Dari kecil mencintai seorang lelaki hingga dewasa dia selalu mengikuti dan menyatakan cinta nya beberapa kali,tapi pria itu selalu menolak nya dan akhirnya dia berhenti mengejar pria itu karena ucapan nya.
"kau itu ngak tau malu ya,aku ngak suka wanita murahan. Pergi lah ,jangan pernah mengganggu ku lagi. Kalau pun hanya kamu wanita didunia ini,aku juga ngak akan menikah dengan mu. Aku ngak tertarik dengan mu,walaupun kau telanjang didepan ku "
Ucapan itu selalu berdengung di telinga nya, disaat bersamaan juga keluarga nya bangkrut sehingga dia memilih untuk menghentikan cinta pertama nya.
Bagaimana selanjutnya? yuk ,langsung mampir dan tinggalkan jejak 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CP 08
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
Tani benar benar terkejut,dia tak menyangka jika ada gosip seperti itu. Nanda hanya menghela nafas nya dan tertawa kecil,dia tau kalau Tani tidak seperti itu . Walaupun dia tidak tau kebenaran nya ,dia sebenar nya malas bergosip dan memilih bekerja dengan baik saja .
"Jangan dipikirkan ,sebagian orang memang menganggap mu seperti itu tapi aku ngak pernah berpikir kau begitu. Mereka hanya iri dengan mu karena bisa dekat dengan pemilik perusahaan ini,bukan karena harta mereka karena sebagian dari mereka juga tau kalau keluarga mu bukan keluarga biasa " ucap Nanda ,dia tau kalau Tani belum mendengar hal itu.
Tani menatap ke arah nanda yang langsung memakan makanan nya ,dia tidak perduli dengan jus jeruk yang diminum oleh Tani . Masih sedikit memang yang diminum oleh Tani,sehingga nanda kembali meneguk jus jeruk asam itu.
"Nanda ,itu sudah bekas ku . Nanti aku belikan yang baru untuk mu " ucap Tani,dia merasa ngak enak hati karena sudah meminum jus jeruk milik nanda. Tapi kan Nanda yang menawari nya ,bukan dirinya yang minta atau mengambil nya.
"Ngak apa apa ,aku sudah biasa makan dan minum bekas orang lain . Kamu mau ini ?" jawab Nanda dan dia pun menawarkan makanan yang dia makan ,membuat Tani langsung menggelengkan kepala nya dengan cepat.
"Mungkin kamu masih banyak uang saat ini,tapi untuk orang seperti kami. Kami harus makan dan minum untuk bertahan hidup,jadi semua yang bisa dimakan dan diminum ya kami ambil saja yang penting ada " ucap Nanda dan tani hanya diam saja ,dia berpikir dengan cukup keras hingga akhirnya dia penasaran dengan kehidupan nanda .
"Hhmmm....nanda ,mau ngak kamu ajak aku kerumah mu ? nanti pas pulang kerja,aku ingin mencari udara segar " ucap Tani dengan tatapan memohon ,dia ingin melihat sendiri kehidupan nanda .
"Ha...ha....kalau mau nyari udara segar ngak ke rumah ku Ta,dirumah ku itu sumpek dan bau juga " jelas nanda karena memang dia tinggal di daerah kumuh dipinggiran kota, nasib baik saja dia bisa bekerja diperusahaan ini .
Tani pun menganggukan kepala nya saja,dia merasa tertarik untuk tetap berada disana dan berniat untuk mengikuti nanda nanti nya. Dia ingin merasakan berteman seperti yang disampaikan oleh Nanda,tak ada yang memilih dan seperti nya hal itu menyenangkan .
Waktu jam istirahat sudah selesai,Nanda kembali ke ruangan nya begitu juga dengan Tani . Mereka kembali disibukkan dengan pekerjaan masing masing, Tani berkali kali menatap wajah tampan Tama saat Tama berada didalam ruangan nya karena memang Tama sedang memeriksa hasil keseluruhan keuangan di kantor kepala divisi mereka.
"Ekhm....liat nya biasa aja neng,kita semua tau kalau pak Tama itu ganteng nya ngak ketulungan " ucap dina dengan senyuman mengembang dibibir nya, dia menggoda Tani yang sedari tadi sudah menatap Tama .
"Hah....jantung ku kok kayak nya mau keluar mbak ,walaupun sekilas saja tapi kok aku ingin berlama lama bersama nya " jawab Tani dengan senang
Walaupun Tama hanya datang keruangan nya untuk bertemu dengan kepala bagian divisi dan berada diruangan pria itu tapi tetap saja dia senang bisa bertemu dengan Tama,dia ngak perlu yang lainnya dan hanya ingin menjadikan mata nya lebih baik saja.
"Del,nanti pulang duluan saja ya. Aku mau ke suatu tempat dulu,ada yang mau aku urus " ucap Tani,dia tidak akan lupa untuk mengikuti nanda karena dia benar benar merasa penasaran dengan apa yang ada disekitar nanďa .
"Mau kemana Ta? Jangan cari masalah ah,kamu tau kan kalau bang Tama itu ngak suka sama kamu. Jadi jangan maksain diri,nanti sakit Ta" ucap Delia ,dia tau dari sikap Tama kalau Tama ngak menyukai Tani.
Delia ngak ingin Tani patah hati ,lebih tepat nya cinta bertepuk sebelah tangan. Dia merasa kasihan pada Tani yang selalu mencari perhatian pada Tama, tapi Delia juga ngak bisa memaksakan kehendak nya pada Tani.
"Ngak apa apa del,ini ngak ada hubungan nya dengan bang Tama. Aku mau mengikuti nanda ,seperti nya kehidupan nya menarik " jawab Tani dengan pelan
Tama menghentikan langkah nya, dia baru keluar dari ruangan kepala divisi dan berniat kembali ke ruangan nya tapi langkah nya terhenti saat mendengar ucapan dari Tani saat kaki nya sudah berada di belakang meja tani dan Delia yang bersebelahan.
"Nanda? Yang culun itu ya ? " tanya Delia, dia belum menyadari Tama dibelakang mereka.
"Ya....dia dibagain keuangan, kamu tau ?" jawab Tani suara nya yang sudah penasaran,kenapa Delia mengenal nya dan dia tidak tau sama sekali dengan nanda
"Nanda itu memang culun tapi tampan ,dia juga ngak gitu suka dengan para wanita dan memilih menyendiri dikantor ini . Itu gosip yang aku dengar,banyak karyawan wanita disini menyukainya . Ada juga yang ngak suka ,karena mereka bilang sudah miskin sok lagi " jelas Delia,dia suka mendengarkan gosip yang beredar.
"Ah....begitu ya,hhmmm aku penasaran dengan kehidupan nya del. Makanya aku mau kesana, aku ingin tau " ucap Tani
"Lah....Jangan Ta,yang aku dengar daerah rumah nanda itu di perkampungan kumuh . Trus banyak preman nya ,nanti kamu kenapa napa disana " jawab Delia dengan nada khawatir, dia berusaha melarang tani tapi yang nama nya Tani ngak akan mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh siapa pun itu.
"Pak....apa ada yang ketinggalan ?" tanya kepala divisi saat melatih Tama masih berdiri didekat Tani dan Delia,membuat kedua wanita itu yang tidak tau keberadaan tama langsung berbalik dan menatap ke arah Tama.
Tani tersenyum lebar,mata nya berbinar menatap ke arah Tama yang berdiri dibelakang mereka. Tapi Tama langsung melangkah meninggalkan ruangan divisi pemasaran karena malas melihat wajah Tani yang menurut nya bermuka dua ,Delia dan Dina bisa melihat perubahan wajah Tani yang sedih.
"Makanya jangan sok kecantikan, ngak mungkin pak Tama suka sama anak ingusan kayak lo" ucap Rita yang sedari tadi ikut kesana, dia menemani tama karena memang dia merupakan sekretaris nya tama.
Tama keluar lebih dulu dari ruangan kepala divisi sehingga Rita tidak mendengar pembicaraan tani dan Delia, dia hanya melihat kalau Tama berdiri dibelakang kedua wanita itu dan berlalu pergi saat melihat Tani tersenyum ke arah Tama .
Tani hanya diam ,sementara Delia dan Dina yang melihat Rita berkata kasar begitu membuat kedua nya kesal dan mengelus punggung tani dengan lembut .
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘
sehars a tani kasih pelajarn biar ada greget a gitu