Sinopsis : Aku tak pernah menyangka akan mendapatkan perlakuan buruk oleh teman - teman sekolah ku, dari SD sampai SMA aku selalu mendapatkan bullying, entah apa yg mereka dapatkan setelah aku hancur, kesalahan apa yg aku pernah perbuat pada mereka? tanda tanya itu sering melintas di benak ku, aku sangat sedih karna aku selalu mendapatkan hal itu, aku terlahir dengan suara kecil, aku tidak seperti anak laki - laki pada umum nya, karna aku memiliki banyak kekurangan.hidup ku sangat menyedihkan, sampai aku menemukan bakat asli ku sebagai penulis . aku memulai karir di Pf yg aku coba . dan dari sana aku bisa menemukan teman baru. ikuti kisah ku ini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 35" 2 Tahun kemudian
Aku hari ini sudah masuk ke sekolah SMA Negeri 2 kota ini, aku juga sudah mengikuti MOS. Hari ini aku sedang duduk di kursi dekat TV. Penyakit ku sudah hilang, kata dokter aku sudah sembuh total. Tetapi aku masih harus kontrol untuk mengetahui kesehatan ku.
" Wih makin ganteng nih, semoga setelah ini kamu nggak di bully lagi ya, belajar silat ya, kakak tau di sekolah mu itu ada ekstrakurikuler silat merpati putih." Kak Manda menghampiri ku dengan senyum manis nya terlihat.
" Iya kak, aku mau, aku juga udah sembuh, semoga ini awal ku untuk menjadi kuat, aku pengen bahagia, semoga dari kejadian dan cobaan yg pernah ku alami di tahun - tahun lalu bisa aku lupakan dengan ikhlas meski sulit." aku mengusap lembut tangan halus kakak.
" Iya kakak nggak mau kamu menderita terus karna itu bisa bikin mental mu terguncang. Sekarang kita makan kue aja ya, jangan di pikirin lagi masa lalu itu" Kak Manda merangkul ku.
" Kak boleh aku menulis sebuah novel?" aku meminta izin sambil menikmati kue yg lezat buatan mamah.
" Boleh, itu bagus, tapi lebih baik bikin cerita nya di buku tulis aja ya, sampe kamu mahir, baru nanti ke publik soal nya kamu belum tau cara nya belajar aja dulu" Kak Manda menoel - noel hidung ku dengan gemas nya,walau kakak nggak terlalu suka dengan cerita - cerita seperti yg ada di novel favorite teman nya tetapi kakak sangat mendukung ku.
" Nah, itu betul, sekarang lebih baik fokus dulu ama belajar bela diri nya, setelah mahir dalam menguasai jurus baru kamu selingi waktu buat menulis novel walau mamah belum tau bakat mu di mana" Mamah mengusap rambut ku yg tertiup kipas angin karna di depan ku ada kipas angin yg sudah usang.
" Oke, aku mau belajar silat dulu, setelah mahir aku mulai menulis novel , aku juga mau tau bakat ku yg sebenar nya" Aku meraih gelas berisi air putih.
" Sip, semangat karna kakak pengen kamu jadi orang hebat, kuat, tangguh, bisa mengangkat derajat kehidupan keluarga kita" Kak Manda tersenyum manis melihat wajah ku yg sangat berseri - seri.
" Betul , mamah sangat pengen kamu jadi orang hebat, semangat ya, hidup nggak selalu menderita kok, mamah yakin semua akan berakhir gembira" Mamah memeluk ku erat, sambil.tersenyum manis.
Aku hanya tersenyum sambil menatap wajah cantik nya, bibir mamah mengukir senyum untuk ku dan kakak.
Melewati masa sekolah yg di penuhi luka dari bullying memang tak mudah, trauma itu sangat menciptakan ketakutan ku dalam berteman dengan orang baru yg ku kenal.
Namun di balik itu aku selalu di dukung oleh keluarga ku yg paling baik, tidak pernah membuat ku terpuruk tetapi aku menjadi kuat.
Walau kak Cipta sangat dingin padaku tak pernah menanyakan tentang ku lagi tetapi aku tetap menyayangi nya. Bagaimana pun dia adalah kakak ku yg laki - laki . Aku merasa bahagia meski kebahagiaan ku belum lengkap tanpa kasih sayang dari kak Cipta. aku tak merasakan kasih sayang itu lagi semenjak dia menikah.
Aku sudah menerima semua itu, terkadang ku berpikir untuk apa aku lahir kalau jadi beban keluarga ku, tetapi aku baru tau bahwa kelahiran ku yg di penuhi kekurangan dari pada kelebihan aku akan menjadi anak yg mampu membahagiakan keluarga ku di masa depan.