"Antagonis? yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"
"Tapi.... apa setiap antagonis itu jahat? aku rasa tidak! mereka tidak jahat! hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Syaputri~
___________________________________
Alice Deonandra Syaputri Agraham. Putri dari keluarga Agraham, sang Bad Girl yang di pandang sebagai gadis yang jahat oleh orang-orang, bahkan dia di juluki sebagai Queen Bullying oleh seantero sekolah.
Dia di beri panggilan seperti itu bukan tanpa alasan yang pasti, Mereka punya alasan, alasan nya karna dia sering membully salah satu murid pintar kesayangan para guru, dan jangan lupakan dia juga kesanyangan seorang Arvin Arkasa.
Arvin Arkasa. Sang Bad Boy yang mempunyai sejuta pesona untuk memikat para wanita, tapi sayang dia merupakan orang yang dingin dan kejam terhadap orang lain tapi dia akan menjadi pribadi yang hangat kepada orang yang dia sayang seperti hal nya kepada Rhena.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
WARNING!!⚠️
Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading Guyss ❤️
...----------------...
****
Di koridor sekolah Kini ada seorang gadis berparas cantik yang sedang berjalan dengan angkuhnya. siapa lagi jika bukan Alice si Ratu sekolah. hingga ada suara yang berhasil menghentikan langkah nya
"Alice!" panggil seseorang yang berada di belakang Alice dengan suara lantang nya
"Hgh?" tanya Alice sembari mengangkat sebelah alis nya untuk bertanya apa maksud dan tujuannya
"Kemana aja kamu semalam?" tanya orang tersebut yang mampu membuat Alice terkejut
"Kamu? Ck sejak kapan seorang Arvin berbicara menggunakan aku kamu?" ledek Alice kepada orang yang ada di depan nya yang tak lain adalah Arvin
"Sorry, apa kita bisa berbicara?" tanya Arvin hati-hati
"Hm" jawab Alice dan langsung berlalu pergi dari sana yang di ikuti oleh Arvin dari belakang
***
Di Taman belakang sekolah, Kini ada dua orang remaja yang duduk berdampingan tapi hanya di selimuti oleh keheningan
"Lo kalo gak ada yang mau di bicarain, gue mau pergi!" tegas Alice sembari bangun dari duduk nya
"Tunggu!"cegat Arvin sembari memegang pergelangan tangan Alice
"Apa?" tanya Alice dengan nada tak suka
"Kenapa lo rahasian ini semua?" tanya Arvin ambigu
"Rahasia in? Rahasia in apa?" tanya Alice bingung
"Rhena saudara lo kan?" tanya Arvin dengan tatapan dingin nya
"Ahh lebih tepat nya saudari tiri atau mungkin anak pungut Maybe?" ucap Alice enteng sembari mengibas tangannya di depan wajah
"Alice!" gertak Arvin
"Ck! Kenapa lo malah nyalahin gue? Terserah gue lah mau rahasia in atau enggak! lagian lo udah sering ke rumah gue tapi lo gak paham akan keadaan yang ada, dasar bodoh!" sarkas Alice
"Lagian kenapa lo marah gue rahasia in tentang keluarga gue? sementara gue biasa aja saat lo rahasiain tentang keluarga lo" lanjut Alice dengan sinis nya
"Rahasia? Rahasia apa yang lo maksut?" tanya Arvin bingung
"Semalem Grandma udah jelasin semua, udah kasi tau semua masa kecil gue, dan gue udah inget semua nya!" jelas Alice sembari mengingat kejadian malam tadi membiarkan Arvin yang diam mematung dengan tatapan kosong beserta wajah pias nya
Flashback on
"Oma iss oma lepas kuping Alice sakit" ucap Alice sembari memegang telinga nya
"Baik lah sekarang duduk" ucap Realin sembari me lepaskan telinga cucu nya
"Ada yang mau oma jelasin sama kamu" ucap Realin sembari me mandang lekat mata cucu ke sayangan nya
"Jangan sekarang oma" cegah Abrial
"Ini sudah waktunya" putus Nichol yang ikut ikutan
"Udah udah, jadi apa yang mau oma jelasin?" tanya Alice yang penasaran
"Kamu ingat kenapa bunda kamu meninggal? "tanya Realin hati-hati
"Ingat" jawab Alice yang langsung mengubah air mukanya menjadi datar
"Sejak kapan? bukannya kata dokter pas itu kamu hilang ingatan ya? akibat benturan saat kecelakaan dan juga benturan saat kamu pingsan depan ruang inap bunda mu?" Tanya Nochol yang sudah merasa ada yang aneh pada cucu perempuan terakhirnya
"Karna Alice gak pernah hilang ingatan" jawab nya dengan tatapan yang sulit di artikan
"Maksud kamu?" tanya Reallin yang merasa ada yang janggal
"Alice yang menyuruh dokter itu untuk membuat tes laporan yang hasilnya palsu" lanjut Alice yang cukup mengejutkan mereka semua
"Tujuan mu?" tanya Nochol dengan wajah serius nya
"Grandma dan Grandpa gak perlu tau. Ada sesuatu yang harus Alice selesaikan sendiri. dan ada satu hal yang bunda sembunyikan dari kita sebelum dia meninggal" jawab Alice yang menimbulkan pertanyaan pertanyaan di benak mereka semua
Flashback off
"Jadi sekarang lo tau semuanya? dan hilang ingatan yang selama ini Lo bilang itu semua palsu? Lo pura-pura kenal lama sama gue agar rencana Lo berjalan mulus?" Tanya Arvin penuh intimidasi yang hanya mendapat seringai tajam dari Alice
"Lo tau Vin? Lo hanya orang baru di kehidupan gue. Gak ada yang spesial dari diri Lo di mata gue. Ya semua ini hanya sandiwara. gue gak bener bener cinta sama Lo. Dan entah setan apa yang rasuki nenek Lo pas itu Sampe dia nyerahin gue ke Lo. Dan juga entah angin apa yang lewat depan bunda hingga kasi tanggung jawab atas diri gue ke Lo" ucap Alice santai tapi sangat berpengaruh akan perasaan Arvin.
"Ahh tidak. Sepertinya takdir hanya ingin gue selamat untuk sekarang. Karena ada orang yang lebih berbahaya daripada keluarga Prastya. Sekalinya dia menginginkan sesuatu maka dia harus mendapatkan nya. Dan sekali nya ia mendapatkan nya dia tidak akan melepaskannya" Lanjut nya dengan senyum entah apa arti dari senyum itu
"Tapi gue juga Cinta sekaligus Benci pada dia" Final Alice dengan pandangan tajamnya yang mampu membuat hati Arvin semakin gelisah di buatnya. Entah apa arti dari ucapan ucapan Alice itu
****
Di kantin kini terdapat 3 orang gadis yang sedang duduk dan makan bersama.
"H-hai kak" sapa seorang gadis yang menghampiri mereka
"Eumm k kak Alice?" panggil gadis itu yang tak lain adalah Rhena
"Hm?" gumam Alice dan tetap melanjutkan makan nya
"K-kakak kenapa semalam gak p-pulang?" tanya Rhena gugup
"Lo kalo mau ngomong sama gue tuh yang jelas! jangan gagap gitu! sakit kuping gue denger nya!" ucap Alice jengah
"Maaf kak" ucap Rhena sembari menunduk
"Lo gk usah nunduk gitu, dengan cara lo yang kaya gitu malah bikin orang orang makin salah paham sama gue!" kesal Alice
"Eh, lo tuh ya... Rhena dateng baik-baik juga malah lo sinisin!" kesal lyra yang baru masuk kedalam kantin
"Bacot lo" delik Mischa tajam
"Eh, lo jangan mentang-mentang kakak kelas, dan Lo jadi songong ya!" balas Lyra tajam
BRAK
"Berani lo sama gue?!" tanya Mischa sembari menggebrak meja yang membuat nyali Lyra sedikit menciut
"Kenapa harus takut? kita tuh sama-sama manusia!" teriak Lyra
"Kita memang sama, sama-sama manusia. tapi satu hal yang harus lo tau tentang perbedaan kita, kita tuh beda kasta" ucap Mischa yang membuat raut wajah Lyra berubah menjadi pias
"Udah ly, udah kita pergi yuk" ucap Rhena dan menarik pergelangan tangan Lyra
"Miskin aja belagu!" teriak Mischa
"Ck mental cupu sok mau ngelawan Queen Bullying, cupu lo anjink" maki Viola yang ikut memanasi keadaan
"Eh girls, mau nyanyi gak?" tanya Viola dengan tampang polos nya
"Nyanyi apaan Vi?" tanya Mischa yang ikut penasaran
"Ayok aja dah, kita sambung lagu" jawab Viola dengan antusias
"Ayok dah Vi" jawab Mischa dan Alice hanya mengangguk kan kepala
"Mulai ya!" teriak Viola yang di angguki oleh kedua nya
"Po ame-ame belalang kupu-kupu" mulai Viola sembari bertepuk tangan
"Jangan suka bully kalo mental masih cupu!" jawab Alice dan Mischa serempak yang membuat seisi kantin tertawa puas
berbeda dengan Lyra yang menampilkan muka merah menahan malu, lalu terburu buru keluar dari kantin itu
DON'T FORGET TO LIKE AND KOMEN GUYSSS
