NovelToon NovelToon
Janji CINTA

Janji CINTA

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Menikah Karena Anak / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: syitahfadilah

Memiliki anak tanpa suami membuat nama Cinta tercoret dari hak waris. Saudara tirinya lah yang menggantikan dirinya mengelola perusahaan sang papa. Namun, cinta tidak peduli. Ia beralih menjadi seorang barista demi memenuhi kebutuhan Laura, putri kecilnya.

"Menikahlah denganku. Aku pastikan tidak akan ada lagi yang berani menyebut Laura anak haram." ~ Stev.

Yang tidak diketahui Cinta. Stev adalah seorang Direktur Utama di sebuah perusahaan besar yang menyamar menjadi barista demi mendekatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29~ RESEPSI PERNIKAHAN

Cinta mengerutkan keningnya. Mungkinkah paper bag tersebut berisi barang pribadi milik suaminya. Tapi, kapan Vano membelinya, bukankah di pusat perbelanjaan tadi mereka hanya berada di toko khusus pakaian wanita dan anak-anak. Setelah itu langsung pulang dan hanya singgah sebentar di toko furniture membelikan lemari pakaian untuk Laura.

"Van, ini ada yang antar lemari. Katanya pesanan kamu."

Teriakan mama Kinan membuat Vano menghela nafas lega. Ia benar-benar merasa tegang ditatap penuh selidik oleh istrinya. Ia pun segera beranjak dari tempat duduknya dan segera menuju pintu.

"Kok itu dibawa?" tanya Cinta ketika suaminya baru saja akan membuka pintu kamar.

Vano mengatupkan bibirnya sembari melirik paper bag yang dibawanya. Kalau ia tinggalkan di kamar, bisa-bisa Cinta akan melihat isinya.

"Ah, ini sebenarnya untuk Vani. Tadi saat lihat-lihat dress, aku ambil satu untuk dia," ujar Vano kemudian. Berharap Cinta percaya.

"Oh, begitu." Cinta tampak mengangguk pelan. Tadi ia memang tidak begitu memperhatikan apa saja yang diambil oleh suaminya.

Vano menghela nafas lega, ia pun segera keluar untuk melihat lemari yang ia beli tadi. Setelah melunasi sisa pembayarannya, ia pun meminta empat orang kurir toko furniture tersebut untuk langsung membawa lemari itu ke kamarnya dan diletakkan di dekat lemari pakaiannya.

"Terima kasih."

"Sama-sama, Pak. Kami permisi,"

"Silahkan." Vano mengantar mereka sampai ke depan pintu kamar dan langsung menutupnya setelah mereka pergi. Ia tersentak kaget ketika berbalik dan mendapati Cinta telah berdiri di belakangnya.

"Ya ampun, Honey. Kamu bikin aku kaget saja," Vano mengelus dada.

"Itu tadi katanya untuk Vani, tapi kenapa dibawa ke kamar lagi?" tanya Cinta sembari melirik paper bag yang ada tangan suaminya.

Vano mematung dengan mata tak berkedip. Bisa-bisanya ia lupa menyembunyikan paper bag itu sebelum kembali ke kamar. Sekarang ia harus mengelak apa lagi.

"Oh, ternyata Vani belum pulang. Biasanya sehabis mengajar dia jalan dulu sama pacarnya."

"Oh," Cinta pun tak mempermasalahkannya lagi. Ia kemudian mulai merapikan pakaian putrinya.

Vano menyimpan paper bag tersebut ke dalam lemarinya, lalu membantu istrinya. Ia sesekali bercanda dengan memakai bando milik Laura dan membuat Cinta tertawa lepas.

Hari terus bergulir...

Selama dua minggu ini dilalui Cinta dengan perasaan bahagia. Ia benar-benar merasa bersyukur bisa berada ditengah-tengah keluarga Vano. Tak hanya suaminya yang memperlakukan dengan istimewa dan begitu dimanjakan. Kedua mertuanya pun memperlakukannya bukan seperti menantu melainkan seperti anak kandung mereka sendiri, dan adik ipar yang juga sudah menganggapnya seperti kakak sendiri.

Malam ini resepsi pernikahan akan digelar di sebuah hotel. Semua persiapan di sana telah sempurna. Seluruh keluarga pun telah berkumpul di kediaman papa Azka dan akan berangkat ke hotel menjelang sore nanti.

"Honey, aku udah gak sabar untuk menunggu nanti malam. Akan aku tunjukkan pada semua orang bahwa aku memilih istri sesempurna kamu. Cantik, baik dan ... selalu mampu membuat aku jatuh cinta lagi dan lagi," bisik Vano yang tengah memeluk istrinya dari belakang.

Cinta hanya tersenyum mendengar ucapan suaminya. Tanpa merasa terganggu dengan pelukan sang suami, ia fokus memilih pakaian yang akan dibawa ke hotel nanti malam. Setelah mengambil beberapa pasang pakaian suaminya serta pakaiannya, ia menutup lemari lalu berjalan menuju tempat tidur dimana koper mini yang akan digunakannya ia letakan di sana.

Vano mengikuti Cinta tanpa melepaskan pelukannya. Ia bahkan dengan santai menyandarkan kepala di pundak sembari memejamkan mata dan menghirup aroma tubuh sang istri.

Cinta dapat merasakan hembusan nafas sang suami yang tepat mengenai lehernya. Seketika rasa bersalah menjalar ke hatinya. Vano adalah laki-laki normal yang menginginkan kepuasan, namun dengan tega ia meminta suaminya itu untuk bersabar menunggu kesiapannya.

Setelah meletakkan pakaian ke tempat tidur. Ia melepas kedua tangan suaminya yang melingkar di perutnya. Kemudian berbalik dan mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami sembari menatap kedua mata hitamnya dengan lekat.

"Kamu gak marah, kan sama aku?"

Vano tersenyum tipis. Ia bisa mengerti maksud pertanyaan istrinya. "Sama sekali tidak. Tapi, apakah aku boleh tahu apa alasannya?" tanyanya. Barangkali Cinta mau menceritakannya meski ia sudah yakin jika istrinya itu mengalami trauma.

"Maaf, aku belum bisa cerita sekarang. Kamu bisa menunggu aku, kan?" Cinta menatap suaminya dengan perasaan bersalah yang mengepung di dada.

Vano mengangguk. "Baiklah, aku akan menunggu sampai kamu benar-benar siap."

Terima kasih," Cinta kemudian memeluk suaminya dengan erat. "Maafkan aku," ucapnya lirih.

"Gak apa-apa." Vano membalas pelukan istrinya tak kalah erat sembari mencium pucuk kepalanya. Meski setiap malam ia merasa gelisah, namun sebisanya ia menahan. Ia tidak mungkin memaksakan kehendaknya yang bisa membuat Cinta semakin takut dan trauma.

Menjelang sore. Mereka semua pun bersiap-siap berangkat ke hotel. Lima buah mobil mewah membelah jalanan ibukota sore itu.

Setelah sampai di hotel. Mama Kinan dan Vani langsung menuntun Cinta menuju kamar pengantin, sedangkan Vano dituntun ke kamar lain oleh sang papa. Keduanya baru akan bertemu nanti malam di pelaminan. Dan Laura, balita cantik itu sudah aman ditangan para sepupu Vano.

Di sisi lain...

Papa Haris pun juga telah bersiap-siap untuk berangkat ke hotel. Kini ia duduk di ruang tengah menunggu Indri dan mamanya keluar dari kamar.

"Ndri, kamu yakin akan datang ke resepsi itu?" tanya mama Ratih. Ia sudah selesai bersiap-siap dari beberapa menit lalu, namun ia tiba-tiba ragu untuk datang.

"Apa sebaiknya kita gak usah pergi saja. Mama malu, Ndri. Orang-orang pasti akan menertawakan kita nanti." Mama Ratih sampai bergidik membayangkan ia dan putrinya akan menjadi bahan ejekan di resepsi pernikahan Vano dan Cinta. Semua orang sudah tahu jika Indri akan dilamar oleh Vano, tapi sekarang yang menjadi istrinya Vano adalah Cinta.

"Aku gak peduli sama omongan mereka," ucap Indri terdengar santai sambil membenahi penampilannya di depan cermin dengan senyuman penuh arti. Ia memang gagal mengenakan gaun pengantin dan bersanding dengan Vano. Tapi malam ini ia tetap akan datang dengan tampilan terbaiknya.

"Tapi, Ndri... ."

Indri tak menghiraukan kecemasan sang mama. Setelah memastikan penampilan telah sempurna, ia pun meraih tas tangan branded dengan harga fantastis miliknya lalu keluar dari kamar.

Mama Ratih pun mau tak mau mengikuti putrinya. Papa Haris segera beranjak dari tempat duduknya begitu melihat Indri dan mamanya datang.

"Kita berangkat sekarang," ajaknya.

"Iya, Pa." Indri pun merangkul lengan sang papa. Sementara mama Indri memilih berjalan di belakang mereka dengan perasaan cemas. Sungguh, ia tidak bisa membayangkan malam ini akan menjadi bahan ejekan semua orang.

Setelah berada di dalam mobil, papa Haris pun segera melajukan mobilnya menuju hotel.

Mereka tak membawa pakaian ganti sebab akan langsung pulang setelah resepsi selesai. Tak seperti keluarga Vano yang akan menginap di hotel dan akan pulang keesokan harinya.

1
THAILAND GAERI
salah ketik ya thor😁😁🤣🤣🤣 kurang huruf n...ntar dikira DOG : ANJING🤣🙏
echa purin
👍🏻
Celsi Hura
Mantap juga ceritanya, semoga cinta dan laura anak gadis nya itu bahagia selalu
T-WAFIQ
nasib aja gak keusir
Eli Elieboy Eboy
𝑎𝑞𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑣𝑎𝑛𝑖 𝑑𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 🤣🤣🤣 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑧𝑎𝑙𝑖𝑚 😂😂😂
Eli Elieboy Eboy
𝑎𝑞𝑢 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑟 𝑝𝑑 𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑦𝑔 𝑠𝑜𝑘 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢....
Eli Elieboy Eboy
𝑏𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖2 𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡 𝑣𝑎𝑛𝑜 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔2 𝑦𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑗𝑎ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑛𝑦𝑎
Eli Elieboy Eboy
𝑏𝑎𝑝𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑝 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑛𝑦𝑒𝑙𝑖𝑑𝑖𝑘𝑖𝑛 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑛𝑝 𝑎𝑛𝑘 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑏𝑎2 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑛𝑘....
𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑝 𝑘𝑜𝑘 𝑜𝑜𝑛 𝑦𝑎
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻
Nurlinda: terimakasih kk🙏😍
total 1 replies
Nur Fauzan
👍👍lanjutkan
Nur Fauzan
oce banget seritanya, lanjutkan
Nurlinda: terimakasih kk🙏
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐠𝐤 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐢𝐧𝐝𝐨 𝐠𝐤 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐈𝐧𝐝𝐢𝐚,𝐝𝐚𝐭𝐞𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐬 𝐮𝐝𝐡 𝐬𝐞𝐥𝐞𝐬𝐚𝐢😭😭😭𝐧𝐠𝐞𝐬𝐞𝐥𝐢𝐧 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠
Nurlinda: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐦𝐬𝐡 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐭𝐞𝐤𝐚 𝐭𝐞𝐤𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐞𝐩𝐬 𝐢𝐧𝐢 😊😊
murni l.toruan
ya ampun deh mak n anak sama-sama orang dajjal..Indri hati2 dengan dendam yang tidak alasan untuk menghancurkan Cinra, kamu yang akan hancur.
yumna
kira"udah tayng blm ka autor
Nurlinda: belum y kak. yuk mampir jg ke novel ku yg lain 🙏
total 1 replies
yumna
laura kah....🤭🤭🤭
Hariyanti
terima kasih Thor 🥰 aku suka sama karyamu🥰🥰🥰🥰🥰
Hariyanti
wah...sdh tamat aja Thor
Hariyanti
Evan itu menyebalkan😤 mempermainkan sisi lemah vano😔
Hariyanti
Vano itu terlalu cemburu dan posesif jadi akalnya macet🤔😔 sedikit 2 emosi 😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!