NovelToon NovelToon
Dia Mantan Suamiku

Dia Mantan Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Single Mom / Cinta Terlarang / Wanita Karir
Popularitas:12.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Season 2 dari novel yang berjudul Dia Suamiku

Setelah 7 tahun berpisah, Mila kembali bertemu dengan mantan suaminya. Perpisahan mereka yang terpaksa oleh keadaan, membuat cinta dihati mereka tak pernah padam meski Elgar telah berstatus sebagai suami orang.

Akankan mereka kembali memperjuangkan cinta mereka demi sang buah hati?

Cerita itu adalah S2 dari novel yang berjudul DIA SUAMIKU.
Untuk lebih jelasnya, silakan baca S1 nya dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DMS 30

Aden keluar dari ruangan Elgar dengan ekspresi kesal. Kalau tak ingat Elgar adalah bosnya, pasti sudah dia maki maki pria itu. Katanya dulu sekolah, eh urusan cerai gak paham paham. Mana ada orang baru 4 hari ngajuin permohonan udah minta cepet cepet sidang dan putusan.

"Kenapa, habis dimarahin?" Tebak Mila sambil menajan tawa. Bukannya tertawa diatas penderitaan orang lain, tapi ekspresi kesal Aden yang berlebihan yang membuatnya pengen ketawa.

"Sintingg tuh orang." Maki Aden sambil menunjuk pintu ruangan Elgar. Dibelakang seperti ini, baru dia bisa melampiaskan kekesalannya. Bisa bisanya Elgar memarahiya dengan alasan kurang gercep ngurusin perceraiannya. Katanya juga, dia gak pecus nyari pengacara.

"Masa baru ngajuin berkas perceraian, udah ngamuk ngamuk minta segera putusan. Dia pikir dia siapa? Yang punya palu, mau langsung ngetok, gitu?" Dengan nada berapi api Aden menceritakan. Melepaskan lahar panas yang sejak tadi terpaksa dia tahan didadanya.

"Sabar," ujar Mila.

Aden menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan. Melakukan berkali kali sampai tensinya dirasa turun. Bertahun tahun dia bekerja tak ada masalah. Tapi beberapa hari ini, mendadak dunianya jungkir balik. Bosnya berubah sangat drastis hingga dia tak bisa memahaminya lagi.

"Eh Mil, nanti makan siang sama aku yuk."

Mila tampak berfikir, antara menerima atau menolak.

"Ayolah, aku lagi pusing nih, butuh teman curhat," desak Aden.

"Curhat masalah apa, cewek kamu?"

"Yaelah, cewek dari Hongkong. Boro boro punya cewek Mil."

Mila terkekeh melihat wajah melas Aden. Kalimat tolakan yang sudah ada diujung lidah mendadak susah keluar.

"Mau curhat soal bos."

Mila jadi penasaran jika itu tentang bos.

"Eh tumben si bos gak tiba tiba muncul saat aku ngobrol sama kamu gini. Biasanyakan dia kayak hantu, muncul tiba tiba." Aden memutar kedua bola matanya jengah.

"Sibuk kali dia."

Mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya, Aden merogoh saku jas dan mengeluarkan benda itu. Takut ada sesuatu yang penting, jadi meski malas dia tetap mengecek ponselnya.

"Busyyeet." Seru Aden setengah teriak. Mila sampai kaget karenanya.

Aden menghela nafas lelah lalu menunjukkan layar ponselnya pada Mila.

Kembali keruanganmu, sekarang!

Seperti itulah pesan yang dikirim Elgar pada Aden. Singkat, padat, dan sangat jelas maknanya.

"Tuh orang pasang cctv dimeja kamu." Aden sibuk memeriksa meja Mila, dari bagian atas, sisi, bahkan sampai bawah meja. Tapi tak ada apa apa yang dia temukan. "Atau punya peliharaan jin, bisa tahu gitu aku mampir disini?" Bulu kudu Aden mendadak berdiri.

"Tuh." Mila menunjuk cctv yang ada didekat pintu ruangan Elgar.

Aden menepuk dahinya sendiri. Bisa bisanya dia mendadak bodoh seperti ini. Bikin malu didepan Mila aja.

...----------------...

Mila dan Aden makan siang bersama di cafe dekat kantor. Karena Aden hendak curhat tentang bos, Mila jadi mengiyakan ajakan makan siangnya. Sedikit banyak, Mila ingin tahu seperti apa kehidupan Elgar tujuh tahun ini, benarkah jika dia sama sekali tidak bahagia?

"Mau curhat apa sih?" Tanya Mila sambil memulai makan. Jujur saja, dia sudah sangat tak sabar ingin memulai bahasan tentang Elgar. Itu tujuan utamanya makan siang bersama Aden.

"Bu Bos tadi telepon aku."

"Salsa?" celetuk Mila.

"Kamu tahu nama istrinya Pak bos Mil?"

Mila merutuki dirinya sendiri. Bisa bisanya dia keceplosan. Dia masih baru disini, tak seharusnya dia terlihat sangat mengenal Elgar.

"Em..kemarin Pak Elgar yang memberitahu."

"Ohh..."

Mila bernafas lega.

"Sal, maksud aku Bu Salsa telepon kamu?" Mila penasaran.

"Bukan, tapi Bu Bos, ibunya Pak Elgar. Dia tanya soal wanita yang sedang dekat dengan Pak El."

Mila mendadak kesulitan menelan makanannya. Apakah wanita yang dimaksud itu dirinya? Jika Bu Dirga mencari tahu tantang wanita yang sedang dekat dengan Elgar, mungkinkah keberadaan Saga juga akan diketahuinya?

Aden meletakkan sendoknya, menyandarkan punggung lelahnya disandaran kursi. Berdecak sambil menatap orang orang disekitarnya yang tampak bahagia. Sepertinya memang hanya dia yang sedang galau saat ini.

"Aku juga bingung sih. Sebenarnya siapa wanita yang lagi deket dengan Pak bos? Siapa wanita yang mampu membuat pria impoten itu kembali bergairah."

Huk huk huk

Mila seketika tersedak mendengar ucapan Aden. Pria impoten? Dari mana Aden bisa menyebut seperti itu?

Aden sigap memberikan jusnya pada Mila. Tapi wanita itu menolak dan meneguk minumannya sendiri.

"Apa maksud kamu? Pria impoten?" Mila mengulang ucapan Aden.

Aden garuk garuk kepala sambil tersenyum absud. Tak menyangka jika Mila mengambil serius gurauannya.

"Pak Elgar impoten?" Mila kembali bertanya.

"Dia gak doyan perempuan, makanya aku katain impoten. Dan lagi ya Mil." Aden memperhatikan sekeliling lalu memajukan badannya kearah Mila. "Lihat istrinya selingkuh didepan mata saja, dia gak marah. Apalagi coba alasannya kalau bukan impoten. Dia pasti tak marah karena sadar diri tak bisa muasin istrinya."

Mila menahan tawa mendengar penjelasan Aden. Ada ada aja cowok itu, impoten darimananya, Saga sudah jadi bukti keperkasaan Elgar.

"Apa selama kamu kerja dengannya, Pak Elgar tak pernah dekat dengan perempuan? Em, maksudku selain istrinya."

Aden terkekeh pelan. "Dekat? yang ada dia alergi sama perempuan. Sampai sampai aku mikir dia belok. Entah itu gimana nasib istrinya yang cantik itu, disentuh gak ya dirumah? jangan jangan dianggurin, hahaha." Aden masih belum bisa berhenti tertawa. Apalagi saat pikiran liarnya mulai membayangkan adegan sang bos yang berlari terbirit birit kala dikejar istrinya yang sudah memakai lingeri.

Mila mendesis pelan sambil geleng geleng melihat Aden yang sejak tadi ketawa.

Aden mendadak berhenti ketawa dan memasang wajah serius.

"Tapi kali ini, aku penasaran sekali. Siapa wanita yang tiba tiba bisa membuat Pak Bos berubah? Mendadak sibos ngebet cerai. Kamu tahu gak Mil, wanita yang lagi dekat sama Pak bos?"

Mila seketika gugup. Tapi dia berusaha untuk bersikap biasa.

"Kira kira, tuh cewek perawan apa janda ya Mil?"

Mila tertawa absurd, ingin sekali dia menjawab jika wanita itu perawan tapi janda. Hanya status di ktp saja yang perawan alias belum kawin, nyatanya janda beranak satu.

Aden tiba tiba melongo seperti orang kesambet. Mila yang duduk didepannya jadi bingung.

"Den."

Aden yang bengong tak menjawab. Mila mengibas ngibaskan telapak tangannya didepan pria tersebut sambil terus memanggilnya. Tapi kegiannya terhenti saat seseorang menarik kursi disebelahnya.

Mila menoleh dan mendapati seseorang yang baru mereka bicarakan ada disebelahnya.

Pak Elgar.

Disaat Aden masih belum tersadar dari keterkejutannya, Mila ikut terkejut.

"Kalian makan berdua gak ngajak saya."

Aden menelan ludahnya susah payah. Sekarang dia makin yakin jika Elgar memelihara jin yang bisa menerawang keberadaannya.

Elgar memanggil pelayan dan memesan makanan, mengabaikan Aden dan Mila yang masih tak bersuara sejak tadi.

Elgar mengambil kunci mobilnya dari saku jas lalu diletakkan didepan Aden.

"Ponsel saya ketinggalan dimobil, tolong ambilin?"

"Se, sekarang Pak?"

"Tahun depan." Desis Elgar sambil melotot. Buru buru Aden menyaut kunci didepannya dan gegas menuju mobil.

"Kenapa gak dilanjutkan makannya?" Pertanyaan Elgar membuat Mila yang sedang melamun gelagapan. Segera dia mengambil sendok dan garpu lalu lanjut makan meski suasanya terasa agak berbeda, terasa canggung.

"Aden ngajak kamu makan siang?"

Mila mengangguk dengan tatapan menunduk, fokus pada makanannya meski sudah tak berselera.

"Dari mana kamu tahu aku dan Aden ada disini?"

"Aku bisa tahu dimanapun kamu berada karena hati kita saling bertaut. Aku punya radar yang bisa langsung tahu dimana kamu berada."

Tentu saja Elgar hanya becanda. Dia tahu keberadaan mereka karena Aden memasang status dirinya yang tengah makan siang disebuah cafe.

"Aku kesini bukan karena cemburu pada Aden. Aku hanya sedang rindu padamu. Tak mungkin seorang Aden bisa mengambil hatimu jika Devan saja gagal."

Mila mengangkat wajahnya menatap Elgar.

"Jangan terlalu percaya diri."

Elgar tergelak mendengar ucapan Mila.

"Bukan percaya diri Mil, hanya saja aku sangat yakin. Bahkan didahimu saat ini ada tulisan aku cinta Elgar."

Mila reflek menyentuh dahinya, membuat Elgar makin terbahak bahak. Jelas jelas tak mungkin ada tulisan seperti itu didahinya.

"Kamu tahu gak, kapan orang pintar mendadak bodoh?"

Mila tak mengerti.

"Saat sedang jatuh cinta. Seperti yang barusan kamu lakukan." Elgar tersenyum puas.

1
Merry Merr
Luar biasa
Mery Hutabarat
Biasa
Jessica
Luar biasa
ernaningsih mahdi
kok cepat banget ya selesainya tak terasa
Agustina Diah Sri Pirwani Tina
Luar biasa
Lilik Juhariah
waduh ternyata El bkn lelaki baik
Vero Octav
Luar biasa
Jeni Safitri
Ya ampun..katanya elgar olang kaya masa rumah mertua ngk di bagusin pada hal mrk jg yg susah kalau udah gini ngk ada kamar mandi pribadi🤭
Jeni Safitri
Wah.. Keren elgard gantian kamu yg tekan mrk
Jeni Safitri
Obsesi dan ego yg tingg, tidak mau terima kekalahan dan penolakan makanya ngak bisa melepas elgard
Jeni Safitri
Bahaya kalau diteruskan bekerja dgn raka
Ayak Fitri
Luar biasa
Nurmiati Aruan
😂😂😂😂malu nya..,tak tertahan kan...
anita
buahahaha...
anita
🤣🤣🤣mukulnya krg kenceng bill cb benturin kepala k tembok jg,ntar saat amnesia ingatan kamu cm mila yg dah jd istrimu
Wy Ky
ok
jujuu ZuBaidah
bagus sekali cerita nya.
sukses terus
ernaningsih mahdi
bagus ceritanya walaupun aku baru dua bab bacanya
Herlina Sirait
ini baru novel👍👍👍
tidak berbelit belit ceritanya ,gak ngalor ngidul.
Omi Rohimah Omi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!