NovelToon NovelToon
Cintaku Kandas Karna Perjodohan

Cintaku Kandas Karna Perjodohan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Pacaran bertahun² bukan berarti berjodoh, begitulah yang terjadi pada Hera dan pacarnya. Penasaran? Ikuti terus karya Hani_Hany hanya di noveltoon ☆☆☆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB TIGA PULUH EMPAT

"Dia kenapa ya? Senyum kayak gitu!" lirik Hera kepada Andika. Andika santai saja, cuek-cuek. Tanpa Hera ketahui jika Andika meminta nomor Hasyim secara langsung.

***

Flashback On

"Permisi, ada Hasyim?" tanya Andika, dia nekat ke rumah Hasyim ba'da isya. Karena penasarannya dia menemui Hasyim, dia akan mendekati Hera melalui Hasyim.

"Hasyim." panggil ibu Setia. "Masuk." ujarnya pada tamu. Ibu Setia duduk di ruang tamu bersama Andika. Hasyim muncul dari dapur, dia sudah membuat kopi.

"Hai Bro. Mau ngopi?" tanya Hasyim duduk di sofa lainnya. Dia menatap heran pada Andika. "Apa gerangan yang membawanya kemari?" batin Hasyim.

"Gak usah. Bisa ngobrol berdua di luar?" tanyanya ramah. Dia menatap Hasyim dan bu Setia bergantian. Hasyim mengangguk setuju.

"Kami di taman bu. Gak apa-apa kan?" pamit Hasyim pada sang ibu.

"Jangan malam-malam pulangnya." jawab ibu Setia, dia melanjutkan tontonan kesayangannya di chanel ikan terbang.

Hasyim pergi ke taman jalan kaki berdua dengan Andika, dia simpan kopi yang dibuatnya di atas meja. Biasa diminum oleh ibu Setia!

"Ada apa?" setelah duduk di taman, Hasyim bersuara. Andika mengeluarkan rokok dari saku celananya, dan dua minuman good day dari tas kecilnya yang dia bawa.

"Minum lah dulu." ajak Andika. "Ini rokok." imbuhnya.

"Kenapa banyak sekali, kurang suka saya rokok begini karena cepat habis. Rokok Suryo saya cocok karena lama habisnya." ujar Hasyim sambil bercanda.

"Baiklah." Andika menanggapi dengan serius. Mereka minum dan merokok berdua bercerita tentang Hera.

"Hasyim, menurutmu Hera suka tipe cowok gimana?" tanya Andika serius. Dia menatap Hasyim lekat menunggu jawabannya.

"Aku sih gak tahu pasti Bro. Tapi jelasnya yang setia, sayang sama Hera dan keluarga." jawab Hasyim, dia bepikir lagi. "Kayaknya dia gak neko-neko dalam hal percintaan. Setahuku ada mantannya di kampus juga gak terlalu harus yang wow kok." ujar Hasyim jujur.

"Jadi gini maksudku Hasyim, kamu kan sahabatnya! Dan Hera selalu bahas kamu, apakah memang kalian hanya sekedar sahabat?" tanya Andika heran.

"Kalau aku sih menganggapnya sahabat, dulu aku kagum sama dia pernah. Tapi seiring berjalannya waktu kayak biasa saja gitu!" jawab Hasyim jujur.

"Kalau memang suka katakan saja, gak usah ragu! Kalau masalah diterima atau di tolak ya urusan belakang." ucap Hasyim enteng. Andika manggut-manggut.

"Minta nomor telepon kamu. Supaya mudah jika ada perlu." ujarnya, Hasyim memberikan nomor ponselnya kepada Andika.

"Memang diantara kalian hanya tulus berteman? Karena menurutku Hera menyukaimu." tanya Andika penuh selidik.

"Jujur saja, saya saat ini ya hanya menganggap dia teman, saudara, sahabat, tetangga. Semua murni, tidak lebih dari itu." jawab Hasyim tegas.

Andika menatap mata Hasyim dalam, tidak ada kebohongan sedikitpun. "Masalahnya ada apa-apa sedikit suruh tanya Hasyim. Saya jadi curiga!" ujar Andika merasa cemburu.

"Tenang, saya jamin semua aman." jawab Hasyim tegas tanpa keraguan. Andika pun menjadi percaya!

"Baik lah, aku percaya padamu." cukup lama berbincang hingga pukul 22.00, mereka pulang. Andika dan Hasyim jalan menuju rumah Hasyim, setelah ibu Andika langsung pulang ke rumahnya.

"Syukurlah jika Hera tidak ada hubungan dengan Hasyim. Kalau dilihat-lihat, Hasyim memang baik. Gagah, berani, dan bijaksana." ujar Andika sambil merebahkan badannya di kasur.

Flashback Off

***

Saat berduaan, Andika memiliki kesempatan untuk menanyakan perihal ungkapan hatinya kepada Hera kemarin. Apakah diterima atau ditolak!

"Gimana dengan pernyataan cinta-ku?" Tanya Andika serius, dia menatap Hera yang menatap makanan ringan yang selalu tersedia di meja.

"Aku gak bisa Andika. Maaf ya!" Hera menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ungkapan isi hatinya. "Aku gak bisa nolak kamu." Jawab Hera tegas dengan senyuman yang mengembang.

Hera menatap Andika yang juga menatapnya, Andika hanya diam terbengong seolah mimpi. Dia menatap lekat wajah Hera yang justru tersenyum menatapnya.

"Kamu kenapa sih! Aku kan sudah jawab." Ucap Hera menatap Andika dengan penuh keheranan.

"Kamu serius?" Tanyanya karena belum yakin dengan jawaban Hera yang dia dengar.

"Hhmm aku serius, gak percaya ya?!" Ucap Hera meredupkan senyum manisnya. Andika akhirnya bersorak gembira, untung hanya mereka dalam ruangan. Semua pada sibuk bertugas mengecek pasien.

"Percaya kok, percaya banget malah!" Jawab Andika dengan senyum cerianya. Hampir dia peluk Hera karena bahagianya, untung dia sadar jika mereka belum halal.

"Nanti aku antar pulang ya!" Ujar Andika antusias. Hera menjawab dengan gelengan kepala. "Kenapa?" Tanyanya heran.

"Aku bawa motor sendiri, ayah sudah membelikanku motor." Jawabnya jujur. Andika hanya manggut-manggut paham.

"Gak apa, aku ikut dibelakang kamu saja." Ujar Andika lagi, dia berharap Hera mengizinkannya. Hera mengangguk setuju, tidak ada juga alasan dia menolak.

Semenjak jadian, hampir setiap akhir pekan Andika datang berkunjung ke rumah Hera. Bukan hanya keluarga Hera yang mendapat bingkisan, tapi juga Hasyim. Dia merasa bahwa Hasyim berpengaruh dengan hubungannya.

"Terima kasih ya, akhirnya aku jadian juga sama Hera. Semua berkat kamu." Ucap Andika antusias. Saat ini Andika datang ke rumah Hera.

Kebetulan hari Sabtu malam Ahad, Andika bertemu Hasyim saat hendak pergi ke masjid. Mereka berjalan beriringan sambil mengobrol.

Usai sholat berjamaah, mereka pulang bersama. "Semua bukan karena saya, kamu ini ada-ada saja." Sahut Hasyim cepat. "Dia menerima kamu karena kemauannya." Imbuhnya.

"Tetap saja semua berkat kamu, karena sebelum kami jadian dia selalu cerita tentang kamu sahabatnya." Ucap Andika jujur.

Hasyim menghela nafas berat, bisa-bisanya Hera selalu bercerita tentangnya dengan kekasihnya. Dia tidak habis pikir, bagaimana jika kekasihnya cemburu?

Untung sekelas Andika tidak mempermasalahkan hal tersebut. Justru dia datang untuk meminta restu pada Hasyim.

Setibanya di rumah Hera, Andika mengajak Hasyim sekalian. Mereka berencana makan bakso bersama di teras.

"Ayo sini, sekalian makan bersama." Ajaknya. Daeng lewat sang penjual bakso keliling yang mendorong gerobak. "Baksonya daeng." Panggil Andika.

Daeng pun singgah dengan senang hati, Andika memanggilnya bukan hanya membeli satu dua mangkok saja. Membeli hingga sepuluh mangkok.

"Ayo Hasyim pesan, kita makan bersama disana." Ajak Andika antusias, Hasyim pun dengan senang hati jika di traktir. Ada Andika, Hera, Hasyim, Udin, ayah Rahim, ibu Ros, Om Limin, Tante Setia, Lastri, Ahmad, dan Rudi tentunya.

Semua menikmati bakso traktiran Andika dengan nikmat. Yang berada di teras rumah Hera hanya Hera, Andika, dan Hasyim. Hasyim sudah seperti obat nyamuk. Yang lain pulang ke rumah masing-masing.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Assalamu'alaikum wr wb. Maaf, Thor baru update. Kemarin seharian gak ada jaringan wifi. Semoga para readers sehat selalu dan banyak rezekinya. Aamiin ♣︎

1
Hafizah
semangat selalu thor
Hafizah
semangat
Hafizah
kayaknya Hera lebih dekat dengan hasyim
Hani: Hera. tentu! karena selain kami seumuran, kami tetangga depan rumah
total 1 replies
Hafizah
semangat semangat
Hafizah
semangat selalu thor
Hafizah
semangat berkarya thor
Hafizah
semangat selalu thor
Hafizah
sukses selalu kak
Hafizah
semangat berkarya thor
Hani
mksh pembaca setiaku
Hafizah
semangat update thor
Hani
Thor menulis sampai mengantuk jadi kek gini, maaf yaa
Hafizah
ini salam ya? kok jd salah. thor mengantuk tuh
Hafizah
kenapa ada kata2nya yg kurang thor?
Hani: kurang fokus itu
total 1 replies
Hafizah
semangat update thor
Hani
Beri like dan komennya orang baik ☆☆☆☆☆
Hani
Assalamu'alaikum man teman. Akhirnya CKKP tamat juga, aku akan berikan banyak bonus yaaa,,, dalam bonus akan bahas Hera dan Anton, serta masa depan Andika. Siapakah jodoh Andika?
Hani
Assalamu'alaikum wr wb. Terima kasih teman-teman sudah singgah di Karya Hani, semoga suka yaaa.
Jangan lupa beri like, komen, hadiah dan subscribenya supaya bisa selalu ikuti karya Hani.

Sehat ya diriku, dan kalian semua. aamiin /Heart//Pray/
Hafizah: semangat update thor
total 1 replies
Leywin.
semangat Kakak!💪
Hani: owh gitu ya. aku pernah dikomen katanya gak bagus bom like. maksimal sehari 3 like gitu. tapi gak tahu jg sih! aku jg masih baru.
Leywin.: klo aku sih ga tau, soalnya orng sering gitu ke karya ku
total 4 replies
Hani
Hera: ayo bikin acara?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!