NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Masrifah

zayn malik seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di kota bandung . lelaki yg kerap di panggil malik itu harus menikahi seorang gadis SMA yg masih suka main-main dan sulit di atur.
kalau bukan karena permintaan terakhir Sang ayah , gadis yg bernama zahartunnissa tidak akan menerima perjodohan dengan seorang lelaki yg tidak ia sukai.
akan kah keduanya sama-sama bertahan atas pernikahan ini?
gimana cerita selanjutnya? yuk baca kisah nya di novel ku ini ya, selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32

Dion berjalan lebih dulu dan Maya mengekor dari belakang.Maya masih parno dengan keempat preman tadi jadi jalannya pun celengak-celinguk menatap sekitar kampus yang gelap.

" Dion empat preman tadi kok bisa pergi? "tanya Maya yang berjalan di belakang dion.

" bapak gue polisi,gue ngancam mereka dan bilang bapak gue lagi di jalan buat ngamanin preman sama anak-anak motor malam hari. jadi mereka ketakutan dan kabur"

" Oh gitu BTW Makasih ya udah datang , kalau lo ga ada, ga tau nasib gue gimana malam ini ."

Dion tidak menjawab selain terus berjalan hingga mereka sampai di parkiran kampus Unpad. Dion memberikan satu helm kepada Maya, Maya segera memakainya .

"Lain kali kalau mau ke kampus jangan sendirian,kalau Malik nggak mau nganter ,bisa hubungi siapa aja gue atau teman Malik yang lain "ujar Dion sambil memakai helmnya.

"Iya Dion" sahut Maya lalu naik ke motor dion.

Motor pun melaju menjauh dari kawasan kampus Unpad .Maya menikmati pemandangan malam hari dengan masih banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan. Sedikit kecewa karena Malik tidak datang menjemputnya, tapi di sisi lain ia bersyukur karena Dion datang tepat waktu di saat keempat preman itu masuk kampus .

"Lo kayaknya udah jauh banget sama Zaidan May, Kenapa lo nggak minta tolong sama Zaidan aja tadi ".Teriak Dion sebab bisingnya jalanan takut Maya tidak mendengar suaranya.

Maya mendekatkan wajahnya ke telinga Dion.

"Gue udah nggak sama Zaidan lagi, lo juga tahu itu kan? "

"Lo juga udah nggak sama Malik tapi masih minta tolong sama dia "

Maya terdiam malu mengakui kalau ia masih berharap bisa kembali dengan Malik ,diamnya Maya membuat Dion paham jawabannya. Tapi ia tidak banyak bertanya lagi.

"Makasih ya maaf banget ngerepotin" ujar Maya menyerahkan helmnya mereka sudah sampai di depan rumahnya.

"Sama-sama, ingat lain kali ,jangan pergi sendirian ke kampus "

Maya mengangguk

"Gue nggak masuk dulu ya ,udah malam juga, salam buat Nyokap lo."

"iya hati-hati"

 "Dion pun pergi dari depan rumah Maya.Maya menghela nafas menatap kepergian Dion .

"Gue kira lo dianterin sama ka Malik ".

Maya menoleh dan melihat Rival berjalan menghampiri dirinya.

"Siapa tuh" tanyanya menatap punggung Dion yang semakin menjauh.

"Teman Malik, dia nggak bisa ngejemput gue jadi nyuruh Dion"

" Tau gitu gue tungguin lo tadi"

Rival berpikir Maya sengaja menyuruhnya pulang, karena memang hendak diantar pulang oleh Malik .

"Udahlah nggak apa-apa"

 Maya masuk ke rumahnya diikuti Rival .

******

Sementara itu seorang gadis sedang was-was ketika jawaban fisika yang ia kerjakan tengah diperiksa oleh gurunya di rumah yang tak lain adalah Malik.

Zahra mengembangkan senyum di wajahnya melihat Malik memberikan tanda ceklis di beberapa jawaban. Gadis itu mengeluarkan dua permen gagang dari saku celananya.

"Mau nggak Kak? "Ia menawari Malik. Malik menggeleng pelan dengan masih fokus ke buku Zahra jadi Zahra malah melahap satu permen gagang miliknya dengan masih menunggu semua jawabannya diperiksa .

"Benar tujuh salah tiga"ucap Malik sambil menatap ke arah Zahra yang pipinya mengembung karena permen gagang yang ada di mulutnya.

Malik terkekeh "sekarang lo yang mirip ikan buntal buntal"

Zahra mengerutkan dahinya tidak terima.

"Apaan sih nyebelin tau ,udah ah udah nilai juga gue mau nonton drakor".

Zahra mengambil bukunya lalu bergelas pergi ke kamar untuk menonton drama Korea kesukaannya.

Di sela-sela Zahra yang tengah menonton film Rival menghubungi Zahra. Zahra segera mengangkatnya .

"Halo Val ,Zahra video call ya "

Rival langsung mengubah panggilan telepon mereka menjadi video call Rival sekarang melihat Zahra .

"Lagi apa Zahra "tanya Rival.

" Tadi sih Lagi nonton drakor ,terus Rival nelpon"

 "Aku ganggu dong"

" Enggaklah, Rival lagi apa? "

" nggak ngapa-ngapain cuman diam di kamar aja terus keingat kamu "

Zahra tersenyum malu

"Entar aku cari posisi yang enak dulu"

 Zahra mengambil bantal dan menyimpannya di kepala ranjang, tapi tangannya ga sengaja menekan tombol kamera belakang dan bersamaan dengan itu.

"Jangan lupa Sebelum tidur cuci muka sama kaki dulu ucap Malik yang baru saja masuk .Mendengar suara Malik, Zahra terkejut karena ia tengah video call bersama Rival. Rival pun terkejut melihat Malik masuk ke kamar.

"Kok Kak Malik masuk kamar kamu , Zah? "

Zahra melihat ke ponselnya

"Loh kok.."

Zahra tergesa-gesa mematikan pangilan video call-nya ketika sadar kameranya mengarah ke belakang.

"Lo lagi teleponan Sama Rival? "

"Anjir, gawat, kak! Gue pake camera belakang tadi! Rival ngeliat lo masuk kamar! Gimana ini? " zahra seketika panik.

Di sisi lain, Rival juga heran ,bagaimana bisa Malik masuk seenaknya ke kamar Zahra .Dari video call tadi, Rival benar-benar melihat Malik masuk seperti sudah biasa ke kamar pacarnya itu.Dan kenapa Malik ada di rumah Zahra.

" bener kok, tadi Kak Malik yang masuk" gumam Rival

"Aduh kak...Gimana dong !"Zahra mengacak-ngacak rambutnya frustasi,bagaimana caranya menjelaskan kepada Rival nanti.

"Kenapa Lo pakai kamera belakang? "tanya Malik yang duduk di sofa.

"Kepijit kayaknya . Orang awalnya pakai kamera depan kok! coba aja kalau Rival cuman dengar suara lo doang ,gue bisa bilang lo ngomong di depan pintu ,nggak sampai masuk ke kamar! "

Malik menghela nafas

"Bilang aja Gue udah sering keluar kamar lo dan ada ibu di kamar mandi"

"Alasan yang bagus juga" sahut Zahra .

"Tapi Rival bakalan curiga nggak ya? "Zahra kembali bimbang .

Malik berdecak .

"kalau nggak percaya,bagus. Tinggal putus" sahut Malik seraya melengos pergi ke kamar mandi.

"Ih,apaan sih ngomongnya gitu teriak !" Teriak Zahara tidak terima

Rival keluar dari kamarnya, ia pergi ke teras depan dan kebetulan ada Maya yang mengerjakan tugas kampus .

Rival duduk di salah satu kursi kayu.

"Tugas buat besok baru dikerjain sekarang? "

"Lupa" jawab Maya singkat

"Eh ,kak . Gue mau nanya sama lo"

" hmm"

"Gue Sepupu lo ,kan. Kalau gue tiba-tiba masuk ke kamar lo, lo marah nggak? "

"Ya marah lah, kamar itu privasi gue, nggak sembarang orang bisa masuk ,apalagi cowok ,walaupun sepupu juga "sahut Maya seraya jari jemarinya mengetik di laptop.

" Semua cewek menurut lo kaya gitu? "

Maya mengangguk.

" pasti kaya gitu"

"Tapi...."Rival menggantungkan kalimatnya,ia hendak membahas soal Zahra dan Malik tapi di sisi lain takut Maya berpikir yang aneh-aneh soal mereka berdua .

"Tapi apaan? "tanya Maya

" Enggak jadi" sahut Rival kembali masuk ke rumah membuat Maya mengurutkan dahi menatap kepergian sepupunya itu.

"Dih,kenapa tuh anak Aneh !"

Karena hendak mengerjakan tugas bersama beberapa temannya, Malik memasukkan lebih banyak buku ke dalam tasnya.

"Ingat pesan gue ya, pintu dikunci jangan main malam"

" Iya..iya.."sahutt Zahra yang sudah memakai seragam duduk di atas ranjang melihat Malik memasukkan buku-bukunya.

" Kak, lo bawa charger lah, jangan sampai HP lo mati kalau pulang malam"

" Iya, gue bawa kok .Udah yuk, sarapan."

Mereka berdua keluar dari kamar untuk sarapan bersama.

Zahra hendak menjelaskan soal masalah semalam kepada Rival ,tetapi lelaki itu sibuk latihan basket .Karena akan ada pertandingan dalam waktu dekat, bahkan jam istirahat pun Zahra tidak bertemu Rival.

Zahra hanya bisa memperhatikan dari jauh Rival tengah latihan di lapangan bersama tim basket yang lain .Mereka baru bisa istirahat selepas bel masuk berbunyi untuk siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler basket. Alhasil masih belum ada waktu untuk Zahra mengobrol dengan Rival .

"Kenapa sih Cemberut mulu? "ujar Winda menghampiri meja Zahra.

Yang kebetulan selepas bel belum ada guru masuk.

Salma yang melihat itu ikut menghampiri mereka berdua .

"Ada apa, kenapa nih "

"Tau tuh si Zahra, cemberut terus dari tadi " Sahut Winda.

"Gue tebak , ada masalah ya sama Rival? "ucap Salma yang dijawab helaan napas dari Zahra .

"Tuh kan,Win. Tebakan gue benar,pasti ada masalah . Masalah apa nih? "Tanya Salma.

" Susah ngejelasin ke kalian" Sahut Zahra tidak bersemangat. Zahra juga tidak mungkin membahas Malik pada kedua sahabatnya itu ,takut mereka curiga dan mencari tahu lebih dalam.

"Ish ,kok lo jadi gitu sih, main rahasiaan sama kita! "Winda tak terima .

"Kalau udah waktunya ,gue cerita Oke, gue ke kamar mandi dulu"

" Zahra...Zahra "teriak Winda yang diacuhkan Zahra

" Asyik, bentar lagi

putus nih kayaknya "gumam Salma.

" Hush ! gak boleh ngomong gitu. Bukannya doain mereka langgeng nyumpahin putus! "

"Bercanda "sahut salma seraya tertawa .

Saat pergi ke kamar mandi pun Rival tidak melihat ke arahnya,malah asik mengobrol sambil tertawa dengan tim basketnya. Hal itu membuat Zahra mendengus kasar.

"Lik ..."Dion masuk ke kelas Malik, menarik kursi dan duduk di depan lelaki itu.

"lo tahu semalam Maya hampir diganggu sama preman? kalau gue telat datang ,gak tau lah nasibnya kayak gimana , padahal rumah lo lebih dekat ke kampus"

" Lo serius? "

"Demi Allah gue ,Lik. Dia lagi sembunyi di perpustakaan sendirian"

Malik menghelan nafas panjang mendengarnya, ada sedikit rasa bersalah di dadanya .

"Lo nasehati dia, jangan ke kampus sendirian lagi, dia punya sepupu laki-laki , seharusnya minta diantar sepupunya itu ."

"Ya mungkin sepupunya lagi sibuk. Lu juga diminta bantuan jangan langsung nolak gitu . Hilangin ego lo buat ngelindungin perempuan yang sendirian malam-malam, apalagi kampus kita terkenal preman keluyuran malam-malam.

Malik terdiam , mungkin apa yang dikatakan Dion ada benarnya, tidak seharusnya ia tidak menjemput Maya karena kebenciannya terhadap mantannya itu. Walau bagaimanapun Maya perempuan .

"Gua minta maaf sama dia nanti "

Dion menepuk-nepuk pundaknya beberapa kali .

"Nah gitu dong"

Malik menghampiri Maya ke kelasnya , Maya yang tengah mengobrol dengan teman-temannya terkejut ketika salah satu temannya yang lain menghampiri Maya.

"May, Malik mau ngomong bentar katanya "

"A-apa? "Maya tak percaya, tapi ketika melihat ke arah pintu,ada Malik yang menunggunya membuat mata Maya berbinar senang seketika.

Maya segera menghampiri Malik , beberapa temannya saling menyikut sambil tersenyum .

"Akhirnya dicariin juga "gumam salah satu temannya.

"Hai Lik... "

"Gue mau ngomong bentar sama lo, tapi engga di sini bisa? "

Maya mengangguk dengan cepat.

1
Diana
Menghidupkan imajinasi
Sagara Sanosuke
Sekali baca, rasanya nggak cukup! Update dong, thor! 👀
Siti Masrifah: nanti malam ya kak setiap jam 8 , makasih udah mampir 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!