Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 - Musuh Yang Waspada
Han Sen membeli dua buah Inti Beast yang berada di Tingkat Nascent Soul, dia juga membeli Tungku Pil dan beberapa peralatan lainya dalam penyulingan.
Empat juta Batu Roh sudah dia belanjakan begitu saja dan parahnya semua peralatan yang dia gunakan sama sekali tidak bagus. Han Sen terpaksa memilih yang murah mengingat keuangan yang dia miliki sangat buruk dan untuk membeli Inti Beast Tingkat Nascent Soul itu jauh lebih mahal dan dia hanya mendapatkan peringkat terendah.
Han Sen sampai dikediamannya dan bergegas masuk, dia memberitahu para Pelayan bahwa dirinya akan berlatih dan tidak ingin diganggu sampai keluar dari ruangan sekaligus memperingatkan mereka untuk tidak panik jika mendengar suara ledakan.
Segera Han Sen masuk kedalam ruangan latihan dan mengeluarkan semua peralatannya, "Sialan jika bukan karena keadaan mendesak maka aku tidak akan membuat hal semacam ini. Semua peralatan ini hanya bisa digunakan sekali pakai dan Inti Beast yang lemah ini paling banyak aku bisa membuat Artifak Pedang Tingkat Nascent Soul."
Han Sen sudah terlalu malas untuk memikirkan hal yang tidak berguna. Tanpa pikir panjang dia melempar semua bahan kedalam tungku dan tongkat besinya, api merah yang ganas dikendalikan olehnya dengan sempurna dan dia mulai meleburkan semuanya.
Sekarang apa yang dia perlukan adalah memiliki senjata yang sempurna. Walaupun bahan yang dia gunakan beberapa masih ada yang buruk namun dimasa depan dia masih bisa meningkatkannya mengingat Han Sen masih memiliki banyak Pasir Bintang.
Demi menutup celah dimana Alam Golden Core dapat bersaing dengan Kultivator Nascent Soul, dia membutuhkan senjata yang dimana dia benar-benar mampu untuk membunuh mereka.
Walaupun tubuhnya kuat tapi tidak ada jaminan lebih dimana dia bisa membunuhnya, dia harus memastikan dimana dalam pertarungan dia membawa kartu as dan senjata yang dapat membuatnya mengeluarkan semua potensinya.
.....
Disisi lain dikediaman Tuan Kota Liang Yu mendapatkan sebuah surat yang berasal dari Keluarga Fan. Isi surat itu sangat jelas dan sejak awal dia juga sudah menebaknya, Keluarga Lei sudah hancur dan mereka memintanya untuk tidak ikut campur.
Tentunya apa yang dimaksud oleh Keluarga Fan adalah Han Sen. Walaupun Keluarga Lei sangat setia namun mengingat sifat orang-orang dari Keluarga Fan seharusnya mereka tidak akan peduli, apa yang mereka takutkan adalah Han Sen yang nantinya akan menjadi sosok yang hebat.
Alasan mengapa Keluarga Han dikota Api dihancurkan adalah Keluarga Fan sangat menginginkan Seni Beladiri mereka yang kuat, dari sekian banyak Keluarga kelas dua mungkin hanya Keluarga Han yang memiliki Ahli Alam Nascent Soul beberapa orang.
Jika sebuah Keluarga memiliki 5 orang Ahli didalam Nascent Soul maka mereka bisa naik menjadi Keluarga Bangsawan kelas pertama, namun Keluarga Fan tidak ingin Keluarga Han mengguncang posisi mereka di Kota Api dan sebelum mereka tumbuh maka Keluarga Fan mencoba mencari alasan untuk mencoba menghancurkan mereka.
Pada saat tragedi itu Han Sen yang masih kecil berkunjung ke Keluarga Shi, jadi hanya dia saja yang selamat dan lolos dari tragedi berdarah.
Namun karena dia adalah anak yang tidak bisa berkultivasi Keluarga Fan memutuskan mengabaikannya. Namun siapa yang menyangka bahwa keputusan yang sudah mereka ambil sangatlah salah.
Bayi Singa masihlah sebuah Singa yang berbahaya, sekarang Han Sen sudah menunjukan perkembangan dan langkahnya yang berani menghancurkan Keluarga Lei membuat Keluarga Fan waspada.
"Tuan Kota... apa perlu kita melindungi Han Sen ?" Tanya seorang Pria yang tidak lain adalah bawahan Liang Yu sekaligus wakilnya.
"Tidak perlu... pastikan saja kalau tidak akan ada pertarungan didalam Kota. Anak itu sangat cerdas dan tidak gegabah, ketika dia memutuskan untuk menghancurkan Keluarga Lei maka dia juga harus paham dengan konsekuensinya. Biarkan saja dia menyelesaikan masalahnya sendiri, lagi pula dia tidak meminta bantuan dan jika dia mati maka itu sudah menjadi bagian dari takdirnya." Liang Yu berkata dengan santai.
Sebaliknya jika Han Sen bisa mengurangi kekuatan Keluarga Fan dan membuat fokus mereka teralihkan, maka kekuatan Pangeran pertama akan berkurang sangat banyak.
Tapi mengingat sedikit hubungan maka dia juga tidak bisa diam, setidaknya Liang Yu akan mengirimkan pesan kepada Han Sen untuk tetap waspada.
....
Han Sen sedang fokus dalam mengendalikan Api Merah, setelah 3 jam Tungku Penyulingan meledak. Namun Han Sen membantuk segel dan menggunakan Qi miliknya untuk mengendalikan prosesnya.
Han Sen memisahkan dua cairan yang bercampur menjadi dua bagian dan segel terus menerus berganti. Keringat mengalir dengan deras dan hanya butuh sedikit saja dia bisa membentuk beberapa Artifak Armor dan Pedang yang sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Sama halnya dalam mengejar kekuatan dalam berkultivasi butuh perjuangan dan peruntungan, yg mana dalam perjalanannya ada bumbu penyedap rasa seperti petualangan cinta, kisah asmara, tragedi cinta dlsj. karena disetiap petualangan baru dimunculkan figuran cantik manis nan jenius namun bagiku atau juga pembaca lainnya itu cuma menjadi hiasan sampul justru menonjolkan rutinitas hubungan harmonis suami istri yg lama² terasa monoton dan membisankan.......!/CoolGuy//Doubt//Tongue/