NovelToon NovelToon
Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Kepergian Satria dan Siuman Dari Koma

Hari menjelang pagi, Satria sudah selesai berkemas. Sebelum ke bandara Satria pergi ke kampus untuk meminta surat perpindahan ke kampus yang ada di Arab Saudi. Setelah selesai meminta surat, Satria langsung ke bandara untuk mengikuti penerbangan pada waktu pagi hari. Yang mengantarkan keberangkatan Satria hanya kakak dan kakak iparnya saja.

"Kamu hati-hati disananya, yah. Kabari kakakmu kalau sudah sampai di sana" Ucap kakak iparnya Satria

"Iya, kakak" Jawab Satria

"Jaga dirimu baik-baik, dan datanglah setelah kamu benar-benar sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan disana, kami tunggu kamu di rumah" Ucap Kakaknya Satria

"Iya, kak, kakak juga jaga diri baik-baik. Jaga juga calon keponakanku yah. Nanti kalau aku sudah di Indonesia lagi aku akan mengajaknya bermain" Jawab Satria sambil mengelus perut kakaknya

"Pasti akan kakak jaga keponakanmu ini dek" Ucap kakaknya Satria

"Kalau begitu aku pamit dulu ya kak, bang" Pamit Satria kepada kedua kakaknya sambil melambaikan tangan kepada keduanya

"Iya, jaga dirimu dek" Ucap kedua kakaknya

"Iya Kak" Jawab Satria

Setelah hampir memasuki antrian pesawat, Satria kembali lagi kepada kakaknya membuat keduanya kebingungan.

"Kenapa kembali lagi ?" Tanya kakaknya penasaran

"Aku boleh titip sesuatu kak ?, bang ?" Tanya Satria

"Apa ?" Tanya Kakaknya Satria

"Tolong sering jenguk Mukhta ya" Jawab Satria

"Siapa Mukhta ?" Tanya Kakak Ipar Satria

"Dia perempuan yang aku cintai bang, tolong sekali saja jenguk dia di rumah sakit. Dia sedang mengalami koma sekarang" Jawab Satria

"Baiklah nanti kakak dan kakak iparmu akan menjenguknya" Ucap Kakak Satria

"Makasih" Ujar Satria

\*\*\*\*\*

Setelah percakapan tersebut Satria langsung meninggalkan kedua kakaknya, sedangkan di rumah sakit Yufraj melihat keadaan sang adik yang masih tertidur hatinya merasa sakit dua wanita yang ia cintai sedang berbaring lemah di kamar inap yang lain.

"Andaikan kemarin kakak tidak memaksamu, dek. Pasti kamu tidak akan mengalami koma begini. Ini salah kakak yang terus memaksamu ikut. Bangunlah de katanya ingin membeli es krim dengan kakak. Bangun dek, bangun" Ucap Yufraj menggoyangkan tubuh sang adik

Aba Rasyid yang melihat sang putra yang terus menyalahkan dirinya, langsung menghampiri sang putra agar tidak terus-menerus menyalahkan diri sendiri.

"Sudah nak, ini takdir yang di berikan kepada adikmu. Bersabarlah jangan terus-menerus menyalahkan dirimu sendiri" Ujar Aba Rasyid sambil mengelus punggung anaknya yang bergetar karena menangis

"Tapi ba, ini semua kesalahan kakak. Kalau waktu kemarin kakak tidak memaksanya keluar menemani kakak untuk fitting baju pasti adek tidak akan berbaring di sini ba" Jawab Yufraj

"Sudah-sudah, sebentar lagi waktu dzuhur kita siap-siap untuk sholat dzuhur. Kamu jiga belum sepenuhnya pulih ayo kita ke kamarmu " Ajak Aba Rasyid

"Iya ba. Aba ada perkembangan tentang Adzkia ?" Tanya Yufraj

"Belum ada, nak" Jawab Aba Rasyid

"Kenapa ujian kita begitu besar ba, apa kesalahanku di masa lalu Sampai Allah memberikan ujian begitu besar diberikan kepadaku" Ucap Yufraj

"Istighfar nak, Allah memberikan ujian karena Allah tau kita mampu melewati ini semuanya. Percayalah pasti akan indah pada waktunya" Jawab Aba Rasyid

"Amin, ba" Ucap Yufraj

Karena di mushola ada sedikit kajian islami Aba Rasyid dan Yufraj mengikutinya, yang berjudul tabah akan ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

Bersabar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Untuk mengawali jumpa kita, marilah kita bersama-sama mengungkapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa hadir perlu mengikuti kegiatan ini tanpa ada halangan suatu apapun.

Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, karena dengan ajarannya kita bisa membedakan yang hak dan yang batil.

Manusia dalam menempuh perjalanan hidup ini, tidak lepas dari liku-liku cobaan hidup. Ujian silih berganti, baik berupa kemiskinan, kesengsaraan dan berupa penyakit. Segala sesuatu yang menimpa pada manusia, sehingga menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan, maka tiada lain kecuali untuk menguji sampai sampai dimana kualitas iman kita.

Bila segala cobaan dihadapinya dengan penuh kesabaran, maka baginya pahala dari Allah SWT. Bila Allah mencintai kaumnya, maka diujinya lebih dahulu. Dan jangan salah paham, bila seseorang mukmin dilanda beberapa ujian, baik kesengsaraan, penyakit, dan berbagai macam masalah kehidupan, maka dalam hal ini berarti hamba itu benar-benar dicintai oleh Allah SWT, bila ujian tersebut dihadapi dengan penuh kesabaran. Jadi, bukan berarti Allah SWT membenci kemudian diberinya ujian tersebut. Karena dengan besarnya ujian yang akan diterima, jika sabar menghadapinya.

Berkaitan dengan perlunya sikap sabar yang harus diterapkan, maka Nabi SAW bersabda:

"Bahwasanya bersabar pahala itu tergantung pada besarnya ujian bala', dan sesungguhnya Allah apabila mencintai suatu kaum, maka kaum itu diujinya lebih dahulu. Barang siapa yang rela mendapat ujian itu, maka mendapat keridhaan Allah, dan barang siapa yang benci, maka kemurkaan Allah baginya."

Juga sabda beliau dalam Haditsnya terkait keutamaan sabar: "Sabar adalah sebagian dari iman merupakan kepala dari tubuh".

Dengan ujian yang menimpa pada seseorang, maka haruslah kita terima penuh kesabaran. Bila seseorang mendapat cobaan kemudian dihadapi dengan rasa benci, maka kemurkaan Allah SWT yang akan menimpa.

Sabar itu ada tiga bagian:

Pertama sabar mematuhi ketaatan, perintah dan larangan Allah SWT.

Kedua sabar terhadap musibah atau cobaan yang menimpa.

Ketiga sabar akan ujian kesenangan

Sabar dalam patuh kepada Allah SWT harus dalam istiqomah atau keteguhan hati. Tidak lupa bahwa hidup itu sementara dan suatu saat nanti semua akan dikembalikan kepada-Nya. Ketika melakukan ibadah perlu kesabaran, karena bila tidak maka tidak akan masuk menjadi amal sholeh.

Sabar terhadap ujian kepahitan dan musibah yang menimpa harus dengan iman yang kuat. Kita semua harus mengimani takdir yang telah digariskan. Manusia hanya berencana dan berusaha, Tuhan yang menentukan.

Terakhir, sabar saat senang. Ini bersabar yang banyak dilupakan orang. Padahal kesenangan dan kebahagiaan harus serta merta juga diiringi kesabaran. Karena kalau tidak, bisa jadi bosan dan akhirnya tidak pernah merasa puas dari apa yang telah dikaruniakan kepadanya.

Kiranya cukup sampai disini materi tentang perlunya bersabar yang bisa kami sampaikan dengan singkat, mudah-mudahan membawa manfaat bagi kita semua, amin.

Sampai jumpa pada kesempatan berikut, dan terima kasih atas perhatian saudara sekalian. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Setelah mwngikuti kajian, pikiran Yufraj tadi terbuka, dia terus beristighfar karena ia merasa tidak menerima takdir yang diberika oleh Allah kepadanya.

\*\*\*\*\*

Terhitung 1 bulan Mukhta dan Adzkia mengalami koma, perkiraan dokter sangat meleset kedua keluarga itu merasa bersedih karena belum ada tanda-tanda akan sadar. Di mushola aba Rasyid dan Yufraj sedang melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim, dan mereka berdua sangat khusu.

“Ya Allah, ya tuhanku berikanlah kesembuhan kepada adik dan calon istri hamba yang masih dalam keadaan koma. Jika ini adalah teguranmu atas kelalaian hamba akan kewajiban hamba sebagai hambamu, hamba mohon hukum hamba jangan mereka. Hamba sadar, hamba sangat banyak dosa tapi tolong jangan hukum mereka atas kesalahan hamba ya Allah. Hamba sangat memohon sadarkanlah mereka, amin ya robal’alamin” Ucap Yufraj

“Ayo, kita temani umamu lagi nak” Ujar Aba Rasyid

“Iya, Aba” Jawab Yufraj tak lama telpon Yuvraj berdering dan melihat yang menelon adalah umanya yang mengabarkan bahwa adiknya telah siuman dan langsung memberi tahu aba Rasyid akan kabar bahagianya.

“Apa kata uma mu ?” Tanya Aba Rasyid

“Alhamdulillah aba, adek sudah siuman. Kata uma kita harus cepat kesana” Jawab Yufraj

“Alhamdulillah” Ucap Aba Rasyid sujud syukur mendengar putrinya telah siuman

“Kita kesana” Ajar Aba Rasyid sangat bahagia

*****

Di kamar Mukhta, dia terus menanyakan keadaan kakak dan calon kakak iparnya, membuat umanya kewalahan.

“Uma gimana keadaan Adzkia sekarang ?” Tanya Mukhta sekali lagi

“Kamu istirahat dulu jangan tanya yang lain dulu” Jawab Uma Rahma

“Tapi bagaimana keadaan mereka uma ?” Tanya Mukhta kekeh

“Iya, uma beritahu sekarang kamu istirahat dulu” Jawab Uma Rahma

“Tapi aku inginnya sekarang, uma” Ujar Mukhta

“Kenapa heboh sekali disi” Ucap Yufraj tiba- tiba

“Kakak…” Ucap Mukhta

“Kamu kangen sama kakakmu yang ganteng ini ?” Tanya Yufraj

“Ishh, masih saja narsis” Jawab Mukhta sinis

“Tadikan kumu menanyakan kakak” Ucap Yufraj

“Kak bagaimana keadaan Adzkia kak ?” Tanya Mukhta khawatir

Mereka saling pandang bingung, terutama Aba Rasyid dan Uma Rahma karena menjaga perasaan sang putra.

“Adzkia masih koma, dek” Jawabnya sedih

“Apa kak ?, Mukhta koma sama seperti ku ?” Tanya Mukhta

“Iya, dia belum menunjukkak tanda-tanda akan sadar” Jawab Yufraj lemas

“Yang sabar yah, kak. Pasti Adzkia akan segera siuman” Ucap Mukhta sambil menyemangati sang kakak

“Iya, dek. Kamu udah makan belum ?” Ucap Yufraj

“Belum kak, nanti saja. Aku belum lapar” Jawab Mukhta

“Kamu harus makan dek, agar ada tenaga dan cepat sembuh” Ujar Yufraj

“Nanti kak, aku belum lapar ih” Jawab Mukhta memalingkan wajahnya sambil mengembungkan pipinya

Dengan gemas Yufraj menggigit pipi sang adik sampai menjerit kesakitan.

“Awwww, sakit kak. Kok di gigit sih sakit tahu ini pipi” Ucap Mukhta sambil mengelus pipinya yang berdenyut

“Maaf, habisnya gemes sih” Jawab Yufraj

“Tapi sakit kak” Ucap Mukhta masih kesakitan

“Kan nanti kalau kakak udah nikah, kamu jarang kakak gigit pipinya kalau menggembung gitu” Jawab Yuvraj

“Aku gak yakin sih kakak, gak akan gigit pipiku lagi nanti. Kan kita nanti masih satu rumah kalau kakak nikah” Ucap Mukhta

“Kakak lagi ngumpulin modal untuk membuat rumah untuk kakak dan Adzkia nanti” Ujar Yufra

“Benar Kak ?” Tanya Mukhta

“Iya” Jawab Yufraj

“Yah, kirain nanti kalau kakak nikah aku ada temannya di rumah karena ada Adzkia. Kakak malah mau beli rumah dan pindah dari rumah kita” Ucap Muhta sedih

“Kan kamu bisa berkunjung ke rumah kakak nantinya dan bisa main sama Adzkia di sana” Jawab Yufraj senang karena adik dan calon istrinya begitu dekat

“Benar kak ?” Tanya Mukhta senang

“Iya” Jawab Yuvraj

“Makasih kak” Ucap Mukhta sambil memluk sang kakak

Di balik kebahagiaan karena sang adik sudah sadarkan diri, perasaan Yufraj masih sedih karena sang pujaan hati masih berbaring di balankar.

1
Iqlima Al Jazira
di tunggu karya selanjutnya thor👍🏻👍🏻
indah Mayaddah f: Sudah ada ya kak novel terbaru jadul "Santri Badung Pemikat Hati" semoga kakak suka ya /Pray//Smile/
indah Mayaddah f: Terima kasih, atas dukungannya 🙏. Ditunggu ya /Smile/
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
indah Mayaddah f: Mohon di tunggu yah kak 🙏
total 1 replies
robleis_XD
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
Maria Elizabeth Pereira
Senang membaca ceritamu, thor.
indah Mayaddah f: Terima Kasih /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!