juga ingin menjambak wanita ular yang berada di dalam gendongan Allard.

"Mia antar aku ke kamar." Ujar Brianna yang berlalu meninggalkan Allard tanpa menjawab pertanyannya.

Bethany memasang wajah yang tidak bersahabat saat ia melewati tubuh Allard dan mengikuti Mia di belakangnya. Sedangkan Axel dan James hanya mengedikkan kedua bahunya tanda tak ingin ikut campur dalam masalah ini.

Allard pun tetap melanjutkan langkahnya mengantar Greisy ke dalam kamarnya. Hatinya terus bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan Brianna. Mengapa ia sedingin ini?

Tak lama Allard pun sampai di kamar Greisy karena rencananya ia akan menginap satu malam di resort tersebut. Allard pun merebahkan tubuh Greisy di atas ranjang lalu beranjak dan akan meninggalkan Greisy di kamarnya.

"Tunggu." Greisy menahan tangan Allard. "Jangan pergi, aku takut sendirian." Ujar Greisy dengan tatapan memohonnya.

"Aku akan melihat Brianna, Grei. Ia membutuhkanku saat ini." Jawab Allard lalu melepaskan cekalan tangan Greisy.

"Kau berubah, Al. Kau tak peduli lagi padaku? Kau tak seperti dulu." Sahut Greisy dengan isakan pelan.

"Aku tak berubah, Grei. Aku masih sahabatmu dan aku peduli padamu. Tapi Brianna juga membutuhkanku, Grei." Jawab Allard.

"Maaf Grei." Allard pun pergi meninggalkan Greisy seorang diri di kamarnya.

Allard berjalan dengan tergesa karena ingin melihat keadaan Brianna di kamarnya. Allard melangkah dengan lebar lalu ia berdiri di depan lift. Tak perlu menunggu lama, lift pun terbuka dan ia segera masuk ke dalam besi kotak itu.

TING

Pintu lift terbuka dan ia bergegas keluar lalu menuju kamarnya. Saat ia sudah di dalam kamar, ia melihat kaki Brianna yang terkilir sedang di kompres menggunakan es yang dibalut menggunakan kain oleh Mia.

"Honey kita ke rumah sakit sekarang." Allard sudah mengambil posisi untuk menggendong Brianna tapi Brianna menolaknya.

"Tak perlu." Jawab Brianna singkat.

"Itu pasti sakit honey, kau memerlukan obat dan penanganan yang tepat agar cepat pulih." Sahut Allard.

"Tak usah. James sedang membelikanku perban elastis untuk membungkus kakiku. Kau temani sahabatmu saja. Sepertinya dia lebih membutuhkanmu dari pada aku." Ujar Brianna menohok.

Allard yang mendengar ucapan Brianna pun mengerutkan dahinya. "Apa maksudmu, Anna?"

"Sudahlah. Aku malas berdebat denganmu." Jawab Brianna.

"Berdebat? Aku tak mengajakmu berdebat, Anna."

"Lebih baik kau tak usah bicara padaku sebelum kau menyadari apa kesalahanmu!" Ucap Brianna dengan telak di hadapan teman-temannya.

Axel dan Bethany, yang juga berada di dalam kamar Brianna hanya menggelengkan kepala melihat respon dari Allard yang benar-benar tidak peka.

"Dia pintar dalam bisnis, tapi bodoh dalam masalah hati." Lirih Bethany di telinga sang suami.

"Hmm kau benar. Dia harus diberikan pelajaran agar sedikit lebih peka." Jawab Axel yang juga berbisik di telinga Bethany.

Allard bersikeras tak merasa bersalah. Karena ia hanya melalukan hal yang sewajarnya ia lakukan ketika sahabatnya mengalami kesulitan. Ia tak mengerti dengan cara berpikir Brianna bagaimana. Allard benar-benar bodoh dalam hal ini.

TBC..

1
Ririn Nursisminingsih
knapa thor visualnya banyakan jesica tokoh utamanya kan briana sama al...
Ririn Nursisminingsih
syukurin al...rasain loo
Ririn Nursisminingsih
mkanya prioritas 1 istri jg bodoh kamu al...menyesal kmu al bila terjadi sama anakmu
Ririn Nursisminingsih
halah si ulet bulu mulai baraksi awas briana ada pelakor
Ririn Nursisminingsih
suami idaman banget
Ririn Nursisminingsih
suka a sama briana yg bar2
Ririn Nursisminingsih
a mampir thor visualnya kereeen .a suka karakter cowoknya pria2 yg matang😍😍
Alvivia
terima kasih thor...
Yhunie Andrianie
aq curiga ini ulah jeffrey, ya tuhan klo itu bnr, bnr" jahat skli kau jeff😭😭
Alvivia
apakah hana jodoh daniel
♊Gemini06
Luar biasa
Alvivia
i like it
Alvivia
q msh setia padamu thor...
Alvivia
cerita yang menarik....semangat thor...lanjutkan karya2 mu...ku tunggu
Alvivia
kok agak curiga ya..
Alvivia
hai thor.....q mulai baca novelmu...semangat ..
devi mawar
ok... lanjut
Fajar Ayu Kurniawati
.
Alvivia: q suka..
total 1 replies
Maggie Toth Lim
lelaki lemah x menghargai istri
Fajar Ayu Kurniawati
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!