NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. balik kampung

Rendi yang masi fokus memandangi lili pun mulai mendekat ke arah istrinya itu. Ia kemudian mulai sedikit merunduk dan langsung mencium bibir manis istrinya, Rendi juga mulai memegangi kepala lili agar bisa memperdalam ciumannya.

Lili yang di cium secara tiba tiba oleh suaminya itu pun hanya pasrah, ia bahkan membiarkan Rendi yang asik mencium dan melumat bibirnya itu dengan sedikit kasar sampai ketika lili mendorong suaminya itu karena sudah tidak bisa bernafas

Rendi benar benar hilang kendali ketika melihat lili yang terlihat seksi seperti itu, entah apa yang terjadi kalo lili tidak melepaskan ciumannya itu. " Gw minta maaf li gw gak sengaja " Ucap rendi malu dengan sikapnya

Lili yang mendengar itu langsung berjinjit dan melingkarkan tangannya ke leher rendi. Ia ingin membuktikan apakah kata kata Sarah tadi siang benar atau hanya sekedar omong kosong Sarah agar lili meninggal rendi.

" Kak" ucap lili menggoda rendi dan mulai meraba dada bidang rendi dengan satu tangannya dan tangan lainnya masi ia lingkarkan di leher rendi 

Rendi jelas kaget melihat lili yang bertingkat seperti itu, tapi karena nafsunya yang masi memuncak ia pun kemudian langsung memegang pinggang istrinya itu dan mulai mengecupi Wajah ayu istrinya. Ia mencium kening, hidung dan mulai turun ke bibir pink istrinya. Rendi juga mulai berjalan maju menuju sofa dan masi menciumi istrinya itu. Lili pun langsung mengikuti rendi dan mulai berjalan mundur sambil ia lingkarkan tangannya ke leher rendi untuk memperdalam ciumannya.

Rendi langsung mengulum bibir manis istrinya itu dan mulai memasukkan lidahnya kedalam untuk mengapsen deret gigi milik sang istri. Lili pun mulai membalas ciuman suaminya dan Mulai mengikuti suaminya, walaupun ia masi sedikit kaku karena itu pengalaman pertamanya.

Cukup lama mereka melakukan itu sampai akhirnya lili melepaskan ciuman rendi karena bibir bawahnya berdarah." Auhhh" rintih lili yang langsung memegang bibir bawahnya yang berdarah sedikit 

Rendi yang melihat bibir lili berdarah pun langsung kaget. " Maaf li gw terlalu kasar." Ucap rendi yang mendudukan sang istri agar duduk di sofa 

" Gak papa , Eeh itu." Ucap lili terpotong karena fokus memandangi area selangkang rendi.

Rendi yang paham mata lili ke arah mana lansung mengambil bantal yang ada di belakang lili dan menutupinya. "Gw mandi ya li." Ucap rendi yang kabur menuju kamar.

Lili yang melihat itu jelas sangat kaget apa lagi dengan ucapan sarah tadi siang kepadanya yang ternyata tidak sesuai fakta. "Kalo kak rendi impoten gak mungkin itunya kak rendi kayak gitu." Ucap lili gak menyangka apa yang ia lihat. " Kalo kaya gitu apa yang sarah bilang bohong dong!." Ucap lili yang kemudian metutup mukanya malu.

Rendi masi berdiam diri di depan cermin wastafel, ia masih fokus memandangi dirinya tidak percaya dengan perbuatan ia dan lili tadi di depan. " Bisa gila gw kalo kaya gini! " Ucap rendi yang mengaruk garukan kepalanya yang tidak gatal  

Lili kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya, ia mau ganti baju karena ia baru sadar kalo kemejanya sagat nerawang. Saat selesai ganti baju lili langsung pergi menuju dapur untuk memasak makanan untuk rendi dan dirinya. Ia kemudian memasak ayam goreng dan sayur sop 

" selesai." Ucap lili yang meletakkan makanan tersebut ke meja makan. Setelah selesai menyajikan makananya lili kemudian langsung duduk menunggu suaminya sambil bermain game yang ada di ponselnya.

Rendi yang selesai mandi pun langsung keluar dari ruangan tersebut dan melihat lili yang saat ini tengah asik memegangi ponselnya. Ia pun kemudian langsung menghampiri istrinya itu dan langsung duduk di meja makan tersebut.

" li tadi aku buka pintu gak bisa PINnya di ganti?" Tanya rendi kepada lili yang membuat lili langsung mematikan ponselnya.

" Iya kak tadi ada orang asing yang tiba tiba masuk." Ucap lili menjelaskan perihal tadi siang 

" Sarah li?" Tanya rendi menduga duga 

" Kak rendi kok bisa tau." Ucap lili yang bingung karena rendi bisa tau

" Aku udah ganti apartemen tiga kali li gara garu tu anak suka tiba tiba masuk!." Ucap rendi yang kesal dengan tingkah sarah

"Sarah suka nginep di apartemen kak rendi?" Tanya lili curiga

" Gak la li yakali gw izinin" 

" Sarah pernah anu sama kak rendi?" Tanya lili bingung ketika ia ingin menanyakan ucapan sarah apakah benar atau tidak.

" Anu apa li? " tanya rendi tidak mengerti ucapa lili

" Itu lo yang di lakukan orang dewasa! kak rendi sama sara sudah gituan? " Tanya lili ragu yang membuat rendi langsung terbelalak kaget 

" Sarah udah bilang apa aja li ke kamu?. Terus kamu percaya gitu sama sarah!." Ucap rendi kesel mendengar kata kata lili

" Bukanya gitu kak!. Nyatanya kak rendi seperti tidak menolak kalo sarah berglayutan di tangan kak rendi." Ucap lili yang emang ia percaya akan ucapan sarah karena ia melihat sendiri waktu di sekolah sarah memeluk rendi dan di tambah foto yang di lihat lili tadi pagi.

Mendengar itu rendi kesal bukan main, sebenarnya apa yang sarah katakan sampai membuat lili penuh curiga kayak gini, batin rendi. " Sarah emang pernah menjebak aku untuk tinggal di rumahnya dan dia bert3lanjan9 di depan aku tapi aku dan dia tidak melakukan apa apa li. Dan untuk berglayutan tidak bisa di pungkiri emang aku membiarkanya." Ucap rendi menjelaskan 

" Kenapa kak rendi gak nolak." Tanya lili Penasaran 

" Karena Sarah menguntungkan aku li. Dia yang mengusir cewek cewek lain buat deket dengan aku." Jawab rendi jujur

" Termasuk aku!" 

Benar kata lili gara gara ia juga sekarang Sarah selalu mengusik lili. Ia sudah memeringatkan sarah agar tidak mengusik lili tapi seperti yang ia duga Sarah tidak bisa menjauh begitu saja." Gw bener bener minta maaf li" ucap rendi merasa bersalah.

" Kak aku mau pulang ke Surabaya" ucap lili yang membuat rendi kaget 

" Ha ngapain li!, kamu di sana suda gak punya rumah. Terus kamu mau apa?" Tanya rendi terkejut atas ucapan lili

" Aku mau bantu perusahaan, aku juga udah bilang ke papa dan papa ngizinin dari pada lili di sini sebulan gak berbuat apa apa lili bosen kak" ucap lili menjelaskan 

" Terus kamu tinggal di mana?. Aku gak bakal izinin kalo kamu tinggal sendiri li!." 

" Aku tinggal sama Jihan di sana kak. Temen aku pas sekolah jadi kakak tenang aja." 

" Tapi li! " jujur rendi tidak mau berpisah dengan istrinya, ia juga pasti sangat kesepian kalo gak ada istrinya itu tapi kalo rendi ngelarang lili ia takut di kira egois.

" Aku capek disini kak!, apa lagi sarah masi..." ucap lili terhenti karena bingung harus ngomong apa ke rendi.

rendi yang mendengar itu sangat merasa bersalah ia merasa jadi suami yang gagal buat lili Yang harusnya jadi rumah ternyaman buat istrinya malah jadi Suami yang tidak bisa di andalkan buat istrinya itu.

"Kalo itu yang kamu mau pergi aja li" ucap rendi yang sebenarnya tidak rela 

" Nanti lili bakal sering sering hubungi kak rendi kok." Ucap lili senang di berikan izin 

Setelah selesai makan lili langsung pergi menuju kamarnya ia berencana untuk mengemasi barang barangnya untuk besok berangkat ke Surabaya. tidak butuh lama buat dia untuk mengemasi barang barangnya itu. "Akhirnya selesai juga" guman lili yang kemudian menutup kopernya.

Lili pun kemudian langsung merebahkan tubuhnya ke atas bad king size itu dan merentangkan tangan dan kakinya. Saat ia hendak memejamkan matanya tiba tiba ada suara ketukan puntu dan mendapati suaminya itu masuk kedalam kamar tersebut.

" Li aku boleh tidur disini gak?." Ucap rendi dan langsung menghampiri ranjang tersebut.

" Eh, boleh kak sini" ucap lili sambil menepuk nepuk kasur di sebelahnya 

Rendi yang mendapatkan izin dari sang istri pun langsung ikut berbaring di tempat tidur itu yang sudah lama ia tidak pakai. " Aku boleh peluk kamu li?" Tanya ragu Rendi meminta izin pada sang istri dan langsung di angguki lili.

Rendi pun langsung mendekatkan tubuhnya dan meletakan kepala istrinya itu di atas lengannya dan kemudian langsung memeluk sang istri dengan perasaan yang senang.

Waktu sudah menunjukan jam enam pagi rendi bagun terlebih dahulu dan menatap istrinya yang masi terlelap tidur. Ia kemudian secara berlahan turun dari tempat tidur itu dan bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Selesai mandi rendi lansung pergi ke dapur untuk memanggang roti dan telur untuk sarapan pagi kali ini. Saat rendi masi berkutik di dapur tiba tiba lili datang dan menghampirinya.

" Kakak masak apa?" Tanya lili yang mulai mendekati rendi 

" Masak sandwich li " jawab rendi yang sekarang lagi fokus menggoreng telur.

" Lili bantu ya " tawar lili karena ingin membantu sang suami.

" Gak usah kamu duduk aja. Oh iya kamu jadi berangkat jam berapa ke Surabaya? "Tanya rendi kepada istrinya itu 

" Mungkin jam sebelas kak " 

" nanti di sana jangan lupa makan ya li,jangan maksain diri juga" 

"Iya kak gak usah kwartir, lili pasti bakal jaga diri kok."

Selesai sarapan rendi bergegas siap siap untuk berangkat sekolah ." Li aku berangkat ya" ucap rendi yang kemudian mencium lili

"Iya kak hati hati ya" ujar lili dan mengantarkan sang suami pergi 

Saat Waktu sudah menunjukan jam sebelas siang lili buru buru mengambil koper menuju kebawah karena supir yang akan mengantarkanya untuk pergi ke Surabaya sudah datang. Ia pun langsung turun dan menghampiri mobil Avanza yang menjemputnya. " Non lili udah siap." Tanya supir itu yang menyusul lili untuk membantu membawa kan kopernya 

" Iya pak tolong ya" jawab lili yang memberikan kopernya kepada supir tersebut dan Lili pun kemudian langsung duduk di kursi belakang.

Saat di sekolahan rendi tidak pergi kekantin, ia langsung menuju ke markas gudang belakang sekolah dan langsung merebahkan tubuhnya di matras sambil bermain game disana sampai beberapa saat kemudian sahabat datang dan menghampirinya.

" La lu di sini ren dari tadi gw cariin lu?." ucap vino yang emang sudah dari tadi mencarinya "ni ren buat kamu"  uacp vino dan memberikan sebotol minuman kaleng.

" Makasih vin " ucap rendi kemudian menerima minuman tersebut.

"Lu lemes banget ren!" ucap satria yang kini ikut duduk di matras samping rendi.

" Iya, dari tadi pagi lu lemes banget ren, belum sarapan apa gimana?" sahut bisma yang kini duduk di kursi panjang bareng vino.

"Gw kangen lili" ucap rendi sambil menenggak minuman kaleng tersebut 

" Yaelah kan lu pas pulang bisa ke rumah dia. Masa cuma gara gara lili gak berangkat sekolah karena di skors aja lu sampe gitu." Ucap bisma merasa heran dengan rendi 

" Gak bisa bis!" ujar Rendi getir 

"La lu putus?" ucap satria yang menepuk bahu rendi

" Gak, tapi lili lagi ke luar kota." Ucap rendi dan memutar kedua matanya malas

" Yaelah sampe segitunya ren gw kira lu putus." 

" Iya lu kaya udah gak ada semangat hidup gitu ren" ucap vino yang kini asik makan bakso yang ia bawa tadi

" Kalo lu butuh cewek buat seneng seneng  gw ada tempat yang bagus ren" ucap satria yang ingin mengajak rendi buat ke club 

" Endas mu!, lu pikir gw elu!" ucap rendi kesal yang langsung menjitak satria 

" Iya lu sat rendi kan gak kaya elu yang hidupnya bebas." Ucap bisma " eh ren lu mau gak ikut nanti malam balapan" timpal bisma yang emang dapat tantangan dari alex

" Iya ren ayo ikut aja tu Alex songong banget soalnya kalo gak ada lu." Ucap vino membujuk rendi agar ikut balapan juga.

" Iya ren lumayan tau sepuluh juta. Bisa buat jajan bakso" ucap satria yang emang tidak pernah apsen ikut balapan 

" Yaudah ok." Ucap rendi yang emang ia pasti gabut di apartemen gak ada lili apa lagi bang sandi juga lagi sepi job

Lili saat ini baru sampai di apartemen milik temanya Jihan sekitar jam lima sore ia emang di ajak oleh jihan buat tinggal di sini. Apalagi Jihan yang hidup sendirian di apartemen itu ketika mendengar lili bakal balik ke Surabaya membuat Jihan langsung menyuruh lili untuk tinggal di sini.

" Lili" ucap kedua teman lili secara bersamaan yaitu lia dan jihan.

" Lia jihan aku kangen." Ucap lili sambil memeluk kedua sahabatnya itu.

" Li kamu apa kabar?" tanya lia.

" Iya lu gimana di jakarta enak gak?" tanya jihan

" Bisa kita masuk dulu gak. Malu di lihatin tu." Ucap lili yang emang sekarang lagi berada di depan apartemen Jihan 

" Oh iya lupa, saking senengnya kita li hehe" ucap jihan yang langsung menarik koper milik lili.

Mereka pun langsung pergi masuk kedalam apartemen milik jihan tersebut, tapi saat ia masuk dan di arahkan ke ruang tamu ia langsung terkejut dengan banyaknya makanan dan juga balon balon yang berterbangan.

Daarrrr suara confetti yang membuat lili langsung kaget dan juga senang " Selamat datang kembali di Surabaya lili." Ucap kedua temanya serentak 

Lili yang mendengar itu tampa sadar meneteskan air mata. Ia sangat senang dengan teman temanya ini yang selalu baik terhadapnya. Apa lagi saat di jakarta lili banyak mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari para teman teman sarah. Lia dan jihan yang melihat lili menangis langsung memeluk dia dengan pelukan yang hangat.

" Li udah dong jangan nangis kalo kamu nangis kan aku juga sedih." Ucap jihan menenangkan sahabatnya itu 

" Iya li kita udah siapin pesta kecil ini biar kita happy." Ucap lia mengelus elus punggung lili

"Hiks Makasih ya kalian emang sahabat aku yang paling baik." isak lili terharu

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!