seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jadi istri orang
Meski baru saja pulang dari menjalankan sebuah Misi, Jenna dan Lili hanya bisa memiliki waktu untuk membersihkan diri tanpa istirahat sedikit pun karena hari sudah pagi itu pertanda sebentar lagi Diana akan histeris untuk membangunkan para anak gadisnya untuk sekolah dan kuliah.
Pagi ini Diana sengaja membuat sarapan kesuksesan kedua putrinya itu, karena suasana semalam masih membuat mood Diana membaik.
" Good morning Mom.. " Sapa Jenna sudah rapi dengan seragam sekolah.
" Good morning too anak Mommy.. " Jawab Diana sambil menata makana di meja makanan itu.
Cup
" Mommy.. Ini Masakan kesukaan Jenna ya.. ? " Tanya Jenna dengan mata berbinar ketika melihat makanan yang sedang di tata oleh sang ibu.
" Iya sayang.. Kamu suka senang nak. " Ujar Diana.
" Iya Mom.. Tapi Daddy sama Mbak Lili mana Mom? " Tanya Jenna melirik ke setiap ruangan.
" Daddy mu sebentar lagi juga turun, kalau kakak Mu--" Belum saja ucapan Diana selesai kedua orang yang baru di tanyakan sudah pada muncul.
" Mommy.. " Teriak Lili sedikit cemberut.
" Kenapa sayang.. Pagi - pagi sudah cemberut saja nih. " Ucap Diana melirik anak gadisnya itu.
" Kangen.. " Ucap Lili seraya berjalan menghampiri sang Ibu yang sedang asik berbicara dengan adiknya itu. Padahal itu hanya suatu alibi Lili saja agar menutupi tubuh nya yang lelah di tambah lagi cemburu dengan adiknya sendiri.
" Lah.. Nggak malu ya.. Sudah mau jadi istri orang masih saja manja begitu. " Telak Jenna menatap sinis ke arah Lili.
" Biarin.. Wlek! " Balas Lili sambil meledek sang adik terlihat tidak suka ia memeluk sang ibu.
" Sudah... Sudah.. Ayo makan. Kalian berdua ini sudah besar masih saja berebutan Mommy. " Cegah Maxim tak habis pikir dengan kelakuan kedua putrinya itu. Namun tak ayal dari lubuk hati Maxim paling dalam moment ini lah yang sudah lama ia rindukan semenjak istrinya menghilang.
" Iya Dad.. " Sahut mereka secara bersamaan.
***
Pagi ini Jenna sengaja di jemput oleh Aska untuk berangkat ke sekolah bersama. Mereka sekarang tengah berada di parkiran sekolah, Jenna saat ini masih saja memeluk pinggang Aska. Sehingga membuat Aska menjadi heran kenapa sudah beberapa menit mereka sudah sampai tetapi Jenna masih saja enggan melepas pelukannya sampai Aska melihat ke arah kanan untuk melihat keadaan Jenna dan ternyata Jenna tertidur di pundaknya yang sudah di jadikan tempat sandaran.
" Lo habis ngapain sih semalam? Sampai-sampai ketiduran begini pagi ini lagi? "Gumam Aska seraya memukul pelan helm Jenna.
" Jenn.. Bangun.. Kita sudah sampai di sekolah. " Ujar Aska mencoba membangunkan Jenna tapi sayang tak sedikit pun tidur Jenna merasa terusik.
Tak lama para sahabat Aska datang menghampiri.
" Kenapa tuh? " Tanya Rafa sangat penasaran apa yang telah terjadi pada Jenna.
" Iya nih Lo apain cuy anak orang? " Selidik Willy menatap intens pada Aska.
" Dari pada lo banyak bacot mending lo tolongin gue, pegangin nih anak. " Ujar Aska pada Willy dengan merasa jengah dengan ucapan sahabatnya itu. Ia segera turun dari motor agar bisa secepatnya membawa Jenna ke tempat UKS agar bisa tidur disana.
Willy yang paham apa maksud Aska segera mendekati Jenna dan memenangkan pundak Jenna agar tidak jatuh ketika Aska akan turun dari Motor.
Setelah di bantu oleh Willy secepatnya Aska turun dari Motor.
" Thanks Bro! " Ucap Aska segera mengambil Jenna membukak helm yang masih terpasang dikepala Jenna dan mengangkatnya menuju UKS.
Untung mereka berangkatnya masih pagi, sehingga belum terlalu ramai yang datang bahkan guru pun belum satu pun ada yang datang sehingga Aska lebih leluasa mengangkat Jenna menuju UkS. Kelima pria itu sama menuju UKS untuk menemani Jenna di sana.
Sampai nya disana
" Kok bisa ya Buketu pagi - pagi begini molor? Apa dia begadang semalam. " Tebak Rafa melirik Jenna yang tidak merasa terganggu sedikit pun dengan suara mereka.
" Gue rasa memang nih begadang. Biasanya nih para cewek - cewek kalau begadang palingan nonton drakor opa - opa begitu. Kayak adek cewek gue sering tuh kenak omel sama mama gara - gara begadang habis nonton drakoran. " Jelas Putra.
" Ya elah sidudung malah curhat.. " Ejek Willy pada Putra.
" Bukan gue curhat ege! Hanya feeling gue nih... " Timpal Putra tak mau di salah kan sama Willy.
" Diam! " Hardik Bryan.
" Ayo kita cabut biarkan Aska disini. " Ajak Bryan pada teman - temannya yang lain.
Akhirnya pada mereka semua pergi dari sana terkecuali Aska dan Jenna yang masih terlelap.
Setelah sahabat Aska Pergi, Aska menatap Wajah Jenna yang terlihat teduh ketika masih tidur.
" Meski dalam keadaan kamu sedang tidur begini kamu masih saja tetap cantik ya sayang. " Ucap Aska tersenyum manis menatap wajah cantik Jenna.
" Gue.. Bersyukur akhirnya lo jadi milik gue, gue nggak mau biarin satu lelaki manapun memiliki kamu. Aku janji akan setia sama kamu, dan mencintai kamu sayang.. Gue harap lo jangan mainin hati gue ya. " Gumam Aska sambil memegang tangan Jenna dan mengecup tangan mungil dan mulus tersebut.
Tring
Tring..
Tak lama terdengar suara Bel masuk, akhirnya Jenna terbangun dari tidurnya.
Nguh
" Gue dimana? " Tanya Jenna seraya menatap sekeliling area.
" Kamu sudah bangun Baby? " Tanya Aska tersenyum manis di hadapan Jenna.
" Lo.. " Tunjuk Jenna sedikit heran dengan Aska yang ada di depan nya saat ini.
" Kita dimana? " Tanya Jenna lagi.
" Kita lagi di UkS. "
" Hah? UkS? " Bingung Jenna kenapa ia tiba-tiba saja ada di UkS saat ini.
" Di jalan tadi kamu ketiduran Baby.. Karena nggak mungkin kan gue ngajakin lo balik kerumah lo lagi, maka gue bawa kesini aja. Sorry ya. " Jelas Aska.
Setelah mendengar penjelasan Aska baru lah Jenna paham kenapa ia ada di tempat ini.
" Jadi Lo yang ngakat gue kesini ya? " Tanya Jenna menatap Mata Aska untuk mencari kebohongan di pelupuk mata Aska tapi ia tidak menemukan itu juga.
" Huft.. Makasih ya.. Maaf jadi merepotkan Lo tadi. " Ucapnya merasa sedikit merasa bersalah.
"No nggak ada di kampus Aku kalau kamu menjadi merepotkan aku kok. Malah aku senang bisa gendong kamu Baby. " Goda Aska sehingga membuat Jenna hanya memutar mata malas.
" Ya sudah ayo masuk kelas, bentar lagi guru bakalan masuk. " Ajak Jenna segera turun dari tempat tidur itu.
" Oke.. Ngomong - ngomong kok lo bisa ketiduran pagi - pagi begini. ?" Tanya Aska pada Jenna.
Karena tidak mungkin Jenna memberitahu sebenarnya apa yang sudah terjadi maka terpaksa Jenna sedikit berbohong kepada Aska.
" Gue nonton Drakor sama Kakak Gue Lili. " Jelas Jenna santai dan melangkahkan kaki menuju Kelas.
" Ooh.. Jangan di ulangi lagi ya.. Nanti lo bisa sakit begadang terus. " Ucap Aska tulus memberikan perhatian kecil untuk Jenna.
" Hm" Langsung di jawab anggukan kepala oleh Jenna. Karena tubuhnya masih terasa lelah dan tak bersemangat untuk berdebat dengan Aska.