Spin off "Touch me mr. Cassanova"
🍁🍁🍁
"Kak, ini beneran kita menikah?"
Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir mungil seorang Mikhayla Nolan.
Belasan tahun menyandang status sebagai seorang adik, kini tiba tiba ia berganti status menjadi seorang istri.
Kok bisa?
Kenapa?
Mikha merasa seperti mimpi buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
...~Happy Reading~...
Setelah pesta pernikahan yang megah, malam itu terasa begitu sepi. Mikha berdiri ragu di ambang pintu kamar pengantin, masih mengenakan gaun putih panjangnya yang menjuntai. Sementara itu, Calvin sudah masuk lebih dulu, meletakkan jas dan dasinya di sofa.
Lampu kamar hotel yang temaram menciptakan suasana hangat, namun Mikha justru merasa dingin. Tubuhnya kaku, pikirannya penuh keraguan.
"Kenapa?" tanya Calvin, suaranya terdengar tenang, tetapi nadanya sedikit memaksa.
Mikha menunduk, menggenggam gaun pengantinnya dengan erat. "Kakak, ini beneran kita tidur sekamar?" tanyanya dengan suara nyaris berbisik.
Calvin terdiam sejenak, menatap gadis yang selama ini ia anggap sebagai adik. Namun, kenyataannya kini dia adalah istrinya. Pernikahan yang tidak pernah mereka bayangkan.
"Kakak nggak akan nyentuh kamu, jangan khawatir," jawab Calvin akhirnya, mencoba menenangkan gadis itu. "Masuklah."
Mikha tidak bergerak. Bukan karena ia takut pada Calvin, tetapi hatinya masih bergumul dengan kenyataan yang baru saja ia jalani. Pernikahan ini terasa asing. Ia tidak pernah membayangkan Calvin, pria yang selalu ia panggil Kakak, kini menjadi suaminya.
"B-bukan gitu maksud Mikha, tapi—"
"Masuk dulu," potong Calvin.
Tanpa menunggu jawaban, Calvin meraih tangan Mikha, menariknya perlahan masuk ke dalam kamar. Pintu kamar hotel itu pun terkunci. Mikha menatapnya dengan mata lebar, sementara Calvin berjalan ke arah ranjang. Ia melemparkan pandangan sekilas ke arah Mikha yang masih berdiri kaku di tengah kamar.
Entah kemana perginya sosok Mikha yang ceria dan pemberani. Mala mini seketika nyali gadis itu menjadi sangat ciut hanya karena melihat desain kamar pengantin. Padahal, Mikha sendiri sudah memberikan syarat kepada Calvin bahwa laki laki itu di larang meng un-boxing gadis itu terlalu cepat. Lantas mengapa Mikha masih harus takut? Pikir Calvin.
"Kamu bisa tidur di ranjang, biar kakak di sofa," ucap Calvin singkat sambil mengangkat selimut kecil dari lemari.
"Tunggu," Mikha akhirnya memberanikan diri berbicara. "Kakak yakin? Kakak veneran gak akan nyentuh Mikha sekarang kan?’’
Calvin menoleh perlahan, pandangannya tajam namun tidak dingin. Ia menatap Mikha dengan mata yang dipenuhi sesuatu yang sulit ditebak kehangatan, mungkin juga rasa bersalah.
‘’Apakah selama ini, kakak pernah melanggar janji kakak ke kamu? Apa kakak pernah membantah ucapan kamu hem?’’
‘’Sering!’’ jawab Mikha polos, seketika membuat mata Calvin mendelik.
Sering? Kapan? Pikirnya.
‘’Kapan kakak membantah ucapan kamu?’’ tanya Calvin.
‘’Waktu itu, Mikha minta es Krim, tapi kakak gak kasih! Terus pernah juga waktu itu kita jalan ke Mall sama kak Flora juga, aku mau makan ayam KVC tapi kakak gak kasih juga, terus ada lagi pas aku mau beli buku novel juga kakak gak kasih, ada lagi pas—”
‘’Cukup Mikha!’’ potong Calvin dengan cepat, laki laki itu menarik napas nya dengan cukup dalam sambil memijit pelipis nya yang terasa cukup pusing.
Mengapa perkataan Mikha sangat berbeda dengan yang ia maksud. Calvin sungguh tidak menyangka jika ternyata Mikha begitu dendam padanya, hanya karena makanan.
‘’Oke biar kakak jelasin!’’ Calvin mengajak Mikha untuk duduk di sisi ranjang, ‘’Soal es Krim, apa kamu lupa. Waktu itu kamu sedang demam dan flu!’’
‘’Demam Mikha udah turun, Cuma tinggal pilek doang. Emang nya Mikha bocah apa, sampai di larang ini dan itu,’’ cetus Mikha mendengus, membuat Calvin terdiam.
‘Kamu memang masih bocah, Mikha!’ batin Calvin dalam hati.
‘’Yang kedua, soal makanan KVC, kakak gak ngelarang kamu, hanya saja kamu sudah membeli makanan itu tiga hari sebelumnya. Gak bagus kalau kamu terlalu sering mengkosumsi makanan begitu terlalu sering.’’ Ucap Calvin berusaha menjelaskan, ‘’Dan satu lagi soal buku Novel, waktu itu kamu lagi ulangan. Dan bukankah kakak juga sudah beliin kamu setelah ulangan selesai? Kenapa kamu masih dendam sampai harus mengungkitnya sekarang?’’ imbuh Calvin panjang lebar seketika membuat Mikha yang terdiam.
Bukan berfikir, gadis itu justru malah mendengus dan memanyunkan bibirnya. Benar atau salah versi Calvin tetap saja salah di mata Mikha, karena laki laki itu banyak melarang nya ini dan itu.
...~To be continue …...
NOTE :
Tolong baca ulang di bab sebelumnya ya Sayang ku semuanya. Ternyata ada bab yang belum mom up. harusnya bab 9 dan bab kmren itu bab 10. tapi mommy salah upload. jadi akhirnya mommy timpalin di bab 9 aja jadiin 1.
Jadi yang udah baca bab 9 kmren, mohon mampir lagi dan baca ulang ya. makasihhh 🥰🤗🤗🤗
papi bisa JD perkedel..
Calvin kyke kambing ilang..
Mikha np km mlh crita ma ortu km coba
aya aya wae ari si mikha😂😂
bukan adik ipar tapi adik yang jadi istrinya ☺️☺️
masih anak2 tapi kamu juga bisa bikin anak,,eeeh