NovelToon NovelToon
PEMBALASAN GADIS KIRANA

PEMBALASAN GADIS KIRANA

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Respati

Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENCARIAN KIRANA

"Apakah kalian sudah menemukan gadis itu..?" tanya Alex pada sekertaris dan Asisten probadinya . terlihat mereka menunduk takut. Samuel dan Jimi Jang yang berdiri depan Alex sebenarnya sahabat Alek sejak SMP. Mereka juga bukan orang - orang biasa. Mereka berdua Putra- putra Orang kaya dan terpandang di kota K. Mereka merupakan tuan- tuan muda . Namun karena otak Bisnis Alex yang sangat hebat, maka mereka berdua bekerja di tempat Alex sebagai Sekertaris dan Asisten Pribadi hanya untuk Belajar padanya.

Semua itu atas inisiatif orang Tua mereka.

"Belum tuan...kami masih mencari dia..." Ucap Sam sang asisten. Walaupun mereka bersahabat, tapi soal pekerjaan mereka adalah atasan dan bawahan.

"Cari terus dia... Kerahkan banyak orang agar cepat di temukan. Ucap sang Bos Muda.

"Baik tuan.. Kami akan mengerahkan orang lebih banyak lagi . Jawab Sam .Dia lalu keluar dari ruangan sang Bo's.

Sedang kan Jimi tetap bersama si Bo's dingin. Sebab masih Ada tugas yang harus dia laporan .

"Dan Kau... Apa yang Ingin kau laporkan..?" Kata Alex pada jimi sang Sekertaris.

"Tuan bagaimana dengan kunjungan anda di SMA Taruna 1...Sebab lusa mereka ujian..." Ucap Jimi .

"Kalau begitu kita datang saat pengumuman nilai ujian di umum kan. Sekaligus Aku akan memberi Beasiswa pada Murid terpandai Di SMA itu jika dia bisa mempertahankan sampai ujian akhir..." Ucap Alex.

"Baik tuan... Aku akan mengirimkan berita ini kesekolah SMA Taruna 1 Tapi apakah tuan akan memberikan Beasiswa juga pada SMA Taruna 2 .." Tanya Jimi lagi.

"Lakukan itu..." Ucap Alexander datar. Dia masih teringat gadis itu.

" Jim.. Kau ingat gadis yang tadi telah menolong Nenek.. ?" tanya Alex.

" Saya ingat tuan..." jawab Jimi yang tak tahu maksud sang Bo's.

"Kau berfikir gadis itu umur berapa tahun...?" tanya Alex lagi. Pria dingin itu terlihat bertanya sambil memeriksa beberapa laporan yang Ada di meja nya. tentu Saja pertanyaan itu membuat jimi heran. Namun melihat wajah dan tubuh Gadis itu,

"Saya Fikir dia berusia antara lima belas atau enam belas tahun tuan.." ucap Jimi yang tak mengerti arah pertanyaan sang Bo's.

"Kalau begitu. usia yang seperti itu Kira- kira dia masih Sekolah di mana...!" tanya Alex lagi. dari pertanyaan Alex ini Jimi sadar apa yang di maksud Alex .

"Tapi Bo's.. apakah Anak sekecil itu bisa melakukan pertolongan pertama pada pasien berpenyakit Jantung seperti Nyonya ..." Ucap Jimi.

" Kita lihat setelah tahu dia Siapa..." Ucap Alex . kembali wajah Kirana berada di pelupuk matanya.

"Baik akan Saya Coba mencari gadis itu di Sekolah. " ucap Jimin . Dia segera keluar dari ruangan sang CEO perusahaan BCG.

####

Karena menghadapi ujian besok , Kirana dan temab- temannya tidak keluar Kelas sampai pelajaran berakhir. ketiga temannya dengan rajin Belajar di kelas. Melihat itu membuat Kirana tersenyum. Tapi dia sendiri diam- diam mengerjakan Proyeknya. hingga waktu Sekolah berakhir guru wali kelas sekaligus guru mate- matika masuk kelas .

Setelah menatap murid- murid nya yang sudah memasukkan semua barang kedalam tas Sekolah mereka, Guru paruh baya yang masih terlihat tampan dan wajah sabar berkata .

"Besok kalian mulai ujian, Bapak harap kalian bisa mengerjakan dengan baik. Syukur kalau kalian bisa mendapat Nilai yang terbaik. Bapak berharap Kalian bisa mendapatkan nilai baik. Agar kalian bisa masuk Universitas yang kalian ingin kan.... Baiklah Bapak Kira cukup sekian Bapak bicara. Karena besok kita mengadakan ujian, Kalian boleh pulang. " Ucap sang guru.

Setekah itu Dia segera keluar Dari ruang kelas. Dan para murid pun berhamburan keluar dari kelas. Dengan tenang Kirana keluar bersama Emi.

"Ran... Tadi pagi kemana..? Aku menunggu mu cukup lama. dan maaf akhirnya aku berangkat dulu.. " ucap Emi.

Pertanyaan Emi mengingatkan Kirana pada Pria yang tak tahu diri itu. Membuat dia kembali kesal. Namun wajah Nenek yang Menjadi Korban membuat Kirana Sedikit lebih baik.

"Ada Nenek yang jadi Korban tabrak lari, aku membantu membawa dia pergi ke Rumah sakit..." Ucap Kirana .

"Kasihan...tapi beliau tidak apa-apa.." Ucap Emi ikut prihatin.

"Entah... Tapi aku Kira beliau sudah lebih baik.." Ucap Kirana lagi.

"Lo.. Kok bisa kamu tidak tahu keadaannya.. Memangnya Kau tidak menunggui Dia...?" tanya Emi lagi.

"Aku pulang setelah keluarga nya sudah datang..." Jawab Kirana.

"Oo....aku Fikir Kau tinggal kan dia begitu saja.." ucap Emi.

"Ya enggaklah...mulanya aku akan melihat dia sebentar, dan menyerahkan si Nenek pada Petugas rumah sakit. dan akan kutinggal dulu untuk Sekolah. tapi ternyata Petugas malah tahu Siapa dia. dan tak lama kerabatnya datang..." ucap Kirana menjelaskan .

"Aku percaya sahabatku memang yang terbaik..." ucap Emi.l memuji. Dan Kirana hanya tertawa.

Mereka berdua melangkah kearah parkiran bersama para murid yang lain. Tempat parkir berada dekat pintu gerbang . hingga jika mereka mau kesana, mereka pasti melewati pintu gerbang. Ketika mereka sampai di pintu gerbang, Kirana bisa melihat kalau kakak tertuanya sedang menjemput Jeni. Terlihat mereka berbicara dengan penuh kasih Sayang. Mengingat pengalaman sebelum mati, membuat Kirana menahan kemarahan. Karena itu Kirana berjalan kearah parkiran Seolah tidak melihat mereka berdua.

"Rana...!" Terdengar suara panggilan yang memanggil Namanya. Rana dan Emi berhenti mereka melihat Frans Kakak pertama Kirana mendekati mereka.

" Tuan Muda Frans...Ada yang bisa kami bantu...?" Kata Kirana dengan wajah tanya. Ada nada sinis di ucapannya.

"Ran... Ayo pulang...jangan terlalu lama di rumah orang.." Ucap Fran dengan nada Sedikit lembut.

"Maaf...kami memang mau pulang..." Ucap Kirana dengan acuh.

"Pulanglah bersama Kakak..." Ucapnya dengan lembut .

"Maaf tuan muda..saya tidak punya kakak. Dan untuk apa Saya harus pulang bersama tuan muda.." Ucap Kirana dingin.

"Ran... Aku Kakakmu untuk apa Kau memanggilku tuan Muda.. " ucapnya tak Senang.

"Aah...apakah anda salah Berbicara tuan.. Apa anda sudah lupa dengan ucapan anda sendiri saat kita baru bertemu... Bukankah anda mengatakan kalau Saya harus memanggil kalian semua tuan Muda, pada adik tercinta anda Nona, Dan pada kedua orang Tua anda , Nyonya dan Tuan...? Dan masih saya ingat, di Setiap kesempatan anda akan mengatakan itu.. Apakah anda lupa tuan Muda..." Ucap Kirana semakin dingin. Seketika Fran terdiam . dia ingat akan ucapannya. Dia memang mengatakan pada Kirana kalau gadis itu tidak boleh memanggil dia kakak. Dia memang egois. Dia tidak ingin menyakiti Jeni. Tapi dia lupa Siapa Jeni dan Siapa Kirana. Terlihat Kirana melangkah meninggalkan dirinya.

"Apakah Kau tidak mau pulang Kerumah orang Tua kita Ran...?" Ucap Frans lagi.

"Rumah orang Tua kita...? Rumah Siapa tuan Muda..? Orang tuaku di desa sudah lama tiada. Mana mungkin saya kesana... Tapi memang aku harus pulang...Tentu saja aku pulang kerumah. Tapi bukan Kerumah tuan muda . bukankah hubungan kita Suda terputus sejak kalian mengusirku dari rumah kalian. Dan kita sudah tidak Ada hubungan apa- apa lagi. Soal biaya yang kalian. Keluarkan semenjak aku tinggal di rumah kalian, sudah aku kirimkan ke Rekening Nyonya Yu..aku sudah menjumlah semua pengeluaran kalian untukku . Aku sudah menambah sebagai bunga nya. Tapi maaf... Kalau soal biaya baju dan sepatu hanya memberi Sedikit, bukankah aku mendapat sepatu bekas milik Nona mudah yang seharusnya di buang . Kalaupun kalian membelikanku baju, aku tahu baju itu baju murah yang nyonya Yu belikan di pasar murah . Tapi tidak masalah Karena semua itu membuat aku membayar harganya tidak terlalu mahal . Oo...tapi tolong Sampaikan ucapan trimakasih Ku pada nyonya Yu dan tuan Xio . Trimakasih telah melahirkan aku kedunia ini.." Ucap Kirana sambil tersenyum miris. Dia lalu menarik Emi untuk segera masuk kedalam Mobil Emi.

Tak berapa lama mereka meninggalkan Fransisco yang tertegun mendengar ucapan Kirana.

"Kak...Kau tidak apa- apa...?" Tanya Jeni yang melihat Frans masih tertegun. sapaan Jeni membuat Frans tersadar. .

"Ayo pergi..." Ucap Frans sambil berjalan ke arah mobilnya dengan wajah sedih. Semua yang di ucapkan Kirana bagai tamparan yang menampar Mukanya.

Sedang kan Kirana terlihat terdiam di Mobil Emi. Dia teringat semua Kehidupan yang pernah dia lalui. Perjuangan Dia mendapat kasih sayang mereka terlalu menyakitkan. Sampai dia meninggalkan Dunia ini Sang Ibu tak sekalipun membelikan baju seperti yang di miliki Jeni. Tapi dengan Bodoh nya dia Merasa bahagia saat sang ibu memberikan baju murahan yang dia beli. Beda dengan ibu angkatnya yang telah mati. Dengan ketulusan hatinya beliau membelikan baju dari hasil uang tabungan Selama Beberapa bulan untuk memberikan baju yang terbagus untuk tahun barunya. Tanpa Teresa air mata jatuh di pipinya.

Melihat Kirana menangis, Emi memegang jemari tangan sang sahabatnya .

" Kuat...Kau pasti kuat. Hari- hari penuh kebahagiaan pasti akan menunggu mu di masa depan. "Ucap Emi.

Mendengar ucapan Emi, Kirana segera mengusap air matanya yang mengalir di pipinya. dan Dia berucap.

"Aku tahu Em... Tapi aku bersyukur bisa bertemu denganmu dan menjadi sahabat mu..." Ucap Kirana.

"Aku juga...ya sudah jangan menangis lagi. Lihat...wajah jelek mu semakin jelek..." Goda Emi . membuat keduanya tertawa bersama.

####

Sedangkan Frans...terlihat terdiam di sepanjang jalan menuju rumah nya.

"Kak.. Kau tidak apa- apa kan...!" Kata Jeni . Saat melihat Sikap Frans .Jeni takut Frans mulai mencintai Kirana. Dan itu sangat berbahaya. Sudah beberapa tahum ini , Dia membuat semua Orang yang ada di keluarga Xio membenci Kirana. Karena itu dia tak akan memberikan kesempatan Kirana terlihat baik di mata mereka. Mendengar ucapan Jeni, Frans tersadar kalau Dia bersama Jeni.

"Aa... Tidak, kakak tidak apa- apa..." Ucap Frans.

"Kak ini semua salah Jeni. Biar nanti Jeni akan meminta maaf pada Rana. Dan membujuk dia agar kembali Kerumah..." Ucap Jeni dengan wajah memelas dan sedih. terlihat air mata akan keluar dari matanya. . Mendengar suara Jeni yang sedih, membuat Frans menjadi kesal kembali pada Kirana .

"Tidak usah...ini Bukan salah mu. Dia saja yang keras kepala. Biar kan dia berada di luaran sana. Aku ingin tahu , sampai Kapan dia akan kuat hidup tampa dukungan kita. " ucap Frans dengan kesal.

"Tapi Kak..." ucapan Jeni terpotong suara Karas Frans.

"Sudah cukup Jeni... Jangan Kau perdulikan dia.. Kau terlalu baik hati..Kau Muda di Perdaya dia..." Ucap Frans dengan nada kesal dan marah. Tanpa setahu Frans, terlihat bibir Jeni tersenyum Senang. Inilah yang dia harapankan. Dia hanya ingin semua Orang hanya Mencintai dia. Tidak Ada yang boleh merebut cinta keluarga ini darinya. Dialah Putri satu- satunya keluarga Xio, Bukan Kirana ... Ucap hati Jeni.

Tak Teresa mereka sampai di rumah mereka. Mereka melihat nyonya Yu sedang mengantar kan teman nya pulang. Saat melihat Putra dan Putrinya telah kembali, terlihat senyuman di wajah Nyonya yang berwajah Cantik itu .

"Kalian sudah datang...?" Kata sang Ibu.

"Kami pulang bu..." Ucap Jeni manja.Mereka segera masuk Namun sang ibu melihat wajah Frans terlihat kesal.

"Ada apa Frans...?" Tanya Sang Ibu.

"Bu... Apakah ibu mendapat kiriman uang di rekening ibu...?" Tanya Frans .

"Lo uang itu dari kamu Frans...?" Tanya sang Ibu.

"Jadi benar ibu mendapat kan kiriman uang .." Kata Frans dengan wajah kaget.

"Benar.. Aku Fikir Dari Siapa uang itu. Sebab aku tanya pada Ayahmu, dia tidak memberi ibu uang..." Ucap nyonya Yu.

"Uang itu dari Kirana...dia memberikan uang itu sebagai ganti pada kita untuk biaya Selama kita merawat dia..." Kata Frans lagi.

"Apa...dari Kirana...? Ibu tidak salah dengar kan Frans...?" Kata nyonya Yu tak percaya.

"Tidak...tadi Kirana mengatakan itu padaku..." Ucap Frans pada sang Ibu.

"Kau bertemu dia...? Di Mana...?" Kata Sang Ibu lagi dengan wajah kaget.

"Di Sekolah..." Jawab Frans.

"Tidak itu tidak mungkin Fran...uang itu terlalu besar jumlahnya. Mana mungkin Kirana memiliki uang sebanyak itu..." Ucap Sang Ibu.

"Tapi itu yang dia katakan Bu... Dia juga mengucapkan Trimakasih Karena ibu telah melahirkan dia kedunia ini..." Ucap Frans yang membuat nyonya Yu tertegun. Dan tiba- tiba dia merasakan hatinya bagai di remas sakit, sangat sakit.

"Dari mana dia mendapatkan uang itu...?" Kata sang Ibu.

"Aku tidak tahu Bu...Memangnya berapa uang yang dia berikan para Ibu...?" tanya Frans.

Nyonya Yu segera mengambil ponselnya. dan menunjukkan bukti uang masuk kedalam rekeningnya yang Ada di Ponsel milik nya. Seketika wajah Frans kaget dan ternganga tak percaya . Dari mana Kirana memiliki uang sebanyak itu. Mereka tidak tahu, kalau uang sebanyak itu. Bagi Kirana mudah mendapatkannya. Tak lama wajah Frans terlihat sedih dan lesu.

"Lalu kenapa dia tidak Kau bawa pulang..?" Tanya sang Ibu.

"Dia tidak mau. Dia berkata bukankah kita telah memutuskan hubungan dengan mengusir dia . dan dengan uang itu dia telah mengembalikan biaya yang kita habis kan untuk dia tinggal di sini . Bu...apa benar baju yang di pakai dia merupakan baju bekas milik Jeni...?" Tanya Frans lagi.

"Itu..." Sang Ibu terdiam.

"Jadi benar...ibu tidak pernah membelikan barang bagus seperti Jeni...?" Kata Frans lagi.

"Fikir ibu barang milik Jeni masih bagus, dan tubuh mereka hampir sama...jadi sayang kan kalau di buang..." Ucap sang Ibu. Mendengar ucapan sang Ibu , Frans terduduk di kursi. dia tak percaya kalau mereka sejauh itu menghina Kirana .

"Bu... Kenapa ibu melakukan itu... Dan Kirana juga berkata. Kalau ibu mau memberikan baju baru, pasti ibu membelikannya di pasar murah. Apa benar bu..?" tanya Frans lagi. Terlihat sang Ibu terdiam. Dan diam Sang Ibu sudah merupakan jawaban untuk Frans. Terlihat wajah Fran Pucat. Dia ingin pergi kekamarnya. Namun sebuah suara membuat dia mengurungkan niatnya.

"Aku tak pernah menyangka kalau Ibu bisa sejahat itu pada Putri Kandung ibu sendiri . Sejelek- jelek nya Kirana , dia masih darah daging ibu. Darah yang Mengalir di tubuhnya, adalah darah ibu dan Ayah. Tak pernah aku bayangkan kalau ibu setega itu pada Kirana. Aku tahu ibu sayang dan Peduli pada Jeni. Tapi bagaimana bisa ibu melakukan semua itu..." Ucap Leo yang baru masuk kedalam rumah. Dia memang sangat cuek dan tak perduli pada Kirana. Tapi Dia tak bisa membohongi hatinya kalau Kirana lah adik kandungnya bukan Jenni. Hanya salah dia, dia membiarkan mereka menindas Kirana. Pria tampan itu terlihat berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang Ada di lantai dua Dengan wajah memerah . Sedangkan Elgar Putra ke empat keluarga Xio yang akan keluar, tertegun mendengar pembicaraan sang Ibu dan Kakak tertuanya. Dia memang Selama ini tak perduli dengan Kirana. Jika dia pulang dari luar Negri , Dia hanya ingat kalau dia hanya memiliki satu adik perempuan yaitu Jeni. Dan baru sekarang dia menyadari kesalahannya. Dia kembali masuk kedalam kamarnya. Terbayang di dalam Fikirannya. Saat kejadian tiga tahun yang lalu. Saat itu mereka pergi berlibur keluar Negri. Kirana yang semula tidak ingin pergi, terpaksa pergi Karena sang Kakek memaksa dia pergi. Dan saat itu mereka pergi saat Musim salju. Elgar yang Hobby bermain Ski pergi Sendiri untuk bermain Ski. Namun naas terjadi padanya. Dia terjatuh dan Kakinya terluka parah hingga dia tak dapat berdiri. Dan saat itu hari sudah semakin senja . Dia tak bisa meminta pertolongan orang . Karena jika senja daerah itu sepi. Tidak Ada orang yang akan lewat. Dan dalam keadaan Dingin dan Putus Asa , dia hanya bisa berdoa dan ke putus asaan melanda dirinya. Pada saat itulah sebuah suara membuat dia Menemukan harapan untuk hidup.

"Kak...Kak Elgar..." Seruan kecil itu menyadarkan Dia dari rasa putus asa.

"Rana...Kau kah itu...? aku di sini..!" Ucapnya perlahan . namun Kirana mendengar .

"Kak Elgar... ternyata Kau Di sini..Ayo kak... lihat tubuh mu sudah dingin. Ayo pegang aku..." Ucap gadis kecil yang entah bagaimana bisa berada di sana. Dengan susah payah Tubuh kecil nya menyeret Elgar sampai di bawah. Dan akhirnya mereka mendapat pertolongan. Tapi bodoh dan jahatnya dia. Ketika dia sudah terselamatkan dan masuk rumah sakit, saat dia kembali. Tidak Ada kata Trimakasih dia ucapkan pada gadis kecil yang telah menyelamatkan hidup nya. Dia kembali cuek dan acuh tak memperdulikannya . Dari manapun dia, Dia hanya ingat pada Jeni. Bukan orang yang telah menolong nya. Elgar tertegun mengingat itu. Kini Dia hanya bisa merasakan tekanan di dalam hatinya saat mengingat semua itu. Dan jika mendengar perkataan sang Kakak, gadis itu sudah melepaskan diri dari keluarga dia. Dia terduduk di atas pembaringan. Dia merasakan sesak di dalam dadanya. Kenapa baru sekarang dia menyadari perbuatannya .

Sedang kan di tempat Lain, Kirana segera keluar dari Mobil Emi.

"Ran...besok jangan lupa kita berangkat pagian ya... Aku akan menunggumu di sini..." Ucap Emi.

"Siap Bos...aku akan di sini sebelum Kau datang..." Goda Kirana.

Mendengar Godaan Kirana, Emi hanya tersenyum dan menjalankan Mobilnya meninggalkan Kirana. Setelah melihat Mobil Emi menjauh, Kirana segera masuk kedalam Unit Apartemen tempat dia tinggal. Hari ini dia hanya ingin menggarap proyeknya dan Belajar. Dan dia akan segera tidur saat waktu sudah menunjukkan jam 10 malam .

##₹#

Sedang kan di Perusahaan BCG terlihat sang Bo's besar sedang marah. Sebab para anak buah nya tidak bisa Menemukan Siapa gadis itu dan di mana dia tinggal. Sedang kan sang Nenek sudah marah- marah padanya. Saat Nyonya Miara tahu apa sebenarnya yang Terjadi . Sang Nenek benar- benar marah.

"Kau tahu...kalau bukan Karena dia, Nenekmu ini sudah mati...tapi Kau dengan seenaknya menuduh gadis yang telah menyelamatkan Kehidupan Nenek mu ini..! Kau itu orang cerdas...apa yang di katakan dokter bodoh itu hingga Kau menghina gadis itu... Dasar anak tak berguna. pokoknya Nenek tidak mau tahu, bisa tidak bisa , kau harus membawa dia kehadapan Nenek...dan jika Kau masih membuat Dia marah, Kau berhadapan denganku...." Dan Teflon segera di tutup sebelum dia sempat menjawab. terlihat wajah nya memerah Karena marah. .Apalagi Mereka belum bisa Menemukan gadis itu.

"Apakah kemampuan kalian hanya seperti ini... Hanya mencari seorang gadis, sampai sekarang kalian belum bisa menemukan gadis itu...?!" Seru Alex dengan wajah terlihat sangat marah pada sekelompok orang yang Ada di depannya.

Mereka semua Hanya bisa menunduk ketakutan tak terkecuali Jimi dan Sam. Mereka hanya bisa diam tanpa berani mengangkat wajah mereka.

"Aku beri waktu satu minggu. Jika kalian tidak dapat Menemukan gadis itu, aku akan menunggu Surat pengunduran kalian..." Ucap Alex marah. Bagaimana dia bisa memaafkan mereka, jika dia sudah mendapat marah dari sang Nenek.

"Baik Bo's...kalau begitu kami permisi..." ucap Sam sang Asisten.

"Pergi...dan Kau Jim...Kau tetap tinggal..." ucap Alex . Hati Jimi mengkerut saat mendengar perintah Alex. lebih baik dia pergi bersama mereka dari pada harus menemani Bo's yang sedang marah.

"Baik Bo's..." ucap Jimi terpaksa .

Setelah pintu di tutup, perasaan Jimi semakin dingin. tak lama terdengar suara Alex .

"Bagaimana dengan Persiapan Beasiswa untuk para Murid SMA ...?" tanya Alex masih terdengar dingin .

Mendengar pertanyaan Alex , hati Jimi bagai terlepas dari beban. seperti tersiram air dingin .

"Sudah Bo's...semua sudah di atur. Mulai besok mereka akan ujian. minggu depan pengumuman siswa yang terbaik akan di selenggarakan. jadi saat penerimaan hasil ujian Kita bisa datang ke sana.." ucap Jimi.

"Lakukan yang terbaik. apakah kau sudah Berbicara pada Rektor Universitas Dongyu.." tanya Alex lagi.

"Sudah Tuan...malah mereka akan mengundang juara kompetisi Fisika bulan depan.. " ucap Jimi.

"Apakah Kompetisi akan di lakukan pada Bulan depan..." Tanya Alex

"Benar tuan...awal bulan depan..." ucap Jimi.

"Baiklah..cukup laporanmu . dan suru Sam nanti Sore ikut kita menjenguk Nenek..." ucap Alex datar.

"Baik tuan...kalau begitu Saya undur diri..." ucap Jimi.

"Pergilah..." jawab Alex . .

Setelah kepergian Jimi. Alex termenung. Mengapa mereka tidak bisa Menemukan gadis itu. hanya seorang gadis, mengapa sulit bagi mereka Menemukannya. Hanya saja mereka tidak tahu, Siapa yang sedang mereka hadapi. Siapa yang sedang mereka Cari . Mereka tidak tahu kalau mereka sedang berhadapan dengan Ak si pemimpin Heker Nomer satu di hampir seluruh Negara- Negara berkembang. jadi bayangkan saja. apakah mereka bisa dengan Mudah Menemukan data diri gadis itu.

Maaf udahan dulu Ya...aku lanjut episode yang akan datang. Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu.

Bersambung .

1
N~R
ga beres keluarga bibi nan
Eno cute18
nama2nya bikin pusing, knp nama2 nya ga dari Indonesia aja sih thor biar pusing
N~R
masa g ada yg sadar kirana ditarik dan didorong
Etty Rohaeti
ditunggu cerita lain nya
Hr⁰ⁿ
makin kesini kosa katanya bnyk yang berantakan,cerita bagus tpi kosakata msih bnyk yang salah,smngt thor
N~R
udah ga sabar lihat emili kena mental,berani beraninya cari masalah dgn Kirana
N~R
dugaanku Frans akan melindungi Kirana dari serangan si pembunuh dan Frans terluka itu yg akan membuat Kirana memaafkan Fransisco
Hr⁰ⁿ
ngga ada sepsig kah?
Eric ardy Yahya
sebelum dia sama Sangguan , kepala sekolah dulu yang mengambil keperawanan Jeni . jadi dia selingkuh dengan Sangguan setelah beberapa aki kaya mau bermain dengan dia. jadi ya awal mulanya tuh dari kepala sekolah
Eric ardy Yahya
penyakit HIV sudah menyerang Jeni . akibat ulah dia dikasih pergaulan bebas . inilah yang diakibatkan oleh dengki yang terlalu besar hanya karena tidak mendapat apa yang dia mau
Eric ardy Yahya
memang bodoh si Jeni . mana paham soal ini , yang dia pintar ya tukang fitnah
Eric ardy Yahya
udah kena HIV tuh si Jeni . enak ya dapat banyak cowok hanya buat kamu . nah rasakan akibatnya tuh
Eric ardy Yahya
Jeni sedih , Jeni gak bisa menyaingi Kirana . banyak alasan kamu Jeni , padahal kalau kamu mau berusaha ya gak masalah. malah pakai cara curang buat mendapatkan apa yang dia mau . menjijikan
N~R
good job Kirana,ungkapkan semua kebusukan dan kejahatan jeni agar mata bapak koclokmu melek tapi setelah dia sadar jangan mau menerima dia untuk kembali padamu sebagai orang tua mu
N~R
hahaha....dasar Alex,ada gajah dibalik batu....eh salah...ada udang dibalik rempeyek 🤣🤣🤣🤣🤣
Eric ardy Yahya
enak banget ya Tuan Wang kamu bilang masalah diabaikan saja . otak kamu sudah gak ada ya ? kamu pikir dengan uang bisa menutup mulut Kirana sama yang lain ? gak usah sok berkuasa di sini .
Eric ardy Yahya
masih saja kamu ngelak Yu Ying . kamu tuh sudah salah bukannya ngaku malah jadi gini pula . ayah kamu saja bakalan jadi pengangguran karena ulah kamu sendiri
orang sesat
leo sama erik kek lagi gosib😭
N~R
sopir kali kk othor koq super,kusampe mikir berulang ulang kirain sang super Dady tapi Dady nya ketinggalan ntah nyangkut dimana tinggal super nya doang🤣🤣
semangat kk💪💪💪
N~R
penasaran sama orang yg suka ngintip jeni yg lagi ngamuk dikamar,dan videoin jeni yg ngamuk.kira kira siapa ya?🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!