Adelia Adena, seorang gadis SMA yang ekstrover, ceria dan mudah bergaul dengan siapa saja, tiap harinya selalu di isi dengan keceriaan dan kebahagiaan.
Hingga suatu hari hidupnya berubah, ketika sang Ayah (Arsen Adetya) mengatakan bahwa mereka akan pindah di perkampungan dan akan tinggal disana setelah semua uang-nya habis karena melunasi semua utang sang adik (Diana).
Ayahnya (Arsen Aditya) memberitahukan bahwa sepupunya yang bernama Liliana akan tinggal bersama mereka setelah sang Ibu (Diana) melarikan diri.
Adelia ingin menolak, tapi tak bisa melakukan apa-apa. Karena sang Ayah sudah memutuskan.
Ingin tahu kelanjutannya, simak terus disini, yah! 🖐️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khairunnisa Nur Sulfani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Bima Sebenarnya?
Hari ini tepat satu tahun adikku meninggal. Ia meninggalkan seorang anak perempuan cantik bernama Angela, dan seorang suami yang bernama Kendrick. Adikku bernama Emma, dan kepergiannya adalah suatu hal yang membuatku merasa terpukul.
Mendengar kabar kematiannya aku cukup terkejut, karena kurasa ia tidak mungkin melakukannya. Emma sangat menyayangi Angela, dan ia bilang Angela adalah hal terbaik yang Tuhan telah berikan. Seseorang yang merasa beruntung karena diberi seorang malaikat kecil, kurasa tak mungkin memutuskan pergi begitu saja?
Setelah kematian Emma. Angela kecil di bawa oleh sang ayah. Ayahnya menikah lagi dan tidak membiarkan kami mengambil Angela kecil itu atau bahkan sekedar menyapanya. Sebagai keluarga satu-satunya yang dimiliki Emma, aku memutuskan untuk mengikuti Angela diam-diam.
Dia anak yang baik dan cantik. Dia ceria dan menyenangkan. Tapi setelah pindah ke Desa Kabut, kurasa Angela berbeda. Ia biasanya suka duduk di ayunan depan rumah sambil sesekali menyanyikan lagu kesukaannya.
Tapi akhir-akhir ini, Angela lebih sering tampak murung dan menjadi pendiam. Rambut panjangnya yang biasa ia ikat dengan memberikan sedikit hiasan bunga cantik diatasnya kini nampak di biarkan begitu saja. Dan, ia seringkali menggunakan baju yang sama.
Ia menjadi lebih sering melamun dan tertawa bersamaan. Aku ingin menghampiri Angelaku dan memeluknya. Tapi aku tak bisa, karena ibu tiri Angela tidak membiarkan siapapun mendekati Angela. Ia bahkan tidak di ijinkan bersekolah.
Aku tak mendekatinya, karena Ayah Angela tidak segan-segan akan semakin menjauhkanku dari Angela jika ia sampai melihatku.
Aku berencana mendekati Angela diam-diam dan membawanya tinggal bersamaku. Tapi setelah hari itu, kurasa Angela tidak pernah keluar lagi.
Aku menunggunya berhari-hari. Melihatnya ditempat yang sama berkali-kali. Tapi memang Angela tidak ada lagi, ia tidak terlihat lagi. Hingga kabar Angela dan ibu tirinya menghilang seolah di telan bumi.
Banyak kabar bermuncullan, jika Angelaku juga sudah pergi menyusul Emma. tapi apa aku harus percaya? Tidak, karena aku tidak melihatnya sendiri. Terakhir, aku melihat sebuah Mobil berhenti di depan rumah itu dan seorang perempuan keluar dari sana. Setelah itu masuk ke rumah itu dan Mobil itu berlalu.
Siapa itu? Siapa mereka? Mungkinkah Angela? Oh, Tuhan, lindungilah malaikat kecil Emma. Aku pun sangat menyayanginya dan merindukannya sekarang.
Seorang temanku memintaku mencarikannya rumah yang murah. Dan rumah ini, rumah yang telah aku beli sebelumnya dan berdiri tepat di depan rumah Angela. Aku menjualnya dengan harga yang murah. Alasanku menjualnya, mungkin karena aku ingin seseorang membantuku mencari Angela. Dan, berharap bahwa ia adalah orang yang tepat.
Aku ingin tinggal disini secara terang-terangan, tanpa harus takut pada lelaki yang kusebut Ayah Angela itu. Tapi dimana ia sekarang? Aku tak pernah melihatnya lagi? Dan dimana Angelaku?!
Aku mencuri nama seseorang yang ada di desa sini. Hanya itu saja, aku tidak melakukan banyak hal jahat, mungkin itu saja. Itu pun demi aku bisa mencari dimana keponakanku.
Aku senang temanku membeli rumah ini. Sesenang ketika aku membantunya pindahan. Tapi istrinya ingin pindah rumah. Kurasa ada yang mereka tutupi, tapi aku tidak tahu apa itu? Mungkinkah mereka takut dan percaya dengan berita yang beredar itu.
Aku sebenarnya tidak tinggal di Kota seperti apa yang aku katakan pada Arsen dan Hana. Selama ini aku bersembunyi di tengah hutan dan disana ada gubuk tua yang telah di tinggalkan lama, aku menggunakannya sebagai tempat tinggalku sekarang, lumayan melindungiku dari panas dan hujan.
Bersembunyi seperti ini sebenarnya melelahkan. Aku ingin sekali pulang ke rumah, tapi disana aku tidak memiliki siapapun, hanya Emma. Ya, Emma adikku satu-satunya tempat yang aku miliki dan sekarang ia pun sudah pergi.
Kini tugasku sebagai seorang kakak adalah harus menemukan Angela, agar rasa bersalah ini tidak terus menghimpitku terus menerus. Ya, aku pernah tidak menyetujui hubungan Emma dan lelaki itu. Lelaki itu bernama Kendrick, karena aku tahu Emma selalu diperlakukan semena-mena.
Dia kasar, selalu meneriakki Emma setiap saat, bahkan dia tidak segan untuk menginj*ak kep*la Emma. Bangat, aku kesal setiap kali mengingat itu. Setelah hari dimana aku melihat lelaki itu berhenti di depan rumah terakhir kali bersama seorang wanita. Aku tidak pernah melihat Kendrick lagi.
Aku harus mencari lelaki itu. Dia satu-satunya orang yang tahu dimana Angela, karena dia yang membawanya pergi, aku memutuskan untuk menghadapi Kendrick langsung tanpa harus melarikan diri lagi. Selama ini aku diam, karena aku tidak ingin ia menyakiti Angela, tapi sekarang aku tidak menemukan gadis itu.
Selain itu aku selalu bermimpi jika Emma selalu mendatangiku, ia datang tidak seperti saat ia masih hidup. Jika dulu ia adalah adikku yang sangat cantik, kini tampilannya cukup mengerikan dengan luka terbuka yang mengeluarkan darah, aku cukup takut saat melihatnya tapi emma meyakinkan bahwa ia tidak mungkin melukaiku, ia bilang ia hanya meminta agar aku segera menemukan Angela.
"Dariel, tolong, temukan Angela untukku." benar, hanya itu. Hanya satu kalimat yang berisi permintaan tolong seorang adik kepada kakaknya. Aku merasa bersalah, aku gagal melindungi Emma dan kini aku kehilangan Angela. Tampilan Emma ketika datang menemuiku lewat mimpi, semakin membuatku merasa yakin jika ia sebenarnya tidak bunuh diri. Justru itu membuatku makin merasa jika ia di bunuh.
Meski takut saat melihatnya, tapi aku meminta agar Emma tidak pergi dari hadapanku. Emma menangis yang justru semakin membuatku merinding saat mendengar tangisannya yang seolah penuh dengan luka. Tapi aku tidak peduli, aku berusaha mendekatinya tapi kemudian Emma menghilang.
Aku terbangun dari tidurku dan terisak setelahnya. Aku merasa sangat kehilangan. Emma, bolehkah kau dan Angela tetap hadir disini, dan biarkan aku menggantikannya saja? Atau beritahu aku, bagaimana cara agar aku bisa mendapatkan jawaban dari semua ini?
Benar, kamu mungkin bertanya mengapa saat awal ketika Angela menghilang, aku tidak segera melaporkan hal tersebut ke polisi? Ya, itu karena kebodohanku sendiri, aku pikir aku bisa menyelesaikan ini sendiri. Jika tidak, ini mungkin tidak akan terjadi, dan Angela ia masih akan tetap ada disini, bahkan mungkin Angela bisa memulai semuanya dari awal lagi.
Aku tahu Kendrick tidak seperti yang terlihat. Ia terlihat santai namun berbahaya. Ya, dari luar ia memang terlihat seperti ayah yang baik juga menyayangi putrinya. Tapi siapa yang tahu aslinya? Ketika Emma masih hidup, ia pernah bilang, bahwa ia ingin bercerai saja setelah anaknya lahir, karena Kendrick selalu meminta untuk menggugurkan kandungannya. Aneh sekali bukan, seorang ayah tidak ingin anaknya lahir ke dunia dan ia ingin anaknya mati?
kupikir ia punya rahasia yang tidak orang lain ketahui. Aku harus mencari tahunya bukan, mungkin di mulai dengan aku memasuki rumah itu secara diam-diam pada malam hari!