LANGIT YANG SAMA

RUMAH SAKIT

"DOKTER...!,TOLONG BANTU ISTRI SAYA..." teriak Lio yang sangat merasa cemas.

Para dokter dan juga perawat yang mendengar teriakkan tersebut langsung menghampiri Lio.Lalu dengan segera mereka meletakkan Yasmine ke brankar yang dibawa oleh seorang perawat.

Yasmine segera dilarikan ke ruang operasi untuk ditindak lanjuti.Lio yang ingin menemani sang istri pun dicegah oleh perawat.

"Maaf tuan,anda bisa menunggu luar" ujar sang perawat sambil menunjuk kursi tunggu yang berada tak jauh dari ruang operasi

"Tapi istri saya didalam,saya suaminya..!" balas Lio kesal karena dicegah

"Mohon tuan ikuti saja prosedur rumah sakit.Ini demi keselamatan istri anda tuan." tegas sang perawat.

Mau tak mau Lio akhirnya hanya bisa pasrah.Ia tidak mungkin berdebat saat situasi buruk seperti ini.

Sedangkan ditempat kejadian, Axton beserta anak buah Lio berhasil menumbangkan seluruh pasukan musuh,ia langsung pergi dan menyerahkan tugas ini pada anak buahnya.

Axton pergi menjemput putri kecil Lio dan Yasmine.Sesampainya di mansion mewah milik Lio,Axton menghela napas panjang.Ia harus menyiapkan kuping.Was-was kalo Nisya berteriak kaget.

Saat sudah masuk ke dalam mansion, hal pertama yang ia lihat adalah pemandangan menenangkan.Ternyata Nisya sudah tertidur disofa sambil menunggu sang mommy pulang.

Axton yang tak tega membangunkan Nisya,memilih untuk menjaga Nisya sampai besok pagi.Axton lalu berjalan mendekati dan melihat wajah damai milik Nisya.

"Cantik seperti Mommy nya.Pemberani seperti Daddy nya." gumam Axton tersenyum lembut dan mengendong Nisya menuju kamarnya.

"Istirahat lah cantik" gumamnya lagi sambil mengelus pucuk rambut Nisya.

Ada rasa tak tega saat membayangkan Nisya menangis melihat kondisi ibunya yang kritis saat ini.Tapi Axton hanya bisa berdoa agar kedepannya kejadian ini tak terulang pada Nisya.Ia harus hidup dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian.

Disisi lain Arga yang sudah tau kejadian yang menimpa sang menantu langsung terbang ke New York menggunakan jet pribadi milik keluarga Algara.

Tak hanya itu. Robby dan juga Darren ikut terbang ke New York setelah mendapat pesan dari Axton.

Pagi-pagi sekali,setelah 7 jam yang terlewati akhirnya sang dokter diikuti oleh seorang perawat keluar dari ruangan operasi.Lio yang melihat hal tersebut sontak saja berdiri dan berjalan kearah sang dokter.

"Dok..,bagaimana keadaan istri saya?" tanyanya cemas.

"Keadaannya masih kritis, kami berhasil mengeluarkan dua butir peluru dari dalam perutnya.Sekarang pasien akan dipindahkan ke Recovery Room.Kami akan memantau keadaan pasien secara ketat." ujar sang dokter dengan wajah lelah

Tak sahutan Lio hanya bisa melihat sang istri yang terbaring lemah diatas brankar dengan sejumlah alat medis yang tertancap ditubuhnya.

"BASTARD!" maki Lio frustasi

Ia telah gagal menjaga wanita yang ia sayangi.Dalam hati ia bersumpah akan menghabisi mafia itu sekali lagi.

"Kau akan membayar semuanya.Termasuk Istrimu."batin Lio

Setelah semalaman Lio menunggu operasi istrinya,Lio juga mencari data-data lengkap milik si pemimpin mafia brengsek bernama Aaron.Ia akan melakukan hal yang sama terhadap istri Aaron apabila terjadi sesuatu hal yang buruk pada istrinya.

Sementara itu seluruh anggota keluarga yang datang dari Indonesia,sudah tiba di rumah sakit tempat Yasmine dirawat.

"Bagaimana keadaan Yasmine?" tanya Arga khawatir

"Dia.." sebelum melanjutkan kata-katanya Lio terlebih dahulu menghela nafas berat.Ia khawatir sangat khawatir.

"Kritis." sambungnya lagi yang membuat semua orang menatapnya iba dan juga cemas.

"Lalu sekarang dimana cucuku?" tanya Arga menatap sekitarnya.

"Dia dimansion.Axton yang menjaganya" jawab Lio lesu.Disatu sisi ia khawatir dengan reaksi putrinya saat tahu mommy nya dalam keadaan buruk.

"Apa dia tau keadaan Yasmine?" timpal Darren

"Tidak.Axton belum cerita" jawabnya lagi

Mereka semua kini berada diruangan pemantauan,bersama dengan seorang orang dokter wanita yang memantau langsung keadaan Yasmine melalui layar monitor.

"Keadaan pasien masih kritis beberapa organ vitalnya rusak akibat peluru.Kami perlu memastikan bahwa semua berjalan lancar." jelas sang dokter pada Lio dan anggota keluarga lainnya.

"Berapa lama dokter pemantauannya?" tanya Arga.

"Belum bisa dipastikan.Kami akan berusaha keras.Tolong bersabar."

Semua keluarga termasuk Lio hanya bisa pasrah dengan keadaan.Berharap tuhan mau mengabulkan doa nya dan memulihkan istri nya yang kini terbaring lemah tak berdaya.

Berbeda dengan dirumah sakit. Suasana mansion milik Lio kini sangat heboh, dikarenakan Nisya tidak mendapati Mommy dan Daddy nya.Ia sudah mencari sekeliling mansion tapi hasilnya nihil.

Saat sedang berjalan kearah dapur Nisya mendapati Axton sedang sarapan di dapur.

"Uncle Axton..!" panggil Nisya bingung

Axton yang merasa namanya dipanggil segera menoleh kearah sumber suara.

"Morning princess" sapa Axton canggung.

"Siapkan mental,siapkan Telinga mu Axton.Sebentar lagi Denator akan meledak" batin Axton.

"Mommy dan Daddy sedang berada disuatu tempat princess.Kita akan menyusul setelah sarapan oke.Sekarang princess uncle yang cantik ini harus sarapan dulu agar tidak dimarahi oleh Mommy." bohong Axton.

Ia tidak sanggup melihat reaksi Nisya, apalagi kalau sampai tahu keadaan Yasmine.Axton sangat yakin Nisya menolak untuk sarapan,dan itu akan membuat Lio bertambah khawatir.Maka dari itu Axton masih bersikap santai dan juga tenang agar Nisya percaya.

"Uncle." panggil Nisya, dan Axton pun menoleh

"Feeling ku buruk.Aku merasa Mommy dan Daddy tidak baik-baik saja." papar Nisya. Ia merasa tiba-tiba jantung berdetak kencang tidak seperti biasanya.Ada rasa khawatir yang mendalam terhadap kedua orangtuanya terlebih kepada sang Mommy.

Sedangkan Axton yang mendengar perkataan Nisya, langsung merasa gugup.

"Uncle kenapa diam..?" tanya Nisya bingung

"Uncle bukannya diam, hanya saja Uncle sedang mengunyah makanan.Nanti kalau uncle tersedak bagaimana..?" bohong.Lagi-lagi Axton harus berbohong sampai sarapan selesai.

"Oh iya juga ya" balas Nisya polos.

Setelah selesai sarapan. Axton dan Nisya kini berjalan menuju rumah sakit.Hening,Nisya masih belum berbicara.Ia sibuk dengan pemikirannya sendiri, sedangkan Axton kini sedang merasa cemas bukan main.

Sampai didepan Lobby rumah sakit.Nisya menatap bingung kenapa mereka kerumah sakit,siapa yang sakit.Tapi seolah tak peduli Nisya terus mengikuti kemana ia akan dibawa.

Saat Nisya sudah masuk ke Recovery Room, Nisya terkejut karena semua anggota keluarganya yang dari Indonesia ada disini dan juga Daddy nya. Sedangkan Mommy nya tidak ada disana.

"Dad..,mana Mommy?" tanya nya bingung

Nisya pun menoleh kearah pandang sang Ayah dan mendapati layar monitor yang sedang memperlihatkan ruangan dimana Mommy nya sedang terbaring lemah dilengkapi dengan alat-alat medis yang menempel hampir di seluruh tubuh Mommy nya.

"Mommy...!" lirih Nisya berlinang airmata,Nisya menangis histeris.Ia tidak bisa berkata-kata,lidahnya kelu,ia sedih sangat-sangat sedih.Melihat wanita yang selalu menyayanginya kini terbaring lemah.

Lio yang melihat sang anak pun langsung membawa Nisya ke pelukannya.Lio memeluk erat Nisya dan berbisik lembut bahwa Mommy nya akan baik-baik saja.

"No, Mommy..., siapa.Siapa yang udah jahat sama Mommy...., Mommy bukan orang jahat.kenapa Mommy Nisya jadi gini..,Dad.." Teriak Nisya marah,bahkan suaranya nyaris parau.

"Baby..,dengarkan Daddy.Mommy akan baik-baik saja oke.Dokter disini sedang berusaha keras untuk kesehatan Mommy.Jadi, Baby harus jadi anak baik ga boleh nakal.Atau dokter akan marah dan ga mau bantu Mommy." bujuk Lio menenangkan Nisya.

Nisya yang sudah tidak menangis lagi tapi masih sedikit terisak hanya mengangguk pelan tanda bahwa ia tidak akan nakal.Setelah merasa bahwa Nisya sudah mulai tenang semua orang bisa berapa lega.

"Benar-benar bayi singa" batin Robby yang sangat mengingat bagaimana dulunya seorang Lio jika sudah nangis pasti akan teriak-teriak.Bahkan sampai dewasa pun Lio masih suka berteriak.

"Tapi kalo dokter disini gagal.Aku bakalan ledakin rumah sakit ini..!" ancam Nisya tiba-tiba yang membuat semua orang terkejut apalagi Lio.

"Dia memang keturunan Algara." gumam Darren yang juga ikut terkejut karena perkataan Nisya yang sangat berani dan juga tiba-tiba.

Sedangkan para dokter disana yang sama terkejutnya hanya mengangguk samar.Menit berganti menit, jam berganti jam.Tidak ada tanda-tanda apapun dari Yasmine yang membuat Lio semakin khawatir.

Sedangkan Nisya sudah lelap tertidur diatas sofa karena kelelahan menangis.Tidak satupun yang pulang dari rumah sakit sudah seminggu lebih mereka hanya berdiam dirumah sakit,memantau setiap detik perkembangan Yasmine.

Akhirnya setelah melewati masa kritisnya,Yasmine dinyatakan siuman oleh dokter.Tapi meskipun begitu Yasmine juga belum dibilang baik-baik saja.Dokter yang bertugas untuk selalu memantau Yasmine memberitahu bahwa Yasmine ingin bertemu dengan suami dan anaknya.Setelah mendapat izin dari dokter,Lio dan Nisya segera masuk untuk melihat keadaan orang yang mereka sayangi.

"Mom...!" isak Nisya

"Hei, princess Mommy.Don't cry Mommy is fine,oke." ucap Yasmine lembut sambil mengusap air mata yang mengalir dari pelupuk mata putrinya.

Setelah menenangkan putri kecilnya,Yasmine beralih pada pria yang selama ini selalu disisinya dalam suka maupun duka.

"Hei.Lihat aku" ucap Yasmine lembut sambil mengelus rahang tegas suaminya. Lio yang menunduk sambil menahan air matanya, akhirnya melihat manit mata coklat sang istri.

"Apapun yang terjadi kedepannya,aku harap kau bisa menyayangi Nisya dengan baik.Jangan pernah bagi kasih sayangnya dengan orang lain karena aku tidak suka." ucap menegaskan tapi tetap dengan nada lembut.

"No.Jangan begitu.Aku tidak suka.Kau harus kuat,kau pasti bisa" akhirnya air mata yang ditahan-tahan nya keluar juga.

"Aku tau kau bisa Lio.Kau pria hebat.Aku mohon jaga dia baik-baik sayang." ujar Yasmine berlinang air mata

"Mom.Mommy ga boleh tinggalin Nisya...!.Nisya mau ikut Mommy...!" lirih Nisya terisak.

"Jaga Daddy untuk Mommy sayang.Kau putri kecil Mommy yang hebat dan kuat." ujarnya lagi sambil tersenyum lembut.Yasmine berusaha sekuat tenaga untuk tidak menunjukkan rasa sakitnya,hingga akhirnya ia tak punya waktu lama.

"Lindungi orang yang kita sayangi.Mommy selalu menyayangi Nisya dan Daddy." itulah kata terakhirnya yang diucapkan Yasmine sebelum akhirnya ia menutup mata dan menghembuskan nafas terakhirnya, diiringi dengan suara mesin Elektrokardiogram.

Bip--

Lio merasa dunianya runtuh seketika.Dokter yang memeriksa Yasmine segera masuk dan mengecek urat nadi Yasmine serta detak jantung. Namun tidak seperti yang diharapkan Yasmine telah pergi untuk selamanya meninggalkan suami dan anak yang sangat dicintainya.

🥰🥰 HAPPY READING 🥰🥰

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗