••Bijak lah dalam memilih bacaan ya guys. ••
Ini sebagian cerita dari that my baby
😾😈
Malam yang di penuhi oleh hujan lebat, hingga membuat suasana di jalan sangat dingin dan menyeramkan dengan diiringi petir yang tersambar kemana-mana. Begitu dingin suasana malam ini namun tidak bisa mendinginkan suasana panas yang sedang di lalu oleh gadis yang tengah menggeliat tidak karuan ini.
Sensasi yang tidak pernah ia rasakan kini menyeruak seakan mendorong tubuhnya untuk mencari rasa dingin yang ia inginkan.
Seorang pria masuk dengan tubuh tegap nan gagah. Membuatnya seketika terpaku dan terhipnotis.
"Sentuh aku, tolong.... " Ucapnya dengan mata sayu.
"Kau akan menyesali ini Tantri.... "
Kesalahan malam itu membuatnya kini semakin membenci pria yang sudah pernah merusak hidupnya. Namun bagaimana jika kehadiran seseorang yang tak seharusnya ada kini semakin menjerat keduanya dalam hubungan yang serius.
Jangan lupa terus dukung author ya guys, thankyou?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tr_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21
...Happy Reading ✨...
Di sebuah gedung pencakar langit, derap langkah tegas seorang pria tengah bergema. Pria itu berjalan menuju sebuah ruangan dengan map yang sedang ia pegang. Wajahnya tampak menunjukkan ekspresi dingin dan serius.
Dan semua karyawan yang melewatinya hanya bisa tersenyum kikuk tanpa mau menyapa. Bagaimana jika saat mereka menyapa, mereka di terkam hidup-hidup? Banyak orang yang tak berani jika berurusan dengan orang satu ini.
Tok
Tok
Tok
"Masuk_" Sahut orang yang ada di dalam sana.
Di dorongnya pintu kaca itu dan melangkah masuk menemui orang yang membuatnya jadi bingung begini.
"Selamat siang tuan, ada yang ingin saya tanyakan." Ucap pria itu dengan sopan, pria yang tengah duduk dengan membaca berkas di tangannya kini tersenyum. Sudah di duga pria satu ini tidak akan menerima begitu saja.
"Katakanlah!" Sahut pria itu dengan masih memeriksa berkasnya.
"Apa maksud dari kertas ini tuan? Saya tidak bisa menerimanya." Tanya Kevin sembari membukan map yang ia bawa dan membuat Arsenio menatap kertas itu.
"Duduklah, kita bicarakan ini dengan tenang." Ucap pria itu dengan serius, bahkan ia juga bangun dari duduknya berpindah ke sofa yang ada di ruangan itu. Di susul oleh kevin yang masih setia menurut.
"Kau tau tentang perusahaan kecil yang sedang di bangun oleh anak-anak kan?" Tanya Arsenio dengan bersandar di sofa dan menaikan satu kakinya ke kaki yang lain.
"Benar tuan, namun apa hubungannya dengan surat ini?" Tanya Kevin dengan wajah bingungnya.
"Kevin, kita sudah berteman lebih dari 20 tahun lamanya. Bahkan dulu sebelum masuk dunia bawah kau masih bisa selalu memperlakukan diriku seperti teman, tapi setelah masuk dunia bawah kau kehilangan dirimu." Arsenio terdiam sejenak lalu melanjutkan ucapannya.
"Kau menjadi pria yang dingin tak tersentuh, dan kau juga punya banyak musuh seperti ku. Aku memberikan seluruh hak untukmu mengatur dan memerintah anak-anak dunia gelap. Aku percaya padamu, kau pantas mendapatkan nya." Lanjutnya dengan yakin.
"Tuan, saya tidak bisa menerima ini." Sahut Kevin untuk pertama kalinya menolak apa yang di berikan oleh Arsenio.
Karena ini adalah hal yang paling besar dan sangat berpengaruh di dalam dunia bisnis yang sedang di jalani oleh Arsenio.
"Kevin, kau sudah menikah saat ini. Kita tidak tau kapan dan bagaimana dia akan datang. Hanya dengan menyerahkan hak ini kau akan bisa melawannya. Ku dengar bahwa pergerakannya sudah sangat cepat dan dia juga sudah melatih kemampuannya. Kau tidak ingin melindungi istrimu?"
"Hanya butuh waktu sebentar untuk dirinya datang menemuimu, terlebih jika dia tau bahwa kau sudah menikah dan akan memiliki anak." Lanjut Arsenio menasehati, ia sudah seperti seorang kakak yang menasehati adik keras kepalanya ini.
"Aku masih tetap bosnya, namun posisimu akan sama seperti ku. Jadi apapun keputusanmu adalah perintah yang mutlak sama sepertiku!" Sahut Arsenio lagi sebelum kevin bertanya.
"Baiklah tuan, saya terima." Ucap kevin lalu mengambil pulpen di kantung jasnya dan menandatangani kertas itu dengan yakin.
"Akhir-akhir ini aku mendengar sebuah berita yang menggelitik." Ungkap Arsenio dengan senyum meledek.
"Apa itu tuan?" Tanya Kevin masih bersikap datar.
"Kau datang ke rumah Tantri dan melamarnya bukan? Dan tak sampai disana, kau juga menyuruh bento dan yang lain memukuli ayah dari istrimu. Kenapa? Apa kau mulai menyukainya? Apa itu bermula dari malam itu? Sepertinya jika kau tidak suka, maka kau akan pergi dari kamar itu. Kau sengaja?" Tanya Arsenio meledek Kevin yang tidak bisa mengelak saat dirinya bertanya begitu.
"Tidak tuan saya hanya melindunginya. Dan untuk ayahnya, itu hanya sebuah pembalasan kecil." Kevin tak menjawab perihal malam itu.
"Benar sekali, jika dilihat dari watakmu sepertinya Tantri tidak akan hidup karena sudah mengacaukan rencanamu. Namun seperti yang kau katakan, kau hanya melindunginya tidak lebih. Berhati-hatilah, dia dekat dengan Sandi. Pria itu baik dan lebih humoris darimu. Jangan sampai istri dan anakmu malah di bawa kabur olehnya." Peringat Arsenio dengan terus mengompori Kevin agar pria kaku itu tau bahwa dirinya sudah jatuh kedalam lubang cinta.
"Kalau begitu saya permisi tuan." Ucap Kevin dengan mata yang sudah terpengaruh.
"Pergilah, jaga istrimu."
Setelah mendengar itu, kevin beranjak keluar dan menuju ruangannya. Di dalam pikirannya, ia sangat tau bahwa sandi memang seperti apa yang di katakan oleh tuannya. Tapi dia juga bingung harus berbuat apa agar pertengkaran mereka tidak terjadi lagi seperti kemarin.
...****************...
"Kau sudah menikah?! Berita apa ini?" Tanya Sandi dengan wajah kagetnya, bahkan suaranya yang begitu keras membuat banyak orang menatap ke arah mereka.
"Shuttt! Kakak pelan kan suara mu_" Protes Tantri yang merasa malu karena banyak orang yang seperti berbisik.
"Ups, maaf. Tapi ini berita sungguhan kan? Kau tidak sedang menipu ku kan?"
"Untuk apa menipumu, apa untungnya?" Tanya gadis itu sembari kembali memasukan dessert yang sudah tinggal setengah.
"Lalu bagaimana dengan rumah mu?" Tanya pria itu setelah meneguk ice kopinya.
"Jangan-jangan kakak mengincar rumah ku lagi!"
"Ya karena aku adalah makelar!" Ucap asal pria itu dan di sambut gelak tawa oleh Tantri.
"Aku serius, jika rumahmu tidak dipakai. Daripada di isi dengan hantu kan lebih baik diisi dengan orang sungguhan." Pria itu kini bicara dengan wajah serius.
"Kakak mau buat rumah ku jadi tempat perzinahan mu ya?" Tanya Tantri dengan mata memicing membuat Sandi gemas dan menyentil dahi wanita itu.
"Otaknya tolong di kondisikan! Aku punya teman yang sedang mencari rumah untuk dia tinggal disini. Katanya dia ingin menetapkan sementara di negara kita."
"Sungguh? Berarti bule ini! Kalau gitu boleh, asal biayanya 2 kali lipat! Wihh lumayan tuhhhhhhh_" Kata Tantri dengan wajah sumringah.
"Ck! Mata mu hanya uang! Lalu katakan siapa suamimu? Kenapa kau bisa menikah? Apa ini Incident seperti yang aku pikirkan?"
"Benar! Aku hamil dan minta pertanggungjawaban, jadi kami menikah dan selesai. Suamiku adalah kevin willian. Pria dengan tubuh yang gagah namun wajah yang menyebalkan!" Cerita gadis itu panjang lebar tanpa merasa berat sama sekali.
Uhuk!
Uhuk!
"Si sekretaris Arsenio itu? Yang mukanya kayak kanebo kering itu? Yang benar saja! Memangnya tidak ada pria lain?" Kaget Sandi dengan wajah melotot tak percaya.
"Pria lain banyak tapi yang punya anak ini hanya dia!"
"Hanya diaaaa...... Yang ada di antara jantung hati_" Lanjut Tantri dengan bernyanyi salah satu dangdut yang ia tau lagunya.
Sandi hanya menatap dengan cengo, kasihan sekali tuan Kevin karena mendapat wanita yang tidak jelas seperti Tantri. Bahkan mungkin sedikit tidak waras. Pikir Sandi dengan menggeleng kepala.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 kalian ya para readers, dukung author dengan kisah 'gairah suami Lucifer ku ' 😍
Author lagi kehilangan ide ini, tapi author coba deh untuk up 3 kali sehari. Biar kayak makan pagi siang dan malam kalian baca cerita ini😆