NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Penggoda

Aku Bukan Wanita Penggoda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta Terlarang
Popularitas:79.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Elis Kurniasih

IG elis.kurniasih.5

Hanin Aqila seorang wanita sederhana yang baru mengenal cinta. Namun siapa sangka kekasih yang ia pacari selama setahun ini adalah pria beristri. Hanin tak pernah tahu itu. Istri dari kekasihnya pun bukan sembarang orang, wanita itu adalah adik dari pria yang bernama Kenan Aditama, pemilik bisnis properti dan eksport terbesar se ASIA.

Cap pelakor dan wanita penggoda melekat di diri Hanin. Hidupnya pun harus berurusan dengan keluarga Aditama yang terkenal angkuh dan sombong.

"Aku akan menikahi wanita penggoda itu, agar dia tak lagi menggoda suami adikku." Ucap Kenan dingin, sambil melihat keluar jendela.

Walau Kenan belum menikah, tapi ia sudah memiliki kekasih yang ia pacari selama lima tahun.

Bagaimanakah hidup Hanin selanjutnya? Akankah Kenan mampu mempertahankan pernikahan sang adik? Atau justru Kenan malah benar-benar menyukai wanita yang di sebut sebagai wanita penggoda itu?

Simak yuk guys
Terima kasih 😘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Psyco!

Kenan duduk bersila dihadapan penghulu yang telah di siapkan Vicky. Sang asisten pun telah mempersiapkan surat ijin menikah di negara itu.

“Siap banget lu, Bro.” Ledek Vicky.

Kenan tersenyum. Sungguh sebenarnya jantung itu berdetak kencang, karena ini adalah kali pertama ia mengucapkan ijab qobul. Namun, Kenan tetap menampilkan sosok yang tenang.

Di seberang sana, Hanin tengah berjalan menuju tempat duduk Kenan. Ia berjalan di temani oleh sang kakak di sampingnya. Hanin terlihat sangat cantik dengan make up natural dan lipstik warna mauve sentuhan tangan MUA yang sengaja Kenan datangkan langsung dari Jakarta. Wanita berkulit putih itu memilih sanggul modern dengan headpiece warna silver, atas saran sang kakak. Ia semakin terlihat cantik mengenakan kebaya brukat modern warna putih dengan model off shoulder dan akses payet.

Kenan terpukai dengan kecantikan wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Entah mengapa? Ia sangat ingin menikahi wanita itu, wanita yang baru beberapa kali ia temui, wanita yang sering ia panggil dengan sebutan wanita penggoda. Sepertinya ia menikahi Hanin bukan semata-mata untuk mempertahankan pernikahan sang adik, agar Gunawan tidak lagi mengejar Hanin, tetapi memang ia sendiri yang sangat menginginkan wanita itu sejak ia merasakan bibir manis Hanin. Seketika Kenan menatap Hanin tanpa berkedip.

“Udah, jangan diliatin terus! Bentar lagi juga bakal lu cobain semuanya.” Ledek Vicky lagi.

Kenan berdehem dan merapihkan jasnya, jas yang sedari tadi memang sudah rapih. Vicky pun tersenyum melihat sikap tak biasa sahabatnya. Ia tahu bahwa sahabatnya ini tengah jatuh cinta. Namun, Kenan enggan mengakui.

Hanin duduk dengan melipatkan kedua kaki nya, persis di sebelah Kenan. Namun, Kenan tak sedikitpun menoleh ke arah Hanin, saat calon istrinya itu tengah berada tepat di sampingnya hingga kedua bahu mereka bersentuhan. Padahal dari kejauhan tadi, Kenan tak henti memuji kecantikan wanita itu dalam hati dan tak lepas memandangnya.

Penghulu mulai menjabat telapak tangan Kenan dengan kuat dan acara ijab qobul itu pun di mulai. Kenan menarik nafas, lalu mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan kalimat pak penghulu itu dalam satu tarikan nafas.

“Sah.. Sah.. Sah.. Barokallahulaka...” Pak penghulu dan beberapa yang hadir pun mengangkat kedua tangannya untuk mendoakan kedua mempelai.

Nida menarik nafas dan tersenyum. Ia lega, akhirnya sang adik memiliki pasangan yang sah. Ia tak lagi khawatir meninggalkan sang adik di kota kelahiran yang sudah tak lagi bisa ia jangkau.

“Selamat ya, Bro.” Vicky orang pertama yang mengucapkan itu dan memeluknya.

Sementara Hanin tengah berpelukan bersama Nida. Nida memberikan banyak wejangan yang malas Hanin dengar. Pasalnya pernikahan ini bukanlah pernikahan yang ia inginkan.

“Thanks, Bro,” Jawab Kenan tersenyum, saat menerima pelukan dari asisten sekaligus sahabatnya itu.

“Gue ngga bisa bayangin kalo Vanesa tau hal ini. Dia udah nungguin lu lima tahun. Eh lu malah milih wanita yang baru ketemu beberapa kali,” ucap Vicky setelah mereka melepaskan pelukan.

“Ini demi Kiara.”

“Lu, yakin? Kalau menurut gue ini bukan buat Kiara, tapi buat lu sendiri.” Vicky mencoba menyadarkan sahabatnya.

“Ini buat Kiara, Vick. Gue ngga mau lihat adik kesayangan gue murung karena wanita penggoda itu.”

“Lu masih aja manggil dia wanita penggoda. Dia itu sekarang istri lu.” Vicky dan Kenan menatap ke arah Hanin yang sedang bersama keluarganya berdiri di seberang sana.

“Lihat saja... sejauh mana, dia bisa ngegodain gue. Karena gue adalah pria yang ngga gampang ke goda wanita.”

Vicky tertawa. “Sekarang aja lu udah ke goda, Bro.”

Kenan menyipitkan matanya. Ia masih belum menyadari itu dan menafikan semua perkataan Vicky.

Setelah pernikahan sederhana itu selesai. Kenan berpamitan kepada Nida dan Emran. Sejak awal, Kenan memang sudah meminta izin pada kakak Hanin dan kakak iparnya untuk membawa adik mereka ke hotel tempat Kenan bermalam selama berada di negara ini, usai ijab qobul. Permintaan Kenan pun di setujui oleh Nida dan Emran.

“Hanin.” Nida kembali memeluk adik kesayangannya, sesaat sebelum Hanin memasuki mobil Kenan.

“Kak.” Rengek Hanin yang sebenarnya tidak ingin ikut bersama suaminya.

Sedari tadi, Hanin enggan menengok ke arah Kenan. Ia sungguh malas melihat wajah pria pemaksa itu. Saat ijab qobul pun, Hanin hanya menunduk dan ingin sekali menangis. Namun, air mata itu sudah tak ingin lagi keluar, karena ia sudah banyak merencana hal besar di kepalanya.

“Jadilah istri yang baik.” Nida mengecup pucuk kepala sang adik, lalu arah matanya tertuju pada Kenan. “Pak, saya titip adik saya, dia memang suka bersikap semaunya dan manja. Jika sikap Hanin nanti ada yang kurang berkenan, mohon di maklum.”

Kenan tersenyum. “Tentu saja, saya sudah memilihnya, jadi saya pun akan menerima semua kekurangannya.”

Ucapan Kenan terasa menyejukkan dada Nida. Kedua kakak Hanin pun melepas sang adik dengan gembira. Padahal raut wajah Hanin tidak menunjukkan kebahagiaan. Justru ia tengah menatap tajam wajah Kenan yang palsu di hadapan kedua kakaknya.

Nida dan Emran berdiri mengantar kepergian sang adik hingga di halaman rumah itu.

Kemudian, Hanin memasuki mobil dengan pintu yang sudah dibukakan oleh Kenan. Kenan memperlakukan Hanin seperti seorang cinderela yang akan menaiki kereta kuda mewah. Pria itu sedikit membungkuk untuk membenahi rok batik Hanin yang menjulur ke bawah saat Kenan akan menutup pintu mobil itu. Jika Kenan adalah pria yang benar-benar mencintainya, mungkin hal ini terlihat sangat romantis, tapi menurut Hanin, ini adalah sebuah kamuflase belaka.

Di dalam mobil, Kenan kembali bersikap dingin. Mereka duduk bersama berdua di kursi penunpang. Sedangkan Vicky berada di depan bersama supir yang mereka sewa selama berada di sini.

“Vick, pastikan pernikahan gue hari ini, tertutup rapih,” ucap Kenan.

Vicky mengangguk. Kenan pun melihat sang asisten yang tengah menganggukkan kepalanya.

“Terus, pastikan mommy dan semua keluarga, ngga pernah tahu hal ini.”

“Iya.” Vicky kembali mengangguk.

“Juga media.”

“Iya, Bos.” Kepala Vicky menengok kebelakang, pasalnya Kenan sangat bawel.

Hanin mendengar hal itu. Ia juga tahu bahwa pria yang sudah menjadi suaminya ini memiliki tunangan. Hubungan Kenan dan Vanesa bukan rahasia umum, karena ketika jari mengetik nama Aditama Coporate di internet, maka akan keluar gambar Kenan dan Kiara bersama pasangan masing-masing.

Hanin terus memalingkan wajahnya ke arah jendela dengan menopangkan dagunya. Sementara Kenan, sesekali menoleh ke arah Hanin.

Sesampainya di hotel. Hanin hanya duduk di sofa yang mengarah pada jendela besar. Ia belum mengganti pakaian dan belum beranjak dari tempat duduk, sejak pertama kali memasuki kamar itu. arah matanya hanya tertuju pada situasi di luar sana.

Sudah empat jam, Kenan meninggalkan Hanin sendiri di kamar itu, karena setelah Kenan membawa Hanin ke tempat ini, ia langsung pergi bersama Vicky untuk meninjau satu restoran terakhir miliknya. Tak lupa, Kenan menaruh satu pria bertubuh tinggi besar untuk berjaga di luar kamar, agar Hanin tidak kabur saat ia tak bersamanya.

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan untuk Hanin. Ia harus terus terjaga, karena ia tak ingin Kenan menyentuhnya. Makanan yang sudah Kenan siapkan pun, belum juga Hanin sentuh.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka. Hanin langsung tersentak, padahal ia sudah sedikit terlelap dengan posisi duduk dan menopangkan kepalanya pada tangan yang bersandar di ujung sofa.

“Hei, kamu masih di sini?” tanya Kenan heran, karena Hanin masih dengan posisi yang sama sejak ia tinggalkan tadi.

Pria itu pun menoleh ke arah makanan yang masih utuh.

"Kamu belum makan?" tanya Kenan lagi, tapi Hanin masih diam dan tidak menjawab.

Kenan melepas dasi, jas, kemeja dan celana panjangnya di hadapan sang istri. Kini ia hanya mengenakan boxer. Lalu, perlahan menghampirinya.

“Jangan mendekat!” Hanin mengangkat tangan lurus ke depan.

Kenan tertawa. “Kamu pikir aku akan melakukan apa? Oh ternyata kamu sudah mempersiapkan diri untuk malam pertama kita?”

“Atau kamu menungguku untuk membuka kebaya itu?” tanya Kenan dengan senyum menyeringai.

Kenan tetap mendekat. Langkahnya perlahan menuju ke arah sang istri yang masih dengan riasan pengantin dan busana kebaya.

Dengan cepat, Hanin berdiri. “Jika kamu menyentuhku, akan ku potong bur*ngmu.” Ancam Hanin.

Kenan tertawa.

“Stop! Selangkah lagi, akan ku potong menjadi tiga.”

Kenan kembali tergelak dan tak menghiraukan perkataan istrinya.

Tubuh mereka semakin dekat. Kenan berdiri persis di depan Hanin dan merengkuh pinggangnya. “Dasar wanita penggoda! Ternyata seperti ini, caramu menggoda pria. Polos dan lucu.”

Sontak Hanin melepaskan tangan Kenan dari pinggangnya. “Cukup. Aku muak mendengarmu memanggilku dengan sebutan itu!”

Lalu, Kenan mendorong tubuh Hanin, hingga Hanin kembali terduduk di sofa itu. Ia mengungkung tubuh Hanin yang tengah terduduk di sana. Perlahan, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Hanin, hingga tak berjarak. Lagi-lagi, Kenan ingin mencium bibir manis itu, tapi dengan cepat Hanin memalingkan wajahnya, membuat bibir Kenan menyungging senyum. Kemudian. Ia mengambil handuk yang tergeletak rapih di samping sang istri.

Sebelumnya handuk itu Kenan berikan kepada Hanin, saat ia akan pergi, agar sang istri membersihkan dirinya terlebih dahulu. Namun, Hanin tak juga menggunakannya.

“Bukannya ini untukku?” Hanin menarik handuk itu juga.

“Dari tadi kamu tidak memakainya. Jadi lebih baik ini untukku.”

“Memang tidak ada lagi di sana?” tanya Hanin.

“Sayangnya, handuk ini tinggal satu dan aku malas memintanya lagi. So? Tidak ada pemberian kedua.” Kenan tertawa sembari meninggalkan Hanin yang terlihat semakin kesal.

Kenan hendak berjalan ke kamar mandi, lalu ia menoleh lagi ke arah istrinya. “Kita bisa mandi bersama dan handuk ini cukup untuk dililitkan pada tubuh kita yang sedang menyatu. Bagaimana?”

“Dasar Psyco!” Teriak Hanin mengumpat, sambil melemparkan benda kecil yang berada di dekatnya itu ke arah Kenan.

“Ups.” Kenan berkali-kali menjingkat untuk menghindar dari benda-benda yang Hanin lemparkan ke arahnya. Ia pun kembali tertawa kencang. Senang rasanya mempermainkan wanita itu.

“Si*l.” Hanin menutup wajahnya. Sungguh ia merutuki nasibnya kini.

Hanin kembali berdiri tegak dan menarik nafasnya kasar. Apa yang ia rencanakan harus berhasil. Ia harus bisa kabur dari pria gila itu, malam ini.

1
Meryy4321
Kecewa
Meryy4321
Buruk
Ing
Gila ya si Ibu ini emang dikata adonan kali masukkin bahan2 ini itu tadaaaa jadilah adonan laki. Ya kagak gitu jg konsepnya markonaaahhh
Anonymous
cuco kaos pink trening abu/Joyful//Joyful/
endah setyowati
Luar biasa
endah setyowati
Lumayan
Misbah Ahmad
Luar biasa
Inooy
d awal awal banyak keluar air mata, tp d akhir banyak kebahagiaan dn keromantisan...
ini cerita benar2 mengaduk ngaduk emosi jiwa raga ku..tp aq suka banget cerita nya, cinta sejati yg orang g akan pernah tau akan berlabuh dgn siapa, persahabatan sejati yg penuh lika liku permasalahan tetapi bisa terselasaikan dgn baik, masa lalu yg g harus smua orang mengetahui nya dgn kata lain..qta hrs bisa menutup aib sendiri jangan pernah menceritakan aib qta kpd orang lain..krn dengan menutup aib qta dn aib orang lain,,Allah akan menutup jg smua aib2 qta!!!
good job ka author, makasih udh bikin cerita yg sarat dgn pembelajaran..belajar dewasa, belajar berlapang hati dn belajar mencintai seseorang dgn tulus..👍👍🤌❤️❤️❤️
Inooy: sama sama kaka,,sehat2 selalu dn semangat terus kaa..💪💪🤌
IG elis.kurniasih.5: terima kasih kak
total 2 replies
Mami Sujiarti
gantengan gunawan
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Winterbear
ini plot hole, bukan? klo bukan berarti beneran pelakor /Doge/
Inooy
SPEED skali nih siiih....
Inooy
berasa d film SPEED 😁😁😁
Inooy
lebih baik seperti itu Gun,,skarang mah raihlah kebahagiaan masing dn berusahalah utk selalu menjaga nya 😉
Inooy
ternyata oh ternyataaa mantan nya yg udh Gunawan rusak adik nya Vicky, dn tunangan Cia orang yg menjadi investor d perusahaan nya..
ternyata dunia novel benar2 sempit, sesempit pikiran Gun Gun 🤭
Inooy
hihihi itu krn kamu Keen, jd otak nya Hanin ikut2an terkontaminasi 🤣🤣
Inooy
idiiih daddy James bukan nya makin sadar ini malah makin menjadi....

ingat umur daaaad...!!!!
Inooy
dasar anak g punya akhlak..udh tau mami nya blm tidur malah ngeluarin kicauan lucknut...🤦‍♀️🤦‍♀️🙊🙈
Inooy
sumpah aq sempet dag dig dug takut Hanin g d terima ma mami Rasti..ternyata sejarah masa lalu mama Rasti membantu Hanin langsg d terima d kluarga Kenan...
ternyata mami Rasti sama dgn Hanin kehidupan masa lalu nya..🥺
Inooy
yaaah Hanin ceroboh bgt sih kamuuu.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!