Derai Air Matamu

Yasmin menangis histeris di acara pemakaman Ayah dan kedua adiknya. Dia sungguh tidak menyangka kalau dia bakalan kehilangan semua keluarganya secepat ini. Yasmin bahkan sampai mengajukan resign karena kesedihannya yang begitu mendalam membuat dia tidak bisa fokus bekerja.

Hari berganti hari, kesedihan Yasmin yang begitu mendalam berhasil diredam oleh Rex. Rex selalu mengajak Yasmin ke studionya untuk menemani Rex membuat lagu baru. Yasmin sungguh terhibur dan bersyukur dengan adanya Rex di sampingnya.

Rex juga tidak pernah membiarkan Yasmin sendirian dan selalu mencari cara agar Yasmin tidak melamun. Seperti meminta diajari membuat kue.

"Bukan begitu ngocoknya" Yasmin terkekeh geli saat melihat Rex mengocok telur tapi yang bergoyang pantatnya Rex alih-alih tangannya.

"Ini tidak bisa berhenti bergoyang kalau tidak kamu sentuh, Sayang" Rex menoleh ke pantatnya.

Yasmin tergelak geli dan memegang pantat Rex. Rex dengan cepat berbalik badan lalu memeluk Yasmin dan mencium bibirnya Yasmin.

"Kenapa menciumku di sini? Banyak orang, Sayang"

Rex memeluk pinggang Yasmin dan berkata, "Memang kenapa kalau banyak orang. Aku mencium Istriku sendiri tidak masalah, kan, lagian tombol on/off di badanku adanya di bibir kalau bibirku tidak dipencet maka pantatku tidak akan berhenti bergoyang"

Yasmin hanya bisa menghela napas panjang, tersenyum dengan rona merah di wajah dan menepuk pelan dada suami tampannya lalu terkekeh geli, "Aku nggak nyangka ternyata kamu bisa ngelawak juga"

"Aku bisa jadi badut, penyanyi, pemusik, chef, teman bermain, teman curhat, pokoknya jadi apapun yang kamu minta, aku bisa" Rex menciumi pipi Yasmin.

Yasmin menahan bibir Rex sambil berbisik, "Jangan cium-cium lagi! Aku malu, Sayang"

Rex menarik telapak tangan Yasmin dari bibirnya lalu berbisik di telinga Yasmin, "Jadi partner berolahraga di ranjang aku juga jago.

Yasmin menoleh kaget dan cup! Rex kembali mencium Yasmin dan kali ini lebih lama dan lebih dalam.

Semua pelayan yang sedari tadi berbalik badan langsung menundukkan kepala dan membatin, kenapa Tuan muda dan Nona berciuman di sini?

Berkat kerja kerasnya Rex yang penuh cinta, kasih sayang, dan kelembutan, Yasmin berhasil bangkit sedikit demi sedikit dari keterpurukannya.

Menginjak bulan baru, Sleepy Dragon meluncurkan lagu barunya yang berjudul, "Let Me Be Your Sunshine"

Yasmin mendengarkan lagu itu melalui laptop sambil duduk di atas pangkuannya Rex Hudson.

"Terima kasih banyak sudah menemaniku, menenangkan aku, dan menghiburku dengan lagu ciptaan kamu di kala aku berada di titik nol sampai sekarang ini aku berhasil bangkit meskipun masih merangkak, Sayang" Yasmin mengelus lembut pipi Rex.

Rex mengusap rambut pendek bergelombangnya Yasmin dan berkata, "Andai saja rambut kamu ini panjang, aku bisa seharian memainkannya dan tak usah keluar rumah karena di luar rumah banyak kekejian"

Yasmin terkekeh geli lalu menepuk pelan dada suami tampannya dan berkata, "Apa, sih, kenapa malah ngebahas rambutku?"

Rex tersenyum lebar lalu berkata, "Biar kamu tidak teringat lagi dengan kesedihan kamu dan kamu bisa move on dari titik nol kamu. Biar kamu selalu ingat kalau kamu tidak sendirian. Ada aku yang akan selalu mengusap rambut kamu dan menenangkan kamu"

"Terima kasih dan maafkan aku kalau aku masih belum sepenuhnya mencintai kamu. Tapi, aku sayang sama kamu dan sangat menyukai kamu" Yasmin menempelkan keningnya di kening Rex.

"Memang sebaiknya begitu" Rex menggesekkan pucuk hidungnya ke pucuk hidung Yasmin lalu berkata lagi, "Kalau ceweknya yang cinta mati maka cowoknya nggak ada kerjaan lagi untuk memenangkan hati ceweknya. Jadi, cinta ceweknya sebaiknya lima puluh persen saja biar yang lima puluh persen sisanya dipenuhi oleh usaha si cowok untuk memenangkan hatinya"

"Kalau cinta di hati ceweknya nggak penuh-penuh?" Yasmin mengulum bibir menahan senyum.

Rex mengusap pipi Yasmin sambil menggesekkan kembali pucuk hidungnya ke pucuk hidung Yasmin dan berkata, "Maka kita harus berteriak ke cowoknya, bodoh kau!"

Yasmin terkekeh geli sambil menarik keningnya dari kening Rex. Lalu, perempuan itu mengecup bibir suami tampannya dan berkata, "Ayo kita ke rumah sakit sekarang"

Rex menahan paha Yasmin, "Aku takut ke rumah sakit"

"Kenapa? Ada aku yang akan selalu menemani kamu" Yasmin menangkup kedua pipi Rex.

"Aku justru takut kalau kamu akan menyerah dan meninggalkan aku kalau kamu mendengar penjelasan dokter dan......."

Yasmin langsung bangkit berdiri dan menggenggam tangan Rex sambil berkata, "Aku akan selalu menemani kamu. Aku janji dan kalau perlu aku akan bersumpah"

"Jangan bersumpah sembarangan, dosa"

Rex bangkit berdiri lalu tersenyum dan berkata, "Baiklah aku percaya sama janji kamu. Ayo kita ke rumah sakit"

Rex terus menempelkan kepalanya di bahu Yasmin dan tangannya terus menggenggam tangan perempuan itu di dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

Sementara itu, Marisa Bramantya telah sampai di rumah sakit milik Grup Hudson dan dia sudah bersiap bertemu dengan Rex dengan senyum cerah ceria dan hati berdegup kencang.

"Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan cinta pertamaku. Rex Hudson, aku sangat merindukanmu" Gumam Marisa Bramantya.