‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Angga, ikut saya!!" Setelah di acuhkan oleh putranya sendiri, akhirnya nyonya inara memilih ke luar ruangan untuk menemui angga, asisten pribadi sang putra mahkota.
"Baik, nyonya.."
Angga yang baru tiba di lantai itu langsung mengekor nyonya inara dengan perasaan harap harap cemas.
"Kamu dari mana ??" tanya nyonya inara yang sudah masuk ke dalam lift bersama angga
Deg.
Angga diam sesaat memikirkan jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan si nyonya besar ini. Jangan sampai dia salah bicara lagi seperti tadi saat memberitahukan keberadaan leo pada mommy nya.
"Kenapa kamu diam saja ??"
"Itu nyonya, saya dari toilet.." ucap angga
"Toilet ?? bukan nya di ruangan mu ada toiletnya ??" tanya nyonya inara dengan tatapan penuh curiga
"Iya nyonya, tadi saya kebeletnya saat masih di basement, maka nya saya pakai toilet yang ada disana, nyonya.." bohong angga dengan penuh harap nyonya inara akan percaya pada ucapan nya. Sebenarnya tadi angga dari ruang kesehatan untuk meminta obat sesuai perintah tuan muda nya. Setelah itu angga pun langsung memberikan obat tersebut pada alexandra.
Nyonya inara memicingkan mata nya curiga. Namun dia juga tidak punya bukti jika memang angga berbohong kepada diri nya.
Ting.
Pintu lift pun terbuka sampai di lantai 20, dimana ruangan khusus sang nyonya besar berada.
Tuan peter adalah sosok ayah dan suami yang baik. Sebab pria itu memikirkan dengan matang saat membangun gedung perusahaan nya. Tuan peter memberikan satu lantai khusus untuk sang istri bila wanita nya itu tengah berkunjung ke perusahaan. Tuan peter menyulap satu lantai itu layaknya seperti sebuah apartemen mewah. Disana ada ruang khusus tamu, mini bar, kitchen, bahkan kamar pribadi.
"Duduklah." nyonya inara mempersilahkan angga untuk duduk di sofa ruang tamu ruangan pribadi nya
Nyonya inara pun duduk di sofa tunggal menatap tajam angga seperti seorang hakim yang akan memutuskan bersalah atau tidak nya seseorang.
"Aku tidak akan bertanya dua kali, jadi jawab dengan jujur!!"
Deg.
"Benar benar mereka berdua ini, seperti peribahasa, buah jatuh tak jauh dari pohon nya. Ibu dan anak sama saja. Sama sama selalu membuat gue jantungan!!" ucap angga dalam hatinya
"Baik, nyonya.."
"Apa benar leo baru kembali dari luar negeri ??"
"Benar, nyonya. Saya dan tuan leo baru tiba tadi pagi."
"Okay. emm, lalu kenapa kalian tidak langsung pulang dan malah bekerja ?? Leo tidak pernah seperti itu, kan ??"
Angga menahan nafasnya, benar saja dugaan angga tadi, pasti nyonya inara curiga akan sesuatu
"Maaf nyonya, kalau itu saya tidak tau karena tuan leo tidak mengatakan apapun pada saya.." jawab angga cari aman. Oh ayolah, jika pria itu mengatakan yang sejujurnya sama saja dia bunuh diri.
"Di basement tadi,..."
Deg.
Rasanya angga ingin langsung menghilang sekarang juga bahkan sebelum nyonya inara menyelesaikan pertanyaan berikut nya..
"Sejak kapan putraku begitu perhatian pada karyawan nya ?? Dan siapa wanita tadi yang memakai seragam seperti montir itu ??"
"Katakan dengan jujur atau aku akan menyewa mata mata untuk mengawasi kalian berdua!!" Ancam nyonya inara saat angga tidak bisa menjawab pertanyaan nya
"Tuan leo memang selalu perhatian pada staf staf nya, mungkin nyonya belum tau. Tapi yang jelas akhir akhir ini tuan leo selalu seperti itu dengan bawahan nya yang lain, nyonya..."
"Lalu wanita itu ??? Siapa dia ??"
"Nama nya nona alexandra, nyonya. Beliau baru di promosikan dari kantor cabang yang ada di kota bandung. Hari ini hari pertama nya bekerja.."
"Sopan sekali kamu menyebut nama wanita itu pakai nona segala. Bukan nya jabatan kamu lebih tinggi dari dia ??"
Kali ini angga tidak bisa menjawab lagi. Pria itu memang sangat menghormati ale, entah kenapa angga merasa aura ale bukan seperti orang biasa.
Kriiing.
Suara panggilan masuk di pesawat telepon yang ada di ruangan pribadi nyonya inara.
Wanita itu pun menautkan alisnya bingung, siapa yang berani menghubungi nomor telepon di ruangan tersebut
Nyonya inara pun bangun dan segera melangkah menuju benda yang terus berdering itu.
"Halo.."
"Mom, kembalikan asisten pribadi ku!!"
Deg.
Nyonya inara terkejut saat mendengar suara putra nya dari balik sambungan itu.
"Dari mana kamu tau kalau angga ada disini sama mommy ??"
"ck! Sudahlah mom. Aku tau pikiran mommy.."
"Dasar kamu ini!! Lebih baik sekarang juga kamu ke ruangan mommy. Mommy tunggu!!"
🌼
Ale saat ini tengah menikmati makan siang nya seorang diri. Karena dia terlambat datang ke kantin, alhasil makanan disana pun sudah tidak banyak lagi yang tersedia. Akhirnya ale memilih menikmati roti lapis dengan kopi kemasan kaleng saja.
Sambil memasukkan potongan roti lapis itu ke dalam mulutnya, ale terus memandangi obat yang tadi di berikan angga, asisten pribadi dari si raja hutan itu.
"Buang pikiran mu itu, alexandra!! Tidak mungkin dia tertarik pada mu. Dia hanya ingin kamu tetap bekerja di perusahaan ini. Jangan berpikir macam macam. Okay!!" pikiran ale terus berdebat dengan hati nya. Jujur saja, ale sebenarnya bukan gadis polos yang tidak tau perasaan apa yang di rasakan nya saat ini. Namun ale tidak mau terburu buru mengambil kesimpulan bahwa dia tertarik dengan pria itu. Dulu ale pernah merasakan perasaan seperti ini pada satu pria saat diri nya masih berkuliah di jepang, namun lambat laun perasan itu berubah menjadi benci saat ale tau bahwa pria yang di sukai nya ternyata hanya menjadikan ale sebagai bahan taruhan dengan teman teman nya.
Puk.
Bahu ale di tepuk dari belakang, sontak lamunan ale langsung buyar dan dia pun menolehkan kepala nya ke belakang..
"Hai! Boleh duduk ??" tanya seseorang itu pada alexandra saat kedua mata mereka bertemu
Ale mengangguk pelan seraya kembali melanjutkan memakan makanan nya dengan santai.
Seseorang itu pun duduk tepat berhadapan dengan ale.
"Kenalin, aku Davis."
Ya, seseorang itu adalah seorang pria. Setelah duduk di depan ale, pria itu langsung mengajak ale berkenalan
"Alexandra,." jawab ale dengan menyambut jabatan tangan davis "Panggil aja Ale.." sambung nya lagi
Davis pun tersenyum, "Kamu..."
"Jangan kaku gitu!! Panggilnya gue elo juga gapapa.." Belum sempat davis menyelesaikan kalimatnya, ale lebih dulu memotong ucapan pria itu. Bukan karena sok asik ale bicara begitu, tapi ale tau sepertinya usia davis tidak jauh beda dengan nya. Jadi akan terdengar lebih akrab jika memanggil dengan sebutan seperti yang ale ucapkan tadi.
Davis menggaruk pelipisnya salah tingkah.
"Lo baru ya disini ??" tanya davis yang akhirnya membuka suara lagi
Ale mengangguk, "Ya, baru satu hari. Eh bukan, maksud gue baru setengah hari.."
Davis tertawa mendengar ucapan ale yang menurut nya lucu.
"Kenapa ketawa ?? Emang ada yang lucu ??"
"Iya. Lo lucu.." jawab davis menatap ale dengan tatapan yang berbeda tidak seperti tadi
"Sorry. Gue duluan ya. Mau ke toilet dulu.." Tidak ada yang ingin ale bicarakan lagi, gadis itu pun pamit lebih dulu.
Namun tanpa ale tau, davis terus menatap ale dengan tatapan yang sulit di artikan.
🌼
🌼
Jangan lupa like dan komentar nya ya gengs 🥰
Ketemu lagi besok di jam kunti
☕🌹🌟🌟🌟🌟🌟
#kode keras buat para readers 🤭🤗