SAFFIYA

****

Keesokan harinya sekitar pukul 10 pagi menjelang siang, Saffiya tiba dikampus.

Setelah memarkirkan mobilnya, ia langsung masuk kedalam kelas. hari ini adalah hari pertama Rayan mengajar menggantikan dosen Hendra.

Sudah banyak mahasiswa dikelas itu, kemudian Saffiya mencari tempat duduk yang kosong.

Tidak berselang lama, Rayan pun masuk dan langsung membuka lebtopnya.

" Selamat pagi semuanya! " sapa Rayan yang membuka kelas hari ini.

" Pagi pak! " jawab semua mahasiswa.

" Sebelum saya memulai kelas hari ini, terlebih dulu saya akan mengabsen dan menjelaskan beberapa peraturan dikelas saya. " ucap Rayan sambil membuka sebuah map hitam.

" Alex Mahendra. " panggil Rayan yang mulai mengabsen.

" Hadir pak. "

" viona. "

" Saya pak. "

" Arka. "

" Hadir pak. "

" Engel. "

" Saya pak. "

Hingga tiba diakhir Rayan mengabsen nama Saffiya.

" Saffiya Ray " panggil Rayan yang membacakan nama lengkap gadis itu.

" Hadir pak. " jawab Saffiya yang duduk dibangku paling belakang sambil mengangkat tanganya.

" Baiklah, ada beberapa mahasiswa yang tidak hadir. peraturan dikelas saya, yang pertama jika sudah lebih dari 3 kali tidak masuk saya tidak akan memberikan nilai walaupun ia memasukkan semua tugas tepat waktu. yang kedua izin tanpa alasan yang jelas akan dianggap tidak hadir. dan yang terakhir datang tepat waktu, saya tidak perduli dengan cara berpakaian kalian. cuma satu yang saya ingatkan kedisiplinan waktu dikelas saya yang paling penting. " lanjut Rayan yang mulai menjelaskan peraturan di kelasnya.

Semua mahasiswa pun tidak ada yang protes, menurut mereka peraturan seperti itu sudah umum karena dosen lain menerapkanya juga dikelas mereka.

Kelas pun dimulai, Rayan mulai menjelaskan materi tentang bisnis. semua mahasiswa mendengarkan dengan serius.

Mereka kagum dengan cara pria itu menjelaskanya, santai namun mudah difahami.

Hingga tidak terasa tiba diakhir kelas, sebelum semuanya bubar. Rayan memberikan satu tugas yang harus mereka kumpulkan minggu depan.

Setelah selesai ia pun langsung keluar, sementara Saffiya mengikutinya keluar juga.

Ia masih penasaran siapa Rayan sebenarnya, karena kemarin belum mendapatkan penjelasan yang serius.

Rayan pergi menuju parkiran kearah motornya, hari ini ia sudah tidak ada kelas mengajar lagi. sehingga memutuskan untuk melakukan pekerjaanya yang lain.

Sementara Saffiya terus saja mengikutinya, ia juga naik keatas motornya kemudian mengikuti kemana Rayan pergi.

Motor Rayan masuk kearea caffenya, karena hari ini ia ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Setelah Rayan masuk, Saffiya pun langsung turun dan mengikuti pria itu masuk kedalam.

Terlihat Rayan masuk kedalam ruang kerjanya, keadaan didalam cukup ramai karena sedang jam makan siang.

Saffiya duduk disalah satu meja yang agak berada disudut.

" Permisi nona, silahkan menunya. " kucap salah satu pelayan yang langsung menghampirinya.

" Iya mbak, nanti saya pesan ya. " jawab Saffiya.

Ia terus saja memperhatikan kearah ruang kerja Rayan, menunggu pria itu keluar dari sana.

Tidak berselang lama yang ditunggunya akhirnya keluar juga dengan menggunakan seragam pelayan.

Saffiya langsung mengangkat tanganya kearah Rayan, memintanya untuk datang kemejanya.

" Selamat siang, ada yang bisa dibantu. " tanya Rayan sopan, seketika berubah 360 derajat dengan dikampus tadi.

Saffiya hanya bisa bengong mendengarnya.

" Maaf nona ada yang bisa kami bantu? " tanya Rayan lagi, karena melihat Saffiya tidak menjawab sebelumnya.

" Iya, saya mau pesan. " jawab Saffiya seketika kaget, kemudian langsung membuka buku menu ditanganya.

Ia mulai melihat-lihat menu apa yang ia inginkan, namun ia teringat waktu pertama kali makan disini.

" Saya pesan yang ini. " ucap Saffiya yang asal menunjuk menu.

" Baik, minumny?  " tanya Rayan sambil mencatat pesanan gadis itu.a

" Es jeruk aja. " jawab Saffiya.

" Baiklah, mohon tunggu sebentar kami akan segera menyiapkan pesanannya. " ucap Rayan yang pamit menuju daput.

Mata Saffiya terus saja mengikuti kemana arah pria itu pergi, Rayan benar benar telihat sangat ramah melayani pengunjung satu persatu.

" Beda banget, kayak orang lain aja. " gumam Saffiya yang masih belum percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

Tidak berselang lama, pesananya pun datang. pelayan mulai menyajikan didepanya.

" Mbak, pria itu udah lama ya kerja disini? " tanya Saffiya kepada pelayan yang mengantarkan pesananya itu.

" Maksud mbak mas Rayan? baru. aja karena caffe ini juga baru dibuka, jadi semua kariawan disini baru aja bekerja. " jelas pelayan itu.

Saffiya hanya manggut manggut, dan terus saja memperhatikan Rayan.

Jam menunjukan pukul 3 sore, Rayam terlihat sudah mengganti pakaianya dan hendak pergi.

Saffiya yang melihatnya, langsung beranjak dari duduknya mengikuti Rayan lagi.

" Udah selesai kerjanya pak? " tanya Saffiya yang tiba-tiba sudah berada dibelakang pria itu.

" Kamu bikin kaget aja. " jawab Rayan terkejut.

" Yee.. masah orang segede gini, bapak nggak sadar ada dibelakang bapak sih. " ucap Saffiya terkekeh.

" Kamu ngapain masih disini? memangnya nggak ada kelas? " tanya Rayan bingung.

" Nggak ada, saya cuma ada kelas bapak hari ini. " jawab Saffiya.

Rayan pun langsung naik keatas motornya dan menggunakan helm.

" Bapak mau kemana? " tanya Saffiya kepo.

" Pulang, memangnya mau kemana lagi? " jawab Rayan cuek.

Ia pun melajukan motornya meninggalkan gadis itu sendirian ditempat parkir.

" Huufff... kembali kesetelan awal. " gumam Saffiya.

" Padalah kalau senyum seperti di dalam tadi, bapak ganteng loh." lanjut Saffiya.

Ia pun naik keatas motornya, kemudian pulang menuju apartemennya.

Setibanya di kontrakan, Rayan langsung memarkirkan motornya kemudian menuju salah satu kamar yang menjadi tempat kucing-kucingnya berada.

Pria itu memang sangat menyukai hewan berbulu satu ini, sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama.

Orang tuanya sudah memberikan seekor kucing padanya, karena mereka ingin melatih tanggung jawab Rayan akan sesuatu yang sudah ia sukai.

Hingga saat ini ia sudah memiliki 5 ekor kucing dan berbeda jenis.

Rayan terlihat begitu menyayangi kelima peliharaanya itu, setiap hari ia sendiri yang akan membersihkan ruangan mereka sebelum berangkat kerja.

Tiba tiba datang seorang kurir paket yang mengantarkan pesanannya.

" Akhirnya datang juga. " ucap Rayan senang, karena paket makanan kucingnya datang.

Dengan cepat pria itu, menyiapkan semua makanan hewan berbulunya. karena sudah waktunya semuanya makan.

Rayan duduk sebentar bersantai di ruangan kucing kucingnya itu sambil mengerjakan beberapa pekerjaanya.

" Sepertinya aku harus cari rumah yang cukup besar. " gumamnya tiba tiba, karena kontrakan yang ia tempati saat ini memang tidak telalu besar.

Hanya ada dua kamar yang berukuran kecil, satu dapur dan satu kamar mandi.

Sehingga ia membutuhkan tempat yang lebih besar dari itu, mengingat peliharaan dan juga barang barangnya yang mulai banyak.

" Apa apartemen aja ya? " lanjutnya lagi sambil melihat lihat beberapa iklan apartemen yang ada di media sosial.

" Sepertinya ini cocok. " ucap Rayan yang langsung jatuh hati dengan salah satu apartemen, yang dekat dengan kampus tempat ia mengajar.

" Wah pas banget tempatnya dekat kampus, bisa pelihara hewan juga. " gumamnya yang langsung mencari nomor pemilik tempat itu.

Butuh beberapa lama baginya untuk mencari informasi tempat itu, setelah menemukanya Rayan mulai mempersiapkan beberapa persyaratan yang di minta.

" Akhirnya dapat juga. " gumamnya senang.

Setelah selesai, ia pun masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya, hari ini tenaganya cukup terkuras karena pengunjung cabang Caffe yang baru ia buka cukup ramai.

###NEXT###

Salam Hangat Dari Penuliss...