Aqila Prameswari dan Qaila Prameswari adalah saudari kembar yang lahir dari pasangan suami istri Bayu Sucipto dan Anggi Yulia. Dua gadis cantik nan ramah ini menjadi buah bibir di sekolahnya, SMK Binusa, seakan tiap laki-laki memimpikan kedekatan dengannya.
Namun, walaupun penampilan mereka begitu sama, bak pinang dibelah dua, ada satu hal yang membedakan mereka: sifat mereka. Qaila Prameswari, adik kembar Aqila, memiliki karakter yang sangat berbeda dari kakaknya.
Bagai langit dan bumi, perbedaan sifat antara Aqila dan Qaila menjadi satu fenomena menarik di kalangan teman-teman sekolah mereka. Sementara Aqila dikenal sebagai sosok yang hangat dan penuh semangat, Qaila memiliki pesona misterius yang mengundang rasa penasaran dan takjub sekaligus.
Aqila, seorang gadis cantik yang telah memiliki kekasih, yaitu seorang mahasiswa di universitas terkemuka di kotanya. Sementara itu, Qaila - sang adik kembar, sama sekali tak tertarik berpacaran dan bahkan tak memiliki teman laki-laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
" Gak perlu keurmah sakit ma, qai gak papa kok." Ucap qaila.
Setelah ke datangan mama hanum, wanita itu terus merayu qaila agar mau di bawa kerumah sakit.
" Ayok, kita harus nurut apa kata mama." Ucap gavi yang juga tak henti hentinya merayu qaila.
" Tapi aku udah gak mual, cuma kembung aja tapi gak sakit kok." Ucap qaila kekeh.
Melihat itu mama hanum menghela nafasnya, bingung harus berkata apa dan bagaimana.
" Nurut sama mama ya, kita kerumah sakit sebentar aja." Ucap mama hanum dengan tatapan memohon.
" Yaudah iyaa." Balas qaila akhirnya mau.
" Kamu siapin mobil gav." Ucap mama hanum yang kini membantu qaila berjalan.
" Qai bisa jalan sendiri ma?" Ucap qaila merasa heran dengan sikap mama mertua nya itu.
" Gak papa, mama takut kamu jatuh." Ucap mama hanum.
Qaila pun hanya bisa pasrah karena tidak bisa melakukan apa apa lagi.
Setelah sampai di loby apartemen, gavi ternyata sudah siap dengan mobil nya. Mama hanum pun langsung menuntun qaila masuk ke dalam mobil.
" Ke rumah sakit keluarga aja gav, biar lebih enak." Ucap mama hanum yang langsung di angguki oleh gavi.
" Perutnya masih kembung?" Tanya mama hanum sambil menatap kearah qaila.
" Iyaa ma, keras." Balas qaila sambil menyentuh perutnya yang memang keras.
" Kamu gak minum obat aneh aneh kan?" Tanya mama hanum kawatir.
Sedangkan gavi, laki laki itu masih terus menyimak obrolan mama nya dan juga qaila.
" Enggak, kemarin cuma minum obat magh aja beli di apotek." Balas qaila.
" Cuma itu aja, gak ada yang lain kan?" Tanya mama hanum takut jika ternyata qaila mengonsumsi obat berbahaya.
Walaupun mama hanum baru menduga jika menantu nya ini tengah hamil, tapi tetap saja mama hanum kawatir dan juga risau.
Setelah sampai di rumah sakit keluarga milik papa dino, mama hanum pun langsung menggenggam tangan qaila untuk berjalan ke ruangan dokter yang sudah ia hubungi sebelum nya.
Kening qaila mengerut saat membaca tulisan di depan pintu ruangan itu.
" Kok ke dokter obgyn?" Batin qaila tapi tak berani mengeluarkan suaranya.
" Gavi ikut masuk ya ma?" Ucap gavi saat sudah sampai di depan pintu dokter ayu.
" Iyaa, kamu juga harus masuk." Ucap mama hanum.
" Selamat malam bu hanum." Sapa dokter ayu dengan ramah.
" Malam dokter." Balas mama hanum tak kalah ramah.
" Perkenalkan dok, ini menantu saya." Ucap mama hanum memperkenalkan qaila.
" Cantik sekali menantu nya." Cicit dokter ayu.
" Sudah berapa lama menikah nya?" Tanya dokter ayu menatap kearah qaila dna juga gavi secara bergantian.
" Jalan tiga bulanan dok." Balas mama hanum sambil tersenyum.
" Masih pengantin baru ternyata." Goda dokter ayu.
" Kalau begitu ayok kita lakukan pemeriksaan sekarang saja." Ucap dokter ayu.
" Berbaring disini ya." Ucap dokter ayu menyuruh qaila untuk segera berbaring .
" Ayok berbaring nak." Ucap mama hanum.
Gavi yang melihat itu pun sudah tidak bisa tenang lagi, tubuh nya mulai mengeluarkan keringat dingin dan juga jantungnya sudah berdetak tak karuan saat ini.
" Maaf ya, baju saya angkat sedikit." Ucap dokter ayu.
" Iyaa dok" balas qaila yang masih belum tau jika dirinya akan melakukan pemeriksaan USG.
Setelah baju qaila terangkat, dokter ayu pun mulai mengoleskan gel diatas perut qaila setelah nya baru dokter mengarahkan sebuah alat keatas perut qaila.
Dokter ayu pun tersenyum, sedangkan mama hanum dan gavi tampak fokus menatap kearah layar yang ada di depan mereka dengan sangat jeli.
" Selamat ya bu, sebentar lagi akan memiliki cucu." Ucap dokter ayu membuat mama hanum langsung tersenyum bahagia.
Sedang kan qaila dan gavi yang mendengar akan hal itu pun sama sama terdiam syok dengan apa yang di katakan oleh dokter.
" Usia kandungan nya sudah mencapai 4 minggu, dan bayi nya sangat sehat." Jelas dokter ayu lagi.
" Alhamdulillah." Seru mama hanum dengan mata berkaca kaca.
" Bentar bentar, kayaknya salah deh dok!" Ucap qaila sambil menelan salivanya dengan susah payah.
" Salah bagaimana, cobak perhatikan layar di depan. Yang bintik hitam ini calon bayinya." Ucap dokter ayu lagi.
Qaila pun menggelengkan kepala nya cepat, dirinya masih tidak percaya jika benar benar hamil saat ini.
" Tapi kenapa bisa hamil?" Tanya qaila menatap kearah dokter ayu dengan bingung.
Dokter ayu pun tersenyum lucu melihat qaila.
" Mungkin pengaman nya bocor?" Balas dokter sayu sambil tersenyum tipis.
" Pengaman apa, aku gak pernah pake pengaman dok?" Balas qaila semakin bingung.
Gavi yang mendengar itu pun langsung menepuk jidatnya, dirinya benar benar malu saat ini. Sedangkan mama hanum sudah cekikikan sedari tadi.
" Oh gak pake pengaman, terus keluar nya di dalam atau di luar?" Tanya dokter ayu yang juga jadi bingung melihat qaila .
" Apa nya dok?" Tanya qaila semakin tidak mengerti.
" Itu, waktu kalian berhubungan?" Cicit dokter ayu sangat pelan.
Qaila pun langsung membulatkan kedua bola matanya, baru paham kemana arah pembicaraannya sedari tadi.
Dengan cepat qaila langsung menatap kearah gavi dan menatap laki laki itu dengan tajam.
" Kamu?" Tunjuk qaila kearah gavi.
" Sumpah, aku gak pernah ngelakuin itu lagi setelah malam itu!" Ucap gavi cepat.
" Tapi kenapa bisa hamil?" Tanya qaila tidak terima.
" Ya kan tembak di dalam waktu itu, mungkin bibit unggul itu." Cicit gavi yang langsung mendapatkan tamparan manja dari qaila.
PLAKKK
" Awsssh!" Ringis gavi memegang pipi nya yang terasa panas .
Dokter ayu dan mama hanum yang melihat kelakuan anak dan menantu nya hanya bisa terbengong. Mereka jadi tau kalau ternyata gavi dan qaila baru melakukan nya hanya sekali.
" Top cer juga ternyata." Gumam mama hanum.
" Kok nampar?" Tanya gavi menatap qaila dengan kesal.
" Ini semua gara gara lo!" Marah qaila.
Melihat keadaan yang sudah tidak lagi kondusif, mama hanum pun langsung menengahi keduanya.
" Sudah, ayok qaila sini duduk dulu." ucap mama hanum sambil menuntun qaila untuk kembali duduk.
Qaila pun terpaksa menurut dengan apa yang di suruh oleh mama hanum, wajahnya masih terlihat kesal dan menatap gavi dengan tajam.
Sedangkan gavi berusaha menetralkan detak jantung nya yang tak karuan.
Memiliki bayi di usia yang masih sangat muda tidak ada di list hidup seorang gavi, apa lagi dirinya masih belum lulus kuliah walaupun pekerjaan tetap sudah ada.
Apa lagi qaila, gadis itu memikirkan banyak hal saat ini. Dirinya yang masih duduk di bangku SMA dan juga dirinya yang baru merintis bekerja sebagai desainer.
Dan satu hal lagi yang membuat qaila tiba tiba merasa pusing, yaitu memikirkan kondisi aqila nantinya.
Untuk meminta pisah di saat seperti ini bukan lah waktu yang tepat, qaila juga harus memikirkan anak yang di kandung nya