Lanjutan Mr. Arrogant. Harap bijak dalam memilih bacaan yang tepat!! NOVEL INI BERISI KEHALAUAN SANG AUTHOR. BUAT YANG CARI BACAAN RINGAN DAN UNTUK HIBURAN SEMATA DI SINI TEMPATNYA.
Sebuah kisah percintaan dari dua wanita kembar yang dijuluki twin D dengan seorang pria dingin bernama Leo Richard.
"Aku pikir aku akan bertunangan dengan wanita yang selalu membuatku panas dingin dengan perkataannya yang sangat ketus dan tidak berperasaan" Leo Richard.
"Kenapa aku bisa terjebak diantara mereka?" Daylily
"Aku sangat bahagia, karena pria yang aku cintai. Ternyata juga mencintaiku. Dan sebentar lagi kami akan bertunangan." Daisy.
Bagaimanakah kehidupan percintaan mereka? Yuk kita lanjut☺️
Ini adalah seri ke empat dari Novel Menikahi jd yang ke 2, Mr. Arrogant dan Miss Culun Meet Mr Perfect.
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Mansion utama.
Ibu Nayra yang sudah mendapatkan pesan dari Novi, langsung memberikan kabar baik itu pada Daisy dan seluruh keluarga yang sedang berkumpul. Semua anggota keluarga sangat senang mendengar kabar tersebut, namun ada dua orang yang terlihat hanya diam saja tanpa memperlihatkan ekspresi apa pun. Kedua orang itu adalah Daylily dan Luna.
Luna yang tahu betul kalau Leo sepertinya menyukai Lily dan bukan Daisy, hanya terdiam saat mendengar kabar Leo setuju untuk bertunangan dengan Daisy. Luna menatap pada Lily yang duduk di depannya, terlihat biasa saja saat mendengar kabar tersebut. "Apa aku yang salah menilai perasaan meraka?" gumam Luna dalam hati.
Daisy yang sangat gembira mendengar kabar kak Leo mau di jodohkan dengannya. Langsung memeluk Ibu nya dengan sangat erat. Daisy sangat bahagia karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Dan sebentar lagi dirinya akan bertunangan dengan pria yang selama ini di cintainya. Daisy bahkan merasa malu sendiri untuk membayangkan suatu hari nanti dirinya akan menjadi seorang Nyonya Daisy Richard.
...........
Keesokan harinya.
Leo yang di minta datang ke mansion utama oleh Dafa, kini sudah berada di dalam ruang kerja milik sahabatnya. Leo menatap pada Dafa yang sedang duduk diatas sofa yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Tadi malam aku mendengar kabar, kalau kau sudah setuju bertunangan dengan adikku?" tanya Dafa, dengan suara beratnya.
"Ya tuan." Jawab Leo singkat.
"Apa kau benar-benar mencintainya? Atau kau hanya terpaksa menyetujui perjodohan ini?" Dafa menatap Leo dengan tatapan membunuh.
"Aku tidak tahu aku mencintainya atau tidak? Tapi yang aku tahu, aku sangat bahagia dengan perjodohan ini." Jawab Leo, dengan sangat jujur dari hatinya yang terdalam.
"Aku suka dengan kejujuranmu itu, dan aku menyetujui perjodohan kalian. Tapi -- " Dafa terdiam sesaat. "Sekali saja kau melukai hati adikku! Maka jangan harap kau bisa selamat." Ancam Dafa, dengan suara yang meninggi.
Leo hanya menganggukan kepalanya, lalu tersenyum saat melihat Dafa yang sudah berdiri didepannya dan menepuk bahunya.
"Selamat bro, karena sebentar lagi kau akan menjadi bagian dari keluarga besar di mansion utama ini."
"Terima kasih Tuan Dafa Junior Arbeto." Ucap leo, lalu mereka pun tertawa bersama.
Setelah mengobrol tentang pekerjaan selama setengah jam, Leo segera pamit untuk kembali ke perusahaan Kenz. drc. Dan saat menutup pintu ruang kerja tuan Dafa, dirinya menatap sosok wanita yang sudah membuatnya panas dingin. Leo melihat Lily yang sedang berjalan menuruni anak tangga.
Dengan segera Leo berjalan dibelakang calon tunangannya itu. Dan Lily yang merasa diikuti oleh seseorang, langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya secara tiba-tiba. Hingga membuat mereka saling bertabrakan, karena Leo tidak tahu kalau Lily akan berhenti mendadak.
"Aww ... " Lily mengusap keningnya yang terbentur dada bidang Leo.
"Maaf, aku tidak tahu kalau kau akan berhenti." Leo memegang kening Lily.
"Sakit tahu ... !" Bentak Lily, menghempaskan tangan Leo dari keningnya.
Leo yang mendapatkan bentakan dari Lily, merasa sangat heran karena sikap Lily yang masih saja kasar, dingin, dan ketus padanya.
"Aku sudah minta maaf padamu." Ucap Leo, berusaha tidak terpancing emosi.
"Sudahlah ... " Lily langsung berjalan kembali, kearah pintu keluar mansion.
Leo hanya terdiam dan menatap pada punggung Lily yang berjalan semakin menjauh darinya. Leo yang masih bingung dengan sikap Lily. Dikejutkan oleh pelukan seseorang dari arah belakang.
"Kak Leo, kau ada disini?" tanya Daisy, memeluk Kak Leo dari belakang.
Leo yang terkejut mendapatkan pelukan mendadak dari seseorang, langsung melepaskan tangan yang melingkar di pinggangnya dan membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang memeluk dirinya.
"Daisy?" Leo mengerutkan keningnya, saat melihat Daisy yang sedang tersenyum padanya.
"Iya kak, kenapa?" tanya Daisy.
"Tidak, aku pikir tadi siapa." Leo, kemudian berjalan kembali untuk menyusul Lily.
"Kak, kau mau kemana?" Daisy menarik tangan Leo.
"Aku harus pergi, karena banyak urusan kantor yang harus di selesaikan."
"Tapi ... " Daisy menatap intens wajah Kak Leo.
"Tapi apa?"
"Tidak papa, pergilah ... " ucap Daisy dengan senyum di wajahnya.