Nana syaira
gadis cupu yang ingin segera menyelesaikan sekolah menengah nya agar tak selalu jadi bahan olokan siswa lain dan segera menggapai cita citanya untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.
Kendra Aditama
Siswa populer namun memiliki kepribadian yang dingin bahkan sulit untuk diajak berkomunikasi selain dengan orang orang terdekatnya.
Apa jadinya jika takdir membuat mereka saling terhubung?
Yuk ikuti cerita pertamaku disini 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Jen, itu toilet nya." ucap nana menunjuk toilet yang dilewati begitu saja oleh jenita
Nana berusaha melepas genggaman tangan jenita yang semakin kuat dan terasa sakit.
Jen kamu mau bawa aku kemana?" nana semakin panik karena ia hanya melihat lorong sepi yang tidak di lewati pengunjung kafe
Gak usah banyak tanya lo." bentak jenita. Ia semakin cepat melangkah dan membawa nana masuk ke ruangan yang tampak seperti gudang penyimpanan.
Jenita pun mendorong nana kasar ke sebuah rak hingga kardus kardus yang berada di atas rak tersebut berjatuhan mengenai tubuh nana.
Nana hanya meringis kesakitan dalam posisi terduduk. Jenita kemudian berjongkok dan mencengkram wajah nana.
Lo berani banget datang ke acara ini hahh?" bentak jenita
Sok kecakepan lo, jangan karena lo di ajak aldo terus lo ngerasa bangga yah." jenita kemudian menampar dan mendorong kepala nana hingga pelipis nana terkantuk pada rak dan hal itu membuat darah mengalir pada pelipis nana. Belum puas jenita menarik rambut nana ke belakang.
Aww sakit jen." lirih nana
Sakit lo bilang, gue udah peringatin lo untuk gak caper sama kendra yah." ucap jenita semakin menarik rambut nana
Tapi aku gak deket deket sama dia jen." jawab nana dengan suara yang mulai melemah
Lo pikir gue gak tau kalau lo curi curi pandang sama kendra sampai dia terus merhatiin lo. Itu lo caper bego." kesal jenita dan ia pun kembali menampar wajah nana.
Saat jenita akan kembali menarik rambut nana, tiba tiba pintu terbuka. Jenita kaget, ia bahkan langsung berdiri dan segera mendekati kendra yang entah bagaimana bisa ada disini.
Ke ken kamu disini." ucap jeni terbata bata
Kendra diam tak merespon, ia hanya melihat keadaan nana dengan tatapan yang sulit di artikan.
Ken, ini gak seperti.." ucapan jenita terhenti saat kendra mulai buka suara
Lo apain dia?" kendra menatap jenita tajam, jenita sampai bergidik ketakutan
Ken, dia jatuh terus aku mau nolongin dia." jawab jenita
JANGAN BOHONG!!!" suara kendra sampai bergema di ruangan itu
Ken, dia udah berani cari perhatian sama kamu. Aku jelas cemburu ken." jelas jenita sambil menggenggam tangan kendra yang terkepal
Apa hak lo berbuat seperti itu." bentak kendra dan menepis tangan jenita
Tapi ken kita kan."
CUKUP jenita." kendra yang marah sampai mengangkat tangannya untuk menampar perempuan di hadapannya ini, namun
kendra." suara lemah nana menghentikan tangannya yang sebentar lagi mendarat di wajah jenita.
Akhirnya kendra pun segera menghampiri nana yang terlihat sangat mengenaskan, melihat peluang untuk pergi jenita segera lari karena takut akan kemarahan kendra tadi.
Kendra menopang tubuh lemah nana, ia berusaha membantu nana untuk berdiri.
Ayo na kita keluar." belum kaki melangkah nana sudah tak sadarkan diri di pangkuan kendra.
Kendra pun mengangkat tubuh nana dan berlari secepat mungkin untuk membawa nana ke rumah sakit.
Rumah sakit aditama
Setelah sampai kendra langsung meminta dokter untuk memberi pertolongan pada nana, dokter pun sigap karena permintaan anak pemilik rumah sakit tempat mereka bertugas.
Kendra menunggu di luar ruangan dengan perasaan kalut. Ia marah dan merasa bersalah karena ini terjadi secara tidak langsung disebabkan olehnya.
Tidak lama salah seorang dokter pun keluar dan memberitahukan kalau nana harus dirawat beberapa hari untuk pemulihan. Dan kendra pun menyetujuinya dan langsung meminta nana di tempatkan di ruang VVIP keluarganya.
terima kasih kak