NovelToon NovelToon
Terjebak Asmara Dalam Sebuah Kontrak

Terjebak Asmara Dalam Sebuah Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nazefa

Sebuah keputusan besar terpaksa harus Jena ambil demi menghidupi keluarganya. Menikah dengan Bos diperusahaannya untuk mendapatkan keturunan agar dapat meneruskan perusahaan adalah hal yang gila. Namun apa jadinya jika pernikahan itu terjadi diatas kontrak? temukan jawabannya disini 👇🏻.. Selamat membaca 🤗🥰🥰
.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nazefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Rindu Calon Anak

Satu minggu sudah kepergian Amora, kini Jena harus kembali bekerja ke kantor . David dan Risa pun kini sudah mendekam di dalam penjara, itu semua berkat bantuan dari Savero. Siapa yang tidak mengenal kekuasaan Lionel, Savero dapat melakukan apapun tentunya dengan bayaran yang sangat fantastis.

Kini Sarah dan Kris pun sudah bisa menerima kepergian anaknya dengan tenang. Bahkan Sarah dan Kris juga sudah tau tentang kehamilan Jena, dan mereka sangat senang mendengarnya. Kini hubungan Sarah dan Jena semakin membaik semenjak kepergian Amora.

Sarah sadar jika selama ini dia sudah salah dalam memperlakukan Jena, karena ternya Jena begitu baik terhadap dia dan juga Amora. Hanya saja keserakahan lah yang membuat Sarah jadi buta hati. Tapi kini dia benar-benar ingin memperbaiki itu semua, termasuk hubungannya dengan Kris.

Hari ini Jena berangkat menggunakan taksi online yang sudah dia pesan sebelumnya. Sampai di kantor kini jam sudah menunjukkan 07:49 yang menandakan jika waktu kerja sebentar lagi akan dimulai.

Jena segera berlari turun dari taksinya dan menuju pintu masuk, Jena berlari sampai di depan lift yang pintunya hampir saja tertutup. Namun sesuatu berhasil menggagalkannya, Savero membuka pintu lift itu kembali untuk Jena dengan mengulurkan kakinya yang terbalut sepatu mewah.

Di dalam lift tersebut selain Savero dan Rey terdapat beberapa karyawan juga. Jena segera menundukkan kepalanya tanda memberikan salam dan masuk ke dalam lift tersebut.

Savero dan Jena mengambil posisi dibelakang sementara Rey dan yang lain berdiri di baris depan. Didalam lift tersebut kini tidak ada suara sama sekali, mereka seolah seperti canggung harus berada satu lift dengan Direktur Utama king Lionel, bahkan tidak ada yang berani membuat pergerakan sedikitpun karena takut dinilai salah di mata sang direktur.

Sementara dibelakang Savero mulai mengangkat tangannya dan meraih mesra pinggang sang sekretaris. Jena sontak melotot ke arah Savero karena Jena pikir ini bukanlah momen yang tepat, karena disana banyak karyawan yang bisa saja memergoki tingkah Savero. Namun sebagian target, Savero malah tidak perduli dengan tatapan Jena padanya.

"Tuan, turunkan tangan anda." bisik Jena dengan nada menekan.

Tapi Savero tidak perduli dengan tetap membiarkan tangannya berada di pinggang Jena, malah dia semakin mempererat rangkulannya membuat Jena kini seakan mati kutu. Dia tidak mungkin membuat pergerakan atau suara lagi karena bisa membuat karyawan disana menatap mereka.

Kini nasib Jena sama seperti karyawan lainnya yang seolah tertekan satu lift dengan Savero karena ulah sang direktur. Tidak berselang lama kini pintu lift terbuka, satu persatu karyawan keluar dari sana termasuk Savero, Rey dan Jena.

"Langsung masuk ke ruangan saya." titah Savero pada jena ketika mereka baru keluar dari lift.

Mereka bertiga masuk menggunakan formasi seperti biasa. Rey masuk ke ruangannya sendiri sementara Savero dan Jena masuk ke ruang Direktur Utama. Savero duduk di kursi kebesarannya sementara Jena berdiri di depan meja Savero.

"Kenapa kamu masih berdiri disitu?" tanya Vero.

"Tapi Tuan yang tadi menyuruhku untuk masuk ke ruangan ini. Jika Tuan sudah selesai bicara, maka aku akan keluar untuk melakukan pekerjaanku." ujar Jena.

"Aku memang ingin bicara denganmu, tapi tidak dengan cara seperti ini." ujar Savero.

"Lalu?" tanya Jena menatap Savero bingung.

Savero menyunggingkan senyum menatap Jena.

"Kemarilah, duduk disini. Aku sangat merindukan calon anakku. Jangan biarkan aku lama-lama jauh darinya." lanjutnya lagi.

Membuat Jena seketika muntah di dalam hatinya.

Huuekk!!!

Entah mengapa ucapan Savero tidak sama sekali terdengar indah di telinga Jena. Karena Jena tau itu hanya alasan Savero saja. Tapi apa boleh buat karena ini menyangkut anaknya, akhirnya mau tidak mau Jena menuruti ucapan Savero.

Jena memutar bola matanya malas dan berjalan menghampiri Savero lalu duduk dipangkuannya.

"Bagaimana keadaan anakku?" tanya Vero.

"Seperti yang Tuan lihat, dia baik-baik saja. Bahkan sangat baik." jawab Jena.

"Bagus, kamu harus jaga baik-baik kandunganmu." ujar Vero.

"Aku tau." jawab Jena singkat.

"Siang nanti aku akan mengajakmu untuk periksa ke dokter kandungan. Aku ingin melihat perkembangan calon anakku ini." ucap Vero.

"Baiklah."

"Tuan?" panggil Jena dengan lembut.

"Hmm.."

"Terimakasih untuk semuanya. Berkat bantuan Tuan, David kini sudah tertangkap dan yang lebih penting kini hubungan ku dengan ibu jadi semakin membaik." ucap Jena.

"Ya, sama-sama." jawab Savero singkat.

💦

💦

💦

Hueekk!!!

Hueekk!!!

Hueekk!!!

Suara Amanda memuntahkan semua isi perutnya pagi ini yang padahal belum terisi apapun. Amanda juga merasa akhir-akhir badannya terasa lemas dan nafsu makannya pun berkurang.

Kini Amanda mulai merasa takut jika mengingat malam yang dia habiskan bersama Roy.

"Jangan-jangan aku hamil?" ucap Amanda dengan wajah panik.

Amanda kini mulai mondar-mandir di dalam kamar mandinya karena takut jika apa yang dia pikirkan itu menjadi kenyataan. Bagaimana dia harus menghadapi kemarahan ayahnya nanti. Lagi pula untuk alasan apapun Amanda belum siap untuk memiliki anak, apa lagi itu adalah anak dari Roy orang yang saat ini sangat dia benci.

Tapi tiba-tiba rasa mual itu kembali menyerang Amanda, membuatnya harus memuntahkan isi perutnya kembali.

Sementara dari luar mama Amanda yang kebetulan lewat di depan kamar putrinya itu pun mendengar suara Amanda. Merasa khawatir dengan Amanda, mamanya pun segera masuk ke kamar Amanda yang kebetulan sudah tidak terkunci.

Mama Amanda masuk dan mengetuk pintu kamar mandi Amanda.

"Sayang..! kamu kenapa?" tanya Devi mama Amanda sambil mendekatkan kepalanya ke pintu kamar mandi.

Amanda langsung membulatkan matanya mendengar suara mamanya dari luar.

"Nggak papa ma, Manda baik-baik aja kok." ucap Amanda dengan sedikit berteriak.

"Tapi tadi mama dengar kamu seperti sedang muntah? kamu sakit." tanya Devi lagi.

Amanda memutuskan untuk keluar dari kamar mandinya setelah rasa mualnya sedikit berkurang.

"Manda nggak papa kok ma, paling cuma masuk angin biasa." ucap Amanda setelah keluar dari kamar mandi.

"Mama panggilin dokter ya?" tawar Devi.

"Hah! nggak.. nggak perlu." tolak Amanda spontan.

"Loh! kenapa? Biar diperiksa aja nanti biar cepat sembuh juga." ujar Devi.

"Nggak usah ma, ini nanti istirahat bentar juga sembuh." ucap Amanda beralasan.

"Hmmph! Ya udah kalo gitu." jawab Devi.

"Ngomong-ngomong badan kamu akhir-akhir ini jadi kurusan?" tanya Devi sambil memperhatikan tubuh Amanda dari atas sampai bawah.

"Eh, ini Amanda lagi diet ma.. iya lagi diet." ucap Amanda berbohong.

"ish! ngapain sih diet segala, badan kamu itu kan udah bagus sayang." ujar Devi.

"Ya biar tambah bagus dong ma." jawab Amanda beralasan.

"Ada-ada aja kamu ini." ucap Devi dengan menggelengkan kepalanya menatap putrinya.

"Yuk sarapan di bawah?" ajak Devi.

"Nanti aja ma, Manda mau mandi dulu." tolak Amanda beralasan.

"Ya udah kalo gitu Mama turun dulu ya?" ucap Devi.

"oke."

Setelah memastikan mamanya keluar dari kamarnya Amanda segera meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Awalnya Amanda ingin menghubungi Roy, tapi dia urungkan karena dia masih sakit hati pada lelaki yang sudah menghancurkan masa depannya.

"Pokoknya aku nggak mau hamil!" ucap Amanda.

1
Zhu Yun💫
status mungkin 🙃
Cevineine
Semangat kak nulisnya, mampir juga ya ke lapak aku 😊
Nazefa: terimakasih atas supportnya Kaka🙏..
in'sya'Alloh nanti saya mampir 🙏🥰
total 1 replies
Zhu Yun💫
Gak marah kalau dipeluk terus kok Ver 😆😆😆
Zhu Yun💫
Kayaknya Jena udah bukan gadis lagi 🤭😁✌️✌️
Zhu Yun💫: Mantan gadis ya Jen 😁
total 1 replies
Nazefa
👍🏻
Zhu Yun💫
Wew, covernya baru nih 🤭
Nazefa: iya Kaka, Alhamdulillah tidak terlalu mengecewakan..😂😂✌️
total 1 replies
Zhu Yun💫
bab 23 kan ya 🤭😁✌️
Zhu Yun💫
Luar Biasa 👍👍👍
Zhu Yun💫
Mandiin sekalian dong Ver,,, biar heboh-heboh sepoooyyy 🤭🤣🤣✌️
Zhu Yun💫
Pertemuan 🤭
Nazefa: iya maksudnya..🤣🤣✌️
total 1 replies
Zhu Yun💫
Berasa kayak Teletubbies gak sih ini 🤭🤣🤣🤣✌️✌️
Zhu Yun💫
Abis ini Savero pasti ketagihan dan minta lagi, lagi dan lagi 🤣🤣🤣🤣✌️
SEPI RAMADHANI (SEPAY)🇮🇩
SEMANGAT KAKAK UPNYA, MAMPIR KEMBALI KAK😍
Nazefa: terimakasih atas dukungannya Kaka..🙏🤗🥰
total 1 replies
Zhu Yun💫
Modus aja Savero ah 🤣🤣🤣
Zhu Yun💫
Buatnya sih gampang Oma,,, cuma kan belum tau hasil adonannya langsung jadi apa gak😆😆😆
Zhu Yun💫
Eaaaa,,, mulai belain calon yayang dong 🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️💃💃💃
Zhu Yun💫
Mulai kepo kan,,, eeaaa 💃💃💃💃💃
Zhu Yun💫
Sesuatu apakah itu yang timbul 🤭
Nazefa: tongkat milik kera sakti..🤭🤣🤣🤣
total 1 replies
Không quan tâm🧚‍
❤️❤️❤️ Cerita jadi semakin hidup berkat tulisanmu thor!
Nazefa: terimakasih atas dukungannya Kaka..🙏🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!