Soulmate Surprise From Crush

Faza dan Zia turun kelantai 1 dan Zia meminta pada ayah ibunya untuk datang kerestoran yg sudah di booking Faza niatnya Mau kasih tau kehamilan zia Biar kumpul 2 keluarga sekalian.

Setelah disetujui orang tua Zia dan orang tua Faza mereka pun pulang.

Sebelum pulang mereka ke dokter kandungan.

"Suster dokter yg tugas cewe apa cowo? " Faza.

"Tenang saja tuan, anda bisa memilih Mau yg cowo atau yg cewe" Suster.

"Yg cewe ya sus" Faza.

Zia hanya terkikik geli suaminya cemburu dan posesif bangat, sekitar setengah jam mereka menunggu antrian dan nama Zia di panggil.

"Anzia Almana widjaya" Panggil petugas rumah sakit.

Mereka masuk dan Zia menjalani prosuder dari tes tespack ulang, timbang, cek tinggi badan dan mengisi formulir, Zia juga usg.

Pertama tama cek detak jantung bayi.

Deg deg deg terdengar detak jantung bercampur bergemuruh cukup membuat Zia dan Faza terharu.

"Detak jantungnya normal" Dokter kandungan.

Dokter itu siap untuk usg dan memulai meletakkan alat usg setelah krim usg.

"Masih sangat kecil, lihat bebepa gemasnya mereka Karna baru 5 minggu" Dokter.

Zia merasa terharu Faza juga tersenyum penuh binar pada istrinya.

"Anak anak kalian sangat sehat" Dokter.

"A-anak anak? " Zia.

"Lihatlah titik titik berbentuk lingkaran ini, mereka adalah janin anda" Dokter.

"Alhamdulillahh " Zia sambil meneteskan air mata.

"Jadi anak kami kembar dokter? " Faza.

Dokter itu mengangguk.

"Alhamdulillahh puji syukur kepadamu ya alloh atas nikmat dan karunia yg kau berikan" Batin Faza dan mencium kening istrinya.

Selesai periksa mengisi buku kandungan dan mendapat hasil usg Zia dan Faza ke rumah .

20:00 WIB.

"Kami sudah sampai di restorannya nak" Ucap Monica di balik telfon Faza. 

"Iya ma sebentar lagi kita sampai kena macet nih" Faza sambil memegang tangan istrinya.

"Iya, kata papa mertua kamu terbang aja biar gak kena macet" Tutur Monica. 

Faza hanya tersenyum lalu telfon mati.

Saat kemacetan bet langsung Ada sebuah motor mengetuk jendela mobil mereka.

Zia menengok dan bergumam "amena? ".

" Amena? "Faza.

Dibukalah jendela nya oleh Faza.

" Kamu kenapa am kok luka gitu"Zia dengan khawatir melhat amena yg jaketnya robek lututnya berdarah helmnya baret.

"Kamu gak cek hp ya? " Amena dengan suara tersegal segal seperti sedang lari.

"Maaf am, gak pegang hp sama sekali" Zia.

"Markas balapan di serang, fano, alzhin, haizan, masuk rumah sakit terluka parah,Alena lagi nahan mereka sendiri, cila sama ronald menuju rumah sakit berhubung Ronald terluka parah juga" Amena.

"Lahaula kenapa? Sama siapa? "Zia.

" Sama Fanu kamu gak inget di tantang balapan sama Fanu malam ini, dia ngamuk ngamuk Karna lo gak datang" Amena.

"Ya alloh, gue lupa am" Zia "mas aku izin ke markas sebentar boleh gak" Zia.

"Sama aku aja" Faza

"Ok, tapi naik motor biar bisa lewatij ini biar mobil nya di bawa amena" Zia.

"Kamu pakai dres kaya gitu Mau pakek motor" Faza.

Zia yg perasaan nya lagi sensitif memasang muka kesel tapi matanya nangis. Faza yg melihat pun akhir nya mengangguk.

"Ayo, aku yg nyetir kamu lagi hamil' Faza.

" Aku yg bawa pas bagian macet Sisanya mas " Zia.

"Iya.. " Faza.

Mereka turun dan menjelaskan ke amena tukar kendaraan.

"Tapi Ronald lagi gak enak di bawa habis jatuh tadi akibat anak buah Fanu" Amena.

"Udah tenang aja yg bawa Ronald gue" Zia.

"Ronald?" Faza bergumam sambil bergeleng kok bisa nama motor amena kaya nama suami temennya.

"Oke deh ini kuncinya, inget jangan kesetanan bawanya, Ronald gak kaya farzak milik lo" Amena yg sangat menyayangi motor nya.

"Iya" Zia.

Tampa babibu mereka mulai jalan, Zia menelfon Fikran di tengah dia membawa motor.

"Fikran tolong matiin cctv sepanjang jalan xxx" Zia.

"Lo mau atraksi apa Ada musuh" Fikran 

"Adalah" Zia.

"Udah mati " Fikran. 

"Thaks" Zia.

"Mas suami pegangan ya" Zia.

"Iya sayang" Faza dengan kesal Karna kok bisa sekarang dia yg lagi memeluk Zia, tubuh Zia yg kecil membuat Faza gemas.

Belum juga siap Zia mulai meliuk liuk di jalan jangan lupa mereka sudah pakai topeng.

Dan gilanya Zia sesekali melompati mobil mobil yg berderet Karna macet.

"Baru di omongin, si Ronald udah dibawa atraksi" Amena dalam mobil.

Sampai Ada dimana jalan sepi Zia dan Faza turun tukar tempat "bagus kamu ya" Faza sambil mengecup bibir istrinya.

"Soalnya gak Ada waktu Ayo" Zia.

Mereka pun naik motor awalnya kecepatan biasa lama lama jadi lebih cepat.

"Loh kok? Mas Faza bisa kaya gini" Batin zia.

Zia penasaran tapi dia focus pegangan entah kenapa dia merasa takut jatuh nanti anaknya kenapa napa pas badan belum isi Mau jatuh atau apa bodo amat, Zia akan menanyakan perihal motor ini Nant.

Zia menyalakan aerphone  yg ditelinganya men dapat ponselnya berbunyi.

"Masih lama" Suara vandra. 

"Kayaknya sedikit deh yah ada tikus nyerang teman temanku" Zia.

"Kamu lagi naik motor y" Vandra. 

"Iya lagi ngebut, tapi yg bawa mas Faza" Zia.

"Oh ya udah, sama suami kamu ini, hati hati" Vandra. 

Sesampainya di markas Alena sudah ngos ngosan kewalahan, mereka kan focus latian pistol berantem adu gulat baru baru ini, ya wajar masih  kewalahan.

Zia yg melihat itu geram, dia melempar topengnya pada salah satu orang.

"Sialan" Umpat orang itu.

"Lo semua gila ya? Dia tuh cewe masa di kroyok 15 cowo kaya gini, dan yg di area balapan kalian semua banci, yg cowo banci yg cewe gak guna masa liat orang lagi di kroyok ga Ada yg Bantu in" Zia dengan kesal.

"Sabar Zi, kami Mau bantu tapi ... " Ucap seseorang.

Zia langsung menelisik ke semua orang disana ternyata setiap orang sedang di todong pistol dari berbagai Arah.

Dan tak lama Ada suara tepuk tangan, Faza diam sedari tadi bahkan dia tak melepas topengnya sesuai intruksi zia sebelum sampai.

"Hah akhir nya kamu datang juga sayangkuuu muachhh ah" Fanu dengan nada nyolot tapi genit pas di akhir sambil memegang dagu Zia.

Faza yg melihat itu kebakaran jenggot dan hendak meninju Fanu namun Zia sudah menendang perut Fanu.

"Good girl" Batin Faza. 

"Suruh semua orang lo yg bawa pistol kedepan gue" Zia.

"Kenapa sayang? Mereka Ada 30 orang lebih kamu gak bakal senggup, kamu sanggonya di ranjang sama aku" Fanu.

"Jangan bertindak Zi ini bahaya" Alena yg sangat Mengkhawatirkan Zia.

Zia smirk lalu menendang Fanu sampai tersungkur "terima perintah gue atau lo mati malam ini juga, dan gue gak Saudi di ranjang bareng kuman kaya lo" Zia.

"Hahhhaa sayang jangan kaya gitu, GAK LUCU" Fanu.

Zia tertawa lalu menyurak rambutnya yg kedepan, cantik, sexy badas tentu itu Zia. dan malam ini semua orang memandang Zia yg sangat keren dimata mereka tentu nya pengaruh bumil juga.

Zia berjalan menjauhi Fanu 10 langkah dan menarik pistol yg Ada di pahanya lalu tak Segan Segan menembak 15 orang yg tengah mengancam para penonton dan pembalap lainnya.

"Akhhh" Teriak banyak nya orang.

"Ssttttt" Ucap Zia yg mampu membuat semua terdiam, Fanu terkejut dan memberi kode untuk anak geng dan 15 anak buah nya untuk  dibelakang nya.

"Kamu takut? " Zia.

"Siapa kamu sebenarnya? " Fanu, sebenarnya Fanu juga anak orang kaya tapi tengilnya nauzubillah minta di getok pake ghada malaikat munkar nankir.

"Penasaran? Seharusnya kamu gak mengusik tempatku, Mau balapan kan? Ayo, balapan setelah itu jangan menggangg ku Dan semua teman temanku" Zia.

Dan disisi lain Ada beberapa orang yg membawa 15 pengawal Fanu ke dalam mobil, serta membersihkan darah yg berceceran di jalan, 15 orang itu akan dibawa kerumah sakit karma zia tak membunuh mereka hanya menembak.

"Hah, wanita jalang ini" Fanu menggertakkan gigi dan langsung menaiki motor nya.

Zia juga, sebelum itu Zia mengedipkan kedua matanya untuk memberi kode pada Faza, Faza sungguh tak rela dia tak meragugan Zia tapi dia khawatir, sungguh takut terjadi apa apa padanya tapi faza ingat nasehat vandra dia hanya Perlu memantau Zia jika dalam bahaya baru dirinya maju, itulah pesan vandra.

Zia dan Fanu mulai balapan, Zia memang memakai dres warna merah bercampur ungu, tapi tak menghalangi nya melaju dnegan kecepatan penuh, sampai akhir nya Zia yg menang.

Sorak kebahagiaan menyertai Zia dan Fanu yg tak terima menampar Zia.

"Hah sialan, dasar congkak" Zia.

Tak tanggung tanggung Faza berlari Dan memukul Fanu.

"Hey brengsek " Fanu.

Faza yg geram membuka topengnya dan mata Fanu terbelalak seketika dan jatuh tersungkur.

"CE,, CE,, CEO widjaya construction" Ucap nya, Fanu takut Karna sebagian besar saham perusahaan ayah nya adalah CEO Faza jka dia tau takutnya di buat bangkrut, tak tau saja yg harusnya ditakuti adalah Zia sendiri yg adalah cucu dari aldhain tapi banyak juga yg belum tau identitas Zia contohnya si Fanu Karna memang keberadaan Zia ditutupi.

"Hah,, tangan ku sudah gatal dari tadi bagaimana bisa Ada mahluk pria dibumi kaya elo, haruskah gue bunuh" Faza.

Zia terdiam suaminya saat ini sangat mempesona padahal sedang Marah Dan mengumpat, dimana pun apa pun yg di ucap Faza membuat zia terpana tindakan sekecil sampai sebesar apa pun membuat Zia makin mencintai suaminya.

"Yeah malah bucin ni anak" Bisik alena di telinga Zia membuat zia terkejut.