Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
Keesokan harinya Bella dan Andika pergi ke pemakaman ibu dan juga adiknya Bella, Bella sudah menceritakan kalau dia pergi dari rumah karena ingin meminjam uang untuk membayar denda pemakaman, namun bukannya uang yang didapat malah sebuah tamparan.
Beruntung Andika sudah mendapatkan jatah bulanan dari orang tua nya, sehingga dia bisa membayar denda tersebut.
" Bella gue tahu ayahmu adalah seseorang yang pelit, dia lebih mementingkan uangnya dari pada keluarganya.
Tapi lu harus tahu bagaimana pun dia tetap
Bokap lu, semalam saat lu masuk kamar bokap lu nelpon gue dan nanyain lu ke gue, dia khawatir karna lu pergi dari rumah malam malam, walau bagaimana pun lu itu satu satunya putri kandung dia "
Bella tidak ingin menanggapi ucapan andika dia hanya mencebik saja.
Sore harinya Andika mengantar Bella pulang ke kediaman tuan Adam, saat sampai dihalaman rumah, terlihat begitu ramai dan banyak mobil mewah yang terparkir.
Bella sendiri heran karena dia tidak mengetahui ada hal apa yang terjadi dirumah yang sudah 2 tahun ini dia tempati.
Bella berjalan bersama Andika, hingga pandangan nya berhenti pada salah satu mobil yang cukup dia kenali.
" mobil ini... ini seperti mobil paman Max, apa dia juga ada didalam, tapi... rasanya itu tidak mungkin, tapi... mungkin saja iya.
Apa dia kesini ingin menagih biaya perbaikan mobil tersebut, kalau iya bisa gawat nih, ayah bakal semakin mengamuk nanti " seketika wajah Bella menjadi panik dan khawatir, dia takut kalau Max akan membuat kekacauan saat menagih hutangnya.
Dan hal itu akan mempermalukannya.
Bella masuk dan melihat sekeliling, hingga ada seseorang yang menghampirinya.
" non Bella anda sudah datang?? " ucap salah satu pelayan yang bekerja di rumah Tuan Adam.
" iya.. eh bi ini ada apa, kenapa banyak orang yang berkumpul?? " tanya Bella yang masih penasaran.
" loh.. emang non Bella lupa ya??, hari inikan tuan besar Adam ulang tahun " ucap pelayan tersebut heran, pasalnya dia tahu kalau Bella adalah anak kandung dari Tuan Adam, tapi kenapa dia bisa lupa dengan ulang tahun ayahnya sendiri.
" aku lupa bi " ucap Bella datar.
Dalam hatinya dia merasa kesal terhadap ayahnya tersebut.
Dia membuat pesta untuk acara ulang tahunnya, ya.. walaupun terkesan sederhana tapi biaya untuk pesta seperti ini pasti akan mengeluarkan kurang lebih 50 juta.
Sementara dirinya meminta, eh bukan meminta tapi meminjam 10 juta untuk denda pemakaman ibu dan adiknya dia tidak memberinya.
" ya sudah non sebaiknya non ganti baju sekarang, nyonya udah nyiapin baju buat non " Bella mengerutkan keningnya, dia merasa heran bagaimana mungkin ibu tirinya tersebut menyiapkan baju untuknya, sedangkan selama ini perlakuan nya sangat tidak adil menurutnya.
" ya sudah kalau begitu saya kekamar dulu bi " pamit Bella yang tidak mau pusing memikirkan ibu tirinya.
Bela berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai atas, tanpa sadar ada sepasang mata yang memperhatikannya semenjak dia datang, pria tersebut menatapnya hingga Bella masuk kedalam kamar dan menghilang dari pandangannya.
Pria tersebut tersenyum tipis, dalam hatinya berkata " cantik " .
Setelah beberpa waktu Bella turun dia memakai gaun long dress berwarna hitam, dengan bagian pundak yang terbuka dan ada 2 tali tipis, terlihat kontras dengan warna kulitnya yang putih, dia sangat cantik sekali.
Bella berjalan untuk melihat sekeliling namun karena tidak terbiasa memakai high-heels dia merasakan pegal dikaki nya,kemudian dia duduk disalah satu kursi, dan memijat kecil kakinya.
Bella tertunduk dan mencoba untuk membuka high-heels namun dia melihat dilantai seperti ada bayangan yang sedang mendekatinya.
Bella merasa terkejut dan mengangkat wajahnya, rupanya dia adalah pria yang ditabrak oleh nya semalam, namanya Vegas
Dia terlihat sangat tampan dengan memakai pakaian serba putih dengan dasi kupu kupunya yang berwarna hitam, dia nampak seperti seorang pangeran.
Untuk beberpa saat Bella terpaku dengan penampilan Vegas.
Vegas tertawa kecil saat melihat raut wajah Bella yang kesal saat membuka high-heels " kenapa muka mu cemberut seperti itu, sepatu itukan nggak salah " Bella hanya mengerucutkan bibirnya, dia sedikit malu karena ketahuan marah marah pada benda yang tidak salah.
" aku tidak terbiasa memakai high-heels, sehingga membuat kaki aku sakit dan sedikit bengkak " keluh nya.
Vegas berjongkok untuk melihat kaki Bella yang kecil dan putih.
" kaki kamu bengkak tuh, apakah benar benar sakit " ucap Vegas sambil mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Bella, selama beberpa saat dia terpana pada wajah cantik Bella.
mereka saling terpesona guys.. duh gimana dengan Max ya..
" cantik sekali gadis ini " ucapnya dalam hati nya.
" ehh kamu mau ngapain " pekik Bella saat Vegas menyentuh kaki Bella dan melepaskan high-heels.
Dia meletakkan kaki Bella diatas lututnya yang saat ini tengah berjongkok dihadapannya.
Secara perlahan dia mengurut kaki Bella yang terlihat seperti bengkak.
" hei..hei kamu jangan begitu, sudah lepaskan aku tidak apa apa kok " ucap Bella yang merasa tidak enak.
Wajah Bella terlihat gugup dan juga merah, dia melihat sekelilingnya, takut ada yang melihat mereka.
Melihat Bella yang sedang gugup, Vegas malah tersenyum dan terus menggerakkan tangannya yang besar namun halus dan juga lembut.
" kamu diam dulu jangan gerak gerak terus, kalau dibiarkan nanti kaki mu akan tambah bengkak " untuk sesaat Bella terdiam, namun sesekali dia meringis menahan sakit saat dipijat oleh Vegas
" gadis ini diluar dia terlihat galak dan juga kasar, tapi ternyata dibalik sifatnya yang kasar tetap saja dia seperti gadis kecil lainnya " ucap Vegas dalam hatinya.
Vegas masih mengurut kaki Bella, sesekali dia menatap wajah Bella sambil tersenyum..
Sementara Bella wajah nya sudah memerah seperti kepiting rebus, untuk pertama kalinya dia mendapatkan perlakuan lembut dan manis dari seorang pria, apalagi pria yang dihadapannya ini sangatlah tampan dan sepertinya dia pria yang lembut dan juga penyayang.
" sudah sudah ini sudah cukup, kaki aku sudah tidak sakit lagi.. terima kasih sudah mau membantuku " ucap Bella sambil menurunkan kakinya karena Vegas masih saja mengurutnya.
" oke sekarang kamu coba berdiri apa masih sakit?? " Bella berdiri dan mencoba berjalan dan ternyata benar kaki nya sudah tidak sakit lagi.
Saat dia berjalan beberapa langkah karena kurang hati hati Bella tergelincir dan akan terjatuh, tapi beruntung dengan sigap Vegas menangkap Bella, satu tangan memegang tangan dan satu lagi memegang pinggang Bella, sehingga posisi mereka seperti sedang berdansa.
Untuk beberapa saat mereka saling pandang, lalu kemudian Bella kembali pada kesadarannya dan berdiri lagi dengan benar, dia sangat sangat gugup sekali, dia tersenyum canggung pada Vegas, dia menjadi salah tingkah.
Vegas tersenyum kecil melihat kegugupan Bella, sebenarnya dia juga merasa gugup, entah perasaan apa yang ada didalam hatinya, jatungnya berdetak lebih kencang tak seperti biasanya.
" hati hati " ucap Vegas
Bella yang merasa salah tingkah karena gugup, akhinya pamit mungkin ini adalah cara terbaik untuk menghilangkan kegugupan sekaligus kecanggungan diantara mereka berdua.
" te.. terima kasih, maaf sepertinya saya harus pergi mencari teman saya " Bella dengan cepat menghilang dari pandangannya Vegas, dan dia mulai mengedarkan pandangan nya guna mencari keberadaan sahabatnya Andika.
Setelah beberapa saat dia mencari sosok tersebut akhinya terlihat juga, hanya saja saat ini Andika tengah bersama dua orang gadis, dan sepertinya dia sedang memancarkan aksinya.
Bella yang menyaksikannya hanya menggelengkan kepalanya saja, dia merasa heran kenapa sahabat nya tersebut tidak pernah bisa jauh jauh dari yang namanya perempuan, dimanapun kapanpun pasti dia akan mencari perempuan.
Bella mengurungkan niatnya untuk mencari Andika dia tidak ingin menganggu kesenangan dari sahabatnya tersebut.
Dia pergi ketempat dimana makanan tersedia, dia melihat ada begitu banyak makan yang enak enak, dan dia mulai mencoba makanan tersebut satu persatu.
Karena Bella ini orang yang cuek, dia makan belepotan
Bella makan dengan khusuk hingga ada seseorang yang menghampirinya pun dia tidak menyadarinya.
" kelihatannya semua makanan disini enak ya " ucap pria yang mendekati Bella.
Bella menoleh kearah sumber suara tersebut, dia merasa kaget matanya pun ikut membulat dengan mulut yang penuh dengan makanan ternganga.
" Pa.. paman "
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....