Suami lebih memilih menikah lagi hanya karena tidak kunjung hamil membuat Nadira Yasmine Aulia memang merasakan sakit. Namun, Rasa sakit itu tidak ia perlihatkan. Cukup di dalam saja, Tapi tidak dengan di luar.
Sikap protagonis yang selama ini tulus ia berikan kepada sang suami berubah menjadi sikap antagonis detik itu juga. Yasmine bukan wanita lemah yang bisa di tindas begitu saja. Dia bukan wanita penurut yang iya-iya saja saat di sakiti. Ia harus balas semuanya..
•••••
"Aku paling benci dengan sebuah pengkhiatan! Silahkan kau menikah lagi. Tapi setidaknya kau dan keluargamu, termasuk istri barumu itu tidak menjadi benalu dalam hidupku!!. Mungkin aku tidak sempurna di mata kalian.. Tapi perlu kalian ketahui, Bahwa aku lebih sempurna daripada kalian!"Nadira Yasmine Aulia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memilih Diam
Seorang wanita tampak mondar mandir di ruang tamu yang super luas itu. Sesekali matanya melirik jam dinding yang kini telah menunjukkan pukul sembilan malam. Seseorang yang biasa pulang tepat waktu kini telah berubah.
Biasanya orang itu akan pulang setiap pukul empat atau lima sore paling lambat. Tapi Belakangan ini, Orang itu selalu pulang malam. Paling awal pukul delapan malam dan paling malam sepuluh atau sebelas.
Wanita yang tengah menunggu itu adalah Nadira Yasmine Aulia. Putri sulung dari seorang ustad sekaligus pengusaha di kota itu. Ustad Fahri Al Yusuf, Seorang ustad yang usianya sudah tidak lagi muda itu kini telah berhenti menjabat sebagai seorang direktur di perusahaan yang berdiri beberapa cabang itu.
Perusahaan tersebut kini telah di pimpin oleh Yasmine sendiri. Namun, Karena wanita itu telah menikah dengan seorang pria yang bernama Ahmad Farhan. Yasmine lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga saja. Wanita itu memasrahkan semua urusan kantor kepada sang suami.
Suara deru mesin mobil mulai terdengar. Yasmine tersenyum. Wanita itu segera menuju ke pintu utama. Menyambut sang suami yang baru pulang malam itu.
"Assalamualaikum..
"Waalaikum salam..
"Kamu pulang malam lagi mas?" Tanya nya sembari membuka jas yang membalut tubuh farhan serta mengambil alih tas pria itu. Farhan hanya melirik sang istri sekilas.
"Sudah aku bilang, Aku lembur karena banyak pekerjaan.."Ucapnya. Yasmine mengangguk percaya saja..Karena selama ia menikah, Semua perusahaan Yasmine serahkan kepada sang suami. Namun, Bukan berarti Yasmine hanya Berdiam diri di rumah saja.. Diam-diam wanita itu juga bekerja mengecek seluruh data perusahaan serta uang pemasukan dan pengeluaran di perusahaan tersebut secara diam-diam. Dan selama ini, Aman-aman saja.
Tentu saja semua itu tanpa sepengetahuan Farhan. Entah mengapa, Suaminya mengalami sedikit perubahan dan semenjak itulah Yasmine diam-diam memantau perusahaan nya.
Bukan tidak percaya kepada sang suami, Bukan. Hanya saja, Hati seorang perempuan atau seorang istri tidak dapat di bohongi. Sejauh ini memang tidak ada yang mencurigakan, Tapi nanti, Siapa tahu?
Yasmine mendampingi Farhan ke kamar yang biasa mereka tempati selama ini. Wanita itu memegang jas dan kemeja Farhan dan hendak di masukan ke keranjang kotor. Akan tetapi, Sesuatu mengalihkan perhatiannya.
"Bau parfum perempuan? "Sekali lagi Yasmine mengendus kemeja dan jas Farhan. Dan memang benar, Aroma parfum wanita yang entah siapa itu begitu melekat di indra penciumannya.
Yasmine menggelengkan kepalanya. Mungkin saja parfum yang melekat di kemeja dan jasnya adalah parfum dari rekan kerja dari perusahaan lain.
Berpikir positif, Mungkin inilah yang lebih baik.
Yasmine meletakkan pakaian tersebut ke ranjang pakaian kotor. Ia akan meminta pelayan agar mencucinya besok.
Sambil menunggu sang suami selesai membersihkan diri. Yasmine duduk di tepi tempat tidur sembari bermain benda pipih miliknya.
Melihat Farhan telah selesai mandi. Yasmine kembali bangkit. Wanita itu berjalan ke arah walk in closet guna mengambil pakaian untuk pria yang berstatus suaminya.
"Ini pakaiannya ini mas..
"Letakkan saja di situ.."Yasmine meletakkan pakaian untuk Farhan di atas tempat tidurnya.
"Hei wanita yang tidak bisa hamil aku lapar Haha..
Deg!
Yasmine menatap sang suami dengan tatapan yang sulit di artikan. Jantungnya berdegup tak karuan saat mendengar ucapan yang tak mengenakan dari bibir sang suami.
"Apa maksud kamu bicara kayak gitu mas?"Tanya Yasmine menatap tak percaya terhadap Farhan. Matanya sudah mulai berkaca-kaca. Ucapan Farhan tadi sangat menyakitkan dan menusuk relung hatinya.
Yasmine sadar, Ia memang belum punya anak dan belum bisa hamil di usia pernikahannya yang hampir usia lima tahun. Tapi apa harus Farhan menyebut dia wanita tidak bisa hamil?
Melihat perubahan sang istri. Farhan mendekat ke arah Yasmine dan memegang kedua bahunya.
"Sayang..Aku hanya bercanda. Jangan di ambil ok..
"Aku akan siapkan makanannya mas.."Setelah mengucapkan itu, Yasmine melenggang pergi meninggalkan Farhan yang seolah abai saja.
"Biarkan saja, Palingan cuma sebentar marahannya. "Gumam Farhan menganggap kemarahan Yasmine hanya gurauan saja. Pria itu tak peduli lagi dengan Yasmine. Farhan meraih benda pipihnya dan mulai berbalas pesan dengan seseorang.
.
.
.
Kini Yasmine tengah memanaskan makanan yang telah dingin itu. Ia juga belum makan malam sebenarnya. Alasannya, Tentu saja menanti suaminya pulang dan berniat akan makan malam bersama sama. Namun, Rasa lapar yang ia rasakan sejak tadi. Cacing-cacing di dalam perut yang berisik sudah berdemo ingin segera di isi.
Dan sekarang? Rasa lapar itu telah hilang begitu saja. Rasa lapar itu telah berganti dengan rasa kenyang yang luar biasa akibat ucapan yang terlontar dari mulut Farhan yang mendadak pedas malam ini.
Tak tak tak.
Yasmine menoleh, Matanya menangkap sang suami yang turun dari lantai dua. Tidak ada raut wajah lelah dari suaminya itu. Justru sebaliknya.
Farhan terlihat begitu bahagia dan ceria malam ini. Tidak ada wajah lelah sama sekali. Apa benar jika pria itu lembur?
Selesai menghangatkan makanan. Yasmine meletakkan beberapa makanan enak itu di atas meja. Farhan datang dan langsung duduk di salah satu kursi.
Meski rasa sakit hatinya masih terasa. Yasmine tetap melayani sang suami dengan baik. Mengambilkan nasi, lauk pauk dan mengisi gelas dengan air putih.
"Kamu gak makan?" Farhan bertanya dan hanya di respon gelengan kepala oleh Yasmine. Yasmine duduk tanpa mau menyentuh makanan yang tersaji. Perutnya sudah sangat kenyang dan rasa lapar itu hilang entah kemana.
"Kamu serius gak makan? "Lagi dan lagi, Yasmine hanya diam. Entahlah, Bibirnya terasa malas untuk terbuka.
Farhan menatap Yasmine dengan tatapan heran. Tidak biasanya istrinya itu hanya diam.
Yasmine masih saja diam. Jika di tanya hanya cukup menjawab dengan mengangguk dan menggeleng. Hal itu jelas membuat Farhan kesal sebenarnya. Ingin rasanya Farhan marah tapi pria itu urungkan mengingat ini sudah malam dan memang waktunya tidur.
Namun, Sikap diam itu membuat Farhan tak nyaman sungguh! Dia merasa di abaikan dan Farhan tidak suka itu.
"Yasmine..
"Hem,
"Kamu kenapa?
"Gapapa..",Jawab Yasmine terkesan datar dan dingin. Tanpa mengatakan apapun lagi, Wanita itu naik ke atas tempat tidur dan langsung merebahkan tubuhnya membelakangi sang suami.
Farhan kembali terheran. Sebenarnya apa yang terjadi pada Yasmine. Sikap istrinya itu mendadak berubah padahal tadi terlihat baik-baik saja.
Farhan tak sadar jika diamnya sang istri berawal dari dirinya.
"Yasmine sayang..Kamu sudah tidur?" Tak ada jawaban. Merasa tak ada respon apapun, Farhan tidak bertanya lagi. Pria itu mengira bahwa Yasmine sudah terlelap dalam tidurnya.
Tanpa Farhan sadari, Sedari tadi Yasmine tidak dapat memejamkan matanya. Setetes demi tetes air mata mengalir membasahi bantalnya.
Kedua tangannya memegang erat selimut yang menutupi tubuhnya itu. Belum juga reda rasa sakit hatinya karena ucapan Farhan tadi. Fakta baru kembali Yasmine ketahui barusan dari ponsel sang suami sebelum wanita itu tertidur. Entah benar atau tidak rapi kini Yasmine mulai menaruh curiga.
"Sampai berani kau macam-macam mas..Lihat saja,,Aku tidak akan pernah tinggal diam...
.
.
.
Tbc
.......Selamat datang di novel ku yang baru.. Kita mulai dengan kisah Yasmine ya.. Sepupu dari Adiba, Anak tiri dari Ummi Shafira kakak sodara kembar Umma Salma..🤗
Happy Reading.. Dan semoga suka alurnya.. mohon dukungan dan semangatnya 🥰❤️