Cyra Alesha wanita berusia 25 tahun wanita yang berhati baik dan tulus selalu di bully dan di hina karena fisiknya yang berbeda dari yang lain.Semua orang selalu memandang remeh Cyra akan karena fisik yang tak terawat.
Bagaimana kisah Cyra Alesha selanjutnya?
simak ya gess..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Pukul 08:29, pagi.
Seperti yang direncanakan dokter Rudi sedang berada diruangan Cyra bersama Agam, disana juga ada Rendi dan juga ibunya.
"Cepat sembuh bu Cyra, obatnya jangan lupa diminum supaya masuk anginnya cepat hilang"
Ucap dokter Rudi setelah memeriksa keadaan Cyra.
Sebenarnya memang bukan tugasnya tapi dokter Rudi ingin tahu kebenaran kesehatan tentang Cyra.
"Makasih dok" Jawab Cyra.
"Dijaga kesehatan istrinya pak jangan sampai masuk rumah sakit lagi" Ucap Dokter Rudi pada Rendi.
"Baik dok, semampu saya akan berusaha" Jawab Rendi.
Setelah itu Dokter Rudi dan Agam keluar dari kamar rawat Cyra.
Rendi mengusap lengan Cyra. "Dimakan dulu buburnya, nanti harus minum obat"
Cyra menurut walau lidahnya masih terasa pahit.
Beberapa menit Cyra sudah selesai makan buburnya, obatnya juga sudah diminum.
tok tok tok
"Assalamualaikum"
Suara dari luar kamar rawat terdengar dan tak lama pintu itu perlahan terbuka.
Cyra, Rendi dan Mini menatap ke arah pintu. "Waalaikumsalam" Jawab mereka bertiga.
Bu Ani datang sendirian untuk menjenguk Cyra.
"Bu Ani silahkan" Mini bersalaman dengan bu Ani.
"Bagaimana keadaannya mbak Cyra? Maaf saya baru sempat menjenguk karena baru tahu dari bu rt tadi pagi" Ucap bu Ani.
Bu Ani adalah salah satu tetangga yang akrab dengan Cyra, jika ada kegiatan apapun keduanya selalu mengikutinya bersama.
Cyra tersenyum menatap bu Ani yang mau menjenguknya.
"Kenapa repot-repot ke sini bu?"
"Pingin tahu keadaan mbak Cyra teman apa-apa bareng"
Mereka berdua pun mengobrol ringan hingga akhirnya sudah satu jam lamanya mereka berdua bertukar cerita.
Bu Ani pun pamit pada Cyra dan Rendi kebetulan Mini sudah pulang karena ingin bantu bapak ke sawah.
Sepeninggal bu Ani dokter Eka datang dengan satu perawat dibelakangnya.
"Mau periksa ya bu" Izin dokter Eka pada Cyra.
"Silahkan dok" Jawab Cyra.
Dokter Eka mulai memeriksa Cyra dan di menit ke 13 Dokter Eka menyudahinya.
Dokter Eka mengatakan jika Cyra sudah bisa pulang Cyra yang mendengarnya pun bahagia.
🔹🔹🔹
Malam harinya.
Cyra sudah sampai di rumahnya ia tiduran di atas kasur membiarkan Rendi yang merapihkan rumah.
"Mama sudah sembuh?" Hasa muncul di pintu kamar langsung memeluk mamanya.
Cyra tersenyum membalas pelukan Hasa.
"Alhamdulilah Mama sudah sembuh, Hasa tidak usah khawatir lagi"
Rendi masuk ke kamar dengan membawa air putih hangat dan bubur kacang hijau di tangannya.
Rendi menaruhnya di tepian tempat tidur. "Di makan dulu buburnya terus lanjut minum obatnya"
"Iya mas" Jawab Cyra.
🔹🔹🔹
Di lain tempat.
Dokter Rudi dan Agam masih berada di rumah sakit malam ini dokter Rudi bertugas sampai pukul 11 malam.
"Dok !"
Seru Agam sedikit berlari menghampiri dokter Rudi yang baru saja keluar dari kamar pasien.
"Kenapa lari-lari Gam, ada apa?"
Dokter Rudi menggelengkan kepala melihat tingkah konyol asistennya.
Hah hah hah !
Agam bernafas dengan rakus sambil memegangi perut dan dadanya.
"Ada apa sampai ngos-ngosan seperti itu?" Tanya dokter Rudi karena Agam tak kunjung bicara.
"Itu dok mbak Cyra sudah pulang sudah tidak di rawat lagi" Agam mengatakan masih dengan nafas yang belum teratur.
"Syukur lah kalau memang begitu saya juga senang mendengarnya"
"Dokter Rudi !"
Seruan seorang wanita dari arah selatan membuat Agam dan dokter Rudi menoleh.
"Dokter Aya" Sapa Agam.
"Assalamualaikum" Ucap dokter Aya sudah tiba di hadapan Agam dan dokter Rudi, Dokter Aya mendekap map warna coklat.
"Waalaikumsalam" Jawab Agam dan Dokter Rudi bersamaan.
"Kebetulan bertemu di sini dok, soal yang kemarin saya masih sangat penasaran" Cicit dokter Aya.
Agam dan dokter Rudi saling menatap satu sama lain sejenak, setelah itu kembali menatap dokter Aya.
"Ooohhh penasaran di bagian mananya?" Tanya dokter Rudi.
Dokter Aya tersenyum manis.
"Bisa sambil jalan kan dok, anda sudah selesai jadwal kan?"
"Saya si masih ada tugas sampai pukul 11 malam tapi saya ingin istirahat sebentar mungkin lima menit"
"Bagus lah jadi saya bisa mengobrol sejenak" Dokter Aya merasa lega karena tidak mengganggu jadwalnya dokter Rudi.
"Dokter Aya ingin menanyakan apa?"
Agam menimbrung, karena sudah sangat penasaran dengan berbagai pertanyaan dari dokter Aya untuk dokter Rudi.
"Yang kemarin itu lho pasien yang bernama Cyra Alesha apa dia ada kaitannya dengan dokter Rudi emmm maksud saya apa kalian berdua saling mengenal?"
Dokter Aya sangat penasaran dengan hal ini pasalnya sebelumnya dokter Rudi belum pernah sedetail itu bertanya tentang pasien.
Dokter Rudi tidak langsung menjawab tapi ia melirik Agam yang juga sedang meliriknya.
"Dok.." Tegur dokter Aya karena pertanyaannya tak kunjung di jawab oleh dokter Rudi.
"Oh, tidak dok itu karena saya ada perlu mencatat data orang yang mengunjungi pasien" Jawab dokter Rudi berbohong.
Dokter Aya mengerutkan kening jawaban dokter Rudi sangat aneh seperti kurang masuk di akal.
Tapi dokter Aya juga tidak tahu itu jawaban yang sebenarnya atau hanya bohong belaka, memang sama-sama dokter tapi dirinya dan dokter Rudi ada di bidang yang berbeda.
"Oh seperti itu" dokter Aya mengangguk mencoba percaya.
Agam dan dokter Rudi menghembus nafas lega karena dokter Aya percaya dengan mudah.
"Sudah pada makan malam apa belum?" Dokter Aya menatap Agam dan dokter Rudi bergantian.
Posisi mereka bertiga Dokter Rudi di tengah Agam di samping kanannya dan Dokter Aya di samping kirinya.
Mereka bertiga jalan dengan santai di lorong rumah sakit menuju ruangan mereka yang memang satu arah.
"Kami sudah dok"
Agam yang menjawab setelah dokter Rudi memberinya kode.
"Yaaahhh.. padahal baru saja mau saya ajak makan malam bersama" Dokter Aya menekuk wajahnya sedih.
Dokter Rudi tersenyum ramah seperti biasanya.
"Bisa lain waktu dok, kita kan bertugas di rumah sakit yang sama terkecuali jika besok saya di pindah tugaskan"
Dokter Rudi sengaja sedikit becanda agar dokter Aya tidak berkecil hati atau malu karena secara tidak langsung ajakannya di tolak.
"Oiya ya, saya melupakan hal itu dok" Dokter Aya tertawa kecil, tawa yang sangat manis untuk orang yang tepat.
"Mari dok saya sudah sampai di depan ruangan saya"
Tukas dokter Rudi yang memang sudah sampai di ruangannya.
"Ya silahkan, malam dok assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Jawab Agam dan dokter Rudi.
Dokter Aya segera melanjutkan langkahnya menuju ruangannya sendiri.
Dokter Rudi dan Agam masuk kedalam ruangan.
"Fyuuuhhh..."
"Kenapa dok?" Tanya Agam sambil duduk di sofa.
Dokter Rudi menghela nafas lega.
"Hati-hati dengan dokter Aya, Gam"
"Memangnya kenapa dok?"
"Patuhi saja perkataan saya"
"Baik Dok" Jawab Agam.
salam dari "aku dan teman kamarku"
"aku dan teman kamarku"
terima kasih
huhuhu....
tp seneng sih end mereka mau niikah lagi bahagia selalu cy ren
hiks..hiks...
semangat author ku sehat selalu murah rezekinya
thor sedih bngt bab yang ini.
double up ya thor. plisss ... pnsarn sma bab slnjutnya.
trnyta agam juga suka nonton drama./Facepalm//Facepalm/
apa beneran cyra sama rendi bakalan pisah?
nggak kuat melihat mereka berdua berakhir dngan perpisahan.
/Sob/
semoga aja mereka bisa damai lagi bahagia bersama lagi.
ktanya nggk rela. kok mlh ngomong gitu./Sob//Sob//Sob/