Ketika dua insan penuh luka di pertemukan febian tereca gadis dengan senyum indah nya namun menyimpan luka di dalam hati nya dengan jonathan christian wijaya lelaki tegas berwibawa membawa kisah pilu di dalam hidup nya akankan mereka berakhir bahagia atau akan semakin terluka
"tata hanya ingin bahagia kenapa susah banget" Jonathan christian.
"aku juga berantakan tapi tidak pernah meminta orang lain untuk memahami ku" febian tereca.
"kita adalah dua luka yang berakhir duka" best x bad house
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon itsnotme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Tidak jauh berbeda dari yang di alami oleh febi, nathan pun mengalami hal yang sama. Nathan kembali mengingat sosok gadis yang pernah ada di hidup nya berbeda dengan febi yang sedih emosi yang di rasakan oleh nathan adalah kemarahan dan kebencian didalam hati nya dia mengumpati orang meminta lagu itu di nyanyikan
Kembali kepada febi, dia duduk berdampingan dengan sheila menghadap ke panggung live musik. "lagu nya bagus sih tapi kayak nya buat dirimu makin gamon" ujar sheila dengan nada sedikit bercanda. "kata siapa?" tanya febi dengan satu alis di naikkan.
"ehem itu yang jadi vokalis cowok yang tadi pagi antar elu bukan sih?" tanya sheila mengalihkan pembicaraan. "ya, nama nya nathan" jawab febi sambil meminum jus alpukat yang dia pesan tadi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"okey para pengunjung sekalian ada yang mau maju ke depan engga buat nyanyi bareng kita" ajak sang vokalis siapa lagi kalau bukan nathan. "kakak yang pakai baju item baju dong nyanyi bareng kita" ajak nya kepada febi. "emang boleh? Lagu nya aku yang pilih lho" pinta febi. "boleh lah kenapa ga boleh yuk maju kak". Sahut nathan.
Febi maju ke arah panggung mendekat ke arah nathan tersenyum ke arah nathan, melihat senyum itu hati nathan berdesir. Masak iya gue naksir febi. Tanya nya dalam hati.
"gue mau lagu nya awdella amin kita beda boleh engga?" tanya febi kepada nathan dan teman² nya, febi melihat ke arah semua teman nathan yang menganggukkan kepala lalu di lanjut nathan yang berucap "boleh kok manis" shitt hati febi berdisko mendengar kata itu keluar dari mulut nathan. Yah kali gue naksir dia ketemu aja baru 2 kali ini. Ucap febi dalam hati.
...----------------...
"malam semua jadi aku mau nimbrung sama kakak² band nya kalian pada tau lagu nya awdella ga yang amin kita berbeda yang tau nyanyi bareng² yah" sapa febi kepada para pengunjung yang lain.
Kau sudah tahu iman kita berbeda
Tetapi mengapa tetap saling cinta
Untuk apa jalani saja
Jika diujungnya sakit ku derita
Masa depan sudah terlihat
Takkan mudah bisa bersama
Kamu pergi saja pisah saja
Tak mau sakiti diri sendiri
Aku sedang waras tapi ini takkan lama
Saat rasa kembali aku takkan bisa pergi
"cil berhenti bentar yah aku mo sholat isya" itu ketika mereka dalam perjalanan mau jalan ke sebuah bazar di kodam surabaya.
"cil cfd an yuk hari minggu" ajak dimas "aku ke gereja dim" sahut febi di samping dimas.
"6 tahun tunggu aku 6 tahun kita bakal melangkah lebih dari ini"
"stop stop bentar dong" ujar nathan memberhentikan alunan musik. "kok kakak baju hitam galau" sarkas nathan."kita belum kenalan nama nya siapa kak?" nathan berusaha mencairkan suasana yang mellow itu. "aa iya nama aku febi salam kenal yah kakak semua" ucap febi dengan senyum manis nya. "oke tugas kita sekarang adalah menghibur kakak febi biar ga galau yuk gas" setelah nathan berujar demikian teman nya nathan yang memegang kajun memberi ketukan dua kali.
Untuk apa jalani saja
Jika diujungnya sakit ku derita
Masa depan sudah terlihat
Takkan mudah bisa bersama
Untuk apa kita mencinta
Jika pada akhirnya tak akan bisa bersama
Kali ini alunan musik nya lebih santai dan tidak terlalu melow lagi membuat para pengunjung ikut menikmati nya. Memasuki reff kedua kali ini febi yang berucap "yuk nyanyi bareng".
Kamu pergi saja pisah saja
Tak mau sakiti diri sendiri
Aku sedang waras tapi ini takkan lama
Saat rasa kembali aku takkan bisa pergi
Para pengunjung ikut bernyanyi meski tidak terlalu heboh seperti di konser tapi cukup seru.
Jangan sakiti hati
Tapi ini takkan lama
Aku takkan bisa pergi
Aku takkan bisa pergi
Di akhir lagu febi berterima kasih kepada para pengunjung dan tentu nya nathan serta teman² nya.
...----------------...
Selepas itu febi kembali ke meja nya di sambut tepuk tangan oleh sheila."gue kira lu bisa nya cuma buat kopi doang tapi suara lu tadi bagus juga" ucap sheila tak dihiraukan oleh febi.
Tidak lama dari febi duduk secara tiba² kursi didepan febi berdecit, ternyata nathan ikut bergabung duduk dengan mereka. "suara lu bagus feb kenapa ga ikut kompetisi nyanyi aja?" tanya nathan. "suara gue anjlok ketika ketemu tiara andini dan kawan²" sarkas febi.
Memang banyak yang bilang suara febi itu bagus hanya saja dia tidak percaya diri itulah kenapa dia tidak pernah bernyanyi di depan orang lain. Mendengar jawaban febi nathan serta teman² nya tertawa kecil.
"ya iya lah tapi kalau di kalangan anak band biasa kek kita suara lu cukup bagus" sahut aiden dia yang tadi memainkan kajun. "dahlah ga usah di bahas btw gue belum tau nama kalian kecuali nathan sih" ujar febi.
"ini aiden yang tadi main kajun terus samping nya yang tadi main keyboard itu bagas terus yang main gitar tadi itu kevin" jawab nathan mengenalkan satu per satu teman nya. "salam kenal yah feb next ikut kita manggung yuk tenang kita kasih tips kok" ajak bagas. "yeh bapak manajer memperluas bisnis" canda aiden.
"biarin napa kan kita juga cuma satu vokalis apa salah nya nambah satu suara dia juga bagus" sahut bagas. "udah udah ntar kalau di lanjutin ribut nih" febi menyela ketika aiden hendak menjawab sahutan bagas.
"ehh ini sheila temen gue" febi mengenalkan sheila kepada nathan dan teman² nya." emm bi gue balik yah cowok gue dah ada di depan nih" ucap sheila. Taulah yah nama nya juga gojek nya pacar sendiri. Setelah sheila pulang teman² nathan berkemas hendak pulang juga.
"lu balik sama siapa?" tanya nathan, "gojek lah sapa lagi" jawab febi. "gue antar aja ayok gue tunggu di parkiran" nathan berkata dengan melangkah mendahului febi membuat febi tidak sempat menolak.
"bro gue balik duluan yah " berpamitan kepada teman teman nya lalu melangkah ke arah febi tanpa sadar tangan nathan mengandeng tangan febi menuntun nya ke arah parkiran.
"than gue bisa pulang sendiri" ucap febi. "its okey lagian lu kesini karna ngelihat gue kan tadi" goda nathan dengan mengedipkan satu mata nya. " apaan gue cuma nepatin janji yah" sewot febi. entah kenapa dia merasa sedikit kesal mendengar ucapan nathan tadi meski dia tau itu hanya candaan.
"iya tau bi" balas nathan dengan memasangkan helm di kepala febi. "ta" ucap nya tertahan melihat jarak antara dia dan nathan yang hanya tinggal beberapa centi. "bi kayak nya gue nyaman sama elu" mendengar perkataan nathan febi memalingkan pandangan nya.
"ta kita baru kenal dan ketemu baru dua kali jangan gampang menyimpulkan sebuah rasa" febi tidak suka bahkan tidak nyaman dengan orang yang terlalu mudah menyimpulkan sebuah rasa. "gue tau karna itu gue minta ijin sama elu untuk menyakinkan perasaan gue boleh engga gue deket sama elu" balas nathan dengan tatapan penuh keyakinan.
"terserah elu aja gue ga pernah melarang orang lain buat suka gue yang gue minta cuma satu jangan terlalu memaksakan untuk gue suka juga sama elu" jelas febi. nathan tersenyum "terima kasih" ucap nya. "ayo naik kita pulang" lanjut nathan.
Febi naik ke atas motor itu lalu motor berjalan melaju ke arah rumah febi. "bi gue tadi dengan lu manggil gue cuma sebutan ta bukan than boleh gue minta sesuatu?" tanya nya dengan hati² ."apaan?" tanya balik febi dengan kepo. "boleh ga gue dapat panggilan sayang?" mendengar itu febi melotot.
Febi kira nathan adalah tipe cowok yang ga alay nyata nya?. "bukan sayang yang sayang gitu tapi panggilan khusus faham ga sih bukan yang sayang" panik itulah yang di rasakan nathan dia tidak mau febi berfikir bahwa nathan buaya darat yang alay bagaimana cara menjelaskan nya kepasa gadis itu Tuhan.
Melihat kepanikan nathan dari kaca spion itu mengundang tawa nya febi. "gue tau kok maksud elu" disela tawa nya febi masih berusaha membalas perkataan nathan.
Saat hendak melanjutkan ucapan nya ternyata mereka sudah berada di depan kos an nya febi. Febi turun dari motor itu melepas helm nya lalu, "nama lu nathan kan? Banyak orang yang manggil elu nathan atau than" menjeda nya sebentar "tata gue bakal panggil elu tata"
ohh tidak jantung nathan tidak aman sedari melihat febi tertawa hingga sekarang mendengar febi memberi panggilan sayang untuk nya. "ta, tata" sentak febi ketika melihat nathan sedang melamun.
"ah iya yang gue tau nama elu tuh febian tereca kan?" memastikan hal itu."kok bisa tau nama panjang gue sih curang" balas febi dengan bibir di monyongkan. shitt imut banget. Ujar nathan dalam hati menahan rasa gemas nya.
"tereca, caca atau cacang aja deh" ujar nathan. "jadi?" tanya febi. "kamu manggil aku tata terus aku manggil kamu cacang. Gimana?" tanya nathan. "deal" menyodorkan tangan nya untuk bersaliman dengan nathan.
"mulai hari ini kita resmi yah" nathan harus memastikan hal itu. "okey, ada satu syarat nya" ucap febi. "apa?" tanya nathan.
"kalau bosen bilang yah aku engga sekuat apa yang terlihat" jawab nya dengan tatapan kesedihan hal itu membuat nathan juga bisa merasakan nya. "aku janji" balas nathan.
"oke dah malam ini balik sana" usir febi. "iyah deh aku pulang yah good night cacang nice dream" ucap nathan mencium kening febi lalu menancapkan gas motor nya.
"night too tata" balas nya dengan melihat ke arah nathan yang mulai menjauh.