Dewasa 🌶
Hasha, putri bungsu keluarga Drake dijebak oleh temannya sendiri. Ia hampir diperkosa oleh laki-laki hidung belang. Namun malam itu, seorang pria dari masa lalunya tiba-tiba muncul menyelamatkannya dari laki-laki hidung belang tersebut.
Namun seperti kata pepatah, lolos dari lubang buaya, masuk ke lubang singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malu, marah tapi nikmat
Hasha menggigit bibirnya kuat-kuat. Zayn seperti pria yang sudah kesetanan mempermainkannya. Tangan Hasha yang bebas terus mendorong kepala pria itu agar menjauh dari dirinya, namun yang terjadi Zayn justru semakin kuat menekannya.
Rasa malu, marah, namun juga nikmat semuanya bercampur aduk. Tubuh Hasha tergoncang-goncang sementara tangannya yang satu masih memegang hape yang dia tempelkan di telinga.
"Agghh!"
"Hasha? Kamu kenapa?"
Suara Giant kembali terdengar di seberang sana. Hasha sampai lupa dia dan lelaki itu itu sedang menelpon. Semoga Gian tidak menyadari suara-suara aneh yang keluar dari mulutnya.
"Nngh ... Nggak kak Gian, Ha -sha merasa ng-nggak enak ba-badan. Bi-sa bicara lagi na-nanti nggak k-kak?" ia berusaha menyelesaikan kalimatnya dengan terbata-bata.
"Nggak enak badan? Kalo gitu besok kamu nggak perlu masuk kerja. Nanti aku bantu bilang ke papaku keluarin surat ijin buat kamu."
"Ma - makasih kak Gian,"
"Iya sama-sama Sha. Jangan lupa ngabarin ya kalo keadaan kamu udah mendingan? Aku pengen ngajak kamu ke suatu tempat."
"I~ya kak."
"Ya udah, kalo gitu aku tutup telponnya ya. Bye Hasha."
"Bye kak Gi-an."
Telpon Hasha langsung terjatuh ke lantai saat pembicaraannya dengan Gian berakhir. Pandangannya turun ke Zayn. Ia merasa ia akan segera sampai
"Ahhhhh ..." suaranya sangat kencang. Mungkin kedengaran sampai di luar.
Tubuhnya bergetar hebat. Dan ia melihat laki-laki mengangkat kepalanya menatapnya dengan senyuman puas.
Tentu saja Zayn puas setelah mendapatkan apa yang dia mau. Apalagi melihat wajah syok Hasha sekaligus dengan ekspresi malunya.
"lezat, " gumam Zayn menggoda.
Wajah Hasha di buat makin memerah karenanya. Ia tidak tahu bagaimana harus bersikap di depan pria ini sekarang. Tubuhnya mengeluarkan keringat akibat permainan panas Zayn. Dan ketika sudah dapat menguasai dirinya, Hasha cepat-cepat mengambil celananya yang sudah teronggok di lantai lalu segera memakainya. Ia tidak ingin ada part dua kalau bagian bawahnya terus polos seperti itu.
Apalagi Zayn sejak tadi menatap bagian itu terus. Dia kan malu. Tapi aneh, Hasha harusnya menangis dan menampar Zayn karena telah memperlakukannya dengan tidak sopan. Namun yang terjadi sekarang adalah, dia malu dan tak ada rasa benci sama sekali diperlakukan seperti itu. Tidak sedih juga.
Aneh bukan? Semakin Hasha memikirkan itu, semakin aneh saja. Apa karena rasa suka yang dulu belum hilang sepenuhnya dari hatinya? Tapi tidak, dia harus bisa melupakan laki-laki berbahaya ini dan menjauh darinya.
"Bang Zayn gila! Harusnya kalau mau,"
Perkataannya terhenti. Alis Zayn terangkat terus menatapnya.
"Kalau mau apa?" wajah pria itu tengil sekali.
"Ka-kalau mau nyentuh perempuan, ja-jangan Hasha. Ca-cari aja perempuan lain."
Kan perempuan di luar sana banyak. Yang suka pria ini juga pasti banyak. Mereka pasti dengan rela membiarkan tubuh mereka di sentuh olehnya, karena laki-laki ini adalah Zayn. Sudah populer di kalangan wanita bahkan saat dia masih duduk di bangku sekolah. Zayn bisa mendapatkan wanita mana pun yang dia mau.
Apalagi ia dengar laki-laki ini punya perusahaan besar di luar negeri. Statusnya tinggi. Dengan kekayaannya apapun bisa dia beli. Hasha mundur ketika Zayn berdiri dan maju mendekatinya.
Lelaki itu terus maju, hingga membuat Hasha mundur sampai terduduk di tempat tidur besar milik Zayn. Ia gugup saat tatapannya dan iris tajam Zayn bertemu.
"Memangnya kau mau aku cari perempuan lain? Seingatku kau pernah menangis waktu ada seorang wanita yang ajak aku jalan saat aku kuliah dulu. Flint cerita padaku kau menangis siang malam dan memintanya membujukku agar menolak makan dengan perempuan itu."
Zayn ingat sekali kenangan itu. Ia tidak akan pernah melupakannya karena kenangan tersebut adalah salah satu kenangan paling indah menurutnya. Hasha menangis adalah kenangan paling indah? Jawabannya adalah benar sekali. Karena Hasha menangisi dirinya.
Berbeda jauh dengan Hasha yang malu. Ia mengutuk abang Flint-nya. Dasar abang mulut ember.
"I - itu kan dulu. Bang Zayn juga tahu dulu Hasha ngejar-ngejar bang Zayn. Sekarang dan dulu udah beda. Hasha udah nggak suka bang Zayn lagi sekarang."
Raut Zayn berubah seketika. Matanya menyipit. Telunjuknya menyentuh dagu Hasha dan mengangkatnya hingga wajah wanita itu menengadah padanya.
"Coba katakan lagi," nada suaranya merendah. Aura kamar ini menggelap seketika. Hasha menelan salivanya. Rasa takutnya terhadap lelaki ini kembali muncul, tapi dia mencoba terlihat berani.
"Hasha nggak suka lagi sama bang mmphh!"
Ia kembali di serang. Kali ini lebih ganas dari yang tadi. Zayn mendorong tubuh Hasha hingga terlentang di kasur dan menciumnya.
Pria itu baru puas setelah berhasil membuat Hasha tak berdaya gara-gara ulahnya.
"Dengar baik-baik, kau hanya milikku seorang. Sampai kapan pun, kau adalah milikku, ingat itu."
Hasha terdiam bingung. Sesaat kemudian ia angkat suara.
"Tapi banyak perempuan di luar sa ~"
"Aku tidak tertarik dengan wanita lain."
"Ke ... Kenapa?"
Zayn mengulum senyumnya. Hasha ini sungguh-sungguh tidak berubah. Masih lugu seperti dulu. Pria itu mendekatkan wajahnya di telinga Hasha dan berbisik di sana.
"Karena kau sangat lezat, kau satu-satunya wanita yang berhasil membuatmu kecanduan."
Laki-laki sialan. Ternyata memang benar dia hanya suka tubuhku.
Maki Hasha dalam hati. Dia berdoa agar laki-laki ini secepatnya balik ke luar negeri agar mereka tidak bertemu lagi dan dia bisa hidup nyaman seperti dulu, tanpa gangguan laki-laki ini.
"Besok aku dan orang tuaku akan ke rumahmu. Jangan keluar kemana-mana, kau mengerti?"
Kening Hasha berkerut.
"Ngapain bang Zayn sama orang tua abang datang ke rumah Hasha? Mau silaturahmi?" Tanyanya polos.
Zayn terkekeh lalu mengetuk pelan keningnya.
"Tunggu saja besok." ucapnya misterius. Membuat Hasha penasaran dan berpikir sangat keras.
Punya teman...tapi teman yg salah
Elis...kau teman YANG HARUS merasa bersalah atas kepergian Lira.Krn kau bukan teman yg baik...kau sahabat Lira yg jahat...
Elis kau punya andil yg besar..atas keputusan salah Lira...
Ide2 gila mu itu yg Lira ikutin sampai akhirnya...Lira memberikan keperawanan sama tukang kebun...
Apapn itu ini bukan contoh yg baik...
Lira...respon mu atas masalah yg kau sebabkan sendiri itu benar2 salah...Kau tak mampu membenahi diri...tapi trus hidup dlm rasa salah,kecewa dan putus asa...pada akhirnya kau mengambil jalan pintas..BUN-DIR....😏😏
To Elis semoga kau cepat sadar apalg stlh kau membaca surat terakhir Lira..
Tq for Up kk othor
Semangat selalu 🤗
Lira dr dulu sangat terobsesi dan berambisi pgn memiliki zayn dan cintanya bertepuk sebelah tangan zayn sangat mencintai hasha....
Lira sangat malu dan menyesal telah menyerahkan kesuciannya pd om2 Jelek akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya bunuh diri....
elis dan wohon sangat terkejut mendengar kabar lira bunuh diri loncat dr apartemennya....
ingat elis pesan terakhir lira jgn sampai menyalahkan zayn/hasha penyebab kematiannya lira dan jgn sampai membenci,,,,lira bunuh diri atas keinginannya sendiri....
Sebagai sahabat yg baik elis do'akan yg terbaik buat lira supaya tenang...
lanjut thor...
semangat sll dan sehat sll.....
sadarrr oyy elisss udh ga usah taburkan benih kebencian lg